Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa lantai pada beberapa bangunan terasa lebih kokoh dan rata dibandingkan yang lainnya? Salah satu faktor yang memengaruhi kualitas lantai adalah jarak penyangga bondek atau floordeck.
Jarak penyangga floordeck yang kurang tepat dapat menyebabkan berbagai masalah mulai dari retak hingga penurunan struktur. Agar kamu lebih memahaminya, mari simak panduan jarak penyangga floordeck beserta dengan cara menentukan jaraknya dengan aman dan tepat dalam artikel berikut.
Apa Itu Jarak Penyangga Bondek atau Floordeck?
Jarak penyangga bondek atau floordeck merujuk pada jarak antar titik-titik penyangga untuk menopang bondek atau floordeck selama proses pengecoran beton dan setelahnya. Jarak penyangga bondek yang ideal berfungsi sebagai penopang utama selama proses pengecoran beton.
Jarak yang terlalu lebar dapat menyebabkan bondek melendut atau bahkan patah akibat beban yang tidak merata. Sebaliknya, jarak yang terlalu rapat justru akan membuang-buang material dan meningkatkan biaya konstruksi.
Jarak Penyangga Bondek yang Tepat
Jarak penyangga bondek yang disarankan adalah 1,5 m. Namun, jarak ini tidak selalu harus mutlak sehingga dapat disesuaikan tergantung pada beberapa faktor, seperti beban yang akan ditanggung, kondisi proyek, dan jenis bondek yang digunakan.
Penggunaan tiang penyangga di beberapa titik tertentu sangat dianjurkan, terutama pada area dengan beban yang lebih besar. Tiang-tiang ini berfungsi untuk mendistribusikan tekanan secara merata dan menjaga agar floordeck tidak melendut saat proses pengecoran berlangsung.
Sumber: Istimewa
Fungsi Jarak Penyangga Floordeck
Jarak penyangga floordeck memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kekuatan dan integritas struktur bangunan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai fungsi dari jarak penyangga floordeck.
1. Menjaga Kekuatan dan Stabilitas Struktur
Bayangkan bondek sebagai tulang rusuk sebuah bangunan. Sama seperti tulang rusuk yang menopang tubuh, floordeck juga berperan penting dalam menjaga kekuatan dan kestabilan struktur bangunan.
Jarak penyangga yang tepat akan membantu menjaga kekuatan dan stabilitas struktur bangunan. Penyangga yang terdistribusi secara merata membuat floordeck dapat menahan beban yang diterima, baik dari beton yang baru dicor maupun dari beban hidup yang akan diterima lantai setelah pengerjaan selesai.
Baca Juga: Harga Floordeck Per Lembar dan Tips Memilih Material Terbaik
2. Mencegah Lendutan pada Floordeck
Lendutan floordeck adalah kondisi saat permukaan floordeck melengkung atau membengkok ke bawah akibat beban yang bekerja padanya. Bayangkan sebuah papan kayu yang ditekan di tengah-tengah, maka papan tersebut akan melengkung ke bawah, sama halnya dengan floordeck.
Ketika jarak penyangga tidak cukup rapat, floordeck tidak mampu menopang beban beton segar yang berat, sehingga terjadi lendutan. Ini dapat mengakibatkan lantai menjadi tidak rata dan bahkan bisa berisiko gagal struktural jika tidak segera diperbaiki.
3. Mengoptimalkan Penggunaan Material
Penentuan jarak penyangga yang ideal juga berperan dalam efisiensi penggunaan material. Jika penyangga dipasang terlalu banyak, ini dapat meningkatkan kemungkinan biaya proyek. Sebaliknya, jika penyangga terlalu sedikit, akan ada risiko lendutan dan kerusakan struktural yang meningkatkan biaya perbaikan.
Menentukan jarak penyangga yang tepat dapat membuat kamu mengoptimalkan penggunaan material penyangga tanpa mengorbankan kualitas struktur. Ini berarti kamu bisa menekan biaya sekaligus memastikan kekuatan bangunan tetap terjaga.
4. Menghindari Kerusakan Jangka Panjang
Kerusakan jangka panjang pada struktur lantai beton bisa terjadi akibat jarak penyangga tidak dipertimbangkan dengan baik. Penyangga yang dipasang di titik yang salah dapat menyebabkan tekanan berlebih pada area tertentu sehingga memicu retakan pada lantai beton.
Masalah tersebut mungkin tidak langsung terlihat, tetapi akan muncul seiring waktu dan dapat membahayakan kualitas struktur secara keseluruhan. Adapun floordeck yang didukung dengan baik akan lebih tahan terhadap tekanan, baik dari beban mati maupun beban hidup.
5. Memastikan Distribusi Beban yang Merata
Salah satu alasan penting untuk menentukan jarak penyangga yang tepat adalah memastikan distribusi beban yang merata. Pada struktur lantai beton bertulang, Jika beban tidak terdistribusi secara merata, maka akan ada area-area tertentu pada floordeck yang menerima beban lebih besar dibandingkan area lainnya.
Penyangga akan mencegah terjadinya konsentrasi beban pada titik-titik tertentu, sehingga mengurangi risiko kerusakan. Adapun beberapa faktor yang ikut memengaruhi distribusi beban, di antaranya adalah orang, furnitur, berat struktur, letak penyangga, dan kualitas material floordeck.
