Search

Gnetion, Lebih dari Sekadar Komunitas

Gambar Komunitas Gnetion

Popular Articles

Ventilator Atap: 7 Cara Kerja & Kegunaannya Untuk Bangunan

Ada banyak cara untuk membuat rumah menjadi lebih sejuk dan nyaman untuk dihuni. Salah satunya adalah dengan memasang ventilator atap. Bentuknya sejenis exhaust fan yang berfungsi untuk menjaga sirkulasi udara. Ventilator atap memiliki turbin seperti kubah dengan sirip melingkar. Turbin ini bergerak dengan memanfaatkan hembusan angin, jadi tidak menggunakan listrik sehingga dapat menghemat penggunaan daya. Cari tahu cara kerja ventilator atap bersama GNET Indonesia melalui artikel berikut ini. Cara Kerja Ventilator Atap Ventilator atap adalah salah satu solusi ventilasi pasif yang sangat efektif untuk mengurangi panas di dalam bangunan, terutama pada cuaca panas. Berikut adalah langkah-langkah cara kerja ventilator atap yang perlu kamu ketahui: Ventilator atap bekerja berdasarkan tekanan dan aliran udara panas yang ada di dalam ruangan. Udara panas yang naik akan menciptakan tekanan ke atas, mendorong ventilator untuk berputar. Udara bergerak dari suhu rendah ke suhu tinggi, menciptakan force draft (dorongan udara) yang mengalir keluar melalui ventilator di atap. Jika ventilasi di rumah berfungsi dengan baik, maka suhu di dalam ruangan akan lebih stabil dan nyaman. Hal ini membuat penghuni tidak merasa panas atau gerah. Suhu panas dalam rumah biasanya berasal dari radiasi panas yang keluar dari plafon dan masuk melalui langit-langit atap, terutama saat cuaca terik. Ventilator atap bekerja untuk membuang uap panas tersebut menggunakan prinsip thermosiphon, yaitu mekanisme alami di mana udara mengalir tanpa bantuan alat mekanis. Tekanan udara panas akan memutar turbin pada ventilator, dan udara panas yang mengendap di plafon atau langit-langit atap pun terdorong keluar. Hasil akhirnya, suhu panas tidak masuk ke dalam ruangan, menciptakan sirkulasi udara yang lebih segar dan ruangan yang lebih sejuk secara alami. Baca Juga: 8 Jenis Atap Rumah yang Bagus, Murah dan Tahan lama Manfaat Ventilator Atap untuk Bangunan Beberapa manfaat ventilator atap untuk bangunan meliputi: 1. Perangkat Ventilasi Alami Ventilator atap dapat menjadi perangkat alami untuk mengelola sirkulasi udara di dalam bangunan. Hal ini karena ventilator atap tidak memerlukan energi listrik yang mana akan menghemat pengeluaran Kamu. Perangkat ini akan memperbaiki kualitas udara dalam ruangan dengan cara memanfaatkan angin dan perbedaan tekanan udara. 2. Mengurangi Suhu Panas Dengan membuang panas berlebih dari dalam ruangan, ventilator atap membantu mengurangi suhu ruangan, terutama di musim panas. Hal ini dapat meningkatkan kenyamanan penghuni bangunan dan mengurangi beban pada sistem pendingin udara. Penggunaan biaya untuk alat elektronik pendingin udara jadi dapat diminimalisir. Beban daya listrik pun berkurang sehingga Kamu jadi lebih hemat. 