Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan bekas semen yang menempel pada permukaan lantai dan dinding pasca proyek konstruksi atau renovasi. Selain mengurangi estetika ruangan, bekas semen juga dapat merusak tekstur permukaan. Lalu, bagaimana cara menghilangkan bekas semen?Semen yang dibiarkan mengering akan makin keras dan sulit dibersihkan sehingga memerlukan upaya ekstra untuk menghilangkannya. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena dalam artikel ini, GNET Indonesia akan mengupas tuntas sejumlah cara yang ampuh untuk menghilangkan bekas semen pada lantai. Faktor Penyebab Semen Menempel pada PermukaanSebelum mengetahui cara terbaik untuk membersihkan bekas semen, penting untuk memahami apa penyebab semen bisa menempel pada permukaan lantai dan dinding. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor tersebut.Sumber: Freepik1. Permukaan yang KasarPermukaan kasar, seperti lantai beton, keramik tanpa glazur, atau batu alam, memiliki pori-pori kecil yang berfungsi sebagai "perangkap" alami untuk partikel semen. Selanjutnya, semen yang masih basah akan meresap ke dalam pori-pori dan mengering bersama lapisan material tersebut. Akibatnya bekas semen menjadi lebih sulit dihilangkan karena sangat menempel.Menurut istilah teknis, fenomena tersebut disebabkan oleh adhesi mekanis, yakni kemampuan semen untuk mencengkeram material melalui permukaan yang tidak rata. Untuk menghindari hal ini, kamu dapat melapisi permukaan dengan sealant sebelum memulai konstruksi.2. Ketidaksengajaan Saat Pekerjaan KonstruksiTidak jarang, bekas semen muncul akibat kelalaian atau ketidaksengajaan selama proses pembangunan. Contohnya, tumpahan semen saat mencampur adonan, pemasangan ubin, dan plester dinding yang tidak rapi. Bukan hanya itu, kamu mungkin juga menemukan semen yang menempel akibat kurangnya perlindungan pada lantai selama proses konstruksi. Untuk meminimalkan masalah ini, sebaiknya gunakan drop sheet atau plastik pelindung pada permukaan yang rentan terkena noda.3. Jenis SemenJenis semen yang digunakan juga menjadi salah satu faktor yang menentukan tingkat kesulitan pembersihan. Semen instan, seperti tile adhesive (perekat keramik) atau semen mortar dengan bahan aditif memiliki daya lekat tinggi sehingga menempel erat pada permukaan. Ini menyebabkan residu dari jenis semen ini lebih sulit dibersihkan.Sementara itu, semen portland standar biasanya lebih mudah dibersihkan karena tidak mengandung bahan perekat tambahan. Oleh karena itu, mengenali jenis semen yang digunakan sangat penting sebelum memilih metode pembersihan yang tepat.Baca Juga: Cara Coating Dinding Ekspos Semen untuk Rumah Industrial4. Ketebalan Semen pada PermukaanBekas semen dengan ketebalan yang berbeda akan membutuhkan cara penanganan yang berbeda pula. Lapisan semen yang tipis biasanya lebih mudah dibersihkan dengan metode alami atau bahan kimia ringan. Sebaliknya, jika lapisan semen sudah cukup tebal, Kamu mungkin memerlukan alat bantu seperti ampelas atau bahan kimia khusus, seperti larutan asam. Ketebalan semen yang berlebih ini bisa disebabkan oleh pengaplikasian yang tidak rata selama proses konstruksi. 5. Jenis Pembersih yang DigunakanTidak semua pembersih efektif untuk menghilangkan bekas semen, terutama jika kamu menggunakan pembersih yang kurang kuat atau tidak dirancang untuk mengatasi noda semen. Contohnya, cairan pembersih lantai biasa mungkin tidak cukup untuk melarutkan noda semen yang keras.Sebaliknya, produk berbasis bahan aktif seperti asam klorida atau asam sulfat digunakan untuk melarutkan bahan berbasis kalsium dalam semen. Namun, disarankan untuk menggunakan bahan ini dengan hati-hati karena dapat merusak permukaan lantai.Sumber: FreepikCara-Cara Menghilangkan Bekas SemenMenghilangkan bekas semen tidak selalu memerlukan bantuan profesional jika kamu mengetahui langkah yang tepat. Berikut ini berbagai metode yang dapat digunakan untuk membersihkan bekas semen sesuai dengan tingkat keparahan noda dan jenis permukaan.1. Segera Bersihkan Permukaan Membersihkan bekas semen saat masih basah adalah langkah paling efektif. Ketika semen belum mengering, partikel-partikelnya belum sepenuhnya mengikat permukaan sehingga lebih mudah dihapus menggunakan kain lembap atau spons.Selain itu, membersihkan dengan cepat mengurangi risiko kerusakan atau noda permanen pada permukaan lantai. Semen yang dibiarkan mengering akan menjadi lebih sulit dibersihkan karena mengeras dan menyatu dengan permukaan.2. Cuka dan AirCuka merupakan bahan alami yang mudah ditemukan dan efektif untuk membersihkan noda semen ringan hingga sedang. Melalui campuran cuka dan air dengan perbandingan 1:1, kamu bisa membuat larutan pembersih yang mampu melarutkan semen tanpa merusak permukaan lantai.Setelah mengoleskan campuran cuka dan air, kemudian diamkan larutan ini pada area yang bernoda selama beberapa menit agar asam asetat dapat bekerja. Kamu dapat menggunakan sikat berbulu lembut atau kain microfiber untuk menggosok noda secara perlahan. Setelah itu, bilas permukaan dengan air bersih untuk menghilangkan sisa cuka. Baca Juga: Dinding Mudah Retak! Kenali Dampak Hujan Lainnya Pada Rumah 3. Jus LemonJus lemon mengandung asam sitrat yang sangat baik untuk membersihkan noda semen. Kamu hanya perlu mengoleskan jus lemon pada area bernoda dan membiarkannya meresap selama beberapa menit. Asam ini akan membantu melonggarkan partikel semen yang menempel pada permukaan lantai.Setelah itu, gunakan kain untuk menggosok noda secara perlahan hingga bersih. Metode ini sangat cocok untuk noda ringan pada permukaan keramik atau kaca. Selain praktis, jus lemon juga memberikan aroma yang segar dan aman