Drop ceiling adalah salah satu jenis metode pengalikasian plafon pada rumah. Seperti diketahui, plafon mempunyai beragam fungsi untuk hunian. Mulai dari untuk menjaga suhu hunian agar tetap stabil hingga menunjang faktor estetika. Kali ini GNET Indonesia akan mengulas tentang apa itu drop ceiling, fungsi, perbedaannya dengan flat ceiling, serta cara pemasangannya.
Plafon Drop Ceiling Adalah
Pertama mari kita ketahui apa itu drop ceiling. Jadi, drop ceiling adalah sistem plafon meliputi panel-panel kecil yang terbuat dari berbagai material. Mulai dari gypsum, plastik (PVC), GRC, dan Eternit. Umumnya, drop ceiling digunakan pada ruangan-ruangan yang tertutup, seperti rumah sakit, rumah hunian, sekolah dan sebagainya.
Plafon drop ceiling mempunyai beragam bentuk. Ada yang berbentuk lengkungan atau persegi. Semua bisa Kamu sesuaikan kembali dengan mempertimbangkan faktor estetika dan konsep hunian. Lantaran bentuknya yang menggantung, plafon drop ceiling dapat dimanfaatkan untuk menempatkan lampu dengan lebih bervariasi. Hal ini akan memberi nuansa pencahayaan yang unik dan menarik.
Jarak antar plafon drop ceiling pun bisa Kamu sesuaikan dengan ketersediaan ruang. Umumnya jarak yang diterapkan sekitar 15-20 cm antar plafon. Kamu juga dapat menyesuaikan jarak tersebut dengan konsep hunian.
Baca Juga: Ketahui Jenis-Jenis Papan Gypsum dan Masing-Masing Keunggulannya
Kelebihan Plafon Drop Ceiling
Saat ini telah banyak ditemukan hunian yang mengaplikasikan plafon drop ceiling. Sebenarnya apa yang menjadi kelebihan dari jenis plafon ini sehingga banyak penggunanya?
1. Pemasangan Mudah
Bila dibandingkan dengan jenis plafon lainnya, drop ceiling cenderung lebih mudah dalam proses pemasangan. Itu karena plafon drop ceiling mempunyai panel-panel yang saling terhubung dengan sistem suspensi berupa tali atau tirai. Panel-panel ini pun dapat dengan mudah Kamu ganti jika terjadi kerusakan. Proses perawatan dan pembersihan plafon drop ceiling juga bisa Kamu lakukan dengan melepas panel-panel tersebut.
2. Tampilan Estetis
Plafon drop ceiling dapat memberikan tampilan estetis yang menarik dan rapi. Desainnya yang