Apakah kamu sudah mengetahui tentang jenis-jenis atap shingles? Saat ini, atap shingles menjadi salah satu atap yang kian populer berkat estetikanya. Namun, tidak hanya estetika, atap shingles tentunya juga sangat fungsional untuk melindungi keluarga kamu dari panas dan hujan dengan aman dan nyaman.
Atap shingles memiliki beragam kombinasi warna yang indah, mudah dipasang, tahan lama, dan mampu bertahan dalam cuaca ekstrem. Pada umumnya, terdapat beberapa jenis atap shingles yang ada di pasaran. Untuk lebih memahaminya, mari simak jenis-jenis atap shingles beserta keunggulannya agar kamu tidak salah pilih.
Sejarah dan Penggunaan Atap Shingles di Indonesia
Penggunaan atap shingles kian populer seiring meningkatnya keinginan pengguna untuk memiliki material atap yang tahan lama dan estetis. Pada awalnya, atap shingles diambil dari bahasa Jerman. Secara historis, atap shingles merupakan kata yang ditujukan untuk penggunaan atap sirap kayu.
Pada awalnya, atap shingles banyak digunakan untuk bangunan komersial dan proyek-proyek besar. Namun, seiring berjalannya waktu, atap shingles banyak digunakan untuk rumah tinggal dan banyak yang mulai mengadopsi jenis atap ini karena keunggulan yang ditawarkannya.
Bukan hanya itu saja, masifnya penggunaan atap shingles di Indonesia juga didukung oleh perkembangan teknologi dalam produksi material bangunan. Melalui inovasi terbaru, atap shingles kini lebih tahan terhadap kondisi iklim tropis yang lembap dan sering mengalami hujan deras.
Baca Juga: Mengenal Atap Shingles: Pengertian, Kelebihan, dan Harganya
Jenis-Jenis Atap Shingles
Berikut ini beberapa jenis atap shingles yang dapat kamu pertimbangkan untuk melengkapi hunian kamu.
1. Atap Shingles Tradisional
Jenis atap shingles pertama adalah atap shingles tradisional atau yang sering disebut atap shingles bitumen. Atap shingles tradisional umumnya terbuat dari material aspal. Struktur ini terdiri dari tiga tab yang memberikan tampilan flat dan halus. Karakteristik ini membuatnya konsisten secara visual dan mudah dipadukan dengan berbagai desain arsitektur.
Meski terlihat sederhana, atap shingles tradisional mampu memberikan perlindungan maksimal terhadap berbagai elemen cuaca. Selain itu, perawatan yang tepat juga akan membantu atap shingles lebih tahan lama dan memberikan nilai tambah bagi bangunan kamu.

Sumber: Freepik
2. Atap Shingles Premium
Jenis atap shingles berikutnya adalah atap shingles premium. Sama seperti jenis atap shingles tradisional, atap shingles premium juga terbuat dari material aspal. Selain itu, atap shingles premium juga dilengkapi dengan konstruksi laminasi sehingga kerap dikenal dengan sebutan atap shingles laminated.
Atap shingles premium biasanya juga memiliki tekstur dan warna yang lebih beragam sehingga memungkinkan kamu untuk menciptakan tampilan unik pada bangunan. Dengan teknologi terbaru, atap shingles premium juga mampu menahan angin kencang dan hujan deras tanpa mengalami kerusakan berarti.
3. Atap Shingles Aluminium
Apabila kamu menginginkan atap shingles yang ringan dan kuat, pertimbangkan untuk menggunakan atap shingles aluminium. Seperti namanya, atap shingles aluminium menawarkan keunggulan dari segi bobot yang ringan dan tahan korosi karena terbuat dari alumunium.
Meski kuat dan tahan lama, atap shingles aluminium cenderung memiliki biaya yang tinggi dan bisa berisik saat hujan deras. Namun, memiliki daya tahan hingga 50 tahun membuat atap shingles aluminium masih banyak menjadi favorit banyak pengguna.
4. Atap Shingles Kayu
Jenis atap shingles selanjutnya adalah atap shingles kayu. Sesuai dengan sebutannya, atap shingles jenis ini terbuat dari material kayu sehingga memberikan tampilan alami dan klasik dibandingkan dengan material lainnya.
Pada umumnya, atap shingles kayu terbuat dari material kayu redwood, kayu cedar, dan kayu pinus. Menariknya, atap shingles kayu mampu bertahan hingga 30 tahun jika dirawat dengan baik. Meski begitu, kamu perlu berhati-hati terhadap risiko kerusakan akibat kebakaran jika menggunakan jenis atap shingles ini.

Sumber: Freepik
5. Atap Shingles Karet
Selain kayu, terdapat juga jenis atap shingles yang terbuat dari karet. Biasanya, karet yang digunakan terbuat dari karet daur ulang dari ban sehingga lebih ramah lingkungan. Atap shingles karet juga mudah dipasang, memiliki daya tahan lama, dan tahan benturan sehingga mampu bertahan hingga 50 tahun.
Meski begitu, atap shingles karet memiliki desain terbatas dan harganya bisa sangat mahal. Hal ini tentunya sebanding dengan kualitasnya meski dengan perawatan minimal. Namun, atap shingles karet masih jarang ditemui di Indonesia sehingga pilihannya pun juga terbatas.
Baca Juga: 8 Cara Memasang Atap Shingles Bitumen yang Presisi
6. Atap Shingles Arsitektural
Dikenal juga dengan sebutan atap shingles dimensional, jenis atap shingles arsitektural menawarkan tampilan tiga dimensi yang lebih menarik. Atap shingles arsitektural umumnya dibuat dengan konstruksi laminated yang kian menambah estetika dari hunian bergaya modern dan klasik.
Atap shingles arsitektural cocok untuk kamu yang ingin memberikan sentuhan elegan pada bangunan. Selain tampilan, atap shingles arsitektural juga mampu menahan beban dengan sangat baik.
7. Atap Shingles Wood Shake
Jenis atap shingles terakhir adalah atap shingles wood shake. Berbeda dari atap shingles wood shake, atap shingles wood shake lebih tebal dari atap shingles kayu biasa dan mampu bertahan hingga 30 tahun dengan perawatan optimal.
Atap shingles wood shake memiliki tekstur yang lebih kasar dan memiliki tampilan rustic yang alami. Dibuat dari potongan kayu yang sudah tua membuat atap shingles wood shake cocok untuk kamu yang menginginkan sentuhan klasik pada eksterior hunian.