digunakan di rumah.4. Pasta Baking SodaCara menghilangkan noda bekas semen selanjutnya adalah baking soda. Cara membuat pasta baking soda sangat mudah. Caranya, campurkan baking soda dengan sedikit air hingga menjadi pasta, lalu aplikasikan pada noda. Pasta tersebut bekerja dengan cara meluruhkan semen secara perlahan tanpa merusak permukaan lantai. Selanjutnya, gosok area yang bernoda menggunakan sikat lembut atau kain hingga noda terangkat. Baking soda sangat cocok untuk permukaan sensitif seperti kaca atau keramik karena sifat abrasifnya yang ringan.5. Ampelas HalusAmpelas halus dengan grit 220 atau lebih tinggi sangat efektif untuk membersihkan bekas semen yang sudah mengeras. Teknik ini bekerja dengan mengikis lapisan semen secara perlahan tanpa merusak permukaan lantai, terutama pada bahan yang lebih keras seperti beton atau batu alam.Namun, Kamu harus berhati-hati saat menggunakan ampelas pada permukaan yang halus, seperti keramik berlapis atau kaca karena dapat meninggalkan goresan. Sebaiknya, gunakan gerakan melingkar secara perlahan dan hindari memberikan tekanan berlebih untuk melindungi permukaan dari kerusakan.Sumber: Freepik6. Asam Klorida (HCL)Asam klorida merupakan bahan kimia kuat yang dirancang untuk membersihkan bekas semen membandel. Kamu bisa melarutkan asam klorida dalam air dengan perbandingan 1:10 untuk memastikan larutan tidak terlalu korosif. Disarankan menggunakan kuas untuk mengaplikasikan larutan ini pada noda semen, biarkan selama beberapa menit, kemudian bilas dengan air bersih. Sifatnya yang cukup keras membuat asam klorida hanya boleh digunakan pada permukaan tahan asam seperti beton atau keramik. 7. Hidrogen PeroksidaBahan hidrogen peroksida menjadi bahan pembersih serbaguna yang ramah lingkungan dan cukup efektif untuk mengatasi noda semen ringan. Metode ini aman digunakan pada permukaan sensitif seperti marmer, keramik, atau kaca. Caranya pun mudah. Kamu hanya perlu melarutkan cairan ini pada area yang terkena semen dan biarkan meresap selama beberapa menit. Hidrogen peroksida bekerja dengan melarutkan partikel semen tanpa merusak permukaan. Setelahnya, gunakan sikat berbulu lembut untuk menggosok noda hingga bersih. 8. Cairan Pembersih LantaiCairan pembersih lantai komersial yang mengandung bahan aktif tertentu juga efektif untuk menghilangkan bekas semen. Biasanya, cairan ini dirancang untuk melarutkan noda tanpa merusak lapisan pelindung pada permukaan lantai.Saat mengaplikasikan cairan pembersih lantai tersebut, perlu diperhatikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan untuk hasil terbaik. Cairan pembersih lantai biasanya memiliki aroma yang menyegarkan sehingga mampu membersihkan dan memberikan kesan ruangan yang lebih nyaman.Sumber: Freepik9. Gunakan Mesin Steam CleanerCara menghilangkan bekas semen selanjutnya adalah dengan menggunakan mesin steam cleaner. Mesin steam cleaner atau mesin pembersih uap menggunakan uap panas bertekanan tinggi untuk melunakkan dan mengangkat bekas semen. Alat ini sangat efektif untuk noda berat pada lantai keramik, beton, atau marmer.Uap panas pada steam cleaner bekerja dengan melonggarkan partikel semen tanpa memerlukan bahan kimia tambahan. Selain itu, mesin ini juga memiliki keuntungan lain, yaitu membunuh bakteri dan kuman pada permukaan lantai. 10. Pembersih Berbasis Asam SulfatPembersih berbasis asam sulfat adalah solusi khusus untuk mengatasi bekas semen yang sudah sangat keras. Produk ini dirancang untuk melarutkan semen dengan cepat tanpa merusak permukaan lantai. Karena sifatnya yang sangat kuat, sebaiknya kamu menggunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan dan masker saat proses mengaplikasikannya. Produk ini cocok digunakan pada permukaan beton, keramik, dan batu alam yang tahan terhadap bahan kimia kuat.11. GaramGaram merupakan bahan alami dengan tekstur abrasif ringan yang dapat digunakan untuk menggosok noda semen ringan. Cara mengaplikasikannya pun mudah. Campurkan garam dengan sedikit air, lalu aplikasikan pasta pada noda dan gosok perlahan untuk mengangkat partikel semen.Metode ini paling cocok untuk permukaan kasar seperti beton atau batu alam. Garam menjadi pilihan terjangkau yang aman digunakan pada area rumah tangga tanpa risiko merusak permukaan.12. Parutan KelapaLangkah terakhir adalah menggunakan metode tradisional, yakni dengan menggunakan parutan kelapa. Bahan dari parutan kelapa ini memanfaatkan serat kelapa untuk membersihkan noda semen. Teksturnya yang kasar cukup kuat untuk menggosok noda tanpa merusak permukaan, terutama pada lantai tegel.Proses pengaplikasiannya juga sangat mudah. Kamu hanya perlu menggosok noda dengan gerakan memutar menggunakan parutan kelapa hingga noda terangkat. Selain ramah lingkungan, metode ini juga hemat biaya dan mudah dilakukan tanpa memerlukan bahan tambahan.PenutupJadi, terdapat banyak cara menghilangkan bekas semen, dari penggunaan cuka dan air, pasta baking soda, ampelas halus, hidrogen peroksida hingga parutan kelapa. Dengan mengetahui penyebabnya dan menggunakan cara-cara yang tepat, kamu dapat membersihkan noda tersebut tanpa merusak permukaan.Selain sulit dibersihkan, bekas semen yang membandel tentu dapat merusak estetika lantai dan dinding. Sebagai solusi, kamu dapat mempertimbangkan penggunaan keramik berkualitas, seperti GNET Ceramic Tile. Produk GNET Ceramic Tile dari GNET Indonesia dirancang dengan ketahanan yang luar biasa terhadap goresan. Berkat teknologi canggih dalam proses produksinya, permukaan ubin dapat tetap halus dan tahan terhadap gesekan.Jadi, tunggu apalagi? Dapatkan informasi detail seputar GNET Ceramic Tile dengan menghubungi WhatsApp GNET Indonesia sekarang!
