Milenial susah beli rumah menjadi salah satu masalah yang terjadi pada saat ini. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani membenarkan hal tersebut. Mengutip dari CNN Indonesia, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa generasi milenial kuan sulit memiliki hunian lantaran kenaikan harga rumah yang tak selaras dengan pendapatan.
Laporan Bank Indonesia menyebutkan, Indeks Harga Properti Residensial di kuartal I tahun 2023 juga mengalami kenaikan hingga 1,79 persen yoy (year-on-year). Kenaikan tersebut tentu menambah kesulitan para generasi milenial untuk memiliki hunian.
Sebenarnya apa saja penyebab milenial susah beli rumah? Bagaimana tips untuk para milenial agar bisa menghadapi hal ini?
Yuk, temukan jawabannya bersama GNET Indonesia melalui artikel di bawah ini.
Penyebab Milenial Susah Beli Rumah
Source: Redlotusletter
Ada beberapa penyebab milenial kesulitan dalam memiliki rumah, berikut di antaranya.
1.Inflasi
Mengutip dari laman Kemenkeu.go.id, catatan inflasi bulan Mei 2023 adalah 3,5% year-on-year. Kenaikan inflasi merupakan alasan umum atas naiknya harga-harga properti. Ini disebabkan karena inflasi menyebabkan naiknya beragam harga kebutuhan. Misalnya, harga bahan baku material bangunan hingga ongkos pembangunan. Akibatnya, kenaikan harga pembangunan tersebut akan berujung pada tingginya harga properti.
2.Gaya Hidup Konsumtif
Milenial kerap dicap sebagai generasi yang cukup konsumtif dan suka melakukan pembelian impulsif. Hal tersebut tentu menyebabkan milenial kesulitan dalam menabung. Gaya hidup para milenial yang konsumtif cenderung lebih senang menggunakan uangnya untuk memperoleh kesenangan.
Alhasil, gaya hidup dan perilaku Konsumtif inil jadi menghambat impian para milenial untuk mewujudkan impiannya dalam mempunyai rumah di usia muda.
3.Minimnya Supply
Demand akan kebutuhan hunian terus meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi, hal demikian tak diiringi dengan pasokan hunian yang juga naik. Tak mengherankan bila harga properti terus naik.
Sebenarnya pemerintah sudah berupaya menghadirkan program-program untuk membantu masyarakat dalam memiliki properti, seperti rumah subsidi dan DP 0%. Namun demikian, kebijakan-kebijakan tersebut belum memberikan manfaat yang maksimal.
4.Naiknya Angka Harapan Hidup
Melansir data dari BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2021, angka harapan hidup masyarakat di Indonesia naik menjadi 74,47 %. Angka ini dapat menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia mengalami kenaikan. Hasilnya, kebutuhan akan hunian tempat tinggal pun naik.
5.Penghasilan Belum Stabil
Di era digital seperti sekarang, cukup banyak para milenial yang bekerja di industri kreatif. Baik bekerja sebagai freelancer atau menjalankan usahanya sendiri. Potensi karier di bidang kreatif freelancer memang cukup menggiurkan. Namun, penghasilan yang diperoleh dari bidang ini kurang stabil.
Hal ini juga menyebabkan milenial kesulitan dalam mengajukan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah). Akibatnya, milenial memilih untuk menyewa hunian daripada membelinya.
Tips untuk Kamu Para Milenial yang Kesulitan Beli Rumah
Source: Classygirlswearpearls
Berikut tips yang bisa Kamu lakukan supaya bisa memiliki rumah di usia muda.
1.Pahami Kemampuan Finansial
Memahami kemampuan finansial diri Kamu sendiri merupakan tips yang pertama. Dengan memahami kemampuan finansial, Kamu akan lebih mudah dalam merencanakan keuangan sesuai alokasi kebutuhan.
Setelah merencanakan alokasi kebutuhan Kamu dapat menyisihkan penghasilan secara rutin untuk ditabung guna membeli rumah impian.
2.Hindari Utang Konsumtif
Utang konsumtif adalah utang yang Kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumsi. Contohnya seperti, utang dalam pembelian ponsel, busana branded, kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.
Adanya utang konsumtif bakal mengikis penghasilan Kamu di setiap bulannya. Jika Kamu memang benar-benar butuh membeli barang konsumsi, pastikan cicilan utang tidak melebihi dari 30% gaji.
3.Menabung dan Investasi
Tips untuk para milenial susah beli rumah selanjutnya adalah dengan menyisihkan penghasilan untuk menabung dan investasi dengan rutin. Menabung bisa Kamu lakukan di setiap awal bulan. Dengan menabung seiring berjalannya waktu, Kamu akan memiliki anggaran yang cukup untuk membeli hunian.
Selanjutnya untuk investasi, Kamu bisa menyisihkan 30% penghasilan pada instrumen yang jelas. Melakukan investasi dengan konsisten tidak hanya menjaga keuangan dari inflasi, tapi juga dapat membantu Kamu dalam memenuhi DP atau uang muka pembelian rumah.
4.Kenali Developer dengan Baik
Mengenali developer dengan baik menjadi tips yang cukup vital untuk Kamu ketahui. Pasalnya, seringkali ditemukan developer dengan asal usul yang kurang jelas. Jika Kamu tak mengenali dengan baik, bisa jadi Kamu memilih jasa developer yang salah dan berpotensi berujung pada penipuan.
Kamu juga bisa membandingkan harga properti antar satu developer dengan developer lainnya. Alhasil Kamu dapat memilih rumah dengan harga dan kualitas terbaik.
5.Memilih Uang Muka Sesuai Kemampuan Finansial
Besaran uang muka atau DP (down payment) bisa mengurangi beban jumlah cicilan Kamu di setiap bulan. Jika Kamu memilih uang muka dengan nilai besar, maka cicilan bulanan akan lebih kecil. Dan sebaliknya.
Kamu juga perlu mengetahui persyaratan pembiayaan rumah dari bank atau lembaga keuangan yang akan dipilih. Umumnya, lembaga-lembaga tersebut punya syarat minimum untuk uang muka. Contoh syaratnya, yakni 20% dari harga rumah.
Kesimpulan
Generasi milenial memang cukup sulit untuk membeli rumah pribadi. Untuk itu, perlu upaya maksimal dan konsisten dalam mengelola finansial dengan baik supaya dapat mewujudkan hunian impian.
Sekian ulasan tentang kenapa milenial susah beli rumah. Semoga dapat jadi insight yang bermanfaat khususnya untuk Kamu para generasi milenial. Yuk, follow Instagram GNET Indonesia untuk tips lainnya.