Candi Borobudur merupakan salah satu venue yang biasa digunakan untuk menyelenggarakan perayaan Hari Raya Waisak. Dalam pelaksanaannya, Hari Raya Waisak akan merayakan tiga peristiwa penting.
Peristiwa tersebut dimulai dari Lahirnya Pangeran Siddharta. Lalu, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha dan Buddha Gautama Parinibbana. Pada artikel ini GNET Indonesia akan mengajakmu untuk melihat lebih dekat akan kemegahan arsitektur Candi Borobudur, melalui artikel di bawah ini.
Sejarah Singkat Candi Borobudur
Pembangunan Candi Borobudur diperkirakan telah dibangun sejak abad ke-8 atau ke-9 Masehi. Tepatnya pada masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno, yang mana merupakan bagian dari Kerajaan Sailendra. Candi ini diyakini telah dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga dari dinasti Sailendra.
Meski begitu, tidak ada catatan pasti tentang pembangunannya. Fungsi Candi Borobudur berfungsi sebagai tempat ibadah Buddha Mahayana serta pusat pembelajaran agama dan filsafat Buddha. Candi Borobudur diklaim sebagai tempat ziarah dan meditasi bagi umat Buddha pada masa itu.
Arsitektur Candi Borobudur memiliki arsitektur yang sangat indah dan kompleks, terdiri dari sembilan tingkat (tiga tingkat di bawah tanah dan enam tingkat di atas tanah), dengan stupa utama yang terletak di puncaknya. Total terdapat 504 arca Buddha dan 2.672 panel relief yang menggambarkan ajaran Buddha.
Pengabaian dan Pemulihan Setelah masa kejayaannya, Candi Borobudur mengalami pengabaian dan terlantar selama berabad-abad. Pada abad ke-19, candi ini ditemukan kembali oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814.
Proses pemulihan dan restorasi besar-besaran dilakukan pada abad ke-20 untuk mengembalikan keagungan dan keindahan aslinya. Pengakuan UNESCO Pada tahun 1991, Candi Borobudur diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pengakuan ini memperkuat statusnya sebagai salah satu peninggalan budaya yang paling penting dan bernilai di Indonesia. Hingga saat ini, Candi Borobudur tetap menjadi salah satu tujuan wisata budaya terpopuler di Indonesia dan menjadi saksi bisu kejayaan peradaban Buddha di Nusantara pada masa lampau.
Arsitektur Candi Borobudur
Candi Borobudur mempunyai bentuk arsitektur layaknya punden berundak yang mana semakin ke atas, maka ukurannya kian mengecil. Terdapat anak-anak tangga yang tersedia di setiap arah mata angin.
Salah satu candi Buddha terbesar di dunia ini memiliki ukuran panjang 121,66 meter, lebar 121,38 meter, dan tinggi 35,40 meter. Filsafat Buddha mengungkapkan bahwa struktur tingkatan Candi Borobudur merupakan tiruan alam semesta terhadap roda kehidupan.
Material batu-batuan alam yang digunakan pada Candi Borobudur diperkirakan berasal dari sungaiââ¬âsungai di sekitarnya. Dengan volume keseluruhan candi sekitar 55.000 meter kubik, diperkirakan membutuhkan 2 juta potongan batu. Adapun tiga tingkatan struktur Candi Borobodur, yaitu:
-
Kamadhatu
Kamadhatu memiliki arti sebagai alam bagian bawah atau dunia nafsu. Sepanjang hidupnya, manusia terikat dengan nafsu yang mana dikuasai oleh kemauan. Ukiran candi pada tingkat pertama ini menggambarkan adegan pada Kitab Karmawibangga, yakni ungkapan akan sebab akibat dan perbuatan baik dan buruk.
Pada tingkatan Kamadhatu relief candi tak tampak secara menyeluruh. Hal ini lantaran tertutup oleh dasar candi yang lebar. Hanya pada sisi tenggara yang terbuka dan pengunjung bisa melihat reliefnya.
-
Rupadhatu
Tingkat kedua atau rupadhatu kerap diumpamakan dengan kehidupan dunia. Baik antara dunia rupa, bentuk, dan perwujudan. Pada dunia ini manusia telah meninggalkan segala kehendak nafsu. Namun, masih memiliki ikatan pada nama, rupa, bentuk, dan wujud.
-
Arupadhatu
Selanjutnya ada arupdhatu yang berada pada tingkat teratas pada arsitektur Candi Borobudur. Pada tingkatan ini manusia digambarkan telah mencapai kebebasan dan ikatannya telah terputus dari seluruh kehidupan dunia yang fana selama-lamanya.
-
10 Tingkat Bodhosattva
Tidak hanya ketiga tingkatan tersebut, Candi Borobudur juga memiiki 10 tingkatan yang menggambarkan tingkat Bodhosattva. Tingkatan ini penting untuk menjangkau kesempurnaan Buddha pada nirwana.
Dari 10 tingkat tersebut terdiri dari enam tingkatan berbentuk bujur sangkar. Tiga berbentuk bundar seolah melingkar dan sebuah stupa utama yang menjadi puncak sebagai wujud kesempurnaan. Pada setiap tingkatan tersebut memiliki beberapa stupa. Totalnya ada 72 stupa yang berada pada seluruh tingkatan.
Setiap sisi candi memiliki pintu gerbang dan tangga yang menuju ke atas bagaikan piramida. Area ini tentu mengandung filosofi Buddha yang berbunyi semua kehidupan yang berasal dari bebatuan, pasir, tumbuhan, seranggan, binatang peliharaan, binatang liar, dan menjadi manusia.
Proses tersebut merupakan reinkarnasi. Pada proses terkahir adalah menjadi jiwa dan ahirnya masuk pada nirwana.
Fakta Menarik Tentang Candi Borobudur
Selain menjadi Candi Buddha terbesar di Indonesia, Candi Borobudur memiliki Ada beberapa fakta menarik lainnya. Apa sajakah fakta-fakta tersebut?
-
Candi Buddha Terbesar di Dunia
Tidak hanya terbesar di Indonesia, Candi Borobudur juga menjadi candi Buddha terbesar di dunia. Berletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, candi Borobodur merupakan situs warisa dunia UNESCO. Pada urutan kedua dan seterusnya ada Candi Bamiyan (Afghanistan), Candi Mahabodhi (India), Candi Dhauli (India), dan seterusnya.
-
Punya 500+ Arca Buddha
Candi Borobudur mempunyai memiliki 504 arca Buddha dengan 2.672 panel relief. Borobudur juga menjadi candi dengan relief Buddha terbanyak di dunia. Sayangnya, arca-arca tersebut banyak dicuri sehingga mengakibatkan banyak patung dengan kondisi tanpa kepala.
-
Ditemukan Pertama Kali oleh Gubernur Jenderal Inggris
Sir Thomas Stamford Raffles seorang Gubernur Jenderal Inggris di Jawa merupakan sosok yang menemukan Candi Borobodur pertama kali pada tahun 1814. Hal ini dia tuangkan pada sebuah buku dengan judul ââ¬ÅSejarah Pulau Jawaââ¬Â atau ââ¬ÅThe History of Javaââ¬Â
Melalui arahannya, H.C Cornellius diberi tugas untuk membersihkan area Candi Borobudur supaya ditelaah lebih jauh. Dengan perlahan tapi pasti, pada akhirnya banyak pihak yang hendak melakukan pemugaran akan situs Candi Borobudur.
Demikian ulasan tentang kemegahan arstitektur Candi Borobudur. Semoga bisa artikel di atas memberikan insight yang menarik. Temukan artikel konstruksi lainnya di website GNET Indonesia.