Read MorePublished: 22 November 2024
Apa itu Bracing Adalah? Sedangkan apa Fungsi, Jenis dan bagaimana Cara pemasangannya? Dalam dunia konstruksi, bracing memiliki peran vital dalam menjaga kestabilan dan keamanan sebuah bangunan. Secara sederhana, fungsi bracing adalah untuk menahan gaya-gaya horizontal seperti hembusan angin atau getaran akibat gempa, yang dapat menyebabkan struktur bangunan bergeser atau bahkan runtuh.Bracing bekerja dengan cara menyalurkan gaya-gaya horizontal ke bagian bawah struktur, sehingga mampu menahan resistensi beban yang berasal dari luar. Dalam sistem rangka kaku, elemen bracing ditempatkan secara strategis untuk memperkuat arah horizontal bangunan. Secara keseluruhan, peran bracing pada struktur sangatlah penting untuk menjamin keamanan dan kekuatan bangunan. Dengan memberikan resistensi beban tambahan, mengontrol defleksi, dan mempertahankan kestabilan struktur, bracing memastikan setiap elemen bangunan bekerja secara optimal di bawah kondisi ekstrem sekalipun. Apa Itu Bracing dalam Dunia KonstruksiDalam dunia struktur bangunan, istilah bracing bukanlah hal yang asing, terutama bagi para insinyur dan praktisi konstruksi. Secara sederhana, bracing adalah sistem pengaku atau penopang yang berfungsi untuk menjaga stabilitas dan kekakuan suatu struktur agar tetap kokoh meskipun terkena pengaruh gaya horizontal seperti angin dan gempa. Elemen ini menjadi bagian penting dari sistem penahan beban yang memastikan bangunan tidak mengalami deformasi berlebihan saat menerima tekanan dari luar.Secara teknis, pengertian bracing dapat dijelaskan sebagai susunan elemen diagonal yang menghubungkan komponen utama bangunan, seperti kolom dan balok, dengan tujuan memperkuat kemampuan struktur menahan gaya lateral. Dalam konteks rangka baja, bracing bekerja dengan cara mentransfer gaya-gaya tersebut ke pondasi, sehingga beban yang diterima tidak hanya ditanggung oleh satu elemen saja, melainkan tersebar secara merata ke seluruh sistem.Pentingnya bracing adalah dalam konstruksi modern terletak pada perannya sebagai “pengaman tersembunyi” yang melindungi integritas bangunan dari potensi keruntuhan. Tanpa sistem bracing yang tepat, struktur berisiko mengalami goyangan, retak, atau bahkan kolaps ketika diterpa tekanan ekstrem. Jenis Bracing yang Umum DigunakanDalam dunia konstruksi modern, bracing menjadi salah satu elemen penting untuk menjaga kestabilan struktur terhadap beban lateral seperti angin atau gempa. Namun, tidak semua sistem bracing diciptakan sama setiap jenis memiliki konfigurasi struktur dan fungsi yang berbeda sesuai kebutuhan desain bangunan. Berikut ini adalah penjelasan berbagai jenis bracing yang umum digunakan beserta karakteristik dan penerapannya.1. Cross BracingCross bracing merupakan jenis bracing yang paling sering dijumpai dalam bangunan bertingkat atau menara baja. Sistem ini menggunakan dua batang diagonal yang saling bersilangan membentuk huruf “X”. Pola ini menciptakan pola diagonal yang kuat dalam menahan gaya lateral dari dua arah sekaligus.Kelebihan cross bracing adalah kemampuannya meningkatkan kekakuan rangka secara signifikan dengan penggunaan material yang efisien. Biasanya, sambungan antar batang dihubungkan menggunakan sambungan baut atau las untuk memastikan stabilitas optimal pada portal frame.Baca juga: Cara Memasang Rangka Baja Ringan Rumah2. V-BracingPada sistem V-bracing, dua batang diagonal ditempatkan dari kolom menuju satu titik di tengah balok, membentuk huruf “V” terbalik. Jenis ini memungkinkan ruang di antara batang bracing tetap terbuka sehingga area tersebut bisa dimanfaatkan untuk pintu atau jendela.Selain efisiensi ruang, V-bracing juga efektif untuk mendistribusikan gaya lateral secara merata ke elemen struktur lainnya. Namun, perancang perlu memperhatikan keseimbangan gaya tekan dan tarik agar tidak terjadi deformasi berlebih pada konfigurasi struktur.3. K-BracingK-bracing memiliki susunan diagonal yang menyerupai huruf “K”, di mana batang diagonal menempel pada bagian tengah kolom. Sistem ini memberikan keuntungan dalam mengontrol perpindahan horizontal tanpa mengganggu area tengah dinding atau bukaan.Kelebihan lainnya adalah kemampuan K-bracing menjaga integritas portal frame tanpa memerlukan tambahan elemen vertikal. Meski demikian, desain sambungan pada sistem ini harus diperhitungkan dengan cermat agar tidak menimbulkan konsentrasi tegangan berlebih pada sambungan baut.4. Diagonal BracingJenis bracing ini menggunakan satu batang diagonal pada setiap panel rangka. Meskipun lebih sederhana dibandingkan cross bracing, sistem ini tetap efektif untuk bangunan rendah atau struktur yang tidak menerima beban lateral besar.Keunggulannya terletak pada kemudahan pemasangan serta efisiensi penggunaan material. Selain itu, diagonal bracing sering dikombinasikan dengan elemen lain dalam konfigurasi struktur agar mencapai kekakuan rangka yang diinginkan.Setelah memahami apa itu bracing dan pentingnya perannya dalam menjaga kestabilan struktur bangunan, kini saatnya Anda melangkah lebih jauh dengan memilih material yang tepat. Pengetahuan saja tidak cukup, karena kekuatan nyata sebuah bangunan sangat ditentukan oleh kualitas bahan yang digunakan dari awal proses konstruksi.GNET Baja Ringan dan GNET Reng hadir sebagai solusi terbaik untuk menghadirkan bangunan yang tangguh dan tahan lama. Keduanya dirancang dengan presisi tinggi agar kuat menopang struktur, awet terhadap karat, serta mudah dipasang. Produk ini cocok bagi Anda yang ingin hasil pekerjaan rapi, efisien, dan memiliki daya tahan luar biasa di berbagai kondisi cuaca.Jika Anda ingin memastikan setiap struktur berdiri dengan kokoh dan aman, percayakan pilihan Anda pada GNET Baja Ringan dan GNET Reng. Segera dapatkan produk unggul ini melalui Distributor bahan bangunan Terbaik GNET Indonesia dan wujudkan bangunan berkualitas yang tahan uji waktu.
