Baja ringan menjadi pilihan populer dalam konstruksi bangunan modern, khususnya untuk hunian. Ringan, kuat, dan mudah dipasang menjadi beberapa alasan baja ringan banyak dipilih. Namun, dengan beragam jenis baja ringan yang tersedia, memilih baja ringan yang tepat bisa menjadi sedikit membingungkan.
Selain kekuatan dan ketahanan bangunan, pemilihan baja ringan yang tepat juga akan memengaruhi efisiensi biaya dan waktu pengerjaan. Sebagai solusi, mari simak beberapa jenis baja ringan untuk hunian beserta dengan fungsi dan ukurannya dalam artikel ini!
Jenis-Jenis Baja Ringan
Baja ringan memiliki jenis dan profil beragam, sekaligus fungsi dan aplikasi yang berbeda pula. Berikut adalah tujuh jenis baja ringan yang umum digunakan dalam konstruksi rumah.
Sumber: Pixabay
1. Baja Ringan Kanal C
Jenis baja ringan yang pertama adalah baja ringan dengan kanal âCâ. Baja ringan kanal âCâ ini juga terkenal dengan sebutan lipped channel. Sesuai namanya, baja ringan kanalâCâ memiliki bentuk seperti huruf âCâ.
Pada umumnya, baja ringan kanal âCâ sering digunakan untuk aplikasi kuda-kuda pada atap. Namun, tak jarang juga baja ringan kanal âCâ digunakan untuk menopang struktur bangunan yang bebannya tidak terlalu berat, seperti aplikasi kanopi.
Baja ringan kanal âCâ dikenal karena daya tahan yang kokoh dan kemampuannya untuk menahan beban vertikal dan horizontal. Selain itu, kanal âCâ juga memungkinkan berbagai konfigurasi dan desain struktural sesuai kebutuhan Kamu.
2. Reng
Masih pada material atap, jenis baja ringan selanjutnya adalah reng. Material reng adalah jenis baja ringan yang digunakan sebagai penyangga atap baja ringan dan memiliki profil berbentuk trapesium. Terdapat beberapa tipe reng yang umum di pasaran, seperti R25, R30, R32, dan R34 dengan ketebalan hingga 0,45 mm.
Reng membantu mendistribusikan beban genteng secara merata ke seluruh rangka atap. Selain itu, reng juga berfungsi sebagai pengikat antara genteng dan rangka atap guna memberikan stabilitas tambahan dan mencegah genteng bergeser atau jatuh.
Sumber: Freepik
3. Atap Spandek
Spandek merupakan jenis baja ringan yang digunakan sebagai material penutup atap. Pada umumnya, atap spandek memiliki profil gelombang yang beragam, gelombang pendek hingga tinggi. Adanya profil berbentuk gelombang ini akan memberikan membuat air hujan mengalir dengan mudah dan memberikan kekuatan tambahan.
Biasanya, atap spandek terbuat dari bahan galvalume sehingga tahan terhadap korosi. Selain itu, atap spandek dijadikan sebagai solusi penutup atap karena sifatnya yang ringan, kokoh, dan tahan lama. Spandek juga lebih fleksibel dan memiliki risiko kebocoran minimal.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Atap Spandek, Jenis, dan Keunggulannya untuk Hunian
Sumber: Pinterest
4. Floor Deck
Jenis baja ringan selanjutnya datang dari lini lantai. Floor deck biasanya diaplikasikan di bagian lantai bangunan bertingkat. Floor deck atau yang dikenal sebagai bondek berperan sebagai pelapis dan bertugas menopang lantai beton.
Floor deck memiliki bentuk gelombang yang mencengkram beton dengan lebih baik sehingga meningkatkan kekuatan struktural lantai, seperti teknologi concrete interlocking yang dimiliki GNET Floordeck. Ini memastikan kelekatan sempurna dengan struktur lantai.
Dibandingkan triplek dan papan kayu, floor deck lebih efisien karena bisa digunakan sebagai bekisting dan tidak perlu dibongkar setelah proses pengecoran. Bukan hanya hunian, floor deck biasanya juga digunakan untuk pabrik, gudang, carport, dan garasi.
5. Hollow
Jenis baja ringan selanjutnya adalah baja ringan hollow atau yang disebut juga Rectangular Hollow Section (RHS). Memiliki bentuk profil persegi dengan rongga di bagian tengah, hollow mampu memberikan kekuatan struktural yang baikdengan berat yang ringan.
Hollow sangat terkenal digunakan untuk rangka partisi dinding. Penggunaannya dalam dinding memberikan kekuatan tambahan dan memastikan dinding tetap tegak dan stabil. Bukan hanya itu, hollow juga sering digunakan untuk kanopi, miling, pagar, dan pintu gerbang.
Contohnya, jika Kamu ingin menggunakan besi hollow untuk pagar, sebaiknya menggunakan hollow berukuran 40 x 40 dengan ketebalan 1,6 mm. Biasanya pagar rumah menggunakan hollow galvanis yang dilapisi finishing dari zinc coating sebanyak 97 persen.
6. Wall Angle
Jenis baja ringan selanjutnya adalah wall angle atau yang sering disebut sudut dinding. Wall angle berbentuk siku-siku dan profilnya mirip dengan huruf "L", serta memiliki dua sayap yang membentuk sudut 90 derajat.
