Apa itu plumbing? Istilah ini pastinya sudah tidak asing lagi, apalagi jika Kamu seorang aplikator material bangunan. Plumbing menjadi hal yang sangat penting dalam bangunan, baik rumah tinggal maupun gedung bertingkat.
Pada prinsipnya, sistem plumbing terdiri dari serangkaian pipa, fitting, dan peralatan lain yang bekerja sama untuk mendistribusikan air bersih ke seluruh bagian bangunan dan membuang air limbah. Sebelum mengupas tuntas tentang cara pasang plumbing, mari simak terlebih dahulu pengertian pumbling dalam penjelasan berikut.
Apa Itu Plumbing?
Plumbing atau yang disebut juga sebagai sistem perpipaan merujuk pada sebuah jaringan pipa tersembunyi yang vital untuk setiap bangunan. Fungsinya adalah untuk menyalurkan air bersih ke seluruh bangunan, serta membuang air limbah.
Dapat dikatakan, plumbing menjadi urat nadi dalam gedung. Sistem ini memastikan Kamu memiliki akses air bersih untuk minum, memasak, dan mandi. Selain itu, plumbing juga berperan penting dalam menjaga sanitasi dengan membuang air kotor dan limbah dengan baik.
Dalam pemasangan plumbing, tentunya dibutuhkan kecermatan dan ketepatan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kebocoran yang dapat merusak properti dan menyebabkan gangguan lebih lanjut.
Sumber: Freepik
Alat dan Bahan dalam Pemasangan Plumbing
Sebelum memulai pemasangan sistem plumbing, terdapat beberapa peralatan dan bahan yang perlu dipersiapkan. Simak daftar alat dan bahan yang perlu dipersiapkan dalam penjelasan berikut.
1. Peralatan untuk Memasang Plumbing
Untuk memasang dan menyambung pipa plumbing, beberapa peralatan dasar yang dibutuhkan, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Meteran
2. Sipat datar
3. Unting-unting
4. Benang dan chalkline
5. Gergaji besi
6. Tang penjepit pipa
7. Kikir rata
8. Kunci pipa stillsan
9. Kunci inggris berukuran panjang
10. Lem PVC
11. Thread Seal tape
2. Material Bahan Pemasangan Plumbing
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan bahan untuk pemasangan plumbing. Pada dasarnya, Kamu hanya memerlukan dua bahan saja, yaitu pipa PVC dan pipa penyambung (fitting).
Pipa PVC sendiri merupakan jenis pipa yang sering digunakan dalam instalasi plumbing karena mudah dipasang, tahan lama, dan biaya terjangkau. Biasanya, pipa PVC yang digunakan memiliki panjang standar 4 m hingga 6 m per batang.
Sementara itu, pipa penyambung atau yang sering disebut fitting adalah jenis pipa yang digunakan untuk menyambung, mengubah arah, mengatur aliran, atau menutup jalur pipa. Terdapat beberapa golongan dari pipa fitting, seperti socket, elbow, tee stuck, cross, reducer, adapter, nipple, dan penutup.
Baca Juga: Belajar Cara Pasang Kusen Pintu dan Jendela Bersama Gnetion
Sumber: Freepik
Cara Pasang Plumbing untuk Sistem Air Bersih
Berikut adalah sejumlah cara pasang plumbing untuk sistem air bersih.
1. Merencanakan Denah Sistem Pipa Air
Langkah pertama dalam pemasangan plumbing adalah merencanakan denah dan isometri instalasi sistem pipa air. Denah ini harus memuat peta lokasi semua pipa, fitting, dan peralatan sanitasi secara jelas.
Denah ini mencakup jalur pipa dari sumber air utama hingga ke setiap titik penggunaan seperti keran, shower, dan wastafel. Denah yang baik harus memperkirakan berbagai faktor, seperti denah bangunan, jaringan yang efisien, serta kemudahan akses untuk perawatan dan perbaikan.
2. Mempersiapkan Lokasi Instalasi
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan lokasi instalasi. Untuk sistem konstruksi basah, sebaiknya pemasangan bata telah selesai sebelum melakukan plesteran dan acian. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan pada pipa yang sudah terpasang akibat aktivitas konstruksi selanjutnya.