Read MorePublished: 04 November 2025
Apakah kamu tahu bahwa penggunaan sloof gantung dapat meningkatkan daya tahan bangunan, terutama di area dengan kondisi tanah labil? Melalui teknik yang tepat, sloof gantung mampu mendistribusikan beban bangunan secara merata. Lalu, bagaimana cara membuat sloof gantung?Sloof gantung juga memberikan fleksibilitas dalam desain arsitektur. Tanpa dibatasi oleh kolom yang terlalu banyak, kamu dapat menciptakan ruang yang lebih luas dan terbuka. Dalam artikel ini, GNET Indonesia akan membahas secara detail proses dan tips praktis untuk membuat sloof gantung yang kokoh dan tahan lama.Apa Itu Sloof Gantung?Sloof gantung merujuk pada elemen struktural berupa balok horizontal yang berfungsi sebagai penopang utama beban bangunan. Berbeda dengan sloof konvensional yang diletakkan langsung di atas tanah atau pondasi, sloof gantung dipasang sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah.Sloof gantung biasanya menggunakan bekisting atau perancah sementara. Adapun keunggulan sloof gantung dibandingkan sloof konvensional terletak pada kemampuannya mengurangi dampak negatif kondisi tanah yang tidak stabil. Sloof gantung sangat cocok digunakan di area rawan penurunan tanah, genangan air, atau lokasi dengan daya dukung tanah yang rendah.Sumber: FreepikFungsi Utama Sloof Gantung dalam KonstruksiDalam dunia konstruksi, sloof gantung memiliki peran yang krusial. KOnstruksi ini bertugas mendukung beban struktur sekaligus menjaga kestabilan bangunan dalam jangka panjang. Berikut adalah tiga fungsi utama sloof gantung.1. Mendistribusikan Beban Bangunan Secara MerataSloof gantung dirancang untuk menyebarkan beban dari struktur atas seperti dinding, kolom, dan lantai ke pondasi di bawahnya. Distribusi beban yang merata ini mencegah tekanan berlebih di satu titik pondasi. Ini akan meminimalkan risiko penurunan tanah yang tidak seimbang.Dalam istilah teknis, sloof gantung sering disebut sebagai elemen transfer load. Fungsi ini sangat penting terutama untuk bangunan bertingkat yang memiliki beban dinamis lebih besar. Melalui adanya sloof gantung, risiko perubahan struktur akibat beban berlebih dapat diminimalkan.2. Menstabilkan Struktur di Area Tanah LabilPada lokasi konstruksi dengan tanah berpasir, tanah liat, atau area rawa-rawa, kekuatan tanah untuk menahan beban bangunan seringkali kurang baik. Untuk itu, sloof gantung memungkinkan struktur bangunan "mengambang" di atas tanah sehingga pergeseran tanah tidak langsung memengaruhi kestabilan bangunan.Penggunaan sloof gantung dalam kondisi ini juga termasuk menggunakan kolom praktis dan penulangan diagonal. Dengan demikian, struktur tetap terjamin kuat meskipun berada di area dengan risiko pergeseran tanah.3. Mengurangi Retak atau Kerusakan pada BangunanSloof gantung membantu mengurangi risiko retakan pada dinding atau lantai yang sering terjadi akibat tekanan tidak merata pada pondasi. Struktur sloof yang lebih fleksibel membuat tekanan dapat diserap dan dialihkan sehingga mengurangi tegangan pada elemen bangunan lainnya.Beton sloof yang dirancang dengan campuran yang tepat dan penguatan tulangan sesuai standar, ini akan menghasilkan elemen struktur yang mampu bertahan terhadap beban lentur dan geser. Hal ini penting untuk menjaga estetika dan keamanan bangunan.Baca Juga: Cari Tahu Pondasi Tapak Adalah dan Tips Menerapkannya untuk BangunanSumber: FreepikCara Membuat Sloof GantungBerikut ini adalah sejumlah tahapan cara membuat sloof gantung yang presisi.1. Menyiapkan Alat dan Material yang DibutuhkanSebelum memulai pekerjaan, pastikan semua alat dan material telah tersedia. Alat-alat penting yang Kamu butuhkan antara lain waterpass untuk mengukur kerataan, cetok semen untuk merapikan adukan beton, benang pengukur sebagai panduan, serta palu dan bor listrik untuk pemasangan. Adapun material utama yang kamu butuhkan, yaitu beton yang dibuat dari campuran semen, pasir, dan kerikil dengan perbandingan 1:2:3. Selain itu, siapkan besi tulangan sesuai spesifikasi, seperti diameter 12 mm untuk tulangan utama dan diameter 6 mm untuk begel. 2. Menyiapkan Desain dan UkuranLangkah selanjutnya adalah merancang desain dan menentukan ukuran sloof. Desain ini biasanya gambar kerja yang menunjukkan dimensi sloof, lokasi pemasangan, serta detail pembesian. Gambar ini berfungsi sebagai panduan bagi kamu dalam melaksanakan setiap tahap pengerjaan.Untuk bangunan satu lantai, ukuran sloof biasanya adalah 15 cm x 20 cm, sedangkan dimensi dan pembesian bisa disesuaikan untuk bangunan lebih dari satu lantai. Pembuatan desain ini dapat membantu kamu untuk menghindari kesalahan dalam proses pengerjaan dan memastikan hasil yang presisi.3. Membersihkan Area KerjaSebelum memulai pekerjaan, sebaiknya kamu membersihkan area kerja dari segala hal yang dapat mengganggu pengerjaan. Contohnya, akar pohon, batu besar, atau material lain yang tidak diperlukan. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan permukaan kerja yang rata dan stabil.Area kerja yang bersih juga akan mempermudah proses pemasangan bekisting dan tulangan. Bukan hanya itu, lingkungan kerja yang rapi juga dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan selama proses konstruksi berlangsung.Baca Juga: Mengenal Sejarah Pondasi Cakar Ayam, Karya Anak Bangsa untuk Dunia4. Membuat BekistingBekisting merujuk pada cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton hingga mengeras. Dalam pembuatan sloof gantung, bekisting biasanya terbuat dari kayu, triplek, atau material lain, seperti baja ringan. Sebaiknya, pilihlah material yang kuat agar dapat menahan tekanan beton tanpa berubah bentuk.Proses pembuatan bekisting harus dilakukan dengan hati-hati. Pastikan bekisting terpasang dengan lurus dan sesuai dengan desain yang telah dibuat. Jika diperlukan, kamu bisa menggunakan alat bantu,, seperti waterpass untuk memastikan tingkat kelurusan yang optimal.5. Menyusun Tulangan BesiLangkah selanjutnya adalah menyusun tulangan besi. Langkah ini menjadi tahap terpenting dalam pembuatan sloof gantung. Kamu bisa menggunakan besi tulangan berdiameter 12 mm untuk tulangan utama dan begel 6 mm dengan jarak sengkang 15 cm. Selanjutnya, sambungkan tulangan besi menggunakan kawat bendrat untuk menjaga posisinya tetap stabil. Pastikan tulangan tidak menyentuh bekisting langsung agar terlindung dari korosi setelah beton mengeras. Untuk jarak antara tulangan dengan bekisting, ini dapat diatur menggunakan spacer beton.Sumber: Freepik6. Memasang BenangBenang pengukur digunakan sebagai panduan untuk menjaga agar sloof tetap lurus. Sebaiknya, pasang benang pada kedua sisi bekisting dengan ketinggian yang sama. Hal ini akan membantu kamu memastikan bahwa sloof tidak melenceng dari desain yang telah dibuat.Bukan hanya itu, pemasangan benang juga dapat digunakan untuk memeriksa tingkat ketinggian sloof. Jika dirasa kurang sesuai, segera lakukan penyesuaian sebelum