Cara memasang atap spandek penting untuk Kamu ketahui bila berkarier di bidang konstruksi bangunan. Terbuat dari kombinasi bahan logam ringan, seperti aluminium dan zinc menjadikan atap ini mempunyai durabilitas yang tinggi.
Atap spandek memiliki bentuk gelombang atau profil bervariasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan estetika dan fungsional. Umumnya atap spandek tersedia dalam ketebalan 0.3 mm hingga 0.5 mm.
Pada kesempatan ini GNET Indonesia akan membagikan cara memasang atap spandek dengan benar dan presisi, melalui artikel di bawah ini:
Cara Memasang Atap Spandek
Simak cara memasang atap spandek yang bisa menjadi panduan Kamu sebagai berikut.
-
Siapkan Seluruh Alat dan Bahan
Sebelum memulai proses pemasangan atap spandek pastikan Kamu telah menyiapkan seluruh peralatan dan bahan-bahannya. Dengan peralatan dan bahan yang lengkap proses pemasangan akan lebih efektif dan tidak memakan banyak waktu.
Adapun alat dan bahan yang perlu Kamu siapkan di antaranya:
- Atap spandek (direkomendasikan untuk menggunakan GNET Atap Spandek)
- Sekrup atap (direkomendasikan untuk menggunakan GNET Roofing Screw)
- Bor listrik
- Sealant atap
- Alat meteran
- Gergaji logam atau alat pemotong logam lainnya
- Tangga lipat
- Baja ringan (direkomendasikan untuk menggunakan GNET Baja Ringan)
- Reng (direkomendasikan untuk menggunakan GNET Reng)
- Adonan semen dan pasir
- Roll kabel
- Batu bata atau bata ringan
- Alat pelindung diri atau APD (sarung tangan, helm, rompi, sepatu, dan lainnya)
-
Sesuaikan Ukuran Atap
Setelah semua peralatan dan perlengkapan siap, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan ukuran material atap dan kebutuhan struktur rangka. Gunakanlah alat meteran supaya hasil ukurannya presisi dan rapi.
Ukur area pemasangan atap secara menyeluruh mulai dari panjang, lebar hingga luas. Ketika Kamu sudah menemukan hasilnya silakan lakukan penyesuaian ukuran pada material yang digunakan.
Apabila ukuran atap spandek, baja ringan, dan reng mempunyai kelebihan besar ukuran silakan lakukan pemotongan. Di sini Kamu bisa memakai gergaji logam atau mesin pemotong lainnya.
Pada area sudut, overhang dan bagian-bagian atap yang memerlukan potongan khusus perlu perhatian lebih dalam proses pengukuran. Pastikan area-area tersebut Kamu ukur dengan benar supaya tidak membuang-buang material pemasangan atap.
-
Persiapan Struktur Rangka Atap
Siapkan struktur rangka atap sebelum mulai pemasangan atap spandek. Pada proses ini sangatlah diperlukan ketelitian dan pemilihan material. Pastikan dahulu material atap telah memenuhi standar kamanan dan kekuatan.
Pasalnya, bila perencanaan Kamu kurang matang dikhawatirkan akan membuat rangka atap rentan rusak atau bahkan risiko terburuknya adalah keruntuhan dan menimpa penghuni rumah yang ada di bawahnya. Kamu tentu tidak ingin bukan hal ini terjadi?
Buatlah desain rangka atap yang sesuai dengan bentuk dan ukuran bangunan. Pastikan desain rangka dapat mendukung beban atap spandek, termasuk beban angin dan hujan. Jangan lupa untuk menghitung kemiringan atap. Kemiringan yang ideal untuk atap spandek adalah sekitar 5 hingga 15 derajat untuk memastikan drainase air yang baik.
Supaya struktur rangka atap memiliki tingkat ketinggian sama aplikasikanlah adonan semen untuk menjepit kerangka dan menutup celah-celah pada atap. Tunggu hingga benar-benar kering supaya kokoh.
Setelah struktur rangka atap (baja ringan) sudah terpasang, silakan pasang material reng secara horizontal di atasnya. Gunakan bor listrik dan GNET Roofing Screw supaya rangka atap dapat terpasang secara solid.
Supaya struktur rangka atap tetap awet dan tahan lama, jangan lupa untuk beri lapisan anti korosi. Meski beberapa produk baja ringan dan reng sudah dilengkapi oleh anti korosi, tidak ada salahnya untuk memberi lapisan tambahan.
-
Pasang Lembaran Atap Spandek
Ketika struktur rangka atap sudah terpasang secara menyeluruh Kamu bisa memasang atap spandek. Lakukan pemasangan dari sisi bawah atap dan lanjutkan ke atas. Letakkan lembaran spandek pertama di atas reng, pastikan posisinya rata dan lurus.
Sekrupkan lembaran spandek ke reng menggunakan sekrup atap dengan ring karet untuk mencegah kebocoran. Sekrup harus dipasang pada lembah gelombang spandek. Tumpang tindih lembaran spandek berikutnya dengan lembaran pertama (biasanya 1-2 gelombang tergantung jenis spandek).
Pastikan sambungan antar lembaran rapat dan tidak ada celah yang bisa menyebabkan kebocoran. Lakukan penyekrupan di setiap lembaran ke reng dengan jarak sekrup sekitar 200-300 mm.
Untuk bagian atap yang memerlukan potongan khusus atau penyesuaian, ukur dan potong lembaran spandek sesuai kebutuhan. Gunakan sealant atap pada sambungan dan bagian yang dipotong untuk mencegah kebocoran.
-
Pemasangan Tutup Rabung dan Flashing
Supaya atap spandek tidak mengalami kebocoran pada area tepian dan puncak, lakukanlah pemasangan tutup rabung dan flashing. Di sini Kamu bisa menggunakan GNET Tutup Rabung dan GNET Flashing.
Lakukan pengukuran panjang puncak atap dan tepian atap untuk menentukan seberapa banyak jumlah kebutuhan tutup rabung dan flashing. Gunakan alat meteran untuk memperoleh hasil yang akurat.
Sekrupkan tutup rabung dan flashing untuk menutup celah pada tepian dan puncak atap. Pastikan tidak tertukar dalam penggunaannya. Tutup rabung diaplikasikan pada puncak atap. Sedangkan, flashing dipasang pada tepian atap.
Untuk mencegah kebocoran di kemudian hari jangan lupa untuk mengaplikasikan sealant pada tepian tutup rabung dan flashing. Pastikan sealant telah teraplikasi secara merata sehingga seluruh sambungan tertutup dan tidak menyisakan celah.
Penutup
Demikian ulasan tentang cara memasang atap spandek. Semoga artikel di atas memberikan manfaat untuk Kamu. Temukan lebih banyak artikel mengenai konstruksi lainnya di website GNET Indonesia.