3. Mencegah Suhu Lembab Dengan meningkatkan sirkulasi udara, ventilator atap dapat membantu mengurangi risiko kondensasi atau pengembunan di dalam bangunan. Terlebih pada area yang rentan akan kelembaban berlebih, misalnya area loteng atau ruang plafon pada langit-langit atap. Ketika rumah memiliki suhu ruangan yang normal, pertumbuhan lumut, bakteri dan jamur pun dapat dicegah. Hasilnya rumah jadi lebih sehat dan konstruksi bangunan tidak mudah rusak akibat suhu lembab. 4. Mengurangi Polusi dan Bau Tidak Sedap Sirkulasi yang baik memungkinkan pertukaran udara secara optimal. Ventilator atap akan membantu meminimalisir konsentrasi polutan udara di dalam ruangan yang dapat mengurangi kesehatan Kamu sebagai penghuni. Selain itu, ventilator atap juga bisa digunakan untuk mengeluarkan bau tidak sedap. Jadi sangat cocok untuk Kamu aplikasikan pada ruangan seperti di dapur atau gudang. Jadi, ruangan-ruangan tersebut akan bersirkulasi tanpa menyisakan bau tidak sedap. Bangunan Apa Saja yang Memerlukan Ventilator Atap? Lantas bangunan apa sajakah yang direkomendasikan untuk menggunakan ventilator atap selain hunian? Berikut di antaranya: 1. Restoran Di dalam restoran ventilator atap sangat dibutuhkan untuk membuat sirkulasi udara yang alami dan berkelanjutan. membuat ruangan di dalam restoran lebih nyaman sehingga meningkatkan kinerja kerja karyawan. Dengan sirkulasi udara yang terjaga, para pengunjung restoran juga akan merasa lebih betah. Rasa nyaman pada restoran Kamu bakal memberikan rasa ingin kembali lagi pada benak customer. 2. Pabrik & Gudang Dalam bangunan pabrik dan gudang tentu sangat membutuhkan sirkulasi udara yang optimal. Pasalnya bangunan ini memiliki tingkat aktivitas mesin dan manusia secara tinggi. Jika tidak udara di dalam bangunan tidak tersirkulasi maka partikel seperti debu akan mengendap. Akibatnya, kesehatan para karyawan pabrik dan gudang pun terancam. Jika hal ini dibiarkan akan ada lebih banyak dampak buruk yang menanti. Untuk itu sangat disarankan untuk memasang ventilator atap pada pabrik dan gudang. 3. Gedung Olahraga Ventilator Atap bermanfaat untuk menjaga sirkulasi udara secara berkelanjutan. Dengan demikian, bangunan gedung olahraga akan terasa lebih sejuk dan tidak panas atau pengap.  Tanpa adanya sirkulasi udara, banguan gedung olahraga akan kurang nyaman. Akibatnya aktivitas olahraga pun jadi kurang maksimal. Udara Panas & Pengap di Rumah? Ini Solusi Pintar yang Wajib Kamu Pasang! Setelah memahami pentingnya ventilator atap dalam menjaga sirkulasi udara dan menurunkan suhu ruangan, kini saatnya kamu memilih produk yang sudah terbukti kualitasnya. Ventilator Atap dari GNET Indonesia adalah solusi efisien tanpa listrik yang bekerja otomatis mengikuti arah angin.  Dengan desain kokoh dan material anti-karat, ventilator ini cocok untuk segala jenis bangunan—mulai dari rumah tinggal, gudang, hingga bangunan industri. Jadi, hubungi tim GNET Indonesia dan saatnya beralih ke ventilasi alami yang cerdas dan andal!

