Cara menghitung tipe rumah mungkin terdengar teknis, tetapi pemahaman yang mendalam tentang hal ini sangat krusial bagi kamu yang berencana membeli atau membangun rumah. Tipe rumah yang merujuk pada luas bangunan biasanya menentukan ukuran fisik rumah dan memengaruhi nilai investasi, serta kenyamanan penghuninya.
Dari tipe 36 hingga tipe 120, terdapat berbagai tipe rumah yang umum di Indonesia. Agar kamu lebih memahaminya, mari simak cara menghitung tipe rumah beserta tip memilih tipe rumah yang tepat untuk kamu dan keluarga. Simak artikel ini hingga tuntas!
Apa Itu Tipe Rumah?
Tipe rumah merujuk pada klasifikasi yang digunakan untuk menunjukkan luas bangunan suatu rumah, biasanya dalam satuan meter persegi. Istilah ini sering ditemukan dalam iklan properti dan dokumen perencanaan pembangunan.
Contohnya, rumah tipe 36 mengindikasikan luas bangunannya adalah 36 m2 tanpa memperhitungkan luas tanah atau area lainnya seperti halaman. Selain itu, tipe rumah juga digunakan oleh pengembang sebagai panduan standar dalam memasarkan produk properti kepada konsumen.
Meskipun sering disebut bersamaan, tipe rumah berbeda dengan luas tanah. Tipe rumah merujuk pada ukuran bangunan itu sendiri, seperti panjang dan lebar seluruh ruang di dalam rumah. Sementara itu, luas tanah mencakup seluruh area properti, termasuk lahan kosong di depan atau belakang rumah.
Sumber: Freepik
Cara Menghitung Tipe Rumah Secara Tepat
Menentukan tipe rumah memerlukan pendekatan yang sistematis untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berikut adalah lima metode yang bisa kamu gunakan untuk menghitung tipe rumah.
1. Melakukan Perhitungan Manual dengan Rumus Matematika
Metode pertama dan paling dasar adalah menghitung luas rumah secara manual menggunakan rumus matematika sederhana. Langkah ini biasanya dilakukan dengan membagi bangunan menjadi beberapa bagian berbentuk persegi, persegi panjang, atau segitiga, kemudian menjumlahkan luas masing-masing bagian.
Sebagai contoh, jika ruang tamu berbentuk persegi panjang berukuran 4 m x 5 m dan dapur berbentuk segitiga dengan alas 3 m dan tinggi 2 m, maka perhitungannya adalah sebagai berikut.
- Luas ruang tamu = panjang x lebar = 4 m x 5 m = 20 m2
- Luas dapur = 1/2 x alas x tinggi = 1/2 x 3 m x 2 m = 3 m2
- Total luas rumah = 20 m2 + 3 m2 = 23 m2
Untuk bangunan bertingkat, perhitungan luas masing-masing lantai dilakukan secara terpisah. Kemudian, seluruh hasil perhitungan tersebut dijumlahkan untuk memperoleh luas bangunan total.
Baca Juga: 10 Tips Memilih Lantai Rumah, Bikin Hunian Kamu Makin Nyaman
2. Menghitung Luas Bangunan dengan Aplikasi AutoCAD
Menggunakan aplikasi AutoCAD dapat mempercepat dan meningkatkan akurasi penghitungan tipe rumah. Perangkat lunak ini memungkinkan kamu membuat model bangunan secara digital, menggambar denah dengan presisi tinggi, dan menghitung luas bangunan secara otomatis.
AutoCAD sangat berguna untuk bangunan dengan desain kompleks atau banyak sudut tidak beraturan yang sulit dihitung secara manual. Selain itu, aplikasi ini memungkinkan kamu untuk menambahkan detail teknis, seperti ketebalan dinding atau ruang kosong. Ini membantu dalam perencanaan struktur dan anggaran.
