Buat Kamu yang suka melakukan budidaya tanaman dan ikan hias wajib untuk mengetahui cara membuat aquaponik di rumah. Jika dilakukan secara maksimal, Kamu bisa datangkan cuan tambahan, lho!
Pada artikel ini GNET Indonesia akan mengajak Kamu untuk mengulas lebih lengkap mengenai cara membuat aquaponik secara lengkap. Langsung saja simak artikel GNET Indonesia di bawah ini.
Apa itu Aquaponik?
Aquaponik adalah sebuah sistem produksi yang mengolaborasikan budidaya ikan dengan tanaman dalam suatu lingkungan. Dalam sistem ini, air yang kaya akan nutrisi dari hasil budidaya ikan akan digunakan untuk menyuburkan tanaman.
Nantinya tanaman hijau yang ada di atasnya akan membantu dalam filtrasi dan membersihkan air untuk ikan. Bisa dikatakan sistem ini memanfaatkan simbiosis mutualisme antara keduanya. Adapun komponen-komponen yang perlu ada dalam sistem aquaponik, yaitu kolam ikan, biofilter, media tanam, sistem pompa, dan pipa air.
Adapun cara kerja aquaponik dimulai dari ikan-ikan di kolam yang menghasilkan limbah kaya akan amonia. Selanjutnya bakteri-bakteri yang hidup pada biofilter atau media tanam akan mengubah nitrit menjadi nitrat.
Nah, nitrat tersebut akan diserap oleh tanaman sebagai pupuk. Proses penyerapan organisme ini akan mendatangkan manfaat untuk kolam ikan menjadi lebih bersih. Alhasil ikan-ikan jadi tumbuh sehat dan terhindar dari amonia.
Keuntungan Membuat Aquaponik
Ada beberapa keuntungan yang bisa Kamu dapat dengan membuat aquaponik di rumah. Apa sajakah keuntungan tersebut? Berikut di antaranya:
-
Peluang Penghasilan Tambahan
Keuntungan pertama dari pembuatan aquaponik, yakni menjadi sumber peluang penghasilan tambahan. Hal ini merupakan hasil dari budidaya ikan dan tanaman yang tumbuh di atas kolam.
Untuk mewujudkannya, Kamu bisa menabur benih ikan air tawar baik ikan hias maupun ikan konsumsi. Ikan hias yang bisa Kamu budidaya, di antaranya koi dan ikan mas. Sedangkan ikan konsumsi yang dapat dibudidaya, yaitu nila, gurami, dan lele.
-
Menghemat Penggunaan Air
Tidak seperti kolam ikan pada umumnya, aquaponik menggunakan sistem resirkulasi secara tertutup. Air yang telah diperkaya oleh nutrisi dari limbah ikan dipompa ke area tanaman. Nah, tanaman tersebut akan menyerap nutrisi dan membersihkan air.
Selanjutnya air yang telah, melalui filtrasi akan dikembalikan ke kolam ikan. Siklus inilah yang akan mengurangi penggunaan air secara berkelanjutan. Dengan mengurangi pemakaian air, Kamu juga akan menghemat listrik.
-
Penggunaan Lahan Efisien
Aquaponik dapat diintegrasikan dengan sistem pertanian vertikal. Ini memungkinkan pemakaian ruang yang minim secara maksimal. Tanaman dapat ditanam di rak bertingkat atau dinding vertikal. Dengan demikian, aquaponik menghasilkan lebih banyak tanaman dalam ruang yang lebih kecil dibandingkan dengan metode pertanian tradisional.
Sistem ini juga bisa dioperasikan di dalam ruangan selama masih terkena paparan sinar matahari untuk mendukung proses fotosintesis tanaman. Buat Kamu yang tanah dengan luas terbatas, seperti di perkotaan tetap bisa melakukan budidaya aquaponik.
-
Sumber Pangan
Kamu bisa memanfaatkan hasil budidaya sistem aquaponik untuk menjadi sumber pangan sendiri.Pasalnya, aquaponik memungkinkan Kamu memproduksi dua jeni`s produk pangan sekaligus. Ikan dan juga sayuran. Ini meningkatkan diversitas sumber pangan dan memaksimalkan hasil dari satu sistem.
Aquaponik dapat menjadi solusi sumber pangan yang lebih segar dan alami, lantaran bebas dari kandungan pestisida. Sistem ini cenderung menggunakan metode organik. Ikan yang dibudidayakan juga lebih sehat karena hidup dalam lingkungan yang terkontrol.
Cara Membuat Aquaponik
Setelah mengetahui apa itu aquaponik dan ragam keuntungannya, berikut beberapa cara untuk pembuatannya.
-
Lakukan Persiapan dan Perencanaan
Pertama-tama tentukan dahulu lokasi untuk sistem aquaponik Kamu. Pastikan mendapat sinar matahari yang cukup jika berada di luar ruangan, atau sediakan pencahayaan buatan jika di dalam ruangan. Setelah itu siapkan pula komponen-komponen berikut:
- Tangki ikan
- Media tanam
- Grow bed
- Pompa air
- Biofilter
- Pipa dan selang
- Benih ikan
- Benih tanaman
- Sistem saringan
-
Proses Pemasangan
Tempatkan tangki ikan di lokasi yang dipilih. Pastikan tangki berada di permukaan yang rata dan kokoh. Letakkan media bed di atas tangki ikan atau di sampingnya, tergantung pada desain sistem. Isi media bed dengan media tanam yang dipilih.
Pasang pipa dan selang untuk menghubungkan tangki ikan dengan media bed dan biofilter. Pasang pompa air di dalam tangki ikan untuk memompa air ke media bed. Jika menggunakan biofilter terpisah, hubungkan dengan sistem menggunakan pipa.
Pastikan aliran air melalui biofilter sebelum kembali ke tangki ikan. Pasang aerator di dalam tangki ikan untuk menjaga oksigenasi air.
-
Siklus Nitrogen dan Penyemaian
Sebelum menambahkan ikan dan tanaman, siklus sistem aquaponik Kamu dengan menambahkan sumber amonia (misalnya, sedikit pakan ikan) untuk memulai pertumbuhan bakteri nitrifikasi.
Ini biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga biofilter matang dan mampu mengubah amonia menjadi nitrat. Setelah siklus nitrogen stabil, tambahkan ikan ke dalam tangki. Pilih jenis ikan yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan Kamu.
Tanam bibit atau benih tanaman di media bed. Pastikan tanaman bisa memperoleh cahaya dan air yang cukup.
-
Pemeliharaan dan Pengawasan
Beri makan ikan secara teratur dengan pakan yang sesuai. Pantau kualitas air, termasuk pH, kadar amonia, nitrit, dan nitrat. Pastikan parameter air tetap dalam rentang yang aman untuk ikan dan tanaman.
Periksa ikan dan tanaman secara berkala untuk memastikan mereka tumbuh dengan sehat. Tangani masalah seperti penyakit atau kekurangan nutrisi secepat mungkin. Pemeliharaan Bersihkan pompa, pipa, dan filter secara berkala untuk mencegah penyumbatan dan memastikan sistem berjalan lancar.
Penutup
Demikian ulasan mengenai cara membuat aquaponik di rumah. Semoga artikel di atas bermanfaat, pantau terus website GNET Indonesia untuk tips dan trik hunian lainnya!