Read More

Published: 30 May 2025

Kelebihan dan Kekurangan Dinding Gypsum, Wajib Tahu Sebelum Beli!

Seiring berjalannya waktu, inovasi di bidang konstruksi terus berkembang. Salah satu hal yang turut berkembang adalah material partisi. Bila awalnya dinding bangunan hanya terbuat dari beton atau batako. Kini sudah ada dinding gypsum. Sebelumnya sudahkah Kamu mengetahui dinding gypsum? Jika belum GNET Indonesia akan mengulasnya lebih lengkap tentang dinding gypsum beserta kelebihan dan kekurangannya. Apa itu Dinding Gypsum? Dinding gypsum adalah salah satu material yang banyak digunakan sebagian besar permukiman pada masa kini. Salah satunya adalah karena harganya terjangkau dan proses pemasangannya yang mudah. Material ini bisa diaplikasikan sebagai partisi antar ruang dan juga bisa digunakan sebagai material finishing pada dinding. Biasanya papan gypsum juga disebut dengan istilah drywall. Bahan dasar pembuatan gypsum adalah kalsium karbonat, asam sulfat dan berbagai material campuran lainnya. Struktur kokoh drywall terbentuk dari penempatan inti gypsum di antara dua lapisan karton. Hal inilah yang menjadikan papan gypsum menjadi material yang kuat untuk digunakan sebagai partisi bangunan. Baca Juga: 5 Material Pengganti Kayu Untuk Bangunan dan Tips Memilih Kelebihan Dinding Gypsum Ada beberapa kelebihan dinding gypsum yang menjadikan material ini banyak digunakan sebagai material partisi, di antaranya: 1. Proses Pemasangannya Mudah Pengaplikasian gypsum sebagai material dinding relatif lebih mudah dibanding menggunakan dinding konvensional seperti batu bata. Pemasangan dinding gypsum yang dimaksud adalah metode drywall, yaitu dinding kering dengan minim penggunaan air.  Proses pemasangannya tidak perlu menggunakan adonan semen. Namun, hanya memerlukan sekrup untuk memasangnya pada rangka besi hollow. Papan gypsum ini pada dasarnya dapat menggantikan fungsi plester dinding. Proses pengerjaannya juga cepat dan area kerja juga lebih bersih. 2. Gypsum Bisa Dipasang Melapisi Dinding Bata Selain dipasang pada rangka besi hollow, material gypsum ini juga bisa digunakan untuk melapisi dinding batu bata yang kurang merata saat proses pengerjaannya. Caranya adalah dengan menggunakan lem perekat khusus. Lem perekat ini juga nantinya akan digunakan untuk merekatkan papan gypsum pada dinding. Metode ini akan menjadikan permukaan dinding lebih rapi dan halus. Mengingat papan gypsum telah melapisi permukaan pada dinding bata yang tidak rata. Tampilan bangunan juga akan lebih cantik. 3. Bahan Papan Gypsum Ramah Lingkungan Bila dibandingkan dengan material lainnya, papan gypsum cenderung lebih ramah lingkungan. Pasalnya dalam proses pemasangannya papan gypsum menggunakan metode drywall yang hanya membutuhkan sedikit air. Dalam satu meter persegi partisi gypsum hanya butuh setengah liter air. Sedangkan pemasangan dinding dari batu bata membutuhkan 22 liter air. Jauh lebih hemat bukan? Selain itu, pembuatan papan gypsum juga menggunakan kertas dari bahan daur ulang. Sisa-sisa papan gypsum juga jika dibuang tidak akan merusak unsur-unsur tanah. Namun justru mampu menyuburkan tanah. Sebagai informasi, gypsum mengandung kadar volatile organic compound yang lebih rendah daripada material lainnya.  4. Papan Gypsum Mudah Dibentuk Papan gypsum mudah dibentuk dan dipotong sesuai keinginan. Material dari gypsum lebih fleksibel jika kamu menginginkan visual yang lebih baik karena bisa diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk, termasuk dinding melengkung. Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri untuk Kamu karena dapat mempercepat proses pemasangan.  5. Biaya Material Lebih Hemat Kelebihan dinding gypsum selanjutnya adalah penggunaan biaya yang lebih hemat. Kamu tidak perlu mengeluarkan anggaran lebih untuk membangun pondasi secara kuat. Ukuran papan gypsum juga besar sehingga dapat mencakup dinding dalam ukuran yang luas.  Hal ini tentu lebih hemat jika dibandingkan Kamu membuat dinding dengan bahan material batu bata. Dalam proses pembangunan, material batu bata memerlukan jumlah banyak untuk membuat satu buah dinding. Kekurangan Dinding Gypsum Selain mempunyai kelebihan ada pula beberapa kekurangan dari dinding gypsum yang patut Kamu ketahui sebagai bahan pertimbangan. 1. Dinding Gypsum Rentan Air Dengan berbagai keunggulan di atas, ternyata masih ada beberapa kelemahan dinding gypsum. Salah satunya ialah dinding gypsum belum water resistance, apalagi karena adanya bahan kertas pelapis gypsum yang membuat bahan ini rentan terhadap air.  Jika ada rembesan air, biasanya akan meninggalkan bercak noda. Jika terus-menerus rembes tanpa diperbaiki, maka lama-kelamaan dinding akan berjamur dan rumah menjadi tidak sehat. Oleh karena itu, semua instalasi ketika membangun rumah serta bahan bangunan yang digunakan pastikan berkualitas untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 2. Proses Pemasangan Dinding Gypsum Membutuhkan Ketelitian Lebih Proses pemasangan papan gypsum umumnya menggunakan sekrup dan bubuk gypsum. Bubuk ini berguna sebagai lem pada sambungan. Jika pemasangan dinding gypsum tidak dilakukan secara tepat dan teliti, maka bukan tidak mungkin rumah akan roboh. Untuk itulah diperlukan keahlian khusus untuk membuat dinding gypsum mampu berdiri dengan sempurna. 3. Tidak Tahan Benturan Bahan papan gypsum dapat rusak jika terjadi benturan yang sangat keras. Misalnya jika kamu menggunakan palu secara berlebihan, maka dapat melubangi atau membuat papan gypsum menjadi retak. Selain itu, pastikan menggunakan rangka dengan bahan yang kuat untuk mengurangi resiko keretakan atau roboh pada papan gypsum. 4. Tempat Pemasangan Terbatas Walaupun proses pemasangan yang cenderung lebih mudah, dinding gypsum hanya bisa dipasang di tempat tertentu. Sangat tidak disarankan untuk memasang dinding gypsum pada dinding kamar mandi. Tingkat kelembapan yang tinggi akan membuat dinding gypsum jadi cepat lapuk dan berjamur. Jika tetap ingin memasang dinding dari gypsum, lebih baik memilih material yang waterproof atau tahan air. Temukan Keunggulan Jayaboard Gypsum: Pilihan Tepat Setelah Memahami Kelebihan dan Kekurangan Dinding Gypsum! Setelah memahami kelebihan dan kekurangan dinding gypsum, saatnya memilih material yang tepat untuk kebutuhan kamu. Jayaboard Gypsum dari GNET Indonesia hadir sebagai solusi unggulan dengan kualitas terbaik dan standar internasional. Dengan ketebalan 9 mm, panjang 2400 mm, dan lebar 1200 mm, Jayaboard Gypsum menawarkan kekuatan luar biasa, ringan, dan konsistensi kualitas yang tinggi.  Selain itu, Jayaboard Gypsum juga hemat air dalam proses pemasangannya, hanya memerlukan sekitar 0,5 liter/m², jauh lebih efisien dibandingkan dengan dinding bata yang membutuhkan hingga 22 liter/m². Dengan berbagai keunggulan tersebut, Jayaboard Gypsum adalah pilihan tepat untuk memastikan kualitas dan keamanan bangunan kamu. Hubungi tim GNET Indonesia segera!

