Musim penghujan mulai datang saat memasuki penghujung akhir tahun tepatnya bulan November hingga Desember. Hadirnya musim hujan tentu menjadi berkah tersendiri setelah lamanya musim kemarau menerpa.
Selain memberikan berkah, Kamu juga perlu mempersiapkan dampak dari datangnya musim penghujan. Salah satu dampak tersebut adalah memperburuk kondisi rumah. Namun Kamu tidak perlu khawatir karena GNET Indonesia akan membagikan cara mencegah dampak hujan melalui artikel berikut.
Dampak Hujan Pada Bangunan
Adapun pelbagai dampak musim hujan pada bangunan, antara lain:
-
Kerusakan Struktural
Ketika musim penghujan datang, coba perhatikanlah kondisi struktur dan ornamen pada rumah. Baik pada bagian eksterior maupun interior. Pasalnya, terpaan air hujan secara terus-menerus akan menyebabkan kondisi bangunan menjadi lebih lembab.
Terutama pada struktur bangunan dengan material kayu dan logam. Nah, material kayu sendiri cenderung akan mengalami pelapukan ketika suhu bangunan lembab. Sedangkan material logam bakal mengalami proses korosi saat terkena percikan air hujan sepanjang waktu.
-
Jamur dan Pertumbuhan Bakteri
Kelembaban berlebih yang disebabkan oleh musim hujan lama-kelamaan akan meresap ke dalam bangunan. Seiring berjalannya waktu, kelembaban berlebih akan menciptakan menstimulasi pertumbuhan jamur dan bakteri di dalam rumah.
Keberadaan jamur dan pertumbuhan bakteri tentunya akan menyebabkan beragam hal. Mulai dari memperburuk tampilan estetika, merusak material bangunan sampai menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit.
-
Keretakan Pada Dinding dan Memudarnya Cat
Sebelumnya, apakah Kamu sudah mengaplikasikan cat berbahan waterproof pada bangunan? Jika belum, permukaan dinding bangunanmu perlahan-lahan akan mengalami kerusakan. Nah, kerusakan yang dimaksud tersebut meliputi keretakan dan memudarkan cat eksterior bangunan.
Retakan pada dinding bangunan nantinya juga akan memicu rembesan air masuk ke dalam bangunan. Jika hal ini tidak segera diatasi lama kelamaan struktur dinding akan rusak. Tak cuma itu, rumahmu juga bakal terasa lembab sehingga kurang nyaman untuk ditinggali.
-
Masalah Drainase
Masalah selanjutnya yang berpotensi timbul ketika musim hujan datang adalah terhambatnya drainase air. Sebaiknya Kamu mulai memperhatikan kondisi drainase air sebelum memasuki musim hujan.
Buruknya drainase di lingkungan rumah akan menyebabkan beragam masalah. Umumnya, masalah yang sering ditemui adalah erosi atau pergeseran tanah dan rusaknya pondasi bangunan akibat genangan air yang tidak terdrainase dengan optimal.
Cara Mencegah Dampak Hujan Pada Bangunan
Setelah mengetahui apa saja dampak terpaan air hujan pada bangunan, kini GNET Indonesia bagikan cara pencegahannya. Simak selengkapnya:
-
Gunakan Cat Waterproof Pada Dinding dan Atap
Cara pertama yang bisa Kamu lakukan adalah menggunakan cat waterproof pada dinding dan atap bangunan. Cat waterproof bermanfaat untuk mencegah rembesan air masuk pada bangunan bagian dalam.
Selain itu, cat waterproof juga membantu mengurangi risiko pertumbuhan organisme dengan mencegah infiltrasi air hujan masuk ke dalam bangunan. Organisme yang dimaksud meliputi jamur dan bakteri.
-
Membuat Lubang Biopori
Pembuatan lubang biopori merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan sistem drainase dan mengurangi genangan air. Lubang biopori bertindak sebagai saluran alami yang memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah, mengurangi risiko erosi tanah dan memperbaiki kualitas tanah.
Untuk pembuatannya, Kamu bisa menggunakan alat penggali lubang biopori. Untuk ukurannya bisa bervariasi. Umumnya, lubang biopori memiliki diameter sekitar 10-15 cm dengan kedalaman 50-100 cm.
Setelah itu isilah lubang biopori yang sudah jadi dengan material organik. Contohnya seperti, campuran kompos, daun kering atau jerami. Material tersebut akan membantu meningkatkan porositas pada tanah, memelihara drainase dan menyediakan nutrisi bagi mikroorganisme tanah.
-
Periksa Kondisi Atap dari Kebocoran
Kebocoran atap menjadi dampak musim hujan yang kerap ditemui. Maka dari itu, Kamu perlu memperhatikan kondisi atap apakah ada bagian permukaan yang bocor atau tidak. Sebaiknya Kamu melakukan hal ini disaat musim kemarau.
Jadi, apabila Kamu menemukan kebocoran dapat langsung memperbaikinya dengan mengaplikasikan cat waterproof. Dengan mengatasi kebocoran atap, Kamu dapat meminimalisir kerusakan struktural lainnya.
-
Mengaplikasikan Insulasi Dinding
Musim hujan seringkali menyebabkan suhu lembab pada bangunan. Ketika bangunan memiliki suhu yang tidak normal, maka akan ada beragam masalah yang menanti. Misalnya jika rumah mempunyai suhu lembab, maka dapat menyebabkan potensi gangguan pernapasan.
Supaya hal ini tidak terjadi Kamu dapat mengaplikasikan insulasi dinding pada ruangan. Insulasi dinding akan menghambat perpindahan suhu panas dan lembab baik dari dalam maupun luar bangunan. Melalui proses tersebut, suhu rumah Kamu akan lebih stabil. Tidak panas dikala musim kemarau. Serta, tidak lembab saat musim hujan.
GNET Rock Wool dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan insulasi dinding Kamu. Terbuat dari material bermutu tinggi, GNET Rock Wool dapat memberikan kestabilan suhu sehingga hunian dapat menjadi lebih nyaman. Checkout produknya di Official Store Tokopedia GNET Indonesia.
Penutup
Demikian ulasan tentang dampak hujan pada bangunan, serta cara pencegahannya yang bisa Kamu lakukan. Supaya rumahmu dapat tetap awet dan meminimalisir kerusakan konstruksi, ada baiknya Kamu menerapkan cara-cara di atas.
Temukan lebih banyak ulasan tentang tips & trik konstruksi dan hunian lainnya bersama GNET Indonesia. Sampai jumpa di artikel lainnya!