Kompon tembok adalah investasi jangka panjang untuk keindahan dan daya tahan rumah kamu. Bagi banyak orang, kompon tembok mungkin masih terdengar asing. Namun, ternyata material ini sangat dibutuhkan dalam proses finishing dinding sebelum dilakukan pengecatan.
Penggunaan kompon tembok membantu dalam perbaikan sehingga dinding siap dicat. Dalam artikel ini, GNET Indonesia akan mengupas tuntas seputar pengertian kompon tembok, fungsi hingga cara mengaplikasikannya. Simak terus artikel ini!
Apa Itu Kompon Tembok?
Kompon tembok (wall putty) merujuk pada bahan perekat dan pelapis yang digunakan untuk mengisi celah, menutup retakan, dan memperhalus permukaan dinding sebelum pengecatan. Bahan ini berfungsi sebagai material pelapis yang mengisi bagian yang tidak rata pada dinding.
Kompon umumnya terbuat dari campuran semen, pasir halus, dan aditif lainnya. Namun, bahan dasar penyusun kompon bisa disesuaikan dengan jenis kompon itu sendiri, dari kompon semen, tanah liat, kapur hingga beton.
Jenis-Jenis Kompon Tembok Berdasarkan Bahan
Ada berbagai macam kompon tembok yang dapat kamu pilih sesuai kebutuhan dan jenis dinding. Berikut adalah beberapa jenis kompon tembok berdasarkan bahan dasarnya beserta fungsi dan karakteristik masing-masing.
1. Kompon Semen
Kompon semen merupakan jenis kompon yang paling sering digunakan dalam proyek konstruksi. Terbuat dari bahan dasar semen dan pasir halus, kompon ini memiliki kekuatan yang tinggi dan daya tahan yang baik terhadap cuaca ekstrem dan kelembapan.
Bukan hanya itu, kompon semen juga memiliki sifat adhesi yang baik sehingga mampu menempel kuat pada permukaan dinding yang kasar. Meski begitu, proses pengeringannya memakan waktu sedikit lebih lama dibandingkan jenis lain.
Sumber: Freepik
2. Kompon Bata dari Tanah Liat
Kompon bata dari tanah liat biasanya digunakan untuk dinding yang terbuat dari bata merah atau bata tanah liat. Bahan utama dari kompon ini adalah tanah liat alami yang dicampur dengan sedikit semen untuk meningkatkan daya rekatnya.
Kompon bata dari tanah liat ideal untuk memperbaiki celah yang lebih besar dan memberikan hasil akhir yang cocok dengan karakteristik dinding bata itu sendiri. Selain itu, kompon bata tanah liat lebih ramah lingkungan.
3. Kompon Kapur
Kompon kapur terbuat dari campuran kapur, pasir dan air. Jenis kompon ini juga sering digunakan pada dinding berbahan plesteran kapur atau untuk perbaikan dinding yang memiliki celah atau kerusakan ringan.
Kompon kapur relatif mudah diaplikasikan dan memiliki tekstur halus yang sangat cocok untuk menghasilkan permukaan yang rata dan mulus. Namun, ketahanan kompon kapur terhadap air relatif lebih rendah dibandingkan dengan kompon semen. Untuk itu, sebaiknya tidak menggunakan kompon berbahan dasar kapur pada area yang sering terkena air.
4. Kompon Beton
Kompon beton dibuat dari campuran beton dan agregat halus, seperti pasir atau kerikil kecil. Selanjutnya, dicetak dalam bentuk blok atau bubuk. Jenis kompon ini sangat populer dalam konstruksi modern karena kemampuannya yang kuat.
Karakteristik utama dari kompon beton adalah daya tahannya yang tinggi dan kemampuannya menahan tekanan berat. Dengan demikian, kompon beton sangat cocok digunakan pada dinding-dinding yang menopang beban besar.
Baca Juga: Dinding Mudah Retak! Kenali Dampak Hujan Lainnya Pada Rumah
Fungsi dan Manfaat Kompon Tembok
Berikut adalah beberapa fungsi dan manfaat utama dari penggunaan kompon tembok.