Read More

Published: 15 May 2025

Jenis-Jenis Rangka Atap Rumah dan Keunggulannya, Mana Pilihan Kamu?

Rangka atap merupakan salah satu bagian vital dalam sebuah rumah atau hunian. Berfungsi sebagai penyangga atap yang melindungi rumah dari hujan dan terik matahari, menjadikan Kamu perlu perhatian lebih dalam pemilihan jenis dan pengaplikasiannya.Dengan mengetahui jenis-jenis rangka atap, Kamu dapat memilih mana material terbaik dan cocok pada lingkungan hunian. Demikian rangka atap dapat berfungsi maksimal, memberikan kenyamanan dan bisa menopang atap dalam jangka waktu lama.Jenis-Jenis Rangka Atap Rumah dan KeunggulannyaKebetulan pada artikel ini GNET Indonesia bakal mengajak Kamu untuk mengetahui berbagai jenis atap rumah beserta keunggulannya. Langsung saja simak pembahasannya berikut ini, ya!1. Rangka Atap Baja RinganJenis pertama adalah baja ringan. Terbuat dari material campuran baja, aluminium dan zinc menjadikan rangka ini mempunyai ketahanan maksimal dan perawatan minimal.Umumnya rangka baja ringan mempunyai ketebalan cukup tipis, yaitu hanya berkisar 1 sampai 3 milimeter. Namun demikian, tidak menjadikannya sebagai material yang ringkih.Keunggulan:- Bobot ringan: bila dibandingkan dengan baja konvensional. Hal ini menjadikannya mudah dalam pengaplikasian- Tahan api: Material baja dikenal memiliki ketahanan akan rambatan api sehingga memberikan keamanan maksimal pada bangunan- Tahan korosi: Lapisan aluminium dan seng memberikan perlindungan lebih baik pada rangka baja ringan. Alhasil, jenis ini dapat menahan sifat korosi yang dihasilkan dari air hujanBaca Juga: Yuk, Kenali Baja Ringan dari GNET, Cocok untuk Rangka Atap Hunian Kamu2. Rangka Atap KayuRangka kayu masih menjadi salah satu jenis yang banyak digunakan di Indonesia. Hal ini karena Indonesia merupakan negara penghasil kayu. Sifatnya yang mudah dipotong dan dibentuk, memberikan kemudahan dalam proses konstruksi bangunan.Akan tetapi, Kamu perlu melakukan perawatan khusus agar kayu tidak mudah lapuk, jamuran atau dimakan rayap.Keunggulan:- Ketahanan: Kayu mempunyai daya tahan cukup kuat. Terlebih jika terbuat dari bahan dasar kayu jati- Isolasi termal: Mempunyai kemampuan alamiah sebagai isolator termal yang baik, menjadikan rangka atap kayu dapat menjaga suhu tetap nyaman pada bangunan- Estetika: Tampilan natural pada material kayu menghadirkan kesan estetis pada bangunan. Sifatnya mudah dibentuk juga memudahkan desainer arsitektur untuk mengolah rangka atap kayu menjadi lebih indah.3. Rangka Atap Beton BertulangBeton bertulang menjadi salah satu material yang kokoh untuk diaplikasikan pada bangunan. Walaupun mempunyai karakter kuat, tapi mudah dibentuk baik pada bidang miring, datar dan sebagainya.Jenis ini diproduksi dari batuan split, pasir, dan adonan semen dicampur dalam satu cetakan.Keunggulan:- Stabil: Durabilitas material beton bertulang sangatlah tinggi. Mampu menahan beban akan segala cuaca dengan stabil, seperti angin kencang, tumpukan salju atau bahkan beban  lainnya.- Tahan api: Beton bertulang mempunyai ketahanan pada kobaran api. Alhasil Kamu bisa tetap aman ketika ada percikan api yang tersulut pada atap bangunan.- Anti serangga: Sama seperti material baja, beton juga dapat tahan pada serangan serangga seperti sayap. Jadi, Kamu tak perlu khawatir dengan adanya ancaman rayap yang siap merusak rangka.Baca Juga: Apa itu Rabat Beton?4. Rangka Atap BajaSelain baja ringan, baja konvensional pun dapat diaplikasikan menjadi rangka atap. Berukuran lebih besar menjadikan rangka ini lebih cocok untuk digunakan pada bangunan berskala besar. Misalnya gudang, pabrik dan sebagainya.Keunggulan:- Keberlanjutan: Beberapa baja konvensional diproduksi melalui bahan daur ulang. Dengan menggunakannya artinya Kamu turut ikut andil dalam menjaga lingkungan dari kerusakan yang berkelanjutan.- Minim perawatan: Baja konvensional tidak perlu perawatan khusus. Hal ini karena baja mempunyai karakter yang tidak memuai, menyusut, atau lapuk.- Tahan gempa: Karakter kuat pada rangka jenis ini juga bermanfaat dalam menahan getaran dan guncangan akibat gempa bumi. Kekuatan struktur yang dimiliki baja konvensional akan memberi keamanan pada Kamu saat gempa sedang terjadi.5. Rangka Atap BambuTak cuma kayu, bambu menjadi salah satu material kerangka yang bisa digunakan pada atap sejak dahulu. Terlebih di Indonesia sebagai negara tropis yang mempunyai stok ketersediaan bambu melimpah di alam. Walau rawan lapuk dan dimakan rayap, tapi bambu juga mempunyai beberapa kelebihan.Keunggulan:- Estetika: Kelebihan utama bambu ialah mudah dibentuk dan dimodifikasi. Kesan alamiah,  hangat, dan organik pun tampak pada penggunaan bambu sebagai struktur atap.- Biaya murah: Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Indonesia merupakan negara tropis dengan persediaan bahan alam yang melimpah. Karena kemudahan dalam memperoleh bambu, menjadikan material ini jadi lebih mudah dan murah.