3. Memperkirakan Tipe Rumah dari Harga yang Ditawarkan
Pada umumnya, harga rumah memberikan gambaran mengenai tipe atau luas bangunan yang ditawarkan. Sebagai contoh, rumah tipe 21 biasanya dijual dengan harga mulai dari Rp100 juta hingga Rp300 juta untuk standar bangunan sederhana.
Sementara itu, rumah tipe 36, yang lebih luas, biasanya dibanderol dengan harga Rp230 juta hingga Rp700 juta. Memahami rentang harga tersebut membuat kamu dapat memperkirakan tipe rumah berdasarkan harganya.
4. Menentukan Tipe Rumah dari Fasilitasnya
Tipe rumah juga bisa diperkirakan dari jumlah dan jenis fasilitas yang tersedia. Biasanya rumah tipe 36 memiliki dua kamar tidur, satu ruang tamu, dapur kecil, dan kamar mandi. Sementara itu, rumah tipe 70 yang lebih lengkap dilengkapi juga dengan ruang keluarga tambahan, ruang kerja, dan garasi.
Langkah ini bisa membantu kamu membuat estimasi tipe bangunan dari tata letak dan jumlah ruangan, tanpa harus langsung mengukur seluruhnya. Metode ini sangat praktis, terutama untuk calon pembeli yang hanya memiliki informasi dasar dari brosur properti.
5. Mengonsultasikan dengan Ahli
Jika kamu merasa kesulitan untuk menghitung sendiri, sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahlinya, seperti arsitek atau surveyor. Para profesional ini memiliki alat dan pengalaman untuk memastikan bahwa perhitungan tipe rumah dilakukan dengan benar, termasuk mempertimbangkan elemen teknis ketebalan dinding atau perbedaan ketinggian lantai.
Selain itu, konsultasi dengan ahli juga akan memberikan wawasan tambahan tentang cara mengoptimalkan penggunaan ruang, desain yang lebih efisien, dan rekomendasi material bangunan yang sesuai. Meski membutuhkan biaya tambahan, hasil dari langkah ini sepadan dengan investasi yang kamu keluarkan.
Sumber: Freepik
Tipe Rumah yang Umum di Indonesia
Setiap tipe rumah menunjukkan ukuran bangunan dan fungsi yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Berikut adalah tipe rumah yang paling umum ditemukan di pasar properti Indonesia:
1. Tipe 21 dan 24
Rumah tipe 21 dan 24 merupakan kategori terkecil yang sering disebut sebagai rumah sederhana atau minimalis. Luas bangunannya yang hanya 21 hingga 24 m2, tie rumah ini biasanya memiliki satu kamar tidur, ruang tamu kecil, dapur, dan kamar mandi. Rumah ini cocok untuk pasangan muda atau mahasiswa yang membutuhkan hunian praktis dan terjangkau.
Keunggulan tipe 21 dan 24 ini adalah biaya pembangunan yang rendah, baik dari sisi material maupun tenaga kerja. Selain itu, rumah tipe ini biasanya dirancang untuk memaksimalkan efisiensi ruang, seperti menggunakan furnitur multifungsi atau layout terbuka (open plan).
2. Tipe 36
Tipe 36 merupakan salah satu yang paling diminati karena harganya terjangkau dengan ruang yang lebih lega dibanding tipe 21 dan 24. Rumah ini biasanya memiliki dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan terkadang carport.
Secara konstruksi, tipe 36 umumnya dibangun dengan material standar bata ringan untuk dinding, keramik untuk lantai, dan plafon gypsum. Ukurannya yang tidak terlalu besar memungkinkan kamu untuk menambahkan ruangan atau perluasan area pada masa depan.
Baca Juga: 12 Tips Memilih Cat Rumah untuk Tingkatkan Estetik Hunian
3. Tipe 45
Selanjutnya adalah rumah tipe 45. Tipe ini memberikan kenyamanan yang lebih dengan luas bangunan mencapai 45 m2. Rumah ini biasanya memiliki dua kamar tidur yang lebih luas, ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan terkadang halaman kecil.
