Rangka atap merupakan salah satu bagian vital dalam sebuah rumah atau hunian. Berfungsi sebagai penyangga atap yang melindungi rumah dari hujan dan terik matahari, menjadikan Kamu perlu perhatian lebih dalam pemilihan jenis dan pengaplikasiannya.
Dengan mengetahui jenis-jenis rangka atap, Kamu dapat memilih mana material terbaik dan cocok pada lingkungan hunian. Demikian rangka atap dapat berfungsi maksimal, memberikan kenyamanan dan bisa menopang atap dalam jangka waktu lama.
Kebetulan pada artikel ini GNET Indonesia bakal mengajak Kamu untuk mengetahui berbagai jenis atap rumah beserta keunggulannya. Langsung saja simak pembahasannya berikut ini, ya!
1.Rangka Atap Baja Ringan
Source: Pinterest
Jenis pertama adalah baja ringan. Terbuat dari material campuran baja, aluminium dan zinc menjadikan rangka ini mempunyai ketahanan maksimal dan perawatan minimal.
Umumnya rangka baja ringan mempunyai ketebalan cukup tipis, yaitu hanya berkisar 1 sampai 3 milimeter. Namun demikian, tidak menjadikannya sebagai material yang ringkih.
Keunggulan:
- Bobot ringan: bila dibandingkan dengan baja konvensional. Hal ini menjadikannya mudah dalam pengaplikasian
- Tahan api: Material baja dikenal memiliki ketahanan akan rambatan api sehingga memberikan keamanan maksimal pada bangunan
- Tahan korosi: Lapisan aluminium dan seng memberikan perlindungan lebih baik pada rangka baja ringan. Alhasil, jenis ini dapat menahan sifat korosi yang dihasilkan dari air hujan
2.Rangka Atap Kayu
Rangka kayu masih menjadi salah satu jenis yang banyak digunakan di Indonesia. Hal ini karena Indonesia merupakan negara penghasil kayu. Sifatnya yang mudah dipotong dan dibentuk, memberikan kemudahan dalam proses konstruksi bangunan.
Akan tetapi, Kamu perlu melakukan perawatan khusus agar kayu tidak mudah lapuk, jamuran atau dimakan rayap.
Keunggulan:
- Ketahanan: Kayu mempunyai daya tahan cukup kuat. Terlebih jika terbuat dari bahan dasar kayu jati
- Isolasi termal: Mempunyai kemampuan alamiah sebagai isolator termal yang baik, menjadikan rangka atap kayu dapat menjaga suhu tetap nyaman pada bangunan
- Estetika: Tampilan natural pada material kayu menghadirkan kesan estetis pada bangunan. Sifatnya mudah dibentuk juga memudahkan desainer arsitektur untuk mengolah rangka atap kayu menjadi lebih indah.
3.Rangka Atap Beton Bertulang
Beton bertulang menjadi salah satu material yang kokoh untuk diaplikasikan pada bangunan. Walaupun mempunyai karakter kuat, tapi mudah dibentuk baik pada bidang miring, datar dan sebagainya.
Jenis ini diproduksi dari batuan split, pasir, dan adonan semen dicampur dalam satu cetakan.
Keunggulan:
- Stabil: Durabilitas material beton bertulang sangatlah tinggi. Mampu menahan beban akan segala cuaca dengan stabil, seperti angin kencang, tumpukan salju atau bahkan beban lainnya.
- Tahan api: Beton bertulang mempunyai ketahanan pada kobaran api. Alhasil Kamu bisa tetap aman ketika ada percikan api yang tersulut pada atap bangunan.
- Anti serangga: Sama seperti material baja, beton juga dapat tahan pada serangan serangga seperti sayap. Jadi, Kamu tak perlu khawatir dengan adanya ancaman rayap yang siap merusak rangka.
4.Rangka Atap Baja
Selain baja ringan, baja konvensional pun dapat diaplikasikan menjadi rangka atap. Berukuran lebih besar menjadikan rangka ini lebih cocok untuk digunakan pada bangunan berskala besar. Misalnya gudang, pabrik dan sebagainya.
Keunggulan:
- Keberlanjutan: Beberapa baja konvensional diproduksi melalui bahan daur ulang. Dengan menggunakannya artinya Kamu turut ikut andil dalam menjaga lingkungan dari kerusakan yang berkelanjutan.
- Minim perawatan: Baja konvensional tidak perlu perawatan khusus. Hal ini karena baja mempunyai karakter yang tidak memuai, menyusut, atau lapuk.
- Tahan gempa: Karakter kuat pada rangka jenis ini juga bermanfaat dalam menahan getaran dan guncangan akibat gempa bumi. Kekuatan struktur yang dimiliki baja konvensional akan memberi keamanan pada Kamu saat gempa sedang terjadi.
5.Rangka Atap Bambu
Source:Designboom
Tak cuma kayu, bambu menjadi salah satu material kerangka yang bisa digunakan pada atap sejak dahulu. Terlebih di Indonesia sebagai negara tropis yang mempunyai stok ketersediaan bambu melimpah di alam. Walau rawan lapuk dan dimakan rayap, tapi bambu juga mempunyai beberapa kelebihan.
Keunggulan:
- Estetika: Kelebihan utama bambu ialah mudah dibentuk dan dimodifikasi. Kesan alamiah, hangat, dan organik pun tampak pada penggunaan bambu sebagai struktur atap.
- Biaya murah: Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Indonesia merupakan negara tropis dengan persediaan bahan alam yang melimpah. Karena kemudahan dalam memperoleh bambu, menjadikan material ini jadi lebih mudah dan murah.
- Tahan gempa: Bambu memang memungkinkan untuk lapuk bila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Akan tetapi, material ini memiliki daya tahan gempa yang kuat. Karena itu penggunaan bambu dapat mendatangkan rasa aman kepada kamu sebagai penghuni rumah.
6.Rangka Atap Besi
Mempunyai karakter yang hampir serupa dengan baja, rangka besi terbilang lebih menghemat biaya. Cocok untuk diaplikasikan pada bangunan dengan ketersedian ruang yang sempit dan minimalis.
Keunggulan:
- Bobot ringan: Meski punya durabilitas kuat, besi punya bobot yang relatif ringan. Terlebih jika dibandingkan dengan bobot material baja dan beton. Bobot ringan tersebut memudahkan dalam proses pemasangan.
- Efisiensi: Rangka besi yang ringan dengan pemasangan cepat tentu akan menghemat waktu dan biaya tenaga kerja menjadi lebih efisien.
- Fleksibel: Proses konstruksi kian fleksibel dengan penggunaan besi sebagai rangka atap. Hal ini karena besi dapat dengan mudah dibentuk atau dipotong menyesuaikan kebutuhan konstruksi.
Itulah jenis-jenis rangka atap rumah dan masing-masing keunggulannya. Melalui artikel ini diharapkan Kamu dapat memperoleh referensi yang baik dalam memilih jenis terbaik untuk diaplikasikan pada hunian.
Silakan follow Instagram GNET Indonesia untuk tahu lebih banyak tips & trik hunian lainnya, ya!