Pada musim penghujan, genangan air seringkali muncul di lingkungan yang kurang memiliki drainase baik. Apabila genangan air tersebut dibiarkan tentunya akan menjadi sarang untuk berkembang biak nyamuk.
Terlebih di negara beriklim, seperti Indonesia yang cenderung bersuhu lembab dan basah. Nyamuk menjadi kian efektif dalam berkembang biak. Maka dari itu, penting untuk mengatasi genangan air dan sebisa mungkin mencegahnya ini terjadi supaya tidak ada sarang nyamuk di sekitar hunian Kamu.
Berikut GNET Indonesia sajikan beberapa cara mengatasi genangan air supaya tidak menjadi sarang nyamuk.
Cara Mengatasi Genangan Air agar Tidak Jadi Sarang Nyamuk
Segera terapkan cara-cara di bawah ini supaya lingkungan rumahmu tidak dipenuhi oleh genangan air:
-
Menutup Semua Wadah Air
Coba perhatikan barang-barang Kamu baik di luar maupun di dalam rumah. Apakah terdapat barang-barang yang bisa menjadi wadah genangan air? Contohnya, seperti ember, tong, baskom, dan lain sebagainya.
Pasalnya wadah-wadah tersebut khususnya yang berada di luar rumah dapat menjadi media genangan air ketika hujan mengguyur. Nyamuk pun akan berkembang biak pada wadah yang telah dipenuhi oleh genangan air.
-
Rapikan Barang-Barang di Lingkungan Hunian
Berikutnya rapikan barang-barang yang ada di lingkungan hunian. Terutama barang bekas yang sudah tidak berguna. Botol plastik, kaleng, dan sejenisnya bisa menjadi tempat genangan air.
Untuk itu, bersihkan segera halaman rumahmu dari barang-barang yang sudah tak digunakan tersebut. Apabila masih ada barang yang hendak Kamu gunakan kembali tempatkanlah pada area tertutup supaya tidak menjadi wadah genangan air.
-
Pastikan Kolam Tetap Bergerak
Apakah hunianmu terdapat kolam tetap bergerak. Baik kolam ikan maupun kolam renang. Itu karena kolam dengan air yang tenang dapat menjadi area yang efektif dalam mendukung perkembangbiakan nyamuk.
Kamu dapat mengoperasikan pompa air atau air mancur untuk menjaga air di dalam kolam tetap bergerak. Dengan demikian, nyamuk akan kesulitan dalam bertelur pada kolam sehingga jentik-jentik nyamuk bisa diminimalisir.
-
Bersihkan Selokan Air Supaya Tidak Tersumbat
Selokan air yang tersumbat dapat menjadi area perkembangbiakan sarang nyamuk lainnya. Untuk itu, sebelum memasuki musim hujan ada baiknya Kamu sudah membersihkan seluruh selokan air.
Perhatikan pula hal-hal yang bisa menyebabkan selokan air tersumbat. Misalnya, lumut dan gumpalan tanah yang menutup selokan air. Singkirkan pula selokan air dari hal-hal tersebut supaya tidak menjadi area sarang nyamuk.
-
Perbaikan Talang Air
Tahukah Kamu? Kondisi talang air yang kurang baik juga dapat menjadi sarang nyamuk. Khususnya apabila talang air mengalami penyumbatan akibat kotoran, seperti dedaunan, ranting pohon dan lain-lain.
Selain penyumbatan, terkadang talang air mengalami perubahan posisi yang memungkinkan air tidak mengalir secara optimal pada pipa pembuangan. Hal ini disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah gempa bumi dan terpaan angin.
-
Menguras Bak Mandi
Bak mandi kerap menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Supaya bak mandi tak ditumbuhi jentik-jentik nyamuk. Residu yang ada pada bak mandi juga dapat menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur.
Supaya nyamuk tak berkembang biak di bak mandi, Kamu dapat mengurasnya secara rutin setidaknya dalam kurun waktu satu minggu sekali. Selain itu Kamu juga bisa menaburkan abate pada bak mandi dengan takaran 10 gram abate untuk 100 liter air. Abate dapat diaplikasikan selama 2-3 bulan sekali.
-
Membuat Biopori
Supaya air hujan dapat lebih maksimal terserap ke dalam tanah, Kamu dapat membuat lubang biopori di halaman. Buatlah beberapa lubang biopori dengan kedalaman 50 - 100 cm. Salah satu area penempatan lubang biopori adalah di dekat pembuangan talang air.
Tidak hanya untuk mencegah genangan air, lubang biopori juga bermanfaat sebagai sistem drainase di lingkungan rumah. Keberadaan lubang biopori akan berperan pula untuk menyimpan cadangan air. Jadi, saat musim kemarau tanah masih memiliki cadangan air.
-
Menggunakan Material Permeabel
Hunian yang bertempat di perkotaan umumnya cenderung melakukan betonisasi. Hal ini tentunya akan menghambat sistem drainase dan menimbulkan banyak genangan air dan paling parah adalah banjir.
Supaya masalah tersebut bisa diminimalisir, direkomendasikan untuk menggunakan material permeabel. Jadi, material permeabel adalah material yang memungkinkan air, gas, dan butiran untuk melewatinya.
Nah, material permeabel di sini adalah pemasangan konblok. Alih-alih melakukan betonisasi yang bakal menutup kemampuan drainase pada tanah, lebih baik Kamu menggunakan konblok untuk pembuatan jalan. Nantinya, air hujan yang turun akan lebih mudah terserap oleh tanah, melalui sela-sela konblok.
Bahaya Penyakit Mengintai Akibat Genangan Air
Ada banyak bahaya yang mengintai Kamu dan keluargamu bila memberikan genangan air di lingkungan rumah. Salah satu yang paling berbahaya adalah penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Penyakit tersebut disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang berkembang biak pada genangan air. DBD dapat menyerang siapapun. Mulai dari anak-anak sampai lansia sekalipun. Gejala yang ditimbulkan adalah deman, nyeri otot, sakit kepala dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu, nyamuk juga memungkinkan untuk membawa berbagai virus berbahaya lainnya. Beberapa virus tersebut di antaranya, zika dan chikungunya. Inilah mengapa penting untuk menjaga rumah dan lingkungan sekitarnya tidak terdapat genangan air.
Penutup
Itulah pembahasan mengenai cara mengatasi genangan air untuk mencegah sarang nyamuk tumbuh di sekitar lingkungan rumah. Silakan terapkan cara-cara di atas guna mencegah persebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
Temukan artikel tentang tips & trik hunian lainnya bersama GNET Indonesia!