Buat Kamu yang bekerja sebagai arsitek, kontraktor dan aplikator bangunan tentu sudah tidak asing dengan istilah flashing atap. Pengaplikasian flashing pada atap rumah dilakukan untuk melakukan pencegahan akan kebocoran.
Apabila atap rumah Kamu mengalami kebocoran, pemasangan flashing yang kurang optimal bisa menjadi salah satu penyebabnya. Yuk, ketahui lebih jauh apa itu flashing atap, jenis-jenis dan materialnya lebih lengkap bersama GNET Indonesia melalui artikel berikut ini.
Ketahui Flashing Adalah
Flashing adalah material konstruksi berbentuk lembaran terbuat dari bahan metal yang ditempatkan pada sudut pertemuan antara dua sisi bidang guna mencegah masuknya air ke dalam rumah.
Kekuatan flashing dalam melindungi rumah dari rembesan air bergantung pada material pembuatannya. Salah satu material flashing dengan durabilitas paling kuat adalah galvalum. Material galvalum merupakan campuran antara berbagai bahan baku metal, mulai dari aluminium, seng dan silikon
Umumnya, flashing juga dipasang pada bawah sambungan antara plafon dan struktur atap. Flashing akan berfungsi sebagai segel untuk menutupi titik-titik yang rentan mengalami kebocoran pada atap.
Mengapa perlindungan terhadap sambungan atap dan plafon dibutuhkan? Alasannya karena atap dan sisi rumah adalah salah satu bagian terlemah dan bagian paling sensitif terhadap kebocoran atau kerusakan lainnya yang disebabkan oleh air hujan.
Ragam Material yang Digunakan untuk Pembuatan Flashing
Berikut material yang digunakan untuk pembuatan flashing:
-
Material Galvalume
Seperti yang sudah disebut sebelumnya, salah satu material untuk flashing adalah galvalume. Material ini terdiri dari beberapa komposisi yang tahan akan oksidasi sehingga flashing galvalume mampu tahan karat.
Karakteristik anti korosi ini sangatlah penting untuk komponen yang ditempatkan pada atap rumah. Hal demikian karena flashing akan terpapar sinar matahari dan air hujan secara terus-menerus.Bila tidak mempunyai daya tahan yang kuat akan korosi, flashing akan berkarat dan cepat rusak.
-
Material Copper (Tembaga)
Selanjutnya ada flashing dengan material tembaga (copper). Material ini sangat cocok untuk digunakan pada bangunan yang mengedepankan estetika. Hal tersebut lantaran tembaga memancarkan warna yang khas sehingga atap dapat tampil lebih cantik.
Durabilitasnya juga tidak main-main. Flashing tembaga memiliki daya tahan atas deformasi dan korosi. Jadi, Kamu tidak perlu repot-repot memberikan perawatan secara maksimal.
Kekurangannya hanya terletak pada harga yang relatif lebih mahal bila dibandingkan dengan material galvalume. Namun, ini sebanding dengan estetika yang diberikan oleh flashing tembaga,
-
Material Stainless Steel
Flashing dengan material stainless steel. Material ini dibuat dari perpaduan antara besi, kromium, nikel dan lainnya. Keunggulan utama dari material ini adalah kemampuannya yang tahan akan korosi dan oksidasi. Sama seperti jenis material sebelumnya.
Durabilitas stainless steel juga sangat kokoh. Hal inilah yang menjadikan material ini dapat mempertahankan bentuknya di berbagai kondisi lingkungan. Baik pada lingkungan dengan suhu panas dan suhu lembab.
Jenis-Jenis Flashing Atap Sesuai Kebutuhan
Sebenarnya, kebutuhan flashing tidak hanya untuk atap, namun ada beberapa jenis flashing yang bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Apa saja sih jenis flashing? Berikut jenis flashing yang ada di pasaran saat ini:
1. Flashing Atap (Roofing Flashing)
Flashing atap atau Roofing Flashing biasanya terbuat dari logam seperti aluminium, stainless steel, atau baja galvanis. Proses pemasangan flashing ini bisa dilakukan secara internal maupun eksternal.
Secara internal, pemasangan flashing dilakukan di bawah atap sirap (atap yang dibuat bersusun seperti potongan-potongan kayu). Untuk pemasangan eksternal, atap yang dipasang adalah di atas sirap yang letaknya di lembah maupun di sekitar puncak atap.
Beberapa contoh penerapan flashing atap di antaranya, lembah atap, puncak atap, tepian atap dan dinding, sekitar ruang ventilasi, serta sekitar cerobong asap.
2. Flashing Jendela (Window Flashing)
Selain flashing pada atap, material ini juga bisa dipasang di sepanjang jendela. Fungsinya adalah untuk mencegah masuknya air hujan yang bocor di sela-sela jendela. Hujan yang disertai dengan angin kencang bisa masuk secara mudah ke dalam celah kecil. Namun, dengan adanya flashing jendela, area sepanjang jendela rumah dapat terlindungi.
Flashing jendela juga memiliki beberapa jenis material, yakni flashing lempengan logam, flashing bahan vinyl, dan flashing berbahan tape.
3. Flashing Dek (Deck Flashing)
Deck flashing merujuk pada pemasangan pelindung logam di sekitar sambungan antara deck (platform atau teras lantai) dan struktur bangunan untuk melindungi area tersebut dari air hujan dan potensi kerusakan yang dapat diakibatkannya.
Flashing di deck dirancang untuk mencegah air hujan meresap ke dalam struktur di bawahnya dan memberikan perlindungan terhadap elemen yang dapat menyebabkan kerusakan, seperti korosi dan pembusukan.
Ketika kamu akan memasang teras atau dek, akan lebih baik jika kamu memasang pelindung tambahan, yaitu flashing dek. Ada beberapa jenis flashing dek: stainless steel, vinyl, dan tembaga.
Cegah Kebocoran di Rumah dengan GNET Flashing
Penuhi kebutuhan flashing untuk rumah Kamu dengan GNET Flashing. Apa sajakah keunggulan GNET Flashing? Berikut di antaranya:
-
Fleksibel
GNET Flashing memiliki karakter yang fleksibel sehingga lebih mudah untuk dibentuk. Karakter fleksibel pada GNET Flashing juga memungkinkan Kamu lebih cepat dan praktis dalam proses pemasangan.
-
Tahan terhadap api
GNET Flashing terbuat dari bahan galvalume berkualitas. Jadi, GNET Flashing tidak mudah terbakar. Ketika kebakaran terjadi Kamu tidak perlu khawatir karena GNET Flashing tahan akan rambatan api. Alhasil api tidak mudah tersebar ke seluruh bangunan.
-
Tahan Korosi
Lantaran terbuat dari bahan galvalume menjadikan GNET Flashing memiliki daya tahan yang kuat akan korosi. Artinya GNET Flashing cocok untuk digunakan di negara dengan iklim tropis dan curah hujan tinggi seperti di Indonesia.
-
Awet dan Tahan Lama
GNET Flashing mampu menahan beban berat yang berada di atasnya serta memiliki durabilitas tinggi sehingga awet dan tahan lama. Hal demikian didukung oleh kemampuan solid pada GNET Flashing.
Penutup
Demikian ulasan tentang apa itu flashing, jenis-jenis dan ragam material pembuatannya. Semoga artikel ini dapat membantu Kamu untuk memberikan referensi baru tentang dunia konstruksi dan dekorasi hunian. Sampai jumpa di artikel selanjutnya bersama GNET Indonesia!