Sebelum mengaplikasikan pada hunian, mengenali jenis rabung atap atau nok cukup penting untuk Kamu lakukan. Rabung atap adalah salah satu elemen struktur yang dipasang pada tepi atau sela-sela antara atap dan dinding bangunan.
Dengan menggunakan rabung atap, bagian dalam bangunan Kamu akan terlindung dari air hujan yang masuk melalui celah atau sela-sela tersebut. Umumnya, nok terbuat dari bahan baku yang tahan terhadap korosi dan cuaca apapun. Contohnya seperti seng, kayu, plastik dan baja ringan.
Tidak cuma berfungsi untuk mencegah kebocoran pada bangunan, pemasangan rabung atap juga dapat menambah nilai estetika hunian. Hal ini karena material tersebut tersedia dalam beragam bentuk dan ukuran yang menarik. Jadi, Kamu bisa menyesuaikannya dengan selera dan kebutuhan konsep bangunan.
GNET Indonesia akan bagikan ulasan tentang jenis-jenis rabung atap berdasarkan materialnya. Simak selengkapnya sebagai berikut.
Jenis-Jenis Rabung Atap Berdasarkan Materialnya
Adapun beberapa jenis rabung atap berdasarkan material dan masing-masing kelebihannya.
1.Rabung Atap Aluminium
Seperti namanya, rabung ini terbuat dari material aluminium. Bahan aluminium punya durabilitas yang kokoh untuk pemakaian dalam jangka waktu lama. Hal tersebut lantaran rabung aluminium punya daya tahan korosi sehingga mampu bertahan dari cuaca hujan yang ekstrem.
Selain punya daya tahan yang baik dari korosi, rabung aluminium juga tidak akan mengalami pelapukan akibat dari lumut dan udara lembab. Kelebihan lainnya, yakni rabung ini punya ketahanan yang kuat pula atas sinar ultraviolet. Alhasil estetika yang ditampilkan dari rabung atap aluminium tidak terdegradasi.
Kekurangan dari material ini adalah Kamu perlu mengeluarkan biaya yang cukup besar. Ini karena nok atap aluminium punya harga yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis lainnya.
2.Rabung Atap PVC
Jenis material selanjutnya ialah PVC. Rabung atap PVC (polivinil klorida) tersedia dengan banyak ukuran dan bentuk menarik yang bisa Kamu sesuaikan dengan kebutuhan bangunan. Kelebihan utama dari material ini adalah pemasangan yang mudah dengan metode perekatan.
Sama seperti jenis aluminium, kelebihan lain dari nok PVC ialah tidak akan berkarat atau mengalami korosi dan tahan akan suhu lembab yang tinggi. Hal itu membuatnya nok ini cukup cocok untuk diaplikasikan pada daerah dengan kondisi lingkungan, seperti iklim tropis di Indonesia.
Kekurangan nok PVC tidak mempunyai durabilitas sekuat jenis aluminium. Pasalnya, nok PVC rentan akan kerusakan yang disebabkan oleh kerusakan fisik seperti goresan, pecah atau patah.
3.Rabung Atap Kayu
Nok atau rabung atap dengan material kayu menjadi salah satu rangka atap yang biasa digunakan pada hunian. Umumnya, nok kayu diaplikasikan pada bangunan dengan gaya arsitektur tradisional.
Kelebihan utama dari penggunaan nok atap kayu adalah tampilannya yang cantik dan memberikan kesan klasik. Namun begitu, Kamu perlu memberikan cat pelapis agar nok kayu mempunyai daya tahan yang lebih awet sehingga mampu digunakan dalam jangka waktu lama.
4.Rabung Atap Beton
Jenis rabung atap berdasarkan bahan material berikutnya, yakni beton. Seperti diketahui, beton memiliki durabilitas yang sangat kokoh terlebih jika dibandingkan dengan material rabung atap jenis lainnya. Saking kuatnya nok beton membuatnya tahan api. Jadi sangat aman untuk digunakan pada rangka atap bangunan. Biasanya, pengaplikasian rabung atap beton bisa Kamu temukan pada bangunan komersial dan juga industrial.
5.Rabung Atap Keramik
Pilihan jenis rabung berikutnya ialah keramik. Rabung jenis ini terbuat dari bahan baku keramik yang dipanaskan hingga titik tertentu sehingga dapat menghasilkan material dengan durabilitas terbaik.
Biasanya nok keramik diaplikasikan bersama atap genteng keramik. Tampilan yang estetis pada nok keramik akan hadirkan kesan yang cantik pada atap hunian Kamu. Tak hanya itu, nok tersebut juga memiliki daya tahan yang kuat akan suhu panas, dingin, hujan dan sinar UV. Hal ini menjadikannya sangat cocok untuk diaplikasikan di negara beriklim tropis, seperti Indonesia.
Sama halnya nok berbahan aluminium, nok keramik juga tahan api. Alhasil apabila hunian Kamu terdapat percikan api di atap, material ini tidak akan merambatkannya kepada bagian bangunan lainnya
6.Rabung Atap Asbes
Rabung atap asbes terbuat dari campuran bahan baku semen dan campuran fiber. Kelebihan utamanya adalah biaya penggunaanya lebih terjangkau dari jenis lainnya.
Walau membutuhkan biaya yang lebih minim, namun nok asbes tetap menghadirkan kualitas yang cukup baik. Pasalnya, nok asbes memberikan perlindungan maksimal pada hunian Kamu dari teriknya panas matahari dan suhu lembab ketika hujan.
Tidak cuma melindungi hunian dari cuaca, Rabung asbes juga tahan akan kerusakan struktural seperti serangan rayap dan organisme lainnya. Alhasil Kamu tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk perawatan atap.
Penutup
Setelah melihat jenis-jenis rabung atap berdasarkan materialnya, Kamu bisa memilih jenis mana yang paling cocok untuk diaplikasikan pada hunian atau bangunan komersial. Maka dari itu, perencanaan secara tepat sangatlah Kamu perlukan.
Kabar baiknya, GNET Indonesia menghadirkan GNET Rabung Sultan yang siap berikan perlindungan maksimal pada hunian dan bangunan komersial milik Kamu.
Terbuat dari bahan baku galvalum berkualitas tinggi membuat GNET Rabung Sultan sangat solid dan kokoh. Tersedia dalam berbagai warna membuat GNET Rabung Sultan siap berikan tampilan yang estetis pada bangunan.
Mau tahu lebih banyak tentang produk GNET Rabung Sultan? Yuk, klik di sini!