beton dituangkan. Langkah ini penting untuk menghasilkan sloof yang rata dan simetris.7. Merakit Sloof GantungPada tahap ini, Kamu perlu menggabungkan semua elemen seperti bekisting dan tulangan besi menjadi satu kesatuan. Pastikan setiap komponen terpasang dengan kokoh dan tidak ada celah yang dapat menyebabkan beton bocor saat dituangkan.Rakita sloof gantung juga harus dicek ulang menggunakan waterpass untuk memastikan sloof rata dan lurus. Apabila terdapat bagian yang kurang presisi, jangan ragu untuk melakukan penyesuaian kembali. Langkah ini sangat penting untuk menjaga kualitas sloof.8. Memasang Deck BetonDeck beton dapat dipasang pada bagian bawah sloof gantung jika diperlukan. Fungsi utamanya adalah untuk menahan beban tambahan, terutama jika sloof berada di atas ruang kosong. Untuk itu, sebaiknya gunakan material berkualitas untuk memastikan kekuatan deck beton.Selanjutnya, kamu perlu memastikan deck beton terpasang dengan benar dan terhubung dengan tulangan besi. Hal ini akan memberikan kekuatan tambahan pada sloof, serta meningkatkan daya tahan struktur terhadap tekanan.9. Menuangkan Campuran BetonCampuran beton harus dibuat dengan perbandingan yang tepat, yaitu 1 bagian semen, 2 bagian pasir, dan 3 bagian kerikil. Setelah tercampur, kemudian tuangkan beton secara perlahan ke dalam bekisting sambil dipadatkan menggunakan batang besi untuk menghindari rongga udara.Proses pemadatan ini sangat penting untuk menghasilkan beton yang padat dan kuat. Setelah selesai, ratakan permukaan beton menggunakan cetok dan biarkan mengering selama 24 jam hingga 48 jam sebelum melanjutkan tahap berikutnya.10. Memastikan Sloof Gantung Terpasang PresisiSetelah beton mengering, periksa kembali kekokohan dan sesuaikan apakah soof sudah lurus menggunakan waterpass. Jika ada yang tidak lurus atau sloof mengalami retak, sebaiknya segera melakukan perbaikan.Bukan hanya itu, sebaiknya kamu membiarkan beton mengering sepenuhnya selama minimal 7 hari untuk mendapatkan kekuatan maksimal. Selama proses ini, kamu juga bisa melakukan curing beton dengan menyiram air secara berkala untuk mencegah retak pada kemudian hari.PenutupBagaimana, apakah sekarang kamu sudah lebih memahami seputar cara membuat sloof gantung? Dari membuat bekisting, menyusun tulangan besi, merakit sloof gantung, memasang deck beton hingga menuangkan campuran beton, sloof gantung menjadi solusi konstruksi yang ideal untuk area dengan kondisi tanah yang tidak stabil.Sloof gantung sendiri menjadi fondasi yang kuat bagi lantai. Namun, pemilihan material penutup lantai berkualitas juga harus diperhatikan sehingga distribusi beban dapat merata ke seluruh struktur bangunan. Untuk itu, pertimbangkan untuk mendapatkan material lantai dari GNET Indonesia.Diproduksi dengan nano technology, finishing GNET Ceramic Tiles lebih mengkilap untuk tampilan interior dan eksterior yang lebih elegan. GNET Ceramic Tiles sangat cocok untuk hunian berkonsep minimalis dan tersedia dalam berbagai ukuran yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kamu.Jadi, tunggu apalagi? Hubungi WhatsApp GNET Indonesia hari ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar material penutup lantai berkualitas!
Read MorePublished: 28 November 2024
Cara membuat lisplang cor yang kokoh dan tahan lama adalah langkah penting untuk memastikan bangunan kamu terlindungi dari kerusakan akibat cuaca ekstrem sekaligus memiliki tampilan yang estetis. Lisplang cor berfungsi sebagai pelindung ujung atap sekaligus menjadi elemen dekoratif yang dapat mempercantik fasad bangunan.Apabila tidak dibuat dengan presisi, lisplang berisiko retak, bocor, atau bahkan gagal menjalankan fungsinya. Oleh karena itu, memahami cara membuatnya dengan tepat menjadi solusi untuk menghasilkan struktur yang kuat, awet, dan menarik. Dalam artikel kali ini, GNET Indonesia akan mengupas tuntas seputar cara membuat lisplang dari cor beton!Apa Itu Lisplang Cor?Lisplang cor merujuk pada elemen bangunan yang terbuat dari beton dan biasanya dipasang di bagian ujung atap atau sisi luar bangunan. Lisplang cor biasanya dibuat menggunakan campuran beton yang dicetak dalam bekisting sesuai desain yang diinginkan.Lisplang cor memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi struktural dan estetika. Secara struktural, lisplang cor bertugas menopang bagian atap dan melindungi tepi atap dari kerusakan akibat cuaca atau beban lainnya. Secara estetika, lisplang cor memberikan sentuhan akhir pada fasad bangunan.Sumber: FreepikKeunggulan Lisplang CorLisplang cor menawarkan berbagai keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan utama untuk keperluan konstruksi bangunan. Berikut adalah keunggulan yang dapat kamu pertimbangkan.1. Tahan terhadap Cuaca EkstremSalah satu keunggulan utama lisplang cor adalah kemampuannya bertahan di berbagai kondisi cuaca. Beton yang digunakan untuk lisplang memiliki sifat tahan terhadap panas matahari, hujan deras, angin kencang, hingga perubahan suhu ekstrem.Sifat kedap air dari beton juga membantu mencegah kerusakan akibat air, seperti erosi atau pembusukan, yang sering terjadi pada bahan kayu atau logam tanpa pelapis khusus. Hal ini membuat lisplang cor cocok digunakan pada bangunan di wilayah tropis atau daerah dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.Baca Juga: Ketahui List Plank Adalah, Fungsi, Jenis dan Kisaran Harga2. Memiliki Beban yang Lebih BeratLisplang cor memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan bahan alternatif seperti kayu atau baja ringan. Meskipun berat, hal ini menjadi keunggulan karena memberikan stabilitas lebih pada struktur bangunan.Kekuatan tekan tinggi dari beton menjadikannya pilihan ideal untuk menopang bagian atap atau sisi bangunan yang membutuhkan daya dukung tambahan. Bobot lisplang cor juga membantu mengurangi risiko kerusakan akibat angin kencang atau getaran kecil, misalnya di wilayah rawan gempa ringan.3. Estetika dan Fleksibilitas DesainSelain fungsional, lisplang cor memberikan nilai estetika yang tinggi pada bangunan. Beton memiliki fleksibilitas yang memungkinkan pembentukan sesuai desain yang diinginkan. Pasalnya, lisplang cor bisa dicetak dengan berbagai pola, mulai dari desain minimalis, modern, hingga ornamen klasik.Bukan hanya itu, permukaan lisplang mudah diberi finishing, seperti cat berbahan akrilik atau plamir, untuk memberikan tampilan yang lebih halus dan menarik. Dengan demikian, lisplang cor bisa berfungsi sebagai elemen struktural sekaligus meningkatkan fasad bangunan.Sumber: FreepikTips Agar Lisplang Cor Lebih Tahan LamaUntuk membuat lisplang cor lebih tahan lama dan tetap berfungsi optimal, kamu perlu menerapkan beberapa langkah penting. Dengan mengikuti tips ini, kamu dapat meningkatkan daya tahan lisplang sekaligus mengurangi risiko kerusakan pada masa depan.1. Gunakan Beton dengan Mutu TerbaikKualitas beton sangat menentukan kekuatan dan daya tahan