Sementara itu, jika Kamu menggunakan sistem konstruksi kering atau partisi, instalasi pipa biasanya harus dilakukan sebelum memasang gypsum atau fiber cement. Dengan cara ini, pipa dapat terpasang rapi dan terlindungi oleh panel dinding yang akan dipasang pada tahap selanjutnya
3. Menyambung Pipa Air
Penyambungan pipa air dapat dilakukan dengan dua metode utama, yaitu sistem sambungan lem dan sistem sambungan ulir. Namun, pipa air dengan sistem sambungan lem lebih umum digunakan dalam instalasi pipa air bersih.
Pertama-tama, potong pipa sesuai ukuran yang dibutuhkan. Selanjutnya, ampelas tipis permukaan yang akan disambung untuk membuat permukaan lebih kasar sehingga lem dapat menempel dengan baik.
Setelah itu, tancapkan pipa ke dalam fitting untuk memastikan pipa masuk dengan baik. Kemudian, oleskan tipis lem ke bagian dalam fitting dan tekan pipa ke dalam fitting perlahan. Tunggu beberapa saat hingga lem mengeras dan sambungan kuat.
Baca Juga: Sistem Perpipaan dalam Hunian
4. Memasang Pipa di Luar Bangunan
Apakah Kamu berencana juga untuk memasang pipa di luar bangunan? Untuk pemasangan pipa di luar bangunan, seperti pipa saluran air hujan dan pipa eksternal lainnya, sebaiknya Kamu menunggu hingga pekerjaan plesteran selesai.
Ini dilakukan agar pipa tidak terkena campuran plester yang dapat menyebabkan penyumbatan atau kerusakan. Selain itu, pastikan juga pipa terpasang dengan kuat dan miring ke arah saluran pembuangan air hujan.
5. Memasang Pipa dalam Bangunan
Langkah selanjutnya adalah mulai memasang pipa. Pemasangan pipa harus dilakukan terlebih dahulu pada daerah pelat beton dan kolom sebelum pengecoran. Setelah memasang pipa, ujung-ujung pipa harus ditutup dengan plug atau dop yang kuat untuk mencegah masuknya material penyumbat pipa.
Selanjutnya, posisi pipa harus disesuaikan dengan saniter, baik di kamar mandi maupun dapur seperti pada kitchen sink. Selain itu, penempatan instalasi air bersih ini juga harus berada pada perpotongan nat keramik atau as keramik agar simetris sehingga tampilan akhir menjadi rapi dan estetis.
6. Melakukan Uji Tekanan Pipa
Langkah terakhir dalam pemasangan plumbing untuk air bersih adalah melakukan uji tekanan pipa. Hal ini bertujuan untuk memastikan sistem plumbing bekerja dengan baik dan tidak ada kebocoran pada sambungan.
Cara pengujiannya pun cukup mudah. Kamu hanya perlu mengisi pipa dengan air. Setelah itu, periksa kemungkinan risiko kebocoran pada setiap sambungan. Jika Kamu menemukan kebocoran, segera perbaiki sebelum menutup area instalasi perpipaan.
Sumber: Freepik
Cara Pasang Plumbing untuk Sistem Air Kotor
Meski pemasangan perpipaan untuk air kotor hampir sama dengan air bersih, tetapi terdapat perbedaan yang perlu diperhatikan. Berikut penjelasan lebih lanjut.
1. Membuat Denah Instalasi dan Diagram Isometris Pipa Air Kotor
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat denah instalasi dan diagram isometris pipa. Sama halnya dengan instalasi air bersih, Kamu perlu mengetahui denah jalur pipa yang akan dipasang. Selain itu, pahami uga jalur pembuangan pada instalasi air kotor.
Pada umumnya, jalur pembuangan yang efektif tidak memiliki banyak percabangan. Hal ini penting untuk memudahkan pemasangan dan meminimalkan risiko penyumbatan. Percabangan yang terlalu banyak dapat mempersulit instalasi dan meningkatkan kemungkinan tersumbatnya pipa.
2. Mempersiapkan Pipa
Langkah selanjutnya adalah memotong pipa dengan ukuran yang tepat sesuai kebutuhan. Untuk melakukan tahap ini, tentunya Kamu memerlukan alat pemotong pipa yang sesuai untuk memastikan potongan rapi dan presisi.