- Tahan gempa: Bambu memang memungkinkan untuk lapuk bila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Akan tetapi, material ini memiliki daya tahan gempa yang kuat. Karena itu penggunaan bambu dapat mendatangkan rasa aman kepada kamu sebagai penghuni rumah.6. Rangka Atap BesiMempunyai karakter yang hampir serupa dengan baja, rangka besi terbilang lebih menghemat biaya. Cocok untuk diaplikasikan pada bangunan dengan ketersedian ruang yang sempit dan minimalis.Keunggulan:- Bobot ringan: Meski punya durabilitas kuat, besi punya bobot yang relatif ringan. Terlebih jika dibandingkan dengan bobot material baja dan beton. Bobot ringan tersebut memudahkan dalam proses pemasangan.- Efisiensi: Rangka besi yang ringan dengan pemasangan cepat tentu akan menghemat waktu dan biaya tenaga kerja menjadi lebih efisien.- Fleksibel: Proses konstruksi kian fleksibel dengan penggunaan besi sebagai rangka atap. Hal ini karena besi dapat dengan mudah dibentuk atau dipotong menyesuaikan kebutuhan konstruksi.Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Atap Sandar, untuk Hunian KamuTips Memilih Jenis Rangka Atap RumahMemilih jenis rangka atap rumah bukan sekadar mengikuti tren atau memilih material yang populer. Keputusan ini sangat penting karena berdampak langsung pada kekuatan struktur, kenyamanan, dan biaya jangka panjang bangunan kamu. Untuk itu, berikut adalah tips yang bisa kamu jadikan panduan sebelum menentukan pilihan:1. Kenali Kebutuhan Bangunan kamuSetiap bangunan mempunyai fungsi dan beban struktural berbeda-beda. Memahami kebutuhan dan peran bangunan akan memudahkan dalam memilih jenis rangka atap yang sesuai, sehingga kekuatan struktur tetap terjaga tanpa menguras anggaran secara berlebihan. Untuk rumah tinggal, kamu mungkin lebih fokus pada estetika, kenyamanan termal, dan kepraktisan pemasangan. Kalau gudang atau pabrik memerlukan rangka atap yang mampu menahan beban besar dan lebih tahan terhadap cuaca ekstrem. Sementara untuk bangunan komersial, kombinasi kekuatan dan tampilan modern menjadi pertimbangan utama.2. Pertimbangkan Iklim LokasiIndonesia berada di zona iklim tropis yang ditandai oleh tingkat kelembapan yang tinggi, suhu udara yang panas, serta intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Pilih material yang tidak mudah korosi dan tahan terhadap perubahan suhu ekstrem, material seperti baja ringan dan galvalum cocok untuk iklim tropis karena tidak mudah berkarat dan mampu meredam panas.3. Evaluasi Daya Tahan MaterialKetahanan suatu material terhadap kondisi lingkungan menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.- Baja ringan, ini dikenla dengan material yang tahan lama, anti rayap, serta minim perawatan.- Kayu, meski memberikan tampilan estetis dan alami, harus melalui proses pengawetan untuk meningkatkan ketahanannya terhadap serangga dan kelembapan.- Beton bertulang unggul dari segi kekuatan dan cocok untuk atap datar atau area dengan beban besar.Pilih bahan yang sudah teruji di area dengan kondisi yang mirip dengan tempat tinggalmu.4. Sesuaikan dengan Anggaran Jangka PanjangHarga material bukan satu-satunya faktor biaya. Perhatikan juga:- Biaya perawatan tahunan: beberapa material murah di awal tapi memerlukan perawatan mahal di kemudian hari.- Masa guna: gunakan bahan yang memiliki ketahanan jangka panjang untuk menghindari renovasi dalam waktu dekat.- Kemudahan pemasangan: semakin rumit pemasangannya, semakin tinggi pula biaya jasa konstruksi.Misalnya, baja ringan mungkin lebih mahal dari kayu biasa, tetapi menghemat biaya dalam 10–15 tahun ke depan karena minim perawatan.5. Konsultasikan dengan Tenaga ProfesionalKonsultasi dengan arsitek atau kontraktor berpengalaman sangat disarankan. Mereka dapat menganalisis kekuatan struktur bangunan kamu, menyediakan rekomendasi berdasarkan kondisi iklim lokal, bahkan menghitung estimasi biaya secara realistis.Tenaga profesional juga akan memastikan bahwa sistem rangka atap yang dipilih kompatibel dengan desain atap rumah dan metode konstruksi lainnya. Memilih jenis rangka atap rumah bukan hanya soal selera atau harga, tapi soal bagaimana kamu ingin memastikan rumah kamu berdiri kokoh, nyaman, dan tahan lama dalam menghadapi kondisi iklim tropis yang menantang. Pilihan Rangka Atap yang Tepat, Dilengkapi Penutup Atap BerkualitasMemilih jenis rangka atap rumah bukan hanya soal bentuk dan struktur, tapi juga kekuatan dan ketahanannya dalam jangka panjang. Baik itu rangka kayu, baja ringan, maupun baja konvensional, masing-masing memiliki keunggulan tersendiri yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya arsitektur rumahmu. Namun, rangka yang kokoh saja tidak cukup—dibutuhkan penutup atap yang mampu memberikan perlindungan optimal dan tampilan yang estetik. Untuk itu, GNET Atap Shingles hadir sebagai solusi ideal bagi berbagai jenis rangka atap. Selain tahan lama dan anti-karat, desainnya juga menambah nilai estetika rumah dengan tampilan yang modern dan elegan. Percayakan kebutuhan atap rumahmu pada GNET Indonesia untuk perlindungan maksimal dan hasil yang memukau. Segera hubungi tim GNET Indonesia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!