lisplang cor. Biasanya, lisplang cor membutuhkan beton dengan mutu K 225 hingga K250. Mutu ini mencerminkan kekuatan tekan beton sebesar 225–250 kg/cm2 yang cukup kuat untuk menahan beban serta menghadapi kondisi cuaca ekstrem.Selain itu, kamu perlu mencampur beton dengan komposisi yang tepat, yaitu 1 bagian semen, 2 bagian pasir, dan 3 bagian kerikil, ditambah air secukupnya. Campuran ini akan menghasilkan beton yang kokoh dan tahan lama.2. Pastikan Bekisting Rapi dan KuatBekisting atau cetakan sementara, berfungsi untuk membentuk lisplang cor sesuai ukuran yang diinginkan. Agar hasilnya presisi, pastikan bekisting dibuat dengan rapi dan menggunakan material yang kuat.Kamu dapat memilih papan kayu sebagai material bekisting, tetapi pastikan papan tersebut tidak melengkung atau bocor. Selain itu, gunakan juga pengikat (clamp) yang kokoh untuk menjaga bekisting tetap stabil saat beton dituangkan. Melalui bekisting yang baik, kamu akan mendapatkan lisplang yang halus, simetris, dan presisi.Baca Juga: 10 Contoh Kantilever yang Bagus untuk Interior dan Eksterior3. Tambahkan Pelapis Anti-AirLisplang cor yang terkena paparan air hujan terus-menerus rentan mengalami keretakan atau kerusakan jika tidak dilindungi dengan pelapis. Oleh karena itu, tambahkan lapisan waterproofing untuk meningkatkan daya tahan terhadap air.Untuk melapisi pori-pori beton agar air tidak meresap ke dalam, kamu bisa memanfaatkan pelapis berbahan epoxy yang dirancang khusus untuk beton. Aplikasikan pelapis secara merata setelah beton benar-benar kering, setidaknya 28 hari setelah pengecoran.Sumber: FreepikLangkah-Langkah Membuat Lisplang CorBerikut adalah panduan langkah-langkah yang bisa kamu ikuti dalam membuat lisplang cor.1. Menyiapkan Alat dan BahanLangkah pertama adalah memastikan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan tersedia. Alat utama yang diperlukan termasuk:a. Bekisting: Bekisting biasanya digunakan sebagai cetakan untuk membentuk lisplang dan terbuat dari papan kayu.b. Besi tulangan: besi tulangan berfungsi untuk meningkatkan kekuatan struktur beton.c. Mixer beton (opsional): Membantu proses pencampuran material beton untuk proyek berskala besar.d. Alat pengukur: Alat seperti meteran atau waterpass yang digunakan untuk mengukur dimensi lisplang yang dibutuhkan.Alat pemotong, paku, dan palu digunakan untuk perakitan dan pemasangan bekisting.Sementara itu, berikut ini adalah beberapa bahan yang kamu butuhkan.a. Semen: Pilih semen berkualitas tinggi, seperti semen portland yang terbuat dari tanah liat dan batu kapur yang dipanaskan pada suhu tinggi.b. Pasir halus: Pastikan pasir yang digunakan bersih dari lumpur.c. Agregat: Material ini merupakan material granular, seperti pasir, kerikil, batu pecah, atau bahan sejenis, yang digunakan dalam campuran beton.d. Air bersih: Air dengan pH netral membantu menghasilkan campuran beton yang solid.2. Melakukan Pengukuran Tempat yang Akan DipasangLangkah penting berikutnya dalam pembuatan lisplang cor adalah melakukan pengukuran yang presisi pada lokasi pemasangan. Pengukuran ini bertujuan untuk memastikan bahwa lisplang cor yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dimensi bangunan, baik dari segi panjang, lebar, maupun ketebalan. Dalam tahap ini, kamu memerlukan berbagai alat, seperti meteran, waterpass, atau bahkan laser level untuk mendapatkan hasil yang akurat. Pastikan pula setiap sudut sudah sesuai dengan rencana desain sehingga hasil lisplang rapi dan estetik.3. Membuat Bekisting dari Papan KayuBekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton basah agar membentuk sesuai dengan desain lisplang yang diinginkan. Biasanya, papan kayu menjadi pilihan banyak orang karena karena mudah dibentuk dan tersedia secara luas sebagai bekisting.Pembuatan bekisting harus dilakukan dengan sangat hati-hati guna memastikan setiap sambungan kayu rapat dan tidak ada celah yang memungkinkan beton merembes keluar. Kamu juga perlu memperkuat bekisting menggunakan penopang tambahan agar tidak bergeser selama proses pengecoran. 4. Memasang Besi TulanganSetelah bekisting selesai dibuat, langkah berikutnya adalah memasang besi tulangan di dalam bekisting. Besi tulangan berfungsi sebagai penguat beton untuk menahan beban tarik dan meningkatkan daya tahan terhadap retak.Untuk pembuatan lisplang cor, biasanya besi tulangan yang digunakan besi berdiameter 8 hingga 12 mm. Pastikan juga besi tulangan tidak menyentuh dinding bekisting dengan memberikan jarak minimal menggunakan spacer. Dengan demikian, seluruh permukaan besi tertutup oleh beton untuk mencegah korosi pada masa mendatang.5. Mencampur dan Menuangkan CorProses pencampuran beton menjadi salah satu langkah inti dalam pembuatan lisplang cor. Campuran beton harus menggunakan proporsi yang tepat antara semen, pasir, kerikil, dan air agar menghasilkan beton yang kuat dan tahan lama.Setelah beton tercampur merata, tuangkan ke dalam bekisting secara perlahan sambil memadatkan campuran menggunakan alat seperti vibrator beton. Pemadatan ini penting untuk menghilangkan gelembung udara yang masih ada dalam beton. Ini memastikan hasil akhir yang padat dan tidak mudah retak. 6. Proses Pengeringan BetonBeton memerlukan waktu untuk mengeras dan mencapai kekuatan optimal. Proses ini biasa disebut curing. Pada tahap ini, sangat penting untuk menjaga kelembapan beton selama pengeringan, biasanya dengan menyiram permukaan beton secara berkala atau menutupnya menggunakan terpal plastik. Proses curing ini biasanya memakan waktu sekitar 7 hingga 28 hari, tergantung pada jenis beton dan kondisi lingkungan. Hindari membongkar bekisting sebelum waktu yang ditentukan untuk mencegah kerusakan pada struktur lisplang.7. Tahap Finishing Lisplang CorLangkah terakhir adalah melakukan finishing pada lisplang cor. Setelah beton benar-benar kering dan bekisting dilepas, permukaan lisplang perlu dirapikan untuk memastikan tampilan yang rapi dan estetik. Jika ditemukan celah atau retakan kecil,sebaiknya tutup menggunakan campuran mortar untuk hasil yang lebih sempurna. Setelah itu, lisplang bisa diberi lapisan pelindung seperti cat eksterior atau pelapis anti-air agar lebih tahan terhadap cuaca dan korosi.PenutupDengan demikian, cara membuat lisplang cor dimulai dari membuat bekisting papan kayu, memasang besi tulangan hingga proses pengeringan dengan metode curing. Sebagai lisplang untuk eksterior, lisplang cor menjadi pilihan tepat yang tahan terhadap cuaca, estetik, fleksibel, dan dapat menahan beban yang lebih berat.Selain lisplang cor, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan GNET List Plank dari GNET Indonesia yang siap pakai. Diformulasikan khusus untuk menghasilkan motif kayu alami, GNET List Plank cocok untuk berbagai aplikasi hunian maupun komersial.Jadi, tunggu apalagi? Dapatkan informasi lengkap seputar GNET List Plank dengan menghubungi WhatsApp GNET Indonesia sekarang!
