Apakah kamu pernah mengalami wastafel yang tersumbat atau air yang menggenang setelah mencuci piring? Jika iya, kemungkinan besar masalahnya terletak pada afur wastafel. Lalu, apa itu afur wastafel?
Afur wastafel merupakan komponen yang sering ditemukan dalam instalasi dapur atau kamar mandi. Agar kamu lebih memahaminya, mari simak pengertian afur wastafel, fungsi, cara memasang, dan cara memilih afur wastafel untuk instalasi lavatory.
Apa Itu Afur Wastafel?
Afur wastafel adalah sistem pembuangan air yang terletak di bawah wastafel. Fungsinya adalah mengalirkan air kotor dari wastafel ke saluran pembuangan secara efisien. Afur biasanya terdiri dari beberapa bagian, termasuk badan afur, sok drat, pipa pembuangan, dan penyaring.
Cara kerja afur wastafel cukup sederhana dan efektif. Saat air mengalir ke wastafel, afur mengarahkan air tersebut ke pipa pembuangan guna mencegah air menggenang. Adapun penyaring yang terdapat pada afur berfungsi untuk menangkap sisa makanan atau benda kecil lainnya sehingga tidak masuk ke pipa dan menyebabkan penyumbatan.

Sumber: Freepik
Fungsi Afur Wastafel
Kamu sudah memahami apa itu afur wastafel dan cara kerjanya. Lalu, apa sebenarnya fungsi pokok dari afur wastafel? Berikut ini beberapa fungsi afur wastafel.
1. Mengalirkan Air Kotor
Fungsi utama afur wastafel adalah mengalirkan air kotor dari wastafel ke sistem pembuangan. Ini memastikan bahwa air bekas tidak menggenang di wastafel yang bisa menyebabkan bau tak sedap dan menjadi tempat berkembang-biaknya bakteri.
Melalui aliran air yang lancar, Kamu bisa menjaga kebersihan dapur atau kamar mandi. Air yang mengalir dengan baik juga mencegah kerusakan pada permukaan wastafel dan mengurangi risiko kebocoran.
2. Mencegah Penyumbatan
Afur wastafel dilengkapi dengan penyaring yang berfungsi mencegah benda-benda besar masuk ke dalam pipa. Ini adalah langkah pencegahan yang penting untuk menghindari penyumbatan yang dapat mengganggu aliran air dan memerlukan biaya perbaikan yang tinggi.
Nantinya, penyaringan ini akan menangkap sisa makanan, rambut, dan partikel kecil lainnya sehingga mencegahnya masuk lebih jauh ke dalam sistem pembuangan. Dalam terminologi teknis, ini disebut sebagai trap yang menjaga integritas sistem pembuangan.
3. Menahan Air di Lavatory
Beberapa afur dilengkapi dengan penutup yang memungkinkan Kamu menahan air di wastafel atau bisa juga lavatory. Fitur ini sangat berguna ketika Kamu perlu merendam sesuatu atau mencuci dengan air yang menggenang. Penutup ini biasanya mudah digunakan dan menambah kenyamanan dalam penggunaannya.
Menahan air di lavatory juga membantu kamu mengefisiensi air karena kamu bisa mengontrol jumlah air yang digunakan. Dengan memahami fungsi ini, Kamu dapat memanfaatkan sepenuhnya potensi wastafel Kamu.

Sumber: Freepik
Cara Memasang Afur Wastafel
Memasang afur wastafel menjadi tugas yang mudah jika kamu mengetahui langkah-langkahnya. Berikut ini adalah panduan langkah demi langkah untuk memasang afur wastafel dengan efektif.
1. Mempersiapkan Alat dan Komponen Afur
Sebelum melakukan pemasangan, sebaiknya kamu menyiapkan semua alat dan komponen yang diperlukan. Beberapa alat yang dapat kamu siapkan, di antaranya adalah obeng, kunci pas, seal tape, dan lem pengerat.
Bukan hanya itu, periksa juga kembali komponen afur yang akan digunakan, seperti badan afur, sok drat, pipa pembuangan, dan penyaring. Langkah ini akan memastikan semua bagian dalam kondisi baik dan lengkap akan mencegah masalah yang mungkin muncul selama pemasangan.
2. Memasang Badan Afur
Langkah pertama dalam pemasangan adalah memasang badan afur di bawah wastafel. Pada tahap ini, kamu harus memastikan badan afur dipasang dengan tepat dan bisa menggunakan seal tape untuk mencegah kebocoran. Langkah ini akan memastikan sambungan afur lebih kedap air.
Setelah itu, kencangkan badan afur dengan kuat untuk memastikan tidak ada celah yang bisa menyebabkan kebocoran. Pastikan semua sambungan rapat dan stabil karena ini akan menjadi fondasi dari seluruh sistem pembuangan wastafel kamu.
3. Memasang Sok Drat
Setelah badan afur terpasang, langkah berikutnya adalah memasang sok drat di bawah badan afur. Sok drat ini berfungsi sebagai penghubung antara badan afur dan pipa pembuangan. Sok drat yang baik harus terpasang dengan kencang untuk menghindari kebocoran.
Kamu bisa menggunakan kunci pas untuk memastikan sok drat terpasang dengan benar. Dengan demikian, memastikan sok drat yang terpasang presisi menjadi sangat penting dalam menjaga integritas sistem pembuangan.
4. Menyiapkan Pipa Pembuangan
Selanjutnya, siapkan pipa pembuangan dengan mengoleskan lem pengerat pada bagian atasnya. Lem pengerat membantu memastikan sambungan yang kuat dan tahan bocor. Ini adalah langkah penting untuk menjaga aliran air tetap lancar dan bebas dari kebocoran.
Pastikan pipa dalam kondisi baik dan sesuai dengan ukuran sok drat. Menyiapkan pipa dengan benar akan memudahkan proses penyambungan dan memastikan sistem pembuangan bekerja dengan optimal.
5. Menyambungkan Pipa ke Sok Drat
Setelah pipa siap, langkah selanjutnya adalah memasukkan bagian atas pipa ke dalam sok drat. Sambungan yang kencang akan memastikan air mengalir dengan lancar tanpa kebocoran. Jika menggunakan pipa PVC, oleskan lem PVC pada bagian dalam sok drat dan bagian luar pipa untuk memastikan sambungan yang kuat dan tidak bocor.
Untuk pipa fleksibel, kamu bisa kencangkan konektor hingga rapat agar tidak ada celah yang memungkinkan air bocor. Setelah tersambung, periksa kembali pipa terpasang dengan lurus dan tidak ada kebocoran di bagian sambungan.

