Mengutip dari laman Kominfo, Presiden Joko Widodo mengungkapkan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah lompatan besar dalam mewujudkan transformasi Indonesia Maju.
Presiden Joko Widodo pun menargetkan bahwa pusat pemerintahan dapat mulai bermigrasi mulai tahun 2024. Begitupun Upacara Kemerdekaan RI ke-79 juga sudah bisa dipindahkan ke kawasan IKN Nusantara.
Melihat besarnya harapan akan pemindahan pusat pemerintahan, sudah sampai manakah proses pembangunan IKN Nusantara? Berikut ulasannya bersama GNET Indonesia dikutip dari berbagai sumber.
Proses Pembangunan IKN Terbagi Dalam Lima Tahap
CNBC Indonesia melalui lamannya menyebutkan bahwa proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bakal menelan biaya lebih dari Rp 400 triliun. Nantinya, skema pembiayaan tersebut mencakup dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), swasta dan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha atau (KPBU).
Porsi pembiayaan proyek tersebut hanya akan menggunakan sekitar 19%. Lalu, sisanya yakni sebesar 81% akan diperoleh melalui investor swasta.
Untuk pembangunan proyek ini, porsi pembiayaan dari APBN hanya akan sekitar 19% dan sisanya sekitar 81% akan dilakukan bersama investor swasta. Adapun pembangunan IKN Nusantara akan berlangsung dalam lima tahap sebagai berikut:
-
Tahap Pertama (Tahun 2022-2024)
Proses pembangunan tahap pertama IKN dibagi dalam tiga alur pekerjaan besar. Mulai dari pembangunan perkotaan, pembangunan infrastruktur dan pembangunan ekonomi.
Selain itu, pembangunan perumahan berupa rumah tapak dan unit apartemen untuk ASN, Polri, TNI dan BIN bakal mulai dicicil di tahap pertama ini. Sementara itu, relokasi untuk lembaga tersebut pun sudah berlangsung dari 2023 hingga 2024.
Pada awal tahun 2024 relokasi juga diikuti oleh lembaga pemerintahan lainnya, seperti badan eksekutif, legislatif, yudikatif dan ASN. Proses tahapan pembangunan IKN tahap pertama dinyatakan usai apabila ASN sudah berhasil dalam melakukan migrasi.
-
Tahap Kedua (Tahun 2024-2029)
Berikutnya di tahap kedua mempunyai target berupa infrastruktur utama IKN telah siap untuk terhubung dengan kawasan baru. Infrastruktur tersebut meliputi fasilitas penelitian dan pengembangan (litbang), perguruan tinggi, pusat inovasi dan fasilitas kesehatan berstandar internasional.
Fasilitas transportasi umum baik primer maupun sekunder pun ditargetkan telah rampung dan siap digunakan pada tahap kedua ini. Dengan demikian akses transportasi IKN semakin padu.
-
Tahap Ketiga (Tahun 2030-2034)
Infrastruktur pendukung, seperti angkutan umum massal, instalasi pengolahan limbah dan instalasi pengolahan air minum pun mempunyai target selesai pada tahap ketiga. Selain itu, fasilitas penunjang kota spons (resapan air) pun ditujukan untuk selesai pada tahap ketiga.
Sedikit informasi kota spons adalah kota yang mampu menyerap air hujan dan bisa memperkaya resapan air ke dalam tanah. Alhasil air tak langsung mengalir ke saluran drainase sehingga bencana banjir dapat diminimalisir.
-
Tahap Keempat (2035-2039)
Tahap keempat akan ditandai dengan perkembangan pesat di IKN Nusantara pada sektor pendidikan dan kesehatan, yang mana ini akan menjadi penggerak sektor ekonomi. Contohnya, pembangunan kereta api regional dan juga pembangunan bendungan multifungsi guna menjaga ketersediaan air.
-
Tahap Kelima (2040-2045)
Terakhir tahap kelima IKN Nusantara diharapkan sudah mencapai puncak dari proses pembangunan. Hal ini bisa diketahui melalui pesatnya perkembangan industri berkelanjutan dan pertumbuhan penduduk dengan angka stabil.
Harapannya IKN Nusantara mampu memiliki populasi sekitar 1,7 sampai 1,9 juta jiwa. Dengan angka kepadatan kawasan di lingkup perkotaan sekitar 100 jiwa per hektare. Walau begitu, populasi ini juga perlu untuk memperoleh dukungan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Proses Pembangunan IKN pada Awal Tahun 2024
Melansir dari situs berita RRI disebutkan bahwa Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan ada sebanyak 15 investor dari dalam negeri yang akan melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama. Hal tersebut menjadi awal dari momentum lanjutan pekerjaan pada awal tahun 2024.
Groundbreaking ini merupakan langkah, upaya dan komitmen pemerintah dalam mewujudkan IKN sebagai kota hijau dan cerdas. Setidaknya 15 pihak yang melakukan groundbreaking terdiri dari lembaga negara, yayasan, konsorsium dan investor swasta.
Pelaksanaan green project akan berupa proyek botanical garden yang dilakukan oleh Konsorsium Nusantara. Berikutnya, diikuti pula dengan peluncuran Pulau Suaka Orangutan oleh Yayasan Arsari Djojohadikusumo.
Berikutnya, beberapa proyek pemerintah juga turut melakukan groundbreaking. Proyek-proyek tersebut di antaranya pembangunan gedung kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), proyek gedung BPJS Kesehatan dan proyek gedung kantor PLN. Selain itu ada juga proyek pembangunan perkantoran/bank Mandiri.
Dalam sektor perhotelan, beberapa perusahaan swasta sudah mulai merencanakan groundbreaking juga di awal tahun 2024. Pertama ada dari proyek hotel oleh Jambuluwuk. Serta, proyek bintang lima dan convention center dari Royal Golden Eagle (RGE). Ada juga proyek groundbreaking dari Indogrosir.
Perusahaan CIputra turut melakukan groundbreaking proyek hunian hijau dan lapangan golf. Sinar Primera groundbreaking proyek untuk kawasan pergudangan. Lalu GrandLucky Superstore pun melakukan groundbreaking proyek mixed used.
Penutup
Demikian ulasan mengenai proses pembangunan IKN Nusantara memasuki tahun 2024. Cukup menarik untuk dinantikan pembangunan IKN Nusantara. Apakah akan berlangsung secara mulus atau bahkan berhenti ditengah jalan karena satu dan lain hal. Sampai jumpa di artikel GNET Indonesia lainnya!