Read MorePublished: 27 November 2024
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa dinding yang sudah diplamir terlihat lebih halus dan rapi? Jawabannya terletak pada teknik pembuatan plamir yang tepat. Cara membuat plamir tembok yang benar akan menghasilkan permukaan dinding yang ideal untuk menerima lapisan cat. Plamir tembok merujuk pada bahan pelapis berbentuk pasta yang digunakan untuk memperbaiki dan meratakan permukaan dinding sebelum proses pengecatan. Plamir juga dikenal dengan istilah dempul, putty, atau filler. Mari simak informasinya dalam artikel ini!Sumber: FreepikJenis-Jenis Plamir yang Ada di PasaranDalam proyek konstruksi dan renovasi, jenis plamir yang digunakan dapat memengaruhi hasil akhir dinding. Berikut adalah tiga jenis plamir yang umum digunakan dan karakteristiknya.1. Plamir AkrilikPlamir akrilik berbahan dasar polimer akrilik yang membuatnya sangat fleksibel dan mudah diaplikasikan. Jenis plamir ini cocok untuk dinding interior karena memberikan hasil akhir yang sangat halus.Namun, plamir akrilik kurang cocok digunakan di area yang rentan lembap, seperti kamar mandi atau dapur karena tidak sepenuhnya tahan air. Jika kamu mencari plamir untuk penggunaan indoor, jenis ini sangat direkomendasikan karena mudah diaplikasikan dan memberikan hasil yang presisi.2. Plamir Semen PutihPlamir semen putih terbuat dari campuran semen putih, mineral, dan polimer yang membuatnya lebih kuat dan tahan terhadap cuaca. Jenis plamir ini ideal untuk dinding eksterior dan area yang sering terkena air karena memiliki daya tahan tinggi terhadap kelembapan dan perubahan suhu.Namun, plamir semen putih memerlukan waktu pengeringan yang lebih lama dibandingkan plamir akrilik. Saat diaplikasikan, lapisan ini memberikan hasil yang lebih solid dan mampu menutupi retakan atau pori-pori dinding secara sempurna. Plamir jenis ini sering digunakan dalam proyek skala besar seperti bangunan komersial atau dinding luar rumah.3. Plamir GypsumPlamir gypsum biasanya digunakan untuk perbaikan cepat atau renovasi ringan. Bahan dasarnya adalah bubuk gypsum yang dicampur dengan air untuk membentuk pasta halus. Jenis plamir ini cocok untuk menutup retakan kecil, lubang bekas paku, dan kerusakan ringan pada dinding.Plamir gypsum sangat mudah digunakan dan cepat kering sehingga banyak digunakan bagi kamu yang ingin menyelesaikan proyek dengan cepat. Namun, plamir ini tidak tahan terhadap kelembapan sehingga lebih cocok digunakan di area indoor yang kering, seperti ruang tamu atau kamar tidur.Baca Juga: Cara Plamir Tembok, Mudah dan Bisa Dilakukan Sendiri Sumber: FreepikFungsi dan Keunggulan Menggunakan Plamir TembokPenggunaan plamir memiliki manfaat besar dalam meningkatkan kualitas dinding dan hasil akhir pengecatan. Berikut ini adalah sejumlah fungsi dan keunggulan plamir tembok.1. Menutupi Retakan Kecil dan Pori-Pori TembokSalah satu fungsi utama plamir adalah menutupi ketidaksempurnaan pada dinding, seperti retakan kecil dan pori-pori. Permukaan tembok yang berlubang atau berpori dapat membuat cat tidak menempel dengan baik sehingga hasilnya tampak tidak merata.Melalui bantuan plamir, permukaan dinding menjadi lebih halus dan rata sebagai dasar yang sempurna untuk proses pengecatan. Bahkan jika dinding lama kamu memiliki banyak retakan kecil, plamir dapat menjadi solusi efektif untuk memperbaiki kondisi tersebut sebelum melanjutkan ke tahap pengecatan.2. Meratakan Permukaan Dinding yang Tidak RataSelain menutup pori-pori, plamir juga berfungsi meratakan permukaan dinding yang tidak rata akibat plesteran yang kurang sempurna. Ketidaksempurnaan pada dinding dapat diatasi dengan lapisan plamir, seperti adanya gelombang kecil atau tekstur kasar.Proses plamir sangat penting, utamanya jika kamu ingin mendapatkan hasil cat yang halus, rapi, dan estetik. Plamir bekerja seperti alas cat yang menyempurnakan tekstur dinding sehingga cat dapat menempel dengan baik dan tampil lebih indah.3. Memperkuat Daya Rekat Cat pada TembokDinding yang tidak dilapisi plamir cenderung memiliki daya rekat cat yang kurang baik. Akibatnya, cat mudah mengelupas atau tidak terlihat cerah seperti yang diinginkan. Untuk itu, plamir menciptakan lapisan yang membantu cat menempel lebih kuat dan merata.Penggunaan plamir membuat warna cat pada tembok kamu juga akan terlihat lebih cerah dan tahan lama. Hasil akhirnya adalah dinding indah secara estetika sekaligus memiliki kualitas yang lebih baik untuk jangka panjang.Sumber: FreepikCara Membuat Plamir Tembok yang TepatBerikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk membuat plamir tembok dengan kualitas optimal.1. Mempersiapkan Alat dan Bahan BerkualitasSebelum mulai, pastikan kamu telah menyiapkan bahan utama dan alat yang dibutuhkan. Nantinya, persiapan yang optimal tentunya akan sangat memengaruhi hasil akhir.Daftar Bahan Utama:a. Kalsium atau kapur bangunan: Berfungsi sebagai bahan dasar untuk menciptakan tekstur halus pada plamir.b. Semen putih (opsional): Memberikan daya rekat tambahan untuk memperkuat campuran plamir.c. Lem kayu PVAc: Digunakan untuk meningkatkan elastisitas dan daya rekat plamir pada dinding.d. Air bersih: Untuk mencampur semua bahan hingga mendapatkan konsistensi yang tepat.Alat yang Dibutuhkan:a. Kape: Alat ini digunakan untuk mengaplikasikan plamir secara merata ke permukaan dinding.b. Ampelas halus: Digunakan untuk menghaluskan permukaan plamir setelah kering sehingga siap untuk pengecatan.2. Membersihkan Tembok yang Akan DiplamirLangkah berikutnya adalah