Sumber: Bammp Arquitectes | Francesc Bacardit
Cara Menentukan Jarak Penyangga Floordeck
Menentukan jarak penyangga floordeck dengan benar merupakan kunci untuk memastikan keamanan dan kekuatan struktur lantai beton. Terdapat beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses ini, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Menyesuaikan dengan Beban yang Akan Ditanggung
Hal pertama yang harus kamu pertimbangkan adalah beban yang akan ditanggung oleh floordeck. Beban pada lantai dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu beban mati dan beban hidup.
a. Beban mati adalah berat dari material konstruksi itu sendiri, termasuk floordeck, beton, dan komponen struktural lainnya. Beban ini bersifat tetap dan tidak berubah sepanjang masa pakai bangunan.
b. Beban hidup mencakup beban variabel yang dihasilkan oleh aktivitas sehari-hari, seperti pergerakan manusia, perabotan, dan peralatan berat yang ditempatkan di atas lantai. Beban hidup bersifat dinamis dan bisa berubah seiring waktu.
Jika lantai yang akan dibangun digunakan untuk menampung beban berat, seperti area industri atau komersial dengan banyak aktivitas, kamu perlu memperpendek jarak penyangga untuk menambah kekuatan dan menghindari lendutan. Sebaliknya, jika lantai hanya akan menanggung beban ringan seperti di rumah hunian, jarak penyangga bisa lebih lebar.
Baca Juga: Mengenal End Stop Bondek atau Floordeck: Ini Cara Pasangnya
2. Mengacu pada Spesifikasi Floordeck
Tidak semua bondek memiliki kekuatan dan ketahanan yang sama. Oleh karena itu, spesifikasi bondek yang akan digunakan sangat memengaruhi penentuan jarak penyangga. Berikut berbagai hal yang harus diperhatikan.
a. Ketebalan floordeck umumnya berkisar antara 0,75 mm hingga 1 mm atau lebih. Floordeck yang lebih tebal tentunya memiliki daya dukung yang lebih besar dibandingkan dengan floordeck yang lebih tipis.
b. Profil floordeck juga memengaruhi kekuatan material ini. Floordeck dengan profil bergelombang lebih baik dalam mendistribusikan beban dibandingkan dengan yang datar karena desain ini membantu meningkatkan kekakuan material.
c. Bahan dasar floordeck biasanya berupa baja galvanis yang tahan terhadap korosi. Namun, kualitas dan perlindungan lapisan galvanis bisa berbeda-beda sehingga penting untuk mengetahui detail spesifikasi dari produk yang kamu gunakan.
3. Mempertimbangkan Panjang Bentang Balok
Selain beban dan spesifikasi bondek, panjang bentang balok juga menjadi faktor penting dalam menentukan jarak penyangga floordeck. Bentang balok merupakan jarak antara dua penyangga utama, biasanya berupa kolom atau tiang yang mendukung struktur lantai.
Sebagai contoh, pada bentang balok sepanjang 4 meter, jarak penyangga floordeck bisa dibuat lebih longgar dibandingkan dengan bentang balok yang mencapai 6 m atau lebih. Pada bentang yang sangat panjang, biasanya diperlukan penambahan tiang penyangga sementara untuk menjaga stabilitas selama proses pengecoran beton.
4. Kondisi Lingkungan dan Iklim
Faktor selanjutnya yang memengaruhi jarak penyangga floordeck adalah faktor lingkungan, termasuk kondisi tanah dan iklim di lokasi proyek. Faktor ini sangat penting untuk memastikan bahwa struktur lantai beton mampu bertahan di lingkungan yang berat dan tetap kokoh selama bertahun-tahun.
Sebagai contoh, bangunan di area dengan aktivitas seismik yang tinggi, jarak penyangga harus disesuaikan agar struktur lebih fleksibel dalam menghadapi getaran. Teknik ini bisa melibatkan penggunaan sistem penyangga tambahan atau penguatan ekstra pada lantai dan balok.
5. Standar dan Peraturan Konstruksi
Dalam industri konstruksi, setiap wilayah memiliki standar dan peraturan konstruksi yang wajib diikuti, termasuk pemasangan floordeck dan penentuan jarak penyangga.Misalnya di Indonesia, penggunaan material floordeck harus sesuai dengan SNI yang dirancang untuk menjaga keamanan dan kualitas struktur bangunan.
Ketika menentukan jarak penyangga, pastikan kamu selalu merujuk pada standar yang berlaku, seperti SNI 2847:2019 untuk beton bertulang. Standar ini mengatur berbagai persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung.
Kesimpulan
Dengan demikian, jarak penyangga bondek atau floordeck yang ideal adalah 1,5 m. Melalui berbagai pertimbangan, dari faktor beban, spesifikasi material, panjang bentang, kondisi lingkungan, dan standar konstruksi, kamu dapat memastikan bahwa floordeck memberikan dukungan yang optimal.
Selain kolom penyangga floordeck, kamu tentunya juga membutuhkan floordeck berkualitas seperti GNET Floordeck sebagai material dasar lantai bertingkat. Terbuat dari bahan galvanis yang tahan korosif terhadap adukan semen, GNET Floordeck memastikan kekuatan dan daya tahan yang panjang.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi GNET Indonesia untuk mendapatkan informasi detail mengenai floordeck dan material bahan bangunan berkualitas lainnya!