Fungsi wall angle adalah untuk menyangga struktur furing dan panel plafon. Wall angle juga mampu meningkatkan daya tahan sistem struktural plafon, dinding, dan partisi. Material ini bisa menyembunyikan sambungan antara langit-langit dan dinding sehingga memberi tampilan yang estetik.
Baca Juga: Berbagai Keunggulan Baja Ringan Untuk Rangka Rumah
Sumber: Pixabay
7. Kanal U
Sesuai namanya, baja ringan kanal âUâ memiliki profil seperti bentuk huruf "U". Baja ringan kanal âUâ juga terkenal dengan istilah UNP. Biasanya, baja ringan profil U digunakan sebagai penutup dudukan atap dan dinding, kerangka dari komponen konstruksi, dan penopang jembatan berukuran kecil.
Besi UNP ini juga sering diserupakan dengan WF atau I-Beam. Namun, UNP memiliki bobot yang lebih ringan sehingga tidak akan memberikan beban berlebih pada struktur bangunan Kamu. Baja ringan kanal âUâ tersedia dalam berbagai ukuran, tetapi umumnya berukuran panjang 6 m di pasaran.
8. Truss
Baja ringan truss atau yang dikenal juga sebagai rangka atap baja ringan, adalah salah satu komponen utama dalam konstruksi atap modern. Material ini sangat terkenal sebagai komponen dari kuda-kuda atap.
Truss berfungsi mendistribusikan beban dan memberikan dukungan yang kokoh untuk atap spandek. Material truss menjadi sistem rangka yang terdiri dari beberapa komponen, termasuk equal angle, baja ringan kanal âLâ (unequal angle), dan baja ringan kanal âCâ (lipped channel).
Sumber: Freepik
Tips Memilih Baja Ringan Berkualitas
Memilih baja ringan berkualitas sangat penting untuk memastikan struktur bangunan aman dan tahan lama. Berikut adalah beberapa tip yang membantu Kamu memilih baja ringan berkualitas.
1. Memiliki Sertifikat Resmi
Saat memilih baja ringan, pastikan produk memiliki sertifikat resmi dari badan standar yang diakui, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI). Sertifikasi ini memastikan bahwa baja ringan telah melalui berbagai pengujian yang ketat untuk memastikan kualitas dan keamanannya.
Sebagai contoh, sertifikasi kesesuaian profil rangka baja ringan dengan kode SNI 8399:2017. Sertifikat ini menetapkan syarat bahan baku, mutu, cara pengujian, cara pengambilan contoh, syarat lulus uji, dan syarat penandaan profil rangka baja ringan.
2. Ketebalan dan Dimensi
Ketebalan dan dimensi baja ringan adalah faktor penting yang memengaruhi kekuatan dan kestabilan struktur. Tentunya ketebalan ini harus sesuai dengan ketentuan dari SNI produk. Pasalnya, baja ringan yang terlalu tipis tidak cukup kuat untuk menahan beban konstruksi yang berat.
Sebagai contoh, untuk membuat rangka atap, Kamu harus menggunakan baja ringan yang kuat dan tangguh, seperti truss. Material truss ini tentunya harus memiliki tebal 0,75 hingga 1 mm. Ini akan berbeda dengan hollow yang biasanya memiliki ketebalan lebih tipis, yaitu 0,3 mm sehingga lebih cocok untuk partisi.
3. Sudah Dilapisi Aluminium-Zinc
Baja ringan yang dilapisi dengan aluminium-zinc sering disebut sebagai baja galvalume. Baja ringan galvalume menawarkan perlindungan tambahan dibandingkan dengan baja yang hanya dilapisi zinc. Biasanya, makin tebal pelapisnya, maka ketahanan korosinya makin lama.
Sebagai contoh, estimasi ketahanan karat dalam kondisi normal pada baja ringan AZ 100 mencapai 10 hingga 20 tahun. Lapisan AZ ini berfungsi sebagai penghalang antara baja dan lingkungan guna mencegah reaksi kimia yang dapat menyebabkan karat.
4. Distributor Tepercaya
Selain kualitas baja ringan itu sendiri, Kamu juga perlu memperhatikan distributor. Produsen yang tepercaya biasanya akan menjaga kualitas produk mereka untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan.
Kamu dapat mencari ulasan dan rekomendasi dari profesional konstruksi yang berpengalaman guna memastikan kualitas produk. Selain itu, carilah distributor yang memberikan pelayanan dan dukungan teknis yang sesuai.
Penutup
Demikianlah informasi seputar berbagai jenis baja ringan yang digunakan pada hunian. Dari baja ringan profil C, reng, atap spandek, floor deck, hollow, wall angle, kanal âUâ, dan truss, Kamu dapat merangkai setiap jenis baja ringan ini menjadi satu kesatuan. Pemilihan baja ringan yang tepat dapat memberikan solusi konstruksi yang kuat, tahan lama, dan efisien.
Apabila Kamu sedang mencari berbagai produk dari baja ringan, seperti GNET Baja Ringan dari bahan galvalume berkualitas, percayakan saja pada GNET Indonesia. Segera hubungi tim GNET Indonesia untuk mengonsultasikan kebutuhan Kamu!