Tren penggunaan rangka baja ringan kian meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena banyak hal, salah satunya harga yang lebih terjangkau daripada kayu. Tak cuma itu karakter kokoh dan awet dari baja ringan juga menjadikan material ini mulai menjadi primadona untuk rangka atap hunian.
Tapi sebelumnya, Kamu sudah tahu belum apa itu baja ringan? Jika belum, GNET Indonesia akan membawa kamu untuk mengenal lebih dekat tentang baja ringan melalui artikel berikut ini.
Yuk, simak artikel di bawah ini.
Apa itu Baja Ringan?
Baja ringan adalah bahan material untuk bangunan yang bermanfaat untuk kebutuhan konstruksi dan terbuat dari baja tipis yang dicetak sesuai kebutuhan. Adapun penggunaannya di antaranaya untuk rangka pembangunan rumah, gudang, tempat parkir dan lain sebagainya,
Source: Alibaba.com
Sebenarnya pembuatan baja ringan dilakukan sama seperti baja pada umumnya. Menggunakan bahan dasar dari bijih besi yang dibersihkan untuk menghilangkan belerang, fosfor, dan dikurangi unsur karbonnya.
Baja ringan juga mempunyai sifat anti korosi yang membuatnya awet dan tahan lama. Inilah mengapa baja ringan tidak memerlukan banyak perawatan.
Komposisi Baja Ringan
Baja ringan terbuat dari CRC (cold rolled coil). Komposisi kandungan dalam baja ringan terdiri dari 55% aluminium, 43,5% Zn dan 1,5% Si. Dalam proses finishing nya, baja ringan dilapisi oleh beberapa unsur, seperti seng dan silikon. Inilah yang menjadikan karakter dari material ini tidak mudah korosif.
Jenis-Jenis Baja Ringan Berdasarkan Penggunaan
Dalam penggunaannya baja ringan terdiri dari beberapa jenis, berikut di antaranya:
1.Kaso
Baja ringan kaso atau trus biasa digunakan untuk kaki-kaki utama konstruksi bangunan. Selain untuk kaki-kaki, material jenis ini juga digunakan sebagai tiang konstruksi dengan beban yang tidak berat. Contohnya, seperti kanopi.
Jenis kaso ini mempunyai 2 profil, yakni profil C dan W. Profil C mempunyai ukuran lebih kecil dibandingan dengan profil W.
2.Taso
Jenis taso mempunyai bentuk menyerupai huruf A dan mempunyai fungsi untuk mengikat tiang utama atau kuda-kuda. Kian tipis tebal ukurannya, maka akan semakin cantik pula tampilan bangunan.
3.Bondek
Bondek merupakan jenis baja ringan dengan lapisan galvanis yang hadir sebagai salah satu inovasi di bidang konstruksi. Berbentuk gelombang, baja ringan bondek berfungsi sebagai rangka atap pada tahapan bekisting dan juga plafon. Umumnya bonek digunakan sebagai pengganti triplek. Sebagai alternatif pengganti triplek, baja ringan dinilai tahan akan rambatan api, awet dan lebih aman untuk digunakan sebagai material konstruksi.
4.Hollow
Ciri-ciri utama dari baja ringan hollow adalah berbentuk balok dan ujungnya menyerupai persegi dengan bagian dalam yang kosong. Umumnya digunakan sebagai bahan baku konstruksi atap, plafon dan kanopi bangunan.
5.Reng
Reng adalah jenis baja ringan yang berbentuk bilah. Dipasang secara melintang pada rangka konstruksi, reng berfungkis untuk penyangga atau sangkutan genteng. Dibanding kayu dan bambu, reng dari baja ringan lebih kuat dan tahan karat. Sangat cocok untuk tahan dari cuaca panas dan hujan.
Kelebihan Baja Ringan
Berikut beberapa kelebihan dari material jenis ini dibanding lainnya:
1.Lebih Ekonomis
Hadirnya material ini sangat membantu masyarakat yang ingin mendirikan bangunan, Pasalna, harga baja ringan terbilang lebih murah dibandingkan kayu, mengingat kayu yang semakin langka untuk diperoleh.
2.Lebih Awet
Source: Pagarbesitempamewahklasik
Walau harganya murah, namun kualitas material tersebut tidak murahan. Bila material kayu cenderung bisa lapuk jika terkena panas dan hujan, sedangkan baja ringan tidak. Ini karena material ini mempunyai lapisan anti korosi sehingga mampu tahan di segala cuaca apapun dalam penggunaan waktu yang lama.
3.Ramah Lingkungan
Penggunaan baja ringan dapat meminimalisir penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi. Tak cuma itu, material ini juga dapat didaur ulang untuk pemakaian lain karena karakternya yang tak menyusut dan tidak lapuk.
4.Lentur dan Kokoh
Bila dibandingkan dengan baja konvensional, baja ringan lebih lentur. Hal tersebut karena baha ringan mempunyai tegangan tarik hingga 550 Mpa sedangkan yang konvensional hanya mencapai 300 Mpa. Melalui sifat lentur tersebut, material ini entu mampu menyerap energi yang lebih besar dan stabil dalam pengpikasian pada rangka bangunan.
Demikian pembahasan tentang apa itu baja ringan. Kami harap artikel ini dapat memberikan insight yang bermanfaat untuk Kamu. Kalau mau tahu lebih banyak tentang tips & trik lainnya, bisa follow Instagram GNET Indonesia, ya!