Sumber: Freepik
Panduan Memilih Atap Shingles Berdasarkan Iklim Indonesia
Dari jenis-jenis atap shingles yang tersedia, tentunya kamu harus memilihnya dengan cermat. Memilih atap shingles yang tepat untuk iklim Indonesia memerlukan berbagai pertimbangan agar atap ini dapat bertahan lama sekaligus memberi nilai estetika.
1. Mempertimbangkan Ketahanan Terhadap Cuaca Ekstrem
Memilih atap shingles yang tahan terhadap cuaca ekstrem merupakan faktor penting dalam memilih atap di Indonesia. Sebaiknya, kamu memilih material yang dirancang khusus untuk menahan angin kencang, hujan deras, dan panas terik. Untuk itu, shingles dengan lapisan pelindung tambahan dapat memberikan perlindungan ekstra dan mengurangi risiko kerusakan.
Bukan hanya itu, pastikan atap shingles yang kamu pilih juga memiliki sertifikasi tambahan sebagai bukti kualitasnya. Ini akan memberikan jaminan bahwa atap tersebut telah diuji untuk kondisi ekstrem dan dapat diandalkan dalam jangka panjang.
2. Memperhatikan Kemampuan Isolasi Termal
Kemampuan isolasi termal merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan selanjutnya. Sebaiknya, pilih atap shingles dengan material bahan yang mampu mengurangi penyerapan panas berlebih dan menjaga suhu dalam rumah tetap sejuk untuk kenyamanan maksimal.
Sebagai contoh, atap shingles dengan warna terang atau yang memiliki lapisan reflektif dapat membantu memantulkan sinar matahari. Teknologi ini memungkinkan kamu untuk mengefisiensi energi dan menjaga lingkungan yang lebih nyaman di dalam rumah.
3. Menggunakan Bahan yang Tahan Lama
Tips memilih atap shingles selanjutnya adalah menggunakan bahan material yang tahan lama dan anti jamur. Indonesia yang beriklim tropis sehingga memiliki kelembapan tinggi membuat kamu perlu memilih atap shingles dengan cermat agar tidak mudah rusak dan berlumut.
Bukan hanya itu, pertimbangkan juga bahan atap shingles yang mudah dirawat. Atap yang memerlukan sedikit perawatan tentunya bisa mengefisiensi waktu dan biaya dalam jangka panjang. Pilihan material yang tepat akan memberikan perlindungan optimal dan menjaga tampilan atap tetap menarik.
4. Menyesuaikan dengan Desain dan Warna yang Cocok
Desain dan warna atap shingles kamu juga memainkan peran penting dalam estetika keseluruhan bangunan. Sebagai contoh, atap shingles dengan konstruksi laminated biasanya memiliki warna beragam yang dapat dipilih. Warna yang tepat bisa meningkatkan daya tarik visual dan memberikan kesan yang diinginkan.
Selain estetika, pertimbangkan juga fungsi warna dalam hal efisiensi energi. Warna terang cenderung lebih efektif dalam memantulkan panas. Sementara itu, warna atap shingles yang gelap dapat menyerap lebih banyak panas.
5. Mengevaluasi Kebutuhan Perawatan dan Daya Tahan
Tips lainnya dalam mengevaluasi kebutuhan perawatan dan daya tahan adalah dengan mengevaluasi kebutuhan perawatan dan daya tahan atap sebelum memutuskan pembelian. Sebaiknya, pilih jenis atap shingles yang menawarkan ketahanan tinggi dengan perawatan minimal.
Daya tahan atap sangat penting untuk memastikan investasi jangka panjang. Contohnya, kamu bisa memilih produk atap shingles dengan garansi yang memadai dan dukungan purna jual yang baik. Dengan demikian, kamu bisa mendapatkan perlindungan maksimal dan ketenangan pikiran.
Rekomendasi Atap Shingles dari GNET
Sekarang, kamu sudah lebih memahami jenis-jenis atap shingles, dari atap shingles tradisional atau shingles bitumen, atap shingles kayu, atap shingles aluminium hingga atap shingles premium. Pastikan kamu memilih atap shingles yang berkualitas, tahan lama, kokoh, tahan cuaca dan kelembapan hingga memiliki layanan purna jual yang baik.
GNET Indonesia menawarkan solusi atap shingles yang unggul dengan berbagai kelebihan. Melalui GNET Atap Shingles, kamu dan keluarga akan mendapatkan perlindungan dan estetika yang optimal.
Mengapa memilih GNET Atap Shingles? Produk ini memiliki bobot yang relatif lebih ringan sehingga memudahkan proses pemasangan. Durabilitasnya yang kuat membuatnya tahan terhadap hujan deras dan gempa bumi, memberikan keamanan ekstra bagi bangunan kamu.
Jadi, tunggu apalagi? Segera hubungi tim GNET Indonesia untuk mendapatkan informasi lengkap seputar GNET Atap Shingles.
Artikel ditulis oleh: Fanny