Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 terlaksana pada hari ini tepatnya tanggal 11 Maret. Untuk memperingati dan menghormati momen ini, Candi Prambanan ditutup selama 24 jam oleh PT TWC selaku operasional dari kompleks bangunan ini.
Candi Prambanan sendiri merupakan salah satu candi Hindu terbesar dan termegah yang mengusung arsitektur Hindu-Jawa kuno. Berlokasi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Candi Prambanan menjadi salah satu destinasi wisata populer untuk semua kalangan.
GNET Indonesia akan mengajak Kamu untuk mengintip kemegahan arsitektur Candi Prambanan, melalui artikel berikut ini:
Candi Prambanan Ditutup Saat Hari Raya Nyepi
Mengutip dari halaman Detikcom, pada saat memperingati Hari Raya Nyepi Candi Prambanan akan ditutup selama 24 jam. Hal ini merupakan program dari PT TWC bertajuk ââ¬ËPrambanan dalam Sunyiââ¬â¢. Penutupan tersebut didasarkan pada aturan Hari Raya Nyepi.
Untuk memastikan program ini berjalan secara baik, PT TWC pun menutup akses untuk naik ke kawasan Candi Prambanan. Pada gerbang masuk terdapat dua orang bregada yang berjaga. Pasukan berkuda juga melakukan patroli dengan berkeliling di sekitar area candi.
Suasana hening di area Candi Prambanan telah sesuai dengan Catur Brata Penyepian. Adapun isi dari Catur Brata Penyepian, yakni tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan), tidak menyalakan api (amati geni), dan tidak bersenang-senang (amati lelanguan).
Selain melakukan penutupan, pemadaman listrik juga dilakukan di kawasan Prambanan. Hal ini sebagai wujud untuk menghormati dan mengamalkan rasa kebersamaan kepada umat Hindu yang ada di seluruh Indonesia.
Kemegahan Arsitektur Candi Prambanan
Keadaan hening pada saat Hari Raya Nyepi, semakin menampilkan kemegahan dari arsitektur Candi Prambanan. Berikut GNET Indonesia sajikan kemegahannya berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber.
-
Sejarah
Pertama-tama mari kita ulas dahulu sejarah berdirinya Candi Prambanan yang dikutip dari Borobudurpark.com. Candi Prambanan adalah candi Hindu yang telah dibangun di pertengahan abad ke-9 oleh raja Balitung Maha Sambu yang berasal dari Wangsa Sanjaya.
Hal tercantum pada isi prasasti Siwagrha yang telah berhasil ditemukan di area Prambanan. Hingga saat ini prasasti tersebut telah disimpan di Museum Nasional, Jakarta. Prasasti tersebut telah ditulis sejak masa pemerintahan Rakai Pikatan tahun 778 Saka (856 M).
Prasasti Siwagrha menyebutkan bahwa saat proses pembangunan Candi Prambanan, ada pemindahan aliran sungai untuk mencegah terjadinya erosi. Untuk melakukannya aliran Sungai Opak pun dipindahkan. Serta, untuk membuka lahan yang lebih luas.
Seiring berjalannya waktu, Candi Prambanan kembali disempurnakan oleh raja-raja berikutnya. Alhasil jumlah candi pun terus meningkat sampai ratusan. Keberadaan candi-candi tersebut menurut sejarawan digunakan untuk lokasi upacara berkumpulnya Brahmana.
Baca Juga: Jadi Venue Kampanye Akbar, Siapakah Arsitek Stadion JIS
-
Pelataran
Selanjutnya mari beralih ke area pelataran candi. Dalam kompleks Candi Prambanan terdiri dalam tiga area berbentuk persegi panjang. Area ini terdiri dari pelataran luar (Jaba), pelataran tengah (Tengahan), dan pelataran dalam (Njeron).
