Penyebab tembok retak dapat disebabkan oleh berbagai banyak hal. Jika tak segera diatasi tentunya akan banyak dampak buruk yang akan menanti. Salah satunya adalah kerusakan dinding dan rembesnya air hujan sehingga menimbulkan suhu lembab pada ruangan.
Supaya masalah tersebut tidak menimpa hunian Kamu, GNET Indonesia akan sajikan apa-apa saja penyebab tembok retak dan cara untuk mengatasinya. Langsung saja simak pembahasannya bersama GNET Indonesia, melalui artikel di bawah ini.
Penyebab Tembok Retak
Supaya Kamu dapat meminimalisir dampak dari keretakan pada tembok kenali dahulu macam-macam penyebabnya, yaitu di antaranya:
-
Umur Bangunan
Penyebab yang umum terjadi pada keretakan tembok adalah umur atau usia bangunan itu sendiri. Penggunaan bangunan dalam jangka panjang tentunya akan menyebabkan penuaan material konstruksi.
Proses penuaan material tersebut diakibatkan oleh banyak hal. Terutama pada material, seperti batu bata dan beton akan mengalami degradasi dan penurunan tingkat kekokohan dan kestabilan.
-
Rembesan Air
Penyebab selanjutnya adalah rembesan air. Saat musim hujan menerpa, kondisi interior dinding yang kurang baik akan menimbulkan rembesan air. Apabila Kamu tak segera mengatasinya rembesan air akan menyebabkan keretakan pada dinding.
Tidak hanya berasal dari air hujan, rembesan air juga dapat timbul jika rumah Kamu berdiri di area di dekat rawa-rawa. Keadaan tanah yang lunak dan berair akan membuat pondasi dan dinding bangunan retak.
-
Gempa Bumi
Bencana alam, seperti gempa bumi juga dapat merupakan penyebab keretakan tembok. Bahkan apabila gempa bumi terjadi dalam intensitas yang tinggi mampu merobohkan bangunan seketika.
Jika rumah Kamu berada di area rawan gempa bumi, Kamu perlu memperhatikan standardisasi dalam mendirikan bangunan. Hal tersebut mencakup banyak hal. Mulai dari pemilihan material, desain struktur, sampai instalasi sistem yang mampu menahan dampak gempa bumi.
-
Menyusutnya Plester
Plester merupakan lapisan yang diaplikasikan pada permukaan dinding guna memberikan tampilan rata dan halus. Namun, ketika plester tidak diaplikasikan dengan baik seiring berjalannya waktu akan mengalami penyusutan yang mana akhirnya menyebabkan keretakan tembok.
Pastikan untuk mengikuti prosedur pengerjaan plester dengan tepat supaya memberikan hasil yang maksimal. Kamu juga bisa menggunakan jasa konstruksi profesional supaya hasil kerja plester tembok dapat lebih baik.
-
Akar Tumbuhan yang Merambat
Tahukah Kamu? Bahwa akar tumbuhan yang berada di sekitar rumah lama-kelamaan dapat menyebabkan tembok retak. Seiring berjalannya waktu, akar tumbuhan ini akan tumbuh dan berkembang yang pada akhirnya akan menimbulkan penetrasi pada permukaan tembok.
Untuk itu, jika Kamu ingin menanam tumbuhan pastikan beri jarak yang cukup jauh dari rumah supaya akarnya tidak merambat hingga mengenai struktur bangunan. Pantau kondisi akar tumbuhan secara rutin, bila sudah mendekati struktur bangunan silakan pangkas secara cukup.
-
Kesalahan Renovasi
Penyebab tembok retak selanjutnya adalah kesalahan renovasi. Beberapa kesalahan yang umum terjadi adalah mengubah struktur dinding tanpa penghitungan matang. Kesalahan dalam memasang pintu dan jendela juga dapat menimbulkan kerusakan tembok.
Hal tersebut lantaran pintu dan jendela bisa menghasilkan bobot tekanan yang tidak merata pada tembok. Maka dari itu, upayakan untuk melakukan perencanaan dan perhitungan secara matang sebelum merenovasi bangunan.
-
Turunnya Permukaan Tanah
Penurunan permukaan tanah bisa sebabkan tembok retak. Jadi, penting untuk memperhatikan kondisi keadaan tanah di lingkungan sekitar hunian. Beberapa jenis tanah, seperti tanah liat mampu menyusut dan berkembang seiring perubahan suhu dan cuaca.
Berkurangnya air tanah terutama pada saat musim kemarau juga dapat memicu penurunan permukaan tanah. Pastikan untuk terus memantau keadaan permukaan tanah supaya Kamu dapat mempersiapkan kondisi bangunan tetap dalam kondisi prima.
-
Benturan Benda Berat
Ketika tembok menerima benturan oleh benda barat, misalnya tabrakan kendaraan. Ini akan bergantung pada intensitas tekanan yang diberikan. Bila tekanan yang diberikan kecil, maka tembok akan mengalami retakan.
Semakin besar tekanan yang dihasilkan kian besar pula dampak pada tembok. Dampak terparahnya adalah tembok mengalami kerusakan hingga menyebabkan rumah roboh.
-
Pemilihan Material Bermutu Rendah
Alih-alih ingin menghemat biaya konstruksi, pemilihan material bermutu rendah justru akan membuat hasil bangunan kurang optimal dan kokoh. Struktur tembok pun bakal rentan mengalami kerusakan.
Jadi, lebih baik untuk memilih material bermutu baik supaya bangunan dapat berdiri secara kokoh dan tidak tahan lama. Dengan begitu, Kamu cukup melakukan perawatan minim untuk menjaga struktur bangunan tetap kuat.
-
Perubahan Cuaca Ekstrem
Perubahan cuaca dan suhu yang drastis serta terjadi dalam waktu singkat bisa mengakibatkan kerusakan pada material bangunan. Ini bisa terjadi lantaran perubahan cuaca dapat memberi efek tekanan pada tembok.
Bila terjadi perubahan suhu secara tiba-tiba ada baiknya Kamu segera melakukan pemeriksaan kondisi tembok. Perhatikan apakah ada kerusakan besar ataupun kecil. Jika ada, lakukan perbaikan segera.
-
Aktivitas Hewan
Beberapa hewan mempunyai aktivitas yang memungkinkan untuk merusak kondisi struktur tembok. Terlebih hewan yang aktif di sekitar tembok. Misalnya, seperti hewan tikus, serangga rayap dan lain sebagainya.
Kotoran hewan yang berada di sekitar tembok juga dapat memicu kerusakan. Itu karena kotoran hewan menimbulkan suhu lembab lantaran kondisinya yang basah. Sesekali cobalah untuk perhatikan keadaan ini untuk menjaga tembok rumah tetap awet.
Cara Mengatasi Tembok Retak
Jangan khawatir bila tembok rumah Kamu telah terlanjur retak. Berikut ada beberapa cara untuk mengatasi tembok retak yang bisa Kamu lakukan:
1. Ketahui Penyebab Keretakan (bisa karena perubahan cuaca, penurunan tanah, dll)
2. Persiapkan Area yang Hendak Diperbaiki
3. Lakukan Proses Pengerjaan Keretakan Tembok
4. Finishing dengan Melakukan Pengacian dan Plester
Itulah pembahasan tentang penyebab tembok retak dan cara untuk mengatasinya. Semoga ulasan ini bermanfaat. Sampai jumpa dengan artikel tips & trik konstruksi dan desain hunian lainnya bersama GNET Indonesia!