1. Merekatkan Lis Profil
Salah satu fungsi utama kompon tembok adalah untuk merekatkan lis profil yang biasanya digunakan pada sudut-sudut dinding atau antara dinding dengan plafon. Lis profil sendiri berfungsi untuk memberikan tampilan estetik dan menyembunyikan sambungan yang mungkin terlihat tidak rapi.
Melalui kompon tembok, lis profil dapat terpasang dengan lebih baik dan kuat, serta mencegah terjadinya pengelupasan. Selain itu, kompon juga membantu menciptakan sambungan yang halus antara lis dan permukaan dinding. Hal ini akan memberikan hasil akhir yang lebih bersih dan profesional.
2. Memperbaiki Retakan
Retakan pada dinding bisa menjadi masalah yang umum terjadi, baik pada dinding baru maupun yang sudah lama. Kompon tembok berfungsi untuk menutup dan memperbaiki retakan ini dengan mengisi celah retakan tersebut.
Proses perbaikan dengan kompon dimulai dari membersihkan area retakan, mengaplikasikan kompon, dan mengampelas lapisan hingga halus. Dengan demikian, kompon bisa menutup retakan sekaligus memperkuat struktur dinding di sekitarnya.
Sumber: Freepik
3. Menyambung Papan Gypsum
Fungsi kompon dinding selanjutnya adalah untuk menyambung papan gypsum. Kompon tembok dapat digunakan untuk menyambung papan gypsum dengan lebih efektif sehingga menutupi celah yang ada dan menciptakan permukaan yang rata.
Penggunaan kompon ini sangat penting untuk menghindari adanya sambungan yang terlihat setelah pengecatan sehingga menghasilkan dinding yang halus dan mulus. Proses ini juga dapat dikombinasikan dengan penggunaan tape khusus untuk papan gypsum yang membantu menjaga sambungan agar tetap stabil.
4. Menambal Lubang pada Dinding
Lubang pada dinding, baik yang disebabkan oleh paku, obeng, atau kerusakan lainnya, dapat mengganggu penampilan dinding secara keseluruhan. Di sini lah peran penting kompon tembok yang menjadi solusi efektif untuk menambal lubang-lubang tersebut.
Mengisi lubang dengan kompon dapat memulihkan permukaan dinding kembali ke kondisi semula. Proses ini cukup sederhana, yaitu dimulai membersihkan area sekitar lubang, mengaplikasikan kompon, dan menghaluskannya agar rata. Setelah mengering, area yang telah ditambal dapat diampelas dan dicat sesuai warna dinding.
5. Menyediakan Permukaan yang Halus untuk Pengecatan
Sebelum pengecatan, permukaan dinding harus dalam keadaan halus dan bersih agar cat dapat menempel dengan baik. Untuk itu, kompon tembok membantu menciptakan permukaan yang ideal untuk proses pengecatan.
Melalui kompon tembok, kamu bisa menutupi semua ketidaksempurnaan, seperti retakan, pori-pori, atau ketidakteraturan pada dinding. Hasilnya, ketika cat diaplikasikan, dinding akan tampak lebih rata dan mengurangi risiko cat mengelupas atau terlihat tidak merata.
Cara Mengaplikasikan Kompon Tembok
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu kamu ikuti agar aplikasi kompon tembok berjalan lancar dan hasilnya memuaskan.
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
Sebelum memulai proses aplikasi kompon tembok, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan. Adapun beberapa alat yang kamu perlukan, yakni kape atau alat pengoles, ember sebagai wadar pencampur, dan ampelas.
Bukan hanya itu, sebaiknya kamu juga perlu menyiapkan peralatan safety, seperti sarung tangan, masker, dan kacamata pelindung untuk melindungi diri dari debu dan bahan kimia. Pastikan semua alat dan bahan sudah tersedia sebelum memulai agar proses aplikasi berjalan lebih efisien.
2. Membersihkan Permukaan Dinding
Sebelum mengaplikasikan kompon, penting untuk membersihkan permukaan dinding dengan baik. Permukaan yang bersih akan memastikan kompon menempel dengan baik dan tidak mengelupas setelah kering.
