Apa itu flush toilet? Tentunya kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Perangkat sanitasi tersebut mungkin tampak sederhana, tetapi menyimpan teknologi yang cukup kompleks. Setiap kali kamu menyiram toilet, kamu mengaktifkan sebuah sistem mekanik dan hidrolik yang dirancang untuk membuang limbah secara higienis.
Tahukan kamu bahwa efisiensi dan teknologi di balik tombol flush telah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir? Dalam artikel ini, GNET Indonesia akan mengupas tuntas apa itu flush toilet, cara kerjanya, serta berbagai jenis flush toilet yang tersedia di pasaran.
Apa Itu Flush Toilet?
Flush toilet merujuk pada fitur yang ada di toilet duduk modern. Perangkat ini mampu membersihkan kotoran dari mangkuk toilet ke saluran pembuangan. Teknologi ini bisa membuat kamu dapat dengan mudah menjaga kebersihan toilet sekaligus mengelola limbah secara efisien.
Flush toilet menjadi bagian penting dari fasilitas sanitasi, dari toilet di rumah tinggal, kantor hingga fasilitas umum. Selain menjaga kebersihan, sistem ini juga dirancang untuk meminimalkan kontak langsung dengan limbah dan meningkatkan kenyamanan pengguna.
![](/uploads/cms/image_1737705060.jpg)
Sumber: Freepik
Fungsi Tombol Flush Toilet
Tombol flush toilet memiliki peran penting dalam sistem penyiraman. Berikut adalah beberapa fungsi utama tombol flush toilet.
1. Mengalirkan Air untuk Pembersihan
Fungsi utama tombol flush toilet adalah mengalirkan air untuk membersihkan limbah dari mangkuk toilet. Ketika tombol ditekan, mekanisme flush akan membuka valve atau katup di tangki air, kemudian air mengalir dengan kuat untuk membawa limbah ke saluran pembuangan.
Selain itu, teknologi ini dirancang agar kamu tidak perlu bersentuhan langsung dengan air atau limbah. Dalam dunia sanitasi, sistem ini dikenal dengan istilah "one-touch mechanismâ yang mengutamakan kenyamanan dan efisiensi pengguna.
2. Mengatur Volume Air yang Digunakan
Tombol flush toilet juga berfungsi untuk mengatur jumlah air yang digunakan dalam proses penyiraman. Pada dual flush toilet, kamu bisa memilih dua pilihan tombol, yakni tombol besar dan tombol kecil. Adapun tombol besar untuk mengalirkan hingga 9 liter air, sedangkan tombol kecil hanya memerlukan hingga 4,5 liter air
Sistem flush sangat penting untuk kamu yang ingin mengefisiensi penggunaan air. Penggunaan dual flush toilet sudah menjadi standar karena ramah lingkungan dan dapat mengefisiensi tagihan air. Bukan hanya itu, alat ini juga memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan kebutuhan penyiraman.
3. Hemat Air dengan Dua Pilihan Penyiraman
Adanya tombol dual flush memudahkan kamu untuk memilih jumlah air yang digunakan sesuai kebutuhan. Tombol besar dirancang untuk menyiram limbah padat dengan volume air yang lebih besar, sedangkan tombol kecil cocok untuk limbah cair dengan volume air lebih sedikit.
Bukan hanya itu, dual flush toilet biasanya dilengkapi dengan desain yang ergonomis dan tahan lama. Selain membantu menjaga kebersihan, flush toilet juga memberikan manfaat jangka panjang dalam penghematan air.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Pipa Tersumbat, Solusi Cepat dan Efektif
![](/uploads/cms/image_1737705131.jpg)
Sumber: Freepik
4. Mempermudah Penggunaan Toilet
Desain tombol flush toilet dirancang guna mempermudah semua kalangan. Berteknologi user-friendly design, tombol ini dapat ditekan dengan mudah tanpa memerlukan tenaga yang besar. Hal ini membuat toilet dapat digunakan oleh semua kalangan, bahkan untuk anak-anak maupun orang lanjut usia.
Bukan hanya itu, beberapa flush toilet modern juga banyak dilengkapi dengan sensor otomatis yang memungkinkan proses penyiraman tanpa perlu disentuh. Selain meningkatkan kenyamanan, tombol ini juga menjaga kebersihan karena dapat meminimalkan kontak langsung dengan permukaan toilet.
5. Efisiensi Penggunaan Air
Salah satu keunggulan utama flush toilet adalah efisiensinya dalam penggunaan air. Sistem dual flush membuat air digunakan secara efisien sesuai kebutuhan. Hal ini sangat ideal untuk bangunan komersial yang memiliki tingkat penggunaan toilet yang tinggi.
