Selamat Hari Ulang Tahun Ibu Kota Negara Indonesia, DKI Jakarta! HUT ke-496 yang bertepat pada hari Kamis (22/06) ini mengusung tema ââ¬ËJakarta: Jadi Karya untuk Nusantaraââ¬â¢.
Makna dibalik tema tersebut adalah Kota Jakarta siap mengoptimalkan segala sumber daya yang ada dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia. Untuk memeriahkan momen hari jadi tersebut, Jakarta akan melakukan perayaan di beberapa titik. Di antaranya, di JIEXPO Kemayoran, Pusat Perbelanjaan Jakarta, Jakarta Convention Center, Kota Tua dan Monumen Nasional.
Tidak cuma titik perayaan, Pemprov Jakarta juga memberlakukan tarif transportasi umum secara khusus pada hari tersebut. Penumpang yang hendak menggunakan jasa transportasi MRT, LRT dan Transjakarta cukup membayar Rp 1 untuk setiap perjalanannya.
Dibalik ingar-bingar perayaan ulang tahun, mari kita bahas lebih dekat tentang suku Betawi yang mana mereka merupakan penduduk asli dari Kota Jakarta. GNET Indonesia akan mengajak Kamu untuk tahu ciri khas rumah adat Betawi dan jenis-jenisnya.
Kilas Balik Sejarah Rumah Adat Betawi
Sebelum mengetahui sejarah rumah adat betawi, mari kita ketahui dahulu asal usul dari suku betawi. Kata betawi berasal dari kata Batavia. Nah, Batavia sendiri merupakan nama Kota Jakarta di masa lalu.
Ketika itu koloni Belanda melaksanakan sensus penduduk di tahun 1930. Pada saat sensus, suku Betawi diketahui menjadi etnis asli yang mendiami Batavia. Suku Betawi merupakan gabungan dari penduduk dari berbagai daerah. Mulai dari Bali, Jawa, sunda, dan Makassar. Bila diperhatikan dengan seksama, desain hunian adat betawi pun terlihat seperti hasil akulturasi dari beragam daerah.
Tidak cuma akulturasi dari budaya lokal, rumah adat suku betawi juga mengadopsi kebudayaan internasional. Tampilan rumah Joglo khas Jawa cukup tampak pada hunian adat Betawi. Lalu, untuk berbagai ornamen pada rumah suku betawi juga banyak terinspirasi dari budaya internasional seperti dari Eropa, Timur Tengah dan China.
Filosofis Rumah Adat Betawi
Walau hunian adat Betawi punya berbagai jenis. Namun, salah satu ciri yang paling melekat adalah keberadaan teras rumahnya yang luas. Ternyata teras luas tersebut mempunyai makna filosofi sendiri. Teras yang luas dibuat untuk menerima tamu dan berkumpul santai bersama keluarga.
Pada area teras akan terdapat bermacam-macam perabotan, seperti kursi rotan dan meja kayu jati. Dengan adanya perabotan tersebut suku betawi sangat terbuka dalam menerima datangya tamu dari berbagai macam latar belakang suku maupun agama.
Paseban atau ruang kamar khusus tamu juga tersedia di hunian adat Betawi pada umumnya. Hal ini memungkinkan tamu sanak keluarga yang datang dari luar kota dapat menginap.
Hunian ini umumnya mempunyai pagar yang mengelilingi rumah. Keberadaan pagar tersebut diyakini dapat menghalangi hal-hal negatif supaya tidak masuk ke dalam hunian. Dengan demikian rumah akan lebih nyaman dan memiliki aura positif.
Ciri Khas Rumah Adat Betawi
Adapun beberapa ciri khas rumah adat Betawi yang secara umum dapat kita lihat, yakni:
- Area teras yang luas
- Atap hunian tampak berbentuk lipatan-lipatan kebaya khas betawi
- Ruang keluarga berada di area luar rumah. Biasanya ruang ini disebut Pangkeng
- Kamar mandi berada terpisah dari hunian. Hal tersebut menjadi prinsip suku Betawi untuk memisahkan segala kotoran dari tempat tinggal
- Srondoyan atau dapur terletak di belakang hunian.
- Beberapa hunian memiliki area makam di samping bangunan utama
Jenis-Jenis Rumah Adat Betawi
Dalam implementasinya, rumah adat betawi mempunyai beberapa jenis. Berikut beberapa di antaranya:
1.Rumah Joglo
Source: Setubabakanbetawi
Selama ini mungkin kita menganggap bahwa Joglo merupakan rumah adat asal Jawa. Namun ternyata, suku Betawi pun memiliki rumah Joglo. Perbedaannya terletak pada keberadaan penyangga atau soko. Kalau di Jawa terdapat penyangga atau soko sedangkan di suku Betawi tidak ada.
Rumah Joglo Betawi mempunyai bentuk atap yang menyerupai perahu terbaik. Tersedia tiga bagian ruangan. Mulai dari ruangan depan, ruangan tengah dan ruangan belakang. Pada ruang depan akan berfungsi sebagai menerima tamu, ruang tengah akan menjadi tempat kumpul keluarga dan kamar tidur. Sedangkan ruang belakang akan menjadi dapur dan kamar mandi.
2.Rumah Panggung
Source: Pariwisataindonesia
Bagi suku Betawi yang tinggal di pesisir pantai biasanya mereka mempunyai rumah adat berjenis panggung. Hal ini merupakan bentuk penyesuaian dengan alam sekitar. Pasalnya, di kawasan pesisir laut rentan akan adanya air pasang.
3.Rumah Kebaya
Source: 1001Indonesia
Dinamakan rumah Kebaya lantaran hunian ini mempunyai bentuk atap seperti pelana yang dilipat. Nah, kalau dilihat dari samping lipatan tersebut tampak seperti kebaya. Terbagi dalam dua area, yaitu semi publik dan privat. Umumnya, untuk menghubungkan kedua area tersebut akan ada beberapa anak tangga.
4.Rumah Gudang
Souce: Pastiguna
Jika sebelumnya rumah panggung dibangun di daerah pesisir, kini ada rumah Gudang yang biasanya ditemukan di area pedalaman. Berbentuk persegi panjang dan mempunyai struktur atap seperti pelana. Pada bagian depan hunian umumnya terdapat atap yang disebut dengan markis. Berfungsi untuk menahan sinar matahari dan air hujan.
Demikian ulasan tentang rumah adat Betawi. Sebagaimana hunian tersebut merupakan salah satu peninggalan sejarah yang wajib kita jaga kelestariannya. Semoga HUT ke-496 ini tidak hanya perayaan semata, tapi juga menjadi momen untuk mengingat dan melestarikan kebudayaan Jakarta.
Yuk, ketahui lebih banyak tentang tips & trik hunian menarik lainnya denga follow Instagram GNET Indonesia!