Berbeda dari tipe rumah sebelumnya, tipe 45 desainnya mulai mempertimbangkan estetika, seperti penggunaan jendela besar untuk pencahayaan alami. Dari sisi konstruksi, tipe ini biasanya menggunakan genteng dan baja ringan untuk atap. Banyak pengembang juga menawarkan opsi tipe 45 dengan halaman depan yang cukup luas untuk taman kecil atau tempat parkir.
4. Tipe 60
Rumah tipe 60 sering disebut sebagai kategori menengah. Tipe rumah ini menawarkan ruang yang lebih luas dan fasilitas lebih lengkap. Rumah tipe 60 biasanya memiliki tiga kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan carport. Ukuran ini cocok untuk keluarga dengan anak yang sudah beranjak remaja.
Pada tipe ini, konsep desain yang digunakan lebih variatif, seperti tata letak open space atau penggunaan void untuk memberikan kesan lega. Material yang digunakan juga lebih premium, seperti granit untuk lantai atau kayu solid untuk beberapa elemen interior.
Sumber: Freepik
5. Tipe 70
Tipe 70 dirancang untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang lebih besar. Rumah ini umumnya memiliki tiga hingga empat kamar tidur, ruang keluarga, ruang makan, dapur, kamar mandi, serta area tambahan seperti ruang kerja dan gudang.
Rumah tipe 70 umumnya ditemukan di kawasan urban kelas menengah atas. Apabila kamu berniat untuk memiliki rumah tipe 70, tipe ini sangat cocok menggunakan kaca tempered untuk jendela, granit tile, dan sanitasi modern.
6. Tipe 120
Rumah tipe 120 masuk ke dalam kategori rumah mewah dengan luas bangunan 120 m2. Hunian ini biasanya memiliki lebih dari empat kamar tidur, ruang tamu besar, dapur modern, beberapa kamar mandi, dan area terbuka seperti taman atau kolam renang kecil.
Pada umumnya, rumah tipe 120 dibangun menggunakan material premium, seperti marmer, kayu jati, dan baja galvanis. Fasilitas tambahan seperti garasi tertutup atau balkon juga menjadi nilai tambah untuk tipe ini. Biasanya, rumah tipe 120 dirancang dengan memperhatikan detail arsitektur yang memberikan kesan elegan dan mewah..
7. Tipe 120 ke Atas
Tipe rumah terakhi yang umum ditemukan di Indonesia adalah tipe 120 ke atas. Tipe ini biasanya berupa mansion atau villa. Luas bangunan yang sangat besar membuat tipe 120 ke atas menawarkan fasilitas mewah, seperti ruang gym, kolam renang, hingga home theater.
Bukan hanya itu, material yang digunakan untuk rumah tipe ini juga sangat eksklusif, seperti lantai marmer, atap dari genteng keramik berkualitas tinggi, dan kaca tahan panas. Biasanya, rumah tipe ini dibangun di kawasan premium atau kompleks perumahan eksklusif.
Penutup
Demikianlah informasi seputar cara menghitung tipe rumah, dari melakukan perhitungan manual dengan rumus matematika, menggunakan aplikasi hingga menentuka tipe rumah dari fasilitas dan harganya. Melalui langkah-langkah sistematis tersebut, kamu dapat dengan mudah menentukan tipe rumah tertentu.
Apabila kamu sedang ingin membangun rumah baru, contohnya rumah tipe 45 dengan atap baja ringan, percayakan saja pada GNET Indonesia. Sebagai perusahaan distributor bahan bangunan berskala nasional, GNET Indonesia menghadirkan GNET Baja Ringan sebagai kerangka atap dari material galvalume berkualitas yang tahap karat akibat air hujan.
Jadi, tunggu apalagi? Segera hubungi WhatsApp GNET Indonesia untuk mendapatkan informais detail seputar GNET Baja Ringan!