Dalam dunia konstruksi, efisiensi air ini dikenal dengan istilah low-flow technology. Teknologi ini dirancang untuk memenuhi standar sanitasi sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Langkah ini mampu menghemat biaya operasional dan mendukung pelestarian sumber daya air.
![](/uploads/cms/image_1737705186.jpg)
Sumber: Freepik
Jenis-Jenis Toilet Berdasarkan Sistem Penyiraman
Berikut ini adalah beberapa jenis toilet yang bisa kamu temukan di pasaran.
1. Flush Toilet
Flush toilet merujuk pada jenis toilet yang menggunakan aliran air dari tangki untuk membersihkan limbah. Cara kerjanya dimulai dari tombol atau tuas yang mengaktifkan aliran air dari tangki ke mangkuk toilet, kemudian membawa limbah ke saluran pembuangan.
Sistem ini menjadi standar di banyak negara karena mampu meminimalkan kontak langsung dengan limbah. Selain itu, flush toilet dirancang agar tahan lama dan mudah dalam perawatannya sehingga banyak digunakan untuk rumah tinggal maupun tempat umum.
2. Single Flush Toilet
Single flush toilet merupakan jenis toilet yang menggunakan satu tombol atau tuas untuk semua jenis limbah, baik cair maupun padat. Sistem ini menggunakan volume air yang sama setiap kali penyiraman, biasanya sekitar 6 hingga 9 liter.
Jenis single flush toilet cenderung kurang efisien dalam penggunaan air dibandingkan dengan dual flush toilet. Hal ini karena tidak adanya opsi untuk menyesuaikan volume air berdasarkan jenis limbah.
3. Dual Flush Toilet
Dual flush toilet menawarkan dua pilihan tombol, yaitu tombol besar untuk limbah padat dan tombol kecil untuk limbah cair. Tombol besar menggunakan 6 hingga 9 liter air, sedangkan tombol kecil hanya menggunakan 3 hingga 4,5 liter air.
Sistem dual flush toilet memungkinkan kamu untuk dapat mengurangi konsumsi air dengan tetap menjaga kebersihan. Sistem ini juga dilengkapi dengan teknologi valve yang lebih canggih untuk memastikan aliran air optimal.
Baca Juga: 9 Perbedaan WC Duduk dan Jongkok, Mana yang Lebih Bagus?
4. Gravity Flush Toilet
Gravity flush toilet merupakan toilet yang memanfaatkan gaya gravitasi untuk menyiram kotoran. Sistem ini bekerja dengan mengalirkan air dari tangki ke mangkuk toilet melalui saluran pembuangan dengan bantuan gravitasi.
Jenis gravity flush toilet adalah yang paling umum digunakan karena sederhana, efisien, dan tidak memerlukan tekanan tambahan. Keunggulan lainnya dari gravity flush adalah desainnya yang mudah dirawat dan efisien energi. Karena tidak menggunakan komponen mekanis tambahan, risiko kerusakan lebih rendah sehingga menjadi pilihan yang ekonomis.
5. Pressure-Assisted Flush Toilet
Pressure-assisted flush toilet menggunakan tekanan udara untuk menyiram limbah dengan lebih kuat. Sistem ini biasanya dilengkapi dengan tangki tambahan dengan udara bertekanan untuk meningkatkan kekuatan aliran air.
Meski harganya lebih tinggi dibandingkan jenis toilet lainnya, pressure-assisted flush toilet unggul dalam hal kinerja dan kebersihan. Jenis toilet ini sangat cocok untuk tempat-tempat dengan penggunaan toilet yang intensif, seperti fasilitas umum dan gedung perkantoran.
Penutup
Sekarang kamu sudah lebih memahami tentang apa itu flush toilet. Sebagai solusi sanitasi modern, flush toilet menjadi fitur yang dapat memberikan kenyamanan sekaligus mendukung efisiensi penggunaan air. Dari sistem single flush, dual flush, gravity flush, dan pressure-assisted flush, kamu dapat memilih jenis toilet yang sesuai preferensi.
Selain memerhatikan jenis flush toilet, kamu juga perlu memilih bagian lantai kamar mandi berkualitas seperti Material Lantai dari GNET Indonesia. Memiliki daya tahan tinggi desain yang beragam, dan harga yang kompetitif, Material Lantai dari GNET Indonesia menjadi pilihan tepat untuk menciptakan kamar mandi yang nyaman dan estetik.
Jadi, tunggu apalagi? Segera hubungi tim GNET Indonesia untuk informasi detail seputar material bahan bangunan berkualitas!
Artikel ditulis oleh: Fanny