
Ruang basement solusi cerdas untuk lahan terbatas
Kurangnya lahan yang tersedia menjadi salah satu tantangan bagi rumah minimalis kekinian. Hal ini membuat kita harus berpikir ulang jika ingin menambah ruangan, mengingat harga tanah yang cukup mahal. Pilihan satu-satunya ialah memanfaatkan lahan yang ada. Solusinya adalah penambahan kebutuhan ruang secara vertikal ke atas atau ke bawah.
Jika penambahan ruang ke atas tidak memungkinkan, maka bisa menambah ruangan secara vertikal ke bawah. Pada bangunan-bangunan tinggi, basement seringkali berfungsi sebagai lahan parkir. Selain itu, keberadaan basement juga memberi keuntungan secara struktural sebagai penunjang agar bangunan makin kokoh dan menjejak ke tanah. Pada sebuah rumah, basement seringkali dimanfaatkan untuk ruang tambahan seperti gudang, workshop, toilet, home theatre, ruang music atau studio, ruang kerja, dan lain sebagainya. Ruangan di basement akan lebih terjaga privasinya karena bersifat tersembunyi di bawah. Nah, untuk membangun basement pada rumah minimalis kamu, ada beberapa hal yang sebaiknya perlu kamu perhatikan:
1. Membuat basement rumah, perhatikan garis sempadan bangunan
Sumber: Rumah.com
Pada saat akan mulai membangun basement, perhatikan posisi garis sempadan. Garis batas luar pengaman atau yang disebut dengan sempadan adalah garis yang ditetapkan ketika sedang membangun sebuah ruangan atau bangunan. Biasanya posisi garis sempadan basement lebih maju dibandingkan Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan mendekati garis sempadan pagar. Lalu pastikan garis sempadan tidak menghalangi alat-alat yang terpasang di bawah tanah seperti kabel listrik, pipa air, akar pohon, dan sebagainya.
2. Muka air tanah
Ketinggian muka air tanah di setiap daerah berbeda-beda. Anda harus memastikan bahwa posisibasementberada di atas batas air tanah agar tetap aman. Untuk mengantisipasinya, diperlukanlah prosesdewatering,yakni proses penurunan muka air tanah pada area tertentu melalui pemompaan lewat suatu sumur atau saluran. Dewatering pada dasarnya bertujuan untuk menjaga area galian agar tetap kering (baik selama maupun seusai pelaksanaan proyek), menjaga kestabilan lereng galian, dan mengatasi gaya uplift dari tekanan air selama periode konstruksi. Pengerjaan ini perlu mendapat perhatian serius agar tak menimbulkan berbagai risikoââ¬âtermasuk meretakkan struktur bangunan.
3. Perhatikan kondisi di sekitar area yang dibangun basement rumah minimalis
Sebelum membangun basement rumah minimalis, perhatikan kondisi yang ada di dalam tanah, mengingat ada kemungkinan area tersebut seringkali dipergunakan untuk jalur utilitas seperti pemipaan, jaringan telepon, atau jaringan listrik. Selain utilitas bangunan, perhatikan juga dengan lingkungan sekitar, terutama area yang berbatasan dengan tetangga. Hal ini karena dinding yang dibangun untuk basement tidak bisa semuanya berimpit dengan dinding tetangga karena akan mengganggu kekuatan bangunannya.
4. Antisipasi terhadap air
Sumber: egsean.com
Pada bangunan normal, prinsip dasar utilitas pemipaan air menggunakan metode gravitasi, di mana air dialirkan dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang rendah. Namun dalam perencanaan basement, perencanaan utilitas pemipaannya harus dibantu dengan alat mekanis. Misalnya, pada bagian basement dibangun kamar mandi atau toilet, karena basement memiliki level lantai yang sudah rendah, maka air buangannya harus dipompa ke atas agar bisa dikeluarkan. Sehingga prinsip gravitasi ini tidak bisa diterapkan. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan membuat septic tank yang lebih rendah dari lantai basement. Untuk mempermudah sistem utilitasnya, biasanya di sekitar basement dibuat saluran air (selokan) keliling yang berfungsi mengalirkan air buangan ke dalam tempat penampungan. Dari tempat penampungan inilah air dipompakan ke atas. Untuk pemipaan, pastikan menggunakan pipa PVC berkualitas dari GNET.
5. Perhatikan material dan bahan pembangun ruang basement
Sumber: Yahoo
Ketika membangun basement, pastikan kamu sudah tahu material-material apa saja yang cocok untuk digunakan di sini. Hal ini karena ruangan ini tidak sama dengan ruangan lain karena letaknya yang tertekan oleh beban rumah di atasnya. Jangan lupa menggunakan GNET floordeck untuk mengecor lantai.
6. Kelembapan ruang basement
Sumber: loveproperty.com
Hal terakhir yang harus diperhatikan saat sedang membangun basement adalah kelembaban ruangan. Hal ini merupakan masalah penting dan paling sering ditemukan pada banyak basement karena letaknya yang dihimpit oleh tanah dan pondasi rumah. Selain dengan membuat ventilasi udara dan pencahayaan alami yang cukup, kamu juga bisa mengecat dinding basement menggunakan lapisan cat anti air agar dinding tidak basah saat hujan. ÃÂÃÂ
Nah, udah tau kan hal apa saja yang perlu dipÃÂÃÂÃÂertimbangkan sebelum membangun basement? Basement merupakan solusi cerdas untuk memaksimalkan lahan yang terbatas. Namun perlu perencanaan yang matang dan eksekusi yang cermat karena pembangunan basement memiliki karakter khusus dibandingkan membangun rumah biasa. Semoga artikel di atas bisa sedikit membantu kamu dalam mewujudkan basement rumah minimalis idamanmu ya!