membersihkan dinding yang akan diplamir. Sebelum mulai diplamir, kamu perlu memastikan dinding bebas dari debu, kotoran, atau residu cat lama. Tujuannya agar plamir dapat menempel dengan sempurna pada permukaan dinding. Kamu bisa mengunakan kain lembap atau kuas untuk menghilangkan debu dan kotoran. Jika ada sisa cat yang mengelupas, kamu bisa menggunakan scraper atau amplas untuk membersihkannya. Dinding yang bersih akan membantu plamir melekat lebih kuat dan merata. Baca Juga: Dinding Mudah Retak! Kenali Dampak Hujan Lainnya Pada Rumah3. Menyiapkan PlamirMenyiapkan campuran plamir adalah inti dari proses ini. Campuran yang baik akan menghasilkan lapisan plamir yang halus dan mudah diaplikasikan. Berikut ini adalah langkah-langkah detailnya. a. Pertama-tama, tuangkan super cement ke dalam ember, lalu tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga konsistensi merata.b. Selanjutnya, masukkan kalsium secara bertahap ke dalam campuran, lalu tambahkan semen putih. Jangan mengganti kalsium dengan semen putih sepenuhnya, karena bisa membuat plamir kurang elastis dan sulit diaplikasikan.c. Setelah itu, tambahkan lem kayu PVAc. Lem ini berfungsi untuk meningkatkan daya rekat plamir, terutama pada dinding yang sebelumnya sudah dicat. Aduk hingga campuran berbentuk kental dan homogen.d. Selanjutnya, biarkan campuran istirahat sebentar agar bahan menyatu sempurna sebelum digunakan selama 10 hingga 15 menit.4. Mengaplikasikan PlamirSetelah campuran plamir siap, langkah selanjutnya adalah mengaplikasikannya ke dinding. Proses ini membutuhkan ketelitian agar hasilnya rata dan halus. Kamu bisa menggunakan kape untuk mengoleskan plamir pada dinding. Mulailah dari bagian atas ke bawah dengan gerakan memanjang. Pastikan lapisan plamir diaplikasikan tipis dan merata. Sebaiknya, lapisan jangan terlalu tebal karena bisa menyebabkan retakan saat plamir mengering. Ulangi langkah ini hingga seluruh dinding tertutup plamir.5. Membiarkan Plamir MengeringSetelah plamir selesai diaplikasikan pada seluruh permukaan dinding, tahap selanjutnya adalah membiarkannya mengering secara alami. Plamir membutuhkan waktu untuk mengeras agar dapat menempel sempurna pada tembok.Sebaiknya tidak terburu-buru menyentuh atau mengecek plamir yang masih basah karena ini dapat menyebabkan lapisan menjadi tidak rata. Selain itu, hindari aktivitas di sekitar dinding selama proses pengeringan plamir untuk memastikan tidak ada debu atau kotoran yang menempel pada permukaan plamir yang masih basah.6. Mendiamkan Selama 24 Jam hingga KeringPengeringan selama 24 jam sangat dianjurkan untuk memastikan plamir benar-benar keras dan stabil sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Waktu ini memungkinkan campuran plamir menyatu sempurna dengan dindin sehingga hasilnya lebih kokoh dan tidak mudah retak. Kamu bisa memastikan plamir sudah kering dengan menyentuh permukaannya. Jika terasa dingin atau lembap, beri waktu lebih lama untuk mengering. Kondisi suhu panas atau sirkulasi udara yang baik dapat membantu mempercepat pengeringan. Sumber: Freepik7. Mengampelas Permukaan PlamirSetelah plamir benar-benar kering, langkah selanjutnya adalah meratakan permukaan dinding dengan ampelas. Ampelas yang digunakan biasanya grit 240 atau lebih tinggi untuk menghindari kerusakan pada lapisan plamir. Adapun ampelas digunakan untuk menghilangkan bagian yang kasar atau tidak rata. Hal ini menjadi tahap penting agar permukaan menjadi mulus dan siap untuk dicat. Lakukan gerakan mengampelas secara perlahan dengan tekanan yang merata. Fokus pada bagian yang terlihat lebih tebal atau terdapat bekas alat aplikasi kape.8. Memastikan Plamir Menutup Dinding dengan SempurnaSebelum melanjutkan ke proses pengecatan, pastikan seluruh dinding telah tertutup dengan lapisan plamir yang merata. Pastikan untuk memeriksa dengan teliti, terutama pada sudut-sudut dinding dan area dengan tekstur tidak rata. Setelah menambahkan lapisan baru, ulangi proses pengeringan dan pengampelasan seperti pada langkah sebelumnya. Pastikan setiap bagian dinding telah halus dan bebas dari cacat. Ini akan membantu kamu mendapatkan hasil akhir cat yang lebih rata, tahan lama, dan estetis.9. Mengecat DindingProses terakhir dalam pembuatan plamir tembok adalah mengecat dinding. Pastikan kamu menggunakan cat berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan, baik untuk interior maupun eksterior. Perlu dicatat juga bahwa sebelum mulai mengecat, sebaiknya gunakan cat dasar agar cat utama lebih menempel dan warna terlihat lebih tajam. Mulailah mengecat dengan lapisan tipis menggunakan roller atau kuas. Setelah lapisan pertama kering, kemudian aplikasikan lapisan kedua untuk hasil yang lebih sempurna. Kesimpulan Sekarang, kamu sudah lebih memahami seputar cara membuat plamir tembok, mulai dari membuat adonan plamir, mengaplikasikan plamir, mengampelas plamir hingga melakukan finishing dinding dengan melakukan pengecatan. Langkah ini penting dalam menciptakan dinding yang lebih halus dan rata.Selain plamir, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan cornice berkualitas seperti Jayaboard Compound dari GNET Indonesia untuk menutup retak rambut dan lubang kecil. Sebagai solusi lengkap untuk dinding yang sempurna, Jayaboard Compound dapat digunakan juga untuk aplikasi sambungan papan gypsum dan papan silika.Jadi, tunggu apalagi? Segera hubungi WhatsApp GNET Indonesia sekarang untuk mendapatkan informasi lebih lengkap seputar Jayaboard Compound!
Read MorePublished: 28 November 2024
Sort By