Sumber: Freepik
6. Memasang Penyaring dan Penutup
Penyaring dan penutup berfungsi untuk mencegah masuknya benda-benda besar ke dalam pipa pembuangan yang dapat menyebabkan penyumbatan. Pemasangannya penyaringan cukup mudah. Kamu bisa meletakkan penyaring di lubang afur pada mangkuk wastafel, lalu pasang penutup jika ada.
Adapun beberapa model afur memiliki penyaring yang bisa dilepas sehingga memudahkan dalam pembersihan. Pastikan penyaring terpasang dengan baik agar kotoran seperti sisa makanan atau rambut tidak masuk ke dalam pipa dan menyebabkan saluran tersumbat.
7. Melakukan Uji Kebocoran
Setelah semua komponen terpasang, langkah terakhir adalah melakukan uji kebocoran. Caranya, isi wastafel dengan air hingga cukup penuh, lalu lepaskan sumbatnya untuk melihat apakah air mengalir dengan lancar tanpa ada kebocoran di sambungan afur dan pipa.
Jika ditemukan kebocoran, cek kembali sambungan yang bermasalah dan kencangkan mur atau tambahkan sealant jika diperlukan. Dengan melakukan uji kebocoran, kamu dapat memastikan bahwa pemasangan afur berjalan dengan baik dan siap digunakan.
Cara Memilih Afur Wastafel
Berikut ini sejumlah cara untuk memilih afur wastafel yang tepat.
1. Material yang Tahan Korosi
Material afur yang tahan terhadap korosi sangat penting untuk memastikan umur pemakaian yang lebih lama. Pilihan material terbaik biasanya adalah stainless steel atau PVC berkualitas tinggi. Pasalnya, keduanya memiliki ketahanan yang baik terhadap air dan zat kimia pembersih.
Selain itu, material yang tahan karat juga akan mengurangi risiko kebocoran akibat kerusakan dini. Jika wastafel sering digunakan untuk mencuci peralatan makan dan bahan makanan, sebaiknya pilih afur dengan material yang tidak mudah bereaksi dengan zat asam atau deterjen.
2. Ukuran Afur Sesuai dengan Lubang Wastafel
Setiap wastafel memiliki ukuran lubang yang berbeda sehingga penting untuk memilih afur dengan diameter yang sesuai. Umumnya, ukuran standar afur berkisar antara 1¼ inci hingga 1½ inci, tetapi ada juga model khusus yang lebih besar atau lebih kecil tergantung desain wastafel.
Menggunakan afur dengan ukuran yang tidak sesuai dapat menyebabkan kebocoran atau mempersulit pemasangan. Oleh karena itu, sebelum memustuskan pembelian, pastikan kamu mengukur diameter lubang wastafel terlebih dahulu untuk mendapatkan afur yang pas dan mudah dipasang.
3. Fitur Tambahan Afur Wastafel
Beberapa afur dilengkapi dengan fitur tambahan yang dapat meningkatkan kenyamanan penggunaan. Contohnya, ada afur dengan sistem pop-up yang memudahkan pengguna dalam membuka dan menutup saluran air tanpa perlu mencabut sumbat secara manual.
Selain itu, beberapa model juga memiliki filter penyaring untuk mencegah masuknya sisa makanan atau rambut ke dalam pipa pembuangan. Dengan fitur ini, kamu dapat mengurangi risiko penyumbatan dan memperpanjang umur sistem pembuangan wastafel.
Kesimpulan
Jadi, jika ada yang bertanya apa itu afur wastafel? Maka jawabannya, afur wastafel adalah salah satu sistem pembuangan air kotor yang terletak di bawah wastafel. Afur wastafel juga bisa mencegah penyumbatan dan menahan air di lavatory kamu saat ingin merendam sesuatu.
Selain memilih afur wastafel yang berkualitas, tentunya lavatory yang dipasang juga harus dari material berkualitas yang kokoh, seperti lavatory dari GNET Indonesia. Produk Oter Lavatory by GNET dibuat menggunakan teknologi glasir pada lapisan keramik sehingga lebih halus.
Jadi, jangan menunda lagi. Segera hubungi tim GNET Indonesia untuk mendapatkan informasi detail seputar Oter Lavatory by GNET sekarang!