Cara mengaci tembok secara baik dan benar penting untuk Kamu yang bekerja sebagai aplikator atau penyedia jasa konstruksi bangunan. Pasalnya hal ini akan sangat mempengaruhi kualitas hasil akhir dari tembok itu sendiri.
Proses pengacian tembok secara optimal akan membuahkan struktur bangunan yang kuat. Tembok tidak mudah rusak sehingga awet untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama. Kamu juga tidak perlu khawatir memberikan proses perawatan secara intensif.
Permukaan tembok pun lebih halus sehingga bangunan jadi lebih estetik. Terlebih jika Kamu dapat memadukan warna cat tembok dengan konsep bangunan. Untuk itu, GNET Indonesia dan Gnetion akan mengajak Kamu untuk mengetahui bagaimana cara mengaci tembok dengan baik dan benar.
Cara Mengaci Tembok
Sebelum beranjak pada cara mengaci tembok ada sedikit pedoman pekerjaan yang penting untuk Kamu ketahui dahulu. Pekerjaan pengacian halus bisa Kamu lakukan setelah proses plester pada tembok mengering. Setidaknya lebih dari tiga hari setelah proses plester pada tembok selesai dilakukan. Berikut langkah-langkah dan cara mengaci tembok yang bisa Kamu terapkan dalam proses pengerjaan.
1. Persiapkan Alat dan Perlengkapan
Langkah pertama yang perlu Kamu lakukan sebelum mengaci tembok adalah mempersiapkan segala alat dan perlengkapannya. Dengan alat dan perlengkapan yang siap, proses pengerjaan tentunya akan lebih mudah dan optimal serta tidak membuang-buang waktu.
Adapun alat dan perlengkapan yang penting untuk Kamu siapkan, di antaranya:
- Semen dengan takaran sesuai kebutuhan
- Pasir
- Air
- Alat pengaduk adonan
- Roskam
- Alat pemadat (vibrator)
- Alat pengukur takaran adonan
- Alat pelindung diri (helm, masker, kacamata, sepatu, rompi, sarung tangan, dll)
Baca Juga: 11 Penyebab Tembok Retak dan Cara untuk Mengatasinya
2. Buat Adonan
Setelah seluruh alat dan perlengkapan siap kini saatnya membuat adonan acian. Caranya dengan mencampurkan semen dan pasir dalam wadah dengan berukuran besar. Campurkan secara merata supaya hasilnya konsisten.
Selagi mengaduk, tambahkan air sedikit demi sedikit. Perhatikan secara seksama jangan sampai adonan terlalu cair atau terlalu kental. Kamu dapat memanfaatkan alat pengaduk, seperti mixer supaya hasilnya maksimal.
Sebelum adonan digunakan cobalah lakukan pemeriksaan konsistensi. Ambil sedikit adonan dan letakkan pada permukaan datar. Tekan menggunakan jari tangan untuk mengecek apakah adonan sudah cukup padat dan tidak mudah hancur.
3. Persiapkan Permukaan Tembok
Persiapan permukaan tembok bisa Kamu lakukan dengan membersihkannya terlebih dahulu dari noda dan kotoran yang menempel. Kamu bisa menggunakan lap atau sikat untuk membersihkan kotoran tersebut.
Selain kotoran Kamu juga dapat memberikan tembok dari kerusakan berupa retak, lubang, dan kerusakan lain. Kamu dapat menambalnya terlebih dahulu supaya permukaan tembok benar-benar rata.
4. Mulai Mengaci Tembok
Langkah selanjutnya adalah memulai proses mengaci tembok. Di sini Kamu dapat mengambil hasil adukan dan memasukannya ke dalam ember untuk menuju area tembok yang hendak diaci. Jangan berlebihan dalam mengoleskan adonan acian dan pastikan merata.
Tebal acian dinding yang direkomendasikan adalah sekitar 1-2 mm. Pastikan untuk tidak terlalu tebal atau terlalu tipis. Dengan demikian permukaan tembok akan memperoleh hasil acian yang maksimal.
Haluskan permukaan tembok yang diaci dengan menggunakan raskam baja. Caranya dengan menggosok secara perlahan. Apabila hasil acian terlalu kering Kamu dapat menambahkan air secukupnya menggunakan kuas basah. Hal ini berfungsi supaya hasil acian tidak mudah retak.
5. Mengaci Tembok Bertahap
Lakukan proses pengacian tembok secara bertahap. Mulailah dari area yang mudah menuju area sulit. Kerjakan pula acian dengan luas yang terjangkau supaya adonan tidak cepat mengering.
Selain untuk menjaga kualitas hasil pengacian tetap maksimal, mengaci tembok secara bertahap juga akan menghemat material adonan. Tingkat ketebalan acian pun bakal lebih merata.
Proses pengeringan hasil acian pun lebih baik dibandingkan Kamu yang melakukan proses pengacian secara cepat dalam area luas. Keretakan pada hasil acian tembok dapat diminimalisir sehingga proses finishing menjadi lebih mudah.
6. Finishing
Terakhir merupakan proses finishing. Proses ini diawali dengan menghaluskan permukaan aci menggunakan roskam. Hal tersebut dilakukan ketika aci belum kering secara sepenuhnya.
Lakukanlah dengan menggunakan gerakan secara melingkar atau zig zag untuk menghasilkan permukaan yang halus. Apabila permukaan sudah kering sepenuhnya barulah Kamu bisa memanfaatkan amplas untuk mengatasi permukaan yang masih belum halus.
Jika proses penghalusan telah selesai silakan bersihkan sisa-sisa dan debu yang dihasilkan dalam proses pengacian. Kamu bisa menyapu permukaan lantai hingga benar-benar bersih supaya tidak kotoran tidak menempel pada tembok dan merusak estetika bangunan.
Jangan Biarkan Hasil Acian Jadi Sia-Sia! Ini Rahasia Dinding Rapi dan Tahan Lama
Setelah tembok selesai diaci, banyak orang mengira pekerjaan sudah berakhir. Padahal, tanpa dukungan rangka yang kuat dan presisi, finishing tembok bisa cepat retak atau tampak tidak rata. Nah, di sinilah pentingnya memilih bahan berkualitas untuk struktur dalam dinding, dan GNET Furing adalah pilihan terbaiknya!
Terbuat dari baja ringan berkekuatan tinggi dan anti karat, Furing dari GNET Indonesia memastikan pemasangan partisi dan plafon jadi lebih kokoh, rata, dan tahan lama. Dengan desain presisi dan bobot yang ringan, GNET Furing sangat ideal digunakan untuk memperkuat hasil kerja acian Anda, terutama jika ingin lanjut ke tahap pemasangan gypsum atau plafon.