Read More

Published: 15 May 2025

Anti Retak, Begini Cara Pasang Sekrup Gypsum

Buat Kamu yang sudah lama berkarier di bidang konstruksi tentu sudah tidak asing dengan proses pemasangan gypsum. Untuk memberikan hasil yang maksimal Kamu perlu menggunakan sekrup gypsum. Pada dasarnya memasang sekrup pada gypsum hampir sama dengan cara instalasi di material partisi lainnya. GNET Indonesia akan mengulas cara pasang sekrup gypsum secara lengkap melalui artikel di bawah.  Mengenal Apa itu Sekrup Gypsum dan Kegunaannya? Sekrup gypsum adalah jenis sekrup yang dirancang khusus untuk digunakan dalam pemasangan papan gypsum atau drywall. Drywall merupakan material dinding atau langit-langit terdiri dari lapisan tipis gipsum yang diletakkan di antara dua lembar kertas. Material ini digunakan untuk memasang papan gypsum pada rangka dinding atau langit-langit. Proses pemasangan sekrup gypsum pada papan gypsum melibatkan pengeboran sekrup melalui papan dan ke dalam stud atau rangka dinding untuk memberikan dukungan yang kokoh.  Pilihan sekrup yang tepat dan pemasangan yang benar sangat penting untuk mencapai pemasangan drywall yang stabil dan tahan lama. Untuk itu perhatikanlah pemilihan ukuran sekrup gypsum sesuai dengan kebutuhan. Baca Juga: Tips Jitu Memasang Partisi Gypsum Kedap Suara, Kokoh, dan Tahan Lama Cara Pasang Sekrup Gypsum Berikut langkah-langkah cara pemasangan sekrup gypsum yang bisa Kamu terapkan: 1. Gunakan Peralatan yang Tepat Langkah pertama adalah mempersiapkan peralatan pemasangan secara lengkap. Peralatan tersebut di antaranya, yaitu bor listrik, pensil atau alat penanda lainnya, meteran, dan waterpass. Papan gypsum terkenal cukup rapuh. Maka dari itu, Kamu membutuhkan peralatan yang tepat untuk memastikan keamanan dan ketepatan pemasangan. Jika tidak, dikhawatirkan sekrup gypsum akan retak dan mengalami kerusakan sehingga tidak mampu berfungsi dengan maksimal. 2. Persiapkan Rangka Stud Papan gypsum memerlukan rangka stud untuk bisa dipasang pada area yang diinginkan. Sesuaikan dahulu panjang rangka dengan lebar area yang hendak Kamu pasang papan gypsum. Manfaatkanlah alat meteran untuk mengukur rangka stud secara presisi.  3. Perhatikan Posisi Kepala Sekrup Setelah peralatan siap secara lengkap, mulailah untuk menandai area yang akan dipasang sekrup gypsum. Gunakanlah alat penanda seperti pensil atau alat tulis lain. Manfaatkan alat ukur supaya jarak antar area pemasangan dapat presisi. Setelah itu barulah Kamu bisa mulai proses pemasangan. Perhatikanlah posisi kepala sekrup. Jangan sampai Kamu membenamkan sekrup gypsum terlalu dalam. Hal ini karena nantinya sekrup akan ditutup kembali menggunakan compound dan tape gypsum. 4. Lakukan Pemeriksaan pada Area Pemasangan Papan Gypsum Saat memasang sekrup Kamu juga perlu memeriksa kembali area pemasangan secara menyeluruh. Pastikan setiap sudut rangka masih kuat dan layak pakai. Jangan memaksakan diri untuk mengebor sekrup di rangka yang sudah rapuh atau retak karena hal ini justru akan membahayakan Kamu sebagai penghuni rumah.  Singkirkan juga benda-benda yang mengganggu seperti tonjolan paku atau sekrup yang sudah tidak terpakai. Dengan demikian papan gypsum bisa terpasang secara mudah dan proses lebih cepat. 5. Jumlah Sekrup gypsum yang Dipasang Untuk memastikan kekuatan gypsum yang dipasang sekaligus merapikan alur pemasangan, Kamu sebaiknya menggunakan minimal lima sekrup di tiap-tiap ruas papan gypsum yang digunakan.  Posisikan lima sekrup tersebut secara konsisten sehingga memiliki jarak yang sama. Jangan lupa untuk memilih panjang sekrup yang sesuai. Mengapa demikian? Karena jika tidak, dikhawatirkan sekrup tidak mampu menopang gypsum secara kuat atau bahkan yang lebih buruknya adalah merusak material papan gypsum itu sendiri. 6. Ratakan Permukaan Papan Gypsum Saat proses pemasangan berlangsung Kamu dapat meninjau tingkat kerataan papan gypsum. Kamu bisa melakukannya dengan menggunakan alat waterpass. Jika papan gypsum sudah rata Kamu dapat mengulangi proses pemasangan gypsum pada sisi lainnya dan begitupun seterusnya. 7. Gunakan Bantuan Ahli Apabila Kamu belum memiliki pengalaman memasang papan gypsum, sebaiknya mintalah orang lain yang lebih ahli untuk mendampingi Kamu Jika ada bujet lebih, Kamu juga dapat meminta bantuan ahli untuk memasang papan gypsum tanpa perlu bersusah payah. Seperti yang sudah disebutkan di atas, papan gypsum cenderung lebih rapuh saat dipasang. Dengan kata lain, pemasangan material ini membutuhkan tangan-tangan terampil yang berpengalaman. Sudah Tahu Cara Pasang Sekrup Gypsum? Sekarang Waktunya Pilih Material yang Tepat! Kalau kamu sudah menguasai cara pasang sekrup gypsum dengan benar, jangan biarkan hasil kerja kerasmu sia-sia hanya karena salah memilih material utama. Gunakan Jayaboard Gypsum dari GNET Indonesia, solusi terbaik untuk dinding dan plafon yang kuat, rapi, dan tahan lama.  Jayaboard dikenal dengan kualitas premium, permukaan yang halus, serta pemasangan yang mudah dan efisien—cocok banget untuk kamu yang mengutamakan hasil maksimal dalam setiap proyek. Jadi, setelah kamu menguasai teknis pemasangannya, pastikan memilih produk yang sudah terbukti unggul dan dipercaya banyak aplikator profesional. Hubungi tim GNET Indonesia sekarang!