Sebagai contoh, pada jalur pipa yang berbelok, sebaiknya menggunakan jenis elbow yang radiusnya besar atau keni 45 derajat yang disambung dua kali agar aliran air lebih lancar. Sementara itu, untuk pipa toilet, sebaiknya tidak terjadi belokan melebihi 180 derajat agar aliran lancar dan tak ada resiko buntu.
Baca Juga: Cara Memilih Pipa Air yang Tepat
3. Menyiapkan Bak Kontrol
Untuk mengelola air bekas mandi atau cuci, Kamu perlu menyiapkan bak kontrol di lokasi-lokasi tertentu. Contohnya, dengan memasang bak kontrol pada titik belokan. Namun, jika tidak ada bak kontrol, gunakan sambungan pipa dengan elbow beradius atau dua sambungan keni 45 derajat.
Bak kontrol berperan penting yang memudahkan pemeliharaan dan membersihkan saluran dari kotoran mengendap. Selain itu, bak kontrol juga dapat digunakan untuk memantau aliran air drainase sehingga Kamu bisa mendeteksi adanya penyumbatan.
4. Memperhatikan Pipa Sparing
Pipa sparing merujuk pada perpanjangan dari instalasi pemipaan yang berfungsi untuk memastikan kelancaran sistem pembuangan. Terdapat beberapa pemasangan yang harus diperhatikan, seperti pemasangan sparing itu sendiri, block out, sparing clean out, dan sparing closet.
Pipa sparing harus dibuat melebihi rencana peil lantai beton dan tebal beton, yaitu 25 cm untuk yang di atas pelat dan 15 cm yang berada di bawah pelat. Selain itu, perhatikan juga posisi sparing dengan tipe saniter yang akan digunakan.
5. Mulai Memasang Pipa
Ketika memulai pemasangan pipa, pastikan semua fitting dan sambungan pipa terpasang dengan rapat untuk mencegah kebocoran. Pada instalasi pipa untuk air mandi dan mencuci, sebaiknya membuat lubang saluran pembuangan yang dilengkapi dengan bak kontrol.
Selain itu, perlu dicatat juga bahwa sistem pembuangan bekerja berdasarkan gravitasi. Oleh karena itu, pastikan kemiringan pipa sesuai. Untuk pipa pembuangan air kotor dan kloset sebaiknya miring 3 persen. Sementara pipa untuk pembuangan air kamar mandi, cukup dengan kemiringan 1%.
6. Memasang Saringan
Pemasangan saringan pada sistem plumbing air kotor adalah langkah yang sangat krusial untuk memastikan kelancaran aliran air limbah dan mencegah penyumbatan. Biasanya, saringan ini ditempatkan di wastafel, kamar mandi, dan bak cuci piring.
Saringan ini berfungsi sebagai penghalang bagi benda asing yang mungkin terbawa bersama air limbah. Contohnya, gumpalan rambut, sisa makanan, atau partikel-partikel kecil lainnya yang dapat menyebabkan penyumbatan dalam pipa.
7. Uji Kebocoran
Sama seperti pemasangan plumbing air bersih, pada sistem plumbing air kotor juga harus dilakukan uji kebocoran. Hal ini menjadi tahap terakhir yang sangat penting sebelum mengalirkan air ke sistem perpipaan.
Kamu dapat melakukan uji dengan mengisi sistem perpipaan dengan air dan memeriksa seluruh komponen dan sambungan guna memastikan tidak ada kebocoran. Uji kebocoran ini sangat penting untuk memastikan pipa tidak akan mengalami gangguan di kemudian hari.
Sumber: Gnetion
Jika Kamu tertarik dengan material bahan bangunan atau sedang berkarier di bidang konstruksi, langsung saja gabung komunitas Gnetion sekarang. Bersama dengan Gention, Kamu akan mendapatkan pelatihan hardskill dan softskill, serta mentoring bersama praktisi konstruksi dan pemasaran profesional.
Penutup
Sekarang, Kamu sudah lebih memahami tentang apa itu plumbing dan cara pasang plumbing untuk instalasi air bersih dan air kotor. Dari merencanakan denah instalasi dan isometris pipa, mempersiapkan sambungan pipa, mulai memasang pipa hingga menguji kebocoran, pemasangan yang tepat akan memastikan terpasang dan berfungsi efektif.
Untuk tip dan informasi menarik lainnya seputar material bahan bangunan, pantau terus situs web GNET Indonesia.