Pelataran luar adalah area halaman kosong yang memiliki tembok batu. Sampai saat ini pelataran luar masih belum diketahui fungsinya. Selanjutnya ada pelataran tengah (Tengahan), area ini terdiri atas empat bagian teras berundak. Semakin ke dalam kian tinggi pula jajaran candi kecil yang ditempatkan di area ini.
Terakhir ada pelataran dalam (Njeron). Area ini dikenal menjadi tempat yang paling suci. Pelataran dalam dikelilingi oleh pagar batu dan turap. Serta, ada pula candi-candi yang menjadi bangunan utama.
-
Bangunan
Mengutip dari halaman Kompas.com, model arsitektur dari hasil rekonstruksi Candi Prambanan terdapat 240 candi. Pertama, yaitu ada tiga Candi Trimurti yang terbagi di Utara, tengah, dan selatan. Candi Wisnu berada di utara, Candi Siwa di tengah, dan Candi Brahma di selatan.
Candi Siwa merupakan bangunan utama yang mana berukuran terbesar dan tertinggi di area kompleks. Ukuran tingginya, yaitu 47 meter dan lebar 34 meter. Selanjutnya, ada Candi Brahma dan Candi Wisnu memiliki ukuran sama. Masing-masing ukuran sama, yakni mempunyai tinggi 33 meter dan lebar 20 meter.
Tepat di depannya terdapat Candi Wahana yang dibangun untuk sebagai simbol kendaraan dewa. Adapun simbol kendaraan yang dimaksud adalah Candi Nandi (kendaraan Siwa), Candi Garuda (kendaraan Wisnu), dan Candi Angsa (kendaraan Brahma).
Ada pula Candi Apit yang bertempat di antara barisan candi-candi Wahana dan candi-candi Trimurti di sisi selatan dan utara. Empat buah Candi Kelir juga ada di empat area penjuru mata angin yang berada tepat di zona inti atau pintu masuk halaman.
Selanjutnya ada 224 Candi Perwara yang ada pada empat barisan konsentris. Jumlah candi yang ada di setiap barisan dari bagian terdalam sampai terluar adalah 44, 52, 60, dan 68. Akan tetapi, saat ini pengunjung Candi Prambanan hanya bisa melihat 18 candi saja. Depan candi utama dan juga delapan candi kecil di area zona inti. Serta, dua Candi Perwara lainnya.
-
Arca
Candi Prambanan mempunyai beberapa arca yang tersebar di banyak tempat. Arca pertama terdapat di Candi Siwa yang mana di dalamnya ada lima ruangan. Di ruangan timur Candi Siwa ada arca Siwa Mahadewa dengan tinggi tiga meter. Lalu, tiga ruang kecil lainnya juga turut menyimpan arca-arca berukuran lebih kecil yang masih berkaitan dengan Siwa.
Pada ruang selatan ada arca Resi Agastya dan di ruang barat terdapat arca Ganesha (putra Siwa). Lalu, di ruang utara ada arca sakti (Durga Mahisasuramardini). Arca Durga digambarkan sebagai pembasmi Mahisasura atau raksasa lembu yang melakukan penyerangan pada swargaloka. Legenda Roro Jonggrang diyakini merujuk pada arca Durga.
-
Keindahan Relief
Keindahan relief Candi Prambanan pun cukup memukau dan menarik perhatian mata pengunjung. Relief dimulai dari Candi Siwa yang menggambarkan kisah Ramayana di bagian dinding dalam.
Relief ini pun berlanjut pada Candi Wisnu dan Candi Brahma. Akhir dari cerita ini ada pada relief yang dipahat di area sisi tangga masuk candi Brahma. Relief tersebut menceritakan tentang kisah dari Ramayana dan Krishnayana.
Penutup
Demikian ulasan tentang kemegahan Candi Prambanan sebagai salah satu candi Hindu terbesar di Indonesia. Semoga di Hari Raya Nyepi ini, umat Hindu dilimpahkan keselamatan, kelancaran, dan berkah. Temukan artikel tentang konstruksi dan dekorasi lainnya bersama GNET Indonesia.