Selain membersihkan dinding dari debu, kotoran, dan sisa cat lama, kamu juga perlu memastikan dinding dalam keadaan kering sebelum pengaplikasian. Pasalnya, dinding yang basah dapat memengaruhi daya rekat kompon.
Baca Juga: Cara Melaksanakan Pemasangan Dinding Bata Ringan Bersama Gnetion
3. Mencampurkan Compound dengan Air Bersih
Setelah permukaan dinding bersih, langkah berikutnya adalah mencampurkan bubuk kompon dengan air bersih. Proses pencampuran ini sangat penting untuk mencapai konsistensi yang tepat.
Setiap jenis kompon mungkin memiliki rekomendasi yang berbeda untuk perbandingan kompon dan air, biasanya dengan rasio 2:1 Campuran yang tepat akan membantu mencapai konsistensi yang ideal sehingga mudah untuk diaplikasikan dan menempel dengan baik pada dinding.
Sumber: Freepik
4. Mengaduk Compound
Setelah menambahkan air, diamkan campuran selama sekitar 5 menit. Ini memungkinkan bahan-bahan menyatu dengan baik dan mengurangi risiko penggumpalan. Selanjutnya, aduk campuran kompon dan air secara menyeluruh dan pastikan bahan-bahan menyatu dengan baik.
Campuran yang ideal harus memiliki kekentalan seperti pasta yang dapat dioleskan. Jika perlu, tambahkan sedikit air atau kompon untuk mencapai kekentalan yang diinginkan. Pengadukan yang tepat tentunya memastikan bahwa kompon siap digunakan dengan hasil yang optimal.
5. Mengaplikasikan Lapisan Pertama Kompon
Setelah campuran siap, kamu dapat mulai mengaplikasikan lapisan pertama kompon pada dinding. Langkah ini tentunya menjadi tahap penting yang menentukan kualitas hasil akhir. Pertama-tama, ambil pasta kompon menggunakan kape dan oleskan pada permukaan dinding.
Kamu bisa mengaplikasikan kompon dengan teknik memutar atau menyapu, serta memastikan menutup semua area yang terlihat rusak. Pada umumnya, ketebalan kompon yang ideal dalam lapisan pertama ini sekitar 1-2 mm.
6. Melakukan Pengamplasan
Setelah lapisan pertama kering, langkah selanjutnya adalah melakukan pengamplasan untuk mendapatkan permukaan yang halus. Proses ini tentunya sangat penting untuk hasil akhir yang baik.
Pertama-tama, ampelas dengan gerakan lembut permukaan yang telah dilapisi. Setelah selesai, periksa apakah ada area yang masih tidak rata. Jika ada, kamu dapat menambahkan sedikit kompon lagi dan ulangi proses ampelas.
7. Mengaplikasikan Lapisan Kedua untuk Hasil Lebih Halus
Setelah proses pengamplasan, saatnya untuk mengaplikasikan lapisan kedua kompon. Lapisan kedua ini sangat penting untuk memastikan hasil akhir dinding menjadi lebih halus dan rapi. Adapun langkah pengaplikasian kedua ini sama dengan aplikasi lapisan pertama.
Dengan menggunakan spatula, ambil kompon dan oleskan pada area yang telah diamplas. Kamu bisa menggunakan teknik yang sama seperti saat mengaplikasikan lapisan pertama. Sebaiknya, ketebalan lapisan kedua tidak lebih dari 1 mm agar cepat kering dan tidak mengelupas.
Kesimpulan
Bagaimana, apakah sekarang kamu sudah lebih memahami seputar kompon tembok? Kompon tembok adalah elemen kunci dalam konstruksi dan renovasi bangunan yang berfungsi untuk memperbaiki serta memperhalus permukaan dinding.
Apabila kamu sedang mencari kompon berkualitas, percayakan saja pada Jayaboard Compound dari GNET Indonesia. Memiliki waktu pengaplikasian yang cepat, yakni hanya 20 menit, kompon Jayaboard Compound mampu memberikan finishing yang halus, daya rekat kuat, tarikan ringan, dan minim susut.
Jadi, tunggu apalagi? Segera kunjungi GNET Indonesia untuk mendapatkan informasi detail seputar komponen dan material partisi lainnya!