Read More

Published: 22 May 2025

Ketahui Apa itu Cement Board dan Beragam Fungsinya | GNET Indonesia

Saat ini sudah banyak inovasi material bangunan untuk menghasilkan konstruksi yang semakin baik. Salah satunya adalah cement board. Dalam kehidupan sehari-hari cement board biasa juga disebut dengan papan semen. Di pembahasan kali ini GNET Indonesia akan mengajak Kamu untuk tahu lebih banyak mengenai apa itu cement board dan berbagai kegunaannya. Yuk, simak ulasan berikut sampai habis! Apa itu Cement Board? Cement board adalah material yang terbuat dari bahan dasar semen yang dipadukan dengan serat fiberglass sehingga mempunyai tekstur yang kuat dan tidak mudah pecah saat diaplikasikan. Selain serat fiberglass, papan semen juga mengandung bahan campuran lainnya, yakni pasir silika, selulosa dan zat adiktif lainnya sebagai penguat. Bila dibandingkan dengan papa gypsum, papan semen dinilai lebih kokoh karena mampu menahan benturan, tahan air dan kelembaban cuaca, tahan rambatan api, hingga bahkan kedap suara. Daya tahan kuat inilah yang menjadikan papan semen sebagai bahan material primadona yang bisa diaplikasikan di mana pun. Baik pada interior maupun eksterior bangunan. Seperti misalnya, pada dinding, lantai, plafon rumah, pagar, dan beragam partisi lainnya. Papan semen ini biasanya tersedia dalam berbagai ukuran panel lembaran dan beragam ketebalan yang bervariasi. Umumnya, cement board mempunyai ketebalan ¼, ½, atau ? inchi. Anda bisa memilih ukuran dan ketebalan sesuai kebutuhan aplikasi pada bangunan. Baca Juga: 7 Cara Pasang Sekrup Cement Board Agar Permukaan Rata Karakteristik Cement Board atau Papan Semen Berikut beberapa karakteristik papan semen yang perlu Kamu ketahui: Tahan air dan mempunyai sifat pengeringan yang baik, cocok untuk digunakan pada outdoor dan indoor Karakter papan semen mampu menahan rambatan api, lebih aman untuk penggunaan dibanding papan kayu atau triplek Mempunyai durabilitas yang kuat serta stabilitas tinggi sehingga bisa diaplikasikan untuk jangka waktu yang lama Memiliki bobot yang lebih berat dan perlu hati-hati dalam penerapannya agar ujung-ujung papan tidak terkelupas Tahan rayap dan anti jamur sehingga bisa buat ruangan Kamu lebih sehat dari dua gangguan tersebut. Tahan suhu panas serta cuaca lembab. Hal ini sangat sesuai untuk penggunaan di daerah beriklim tropis seperti Indonesia Perlu perhatian lebih dalam memotong papan semen dengan gergaji agar papan tetap presisi dan tidak merusak lapisan bagian. Baca Juga: Ketahui Jenis-Jenis Papan Gypsum dan Masing-Masing Keunggulannya Kegunaan Cement Board Adapun kegunaan cement board pada umumnya, sebagai berikut: 1. Bahan pelapis Karena karakterisitiknya yang kuat dan tahan lama, cement board bisa digunakan pada interior maupun eksterior bangunan. Sebagai material pelapis, papan semen diaplikasikan untuk sub lapisan plester pada dinding hunian. Atau bisa juga untuk melapisi lantai pada area yang lembab dan berkontak langsung dengan air, misalnya toilet. 2. Exterior Cladding Ketahanan pada suhu panas dan cuaca lembab menjadikan papan semen cocok sebagai cladding eksterior. Dengan karakteristik tersebut, papan semen akan lebih awet digunakan pada waktu yang lama serta tidak butuh perawatan lebih. Serta, tidak perlu takut terjadinya risiko degradasi kualitas material. 3. Dinding dan Partisi Keunggulan cement board dibanding papan kayu adalah anti rayap dan tahan jamur. Hal tersebutlah mengapa papan semen kini lebih banyak digunakan karena tidak mudah rusak juga aman untuk pengaplikasian pada hunian. 4. Pagar Proyek Papan semen mempunyai keunggulan dalam kemudahan dalam pemasangan. Ini bisa sangat berguna untuk penerapan pada pagar proyek yang bersifat sementara. Ketika proyek berjalan, papan semen bisa dipasang dengan cepat serta mudah untuk menjaga privasi dan keamanan saat konstruksi berlangsung. Bila proyek sudah selesai, papan semen bisa dilepas dan digunakan pada hal lainnya. 5. Cubicle Toilet Sifat anti air dan tahan jamur pada cement board juga menjadikan material ini cocok untuk digunakan menjadi cubicle toilet, seperti di kantor. Dengan menggunakan papan semen, dinding cubicle toilet dapat tahan lama dan tampak bersih. Juga tidak mudah lapuk karena sering terkena air secara langsung. Demikian pembahasan tentang apa itu cement board dan kegunaannya. Setelah membaca artikel ini apakah Kamu mulai tertarik untuk mengaplikasikan papan semen pada hunian? Jika iya, GNET Indonesia hadirkan cement board dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau. Yuk, langsung hubungi tim GNET Indonesia sekarang juga untuk informasi lebih lanjut.

Read More

Published: 22 May 2025