Pondasi tapak adalah salah satu jenis pondasi bangunan yang dibuat dari beton bertulang serta memiliki struktur rangka berbentuk persegi empat dengan karakteristik kokoh.
Dalam membangun sebuah bangunan dibutuhkan pondasi kuat sehingga bisa menopang dengan kuat. Ada banyak jenis pondasi yang bisa Kamu aplikasikan untuk bangunan, pondasi tapak menjadi salah satunya
GNET Indonesia bakal mengulas lebih lengkap tentang pondasi tapak, fungsi, tips membuat dan kelebihannya untuk bangunan. Langsung saja simak artikel berikut selengkapnya!
Apa itu Pondasi Tapak?
Pondasi tapak adalah jenis pondasi paling sering diaplikasikan pada konstruksi bangunan. Dalam penerapannya pondasi ini akan berperan dalam mendistribusikan bobot bangunan secara merata di bawah tanah.
Beban vertikal dan lateral dari struktur bangunan akan ditopang secara kokoh oleh pondasi tapak. Dengan demikian, bangunan milik Kamu dapat berdiri secara stabil dan aman dalam penggunaan jangka waktu lama.
Pondasi tapak bekerja dengan cara memperluas kontak bangunan dengan tanah. Dari sini tekanan yang dihasilkan oleh bangunan dapat diminimalisir dengan sebaik mungkin. Untuk pembuatannya, pondasi tapak umumnya menggunakan material beton bertulang. Namun, pemilihan material tersebut kembali lagi pada spesifikasi bangunan dan karakter tanah di lokasi.
Umumnya pondasi tapak digunakan pada bangunan komersial dan hunian dengan struktur bangunan yang tidak mempunyai beban berlebih. Pada bagian atas pondasi tapak bakal menjadi dasar dari lantai bangunan yang ada di atasnya.
Jenis Pondasi Tapak
Dalam pengaplikasiannya pondasi tapak masih terbagi lagi dalam beberapa jenis. Berikut beberapa jenis di antarannya:
1.Tapak Dinding
Jenis pertama ada tapak dinding. Pondasi tapak dinding berfungsi untuk memperkokoh struktur bagian dinding bangunan. Fungsi dari penggunaannya adalah untuk meratakan beban dinding agar lebih tersebar di tanah. Biasanya pondasi ini diaplikasikan pada struktur konstruksi yang dibangun di lokasi lereng atau tanah miring.
2.Tapak Pelat
Selanjutnya ialah tapak pelat. Jika Kamu ingin mendirikan bangunan di tanah yang labil, pondasi tapak pelat dapat menjadi solusi tepat. Pasalnya, pondasi jenis ini dilengkapi dengan tapak berukuran besar sehingga dapat berfungsi untuk mencegah bangunan dari pergeseran tanah.
3.Tapak Setempat
Tapak setempat adalah jenis pondasi dengan sistem paling efektif dan tidak memakan banyak ruang pada tanah. Cocok untuk digunakan pada bangunan dengan ruang tanah yang tidak luas namun tetap mampu menopang struktur konstruksi secara kuat.
Bahan Material Pondasi Tapak
Untuk membuat sebuah pondasi tapak butuh beberapa bahan material. Perlu diingat bahwa untuk kuantitas material bergantung pada jumlah dan kebutuhan pondasi tapak yang dibutuhkan.
Adapun bahan material yang dibutuhkan untuk membuat sebuah pondasi tapak, yaitu pasir beton, besi beton, papan kayu sebagai media cetak, kerikil batu ukuran 2-3 cm dan semen. Semua bahan tersebut dipadukan satu sama lain hingga membuat pondasi yang kokoh.
Kelebihan Pondasi Tapak
Jika sudah mengetahui pondasi tapak adalah dan jenisnya, kini saatnya Kamu tahu apa saja kelebihannya.
- Biaya penggunaan lebih terjangkau dari pondasi lain
- Tidak membutuhkan galian tanah yang begitu dalam, cukup mencapai bagian tanah keras
saja
- Dapat diaplikasikan untuk struktur bangunan dengan 1 - 4 lantai
- Mampu digunakan dalam waktu lama
- Mampu menahan beban bangunan ketika terjadi bencana alam, seperti gempa bumi
- Bisa membantu struktur bangunan dalam adaptasi dengan keadaan tanah yang labil
Tips Menerapkan Pondasi Tapak
Supaya dapat berfungsi optimal berikut ada tips menerapkan pondasi tapak yang penting untuk Kamu ketahui.
1.Konsultasi dengan Ahli
Tips pertama adalah berkonsultasi dengan ahlinya. Dengan melalui konsultasi, Kamu akan memperoleh saran dan masukan yang baik mengenai penerapan pondasi tapak pada bangunan. Kamu juga akan tahu tentang jenis, ukuran dan material apa saja yang dibutuhkan supaya pondasi tapak dapat berdiri dengan kokoh untuk menopang bangunan.
2.Ketahui Karakteristik Tanah
Ketahui pula apakah tanah di lokasi bangunan Kamu mempunyai karakter yang cocok atau tidak. Hal ini karena setiap karakter tanah punya cara konstruksinya masing-masing. Bila kondisi tanah di lokasi labil, maka perlu material dan proses penguatan tanah yang lebih baik supaya pondasi tapak dapat berfungsi maksimal.
3.Tentukan Kedalaman dan Dimensi Pondasi
Penting untuk merencanakan kedalaman dan dimensi pondasi untuk struktur bangunan. Kamu bisa berkonsultasi dengan ahlinya untuk merencanakan hal ini. Mulai dari beban bangunan, sudut kemiringan, hingga karakteristik tanah akan mempengaruhi kedalaman dan dimensi pondasi tapak pada nantinya.
4.Hindari Beban Berlebih
Walau pondasi tapak cukup kokoh untuk beragam jenis bangunan, Kamu tetap perlu memperhatikan beban konstruksi. Karena jika tidak, pondasi tapak akan rentan mengalami kerusakan. Jika hal ini terjadi tentu akan memberi dampak merugikan juga untuk bangunan di masa mendatang. Tentu Kamu tidak masalah besar seperti hal ini terjadi bukan?
Kesimpulan
Demikian ulasan mengenai pondasi tapak adalah, jenis, bahan material, kelebihan dan tips penerapannya pada bangunan. Penting untuk diketahui pondasi tapak merupakan satu dari banyak pondasi yang bisa Kamu aplikasikan.
Kamu bisa memilih pondasi lain jika memang pondasi tapak kurang sesuai dengan kebutuhan bangunan komersial atau hunian. Buat Kamu yang ingin membangun sebuah hunian, namun bingung dalam memilih material yang tepat, silakan gunakan produk material berkualtas dari GNET Indonesia.
Mau tahu lebih banyak informasi tentang hunian lainnya? Jangan lupa follow Instagram GNET Indonesia, ya!!