Jenis atap rumah yang tidak panas menjadi pilihan favorit di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Dengan cuaca yang cenderung panas sepanjang tahun, pemilihan material dan desain atap yang mampu meredam panas sangat penting demi kenyamanan penghuni rumah. Selain menambah kenyamanan, atap yang tidak menyerap panas juga dapat membantu menghemat penggunaan pendingin udara.
Atap yang mampu menjaga rumah tetap sejuk biasanya memiliki sifat isolasi termal yang tinggi serta mampu memantulkan panas matahari secara efektif. Beberapa material atap bahkan dilengkapi teknologi pelapis khusus yang membuat permukaannya tidak mudah menyerap panas. Pemilihan yang tepat jenis atap rumah yang tidak panas menjadi langkah menciptakan hunian lebih sejuk dan efisien.
Jenis Jenis Atap Rumah yang Tidak Panas
Berikut ini terdapat beberapa jenis atap rumah yang tidak panas untuk meningkatkan kenyamanan hunian kamu:
1. Atap Genteng Beton
Genteng beton merupakan jenis atap rumah yang tidak panas dan tahan lama. Dengan struktur yang tebal, genteng ini mampu meredam panas matahari dengan cukup efektif. Genteng beton tidak hanya mampu menahan panas, tetapi juga tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem, seperti teriknya matahari maupun hujan lebat.
Namun, genteng beton memiliki bobot yang cukup berat sehingga membutuhkan rangka atap yang kuat dan kokoh. Dari sisi harga, material ini tergolong mahal dibanding genteng konvensional lainnya, namun ketahanannya sebanding dengan investasi jangka panjang yang diberikan.
Baca Juga: 10 Tips agar Tidak Tersengat Listrik dari Atap Baja Ringan
2. Atap Tanah Liat
Atap berbahan tanah liat telah digunakan sejak dahulu, terutama di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia. Bahan ini dikenal efektif dalam menyerap panas dan membantu menjaga kestabilan suhu di dalam ruangan. Selain itu, genteng tanah liat memiliki sirkulasi udara alami yang membantu rumah tetap sejuk.
Harganya pun tergolong terjangkau. Akan tetapi, genteng ini juga memiliki kekurangan, seperti bobot yang berat dan potensi retak jika tidak dipasang dengan benar. Maka dari itu, pastikan pemasangannya dilakukan oleh tenaga profesional agar hasilnya optimal.
3. Atap Keramik
Genteng keramik adalah pilihan modern yang tidak hanya tampil estetis, tetapi juga memiliki kemampuan dalam memantulkan panas. Terbuat dari tanah liat seperti genteng biasa, perbedaannya terletak pada lapisan keramik mengilap di permukaannya. Lapisan ini mampu memantulkan sinar matahari, sehingga panas tidak mudah terserap oleh atap.
4. Atap Metal Berlapis
Atap metal berlapis adalah solusi ringan dan tahan lama mengatasi panas, selama dipadukan dengan teknologi pelapis khusus atau insulasi tambahan. Umumnya terbuat dari bahan seperti baja ringan yang dilapisi zincalume atau galvalume, atap ini bisa memantulkan sinar matahari cukup baik bila diberi lapisan reflektif. Atap metal bisa menimbulkan suara berisik saat hujan dan akan tetap panas jika tidak diberi pelapis tambahan.
5. Atap Kaca Tempered
Untuk desain rumah modern dan terbuka, atap kaca tempered bisa menjadi pilihan menarik. Dikenal tahan dengan panas dan memiliki kekuatan dibanding kaca biasa. Sering digunakan sebagai kanopi atau bagian dari atap skylight, kaca tempered dapat menyaring cahaya dengan tetap menjaga suhu ruangan.
Dari segi estetika, jenis atap rumah yang tidak panas ini memberikan kesan mewah dan terang alami. Namun, atap kaca memiliki beberapa kekurangan, seperti harga yang relatif tinggi, berat material yang cukup besar, serta membutuhkan metode pemasangan khusus demi memastikan ketahanan dan keamanannya.
6. Atap UPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride)
Atap uPVC dikenal sebagai pilihan praktis yang menggabungkan keunggulan insulasi termal dan kemudahan instalasi. Terbuat dari bahan plastik keras yang tidak mengandung plastisizer, atap ini memiliki desain bergelombang dengan rongga udara di bagian dalamnya.
Rongga ini berfungsi sebagai lapisan isolasi alami yang membantu menghambat aliran panas dari luar ke dalam rumah. Karena bahan dasarnya adalah plastik yang bersifat isolator, uPVC sangat efektif dalam memantulkan panas matahari.
7. Atap Polyurethane
Jenis atap rumah yang tidak panas ini menggabungkan kekuatan logam dengan sifat isolasi termal dari busa polyurethane secara efisien. Biasanya terdiri dari lapisan luar berbahan metal seperti aluminium atau galvalume, dan bagian dalam yang dilapisi dengan busa poliuretan. Fungsi utama dari lapisan busa ini adalah untuk menahan panas dan menjaga suhu di dalam rumah tetap sejuk.
8. Atap Sirap Kayu Ulin
Jika menyukai tampilan tradisional dengan nuansa alami, atap sirap dari kayu ulin bisa menjadi pilihan unik. Kayu ulin, yang dikenal sangat keras dan tahan terhadap cuaca, digunakan dalam bentuk kepingan kecil yang disusun rapi di atas rangka atap. Bahan ini memiliki keunggulan alami dalam menyerap dan melepaskan panas secara perlahan, menciptakan efek pendinginan yang nyaman di dalam rumah.
Selain tampil estetik dan eksotik, pori-pori alami pada kayu membantu memperlancar sirkulasi udara, sehingga panas yang terperangkap di bawah atap dapat keluar dengan mudah. Namun, jenis atap ini membutuhkan perawatan rutin untuk menjaga keawetannya, dan biayanya cenderung lebih tinggi dibanding atap konvensional.
9. Atap Zincalume
Zincalume adalah jenis atap logam yang terbuat dari campuran aluminium dan seng, menjadikannya pilihan yang tangguh dan tahan lama. Bahan ini terkenal karena bobotnya yang ringan namun tetap tangguh, serta mampu memantulkan panas dengan efektif, menjadikannya pilihan ideal untuk daerah beriklim panas. Lapisan pelindung pada permukaannya juga membuat atap zincalume tahan terhadap karat dan korosi.
Kemudahan pemasangannya menjadi keunggulan tersendiri, terutama bagi proyek pembangunan yang mengutamakan efisiensi waktu. Namun, karena sifat logamnya, atap ini dapat menimbulkan suara yang cukup keras saat hujan. Untuk mengatasi hal ini, penggunaan insulasi suara tambahan sangat disarankan agar suasana di dalam rumah tetap tenang dan nyaman.
10. Atap Bitumen (Aspal)
Atap bitumen atau sering disebut juga aspal shingles, merupakan jenis atap rumah yang tidak panas modern yang banyak digunakan pada rumah-rumah bergaya kontemporer. Terbuat dari campuran serat, aspal, dan lapisan pelindung mineral, atap ini memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyerap panas sekaligus meredam suara bising dari luar.
Keunggulan lainnya adalah daya tahan tinggi terhadap cuaca ekstrem serta fleksibilitas bentuknya, yang memungkinkan pemasangan pada berbagai jenis struktur atap. Atap bitumen juga cukup awet dan dapat bertahan hingga puluhan tahun jika dirawat dengan baik. Tak heran jika jenis atap ini menjadi favorit di lingkungan urban yang panas dan berisik, seperti kawasan padat penduduk atau pinggir jalan raya.
Rahasia Rumah Tetap Sejuk & Estetik? Ini Jawabannya!
Sudah tahu berbagai jenis atap rumah yang tidak panas, tapi masih bingung pilih yang mana? Kalau mencari atap yang tidak hanya mampu menahan panas, tapi juga tampil elegan dan tahan lama, GNET Atap Shingles adalah pilihan yang tepat.
Dirancang dengan teknologi modern dan material berkualitas, atap ini memiliki lapisan pelindung khusus yang membantu memantulkan panas, meredam suara bising, dan menjaga suhu dalam rumah tetap nyaman meski cuaca sedang ekstrem. Jadi, jika kamu ingin berinvestasi pada atap yang mampu meningkatkan kenyamanan sekaligus estetika rumah, segera hubungi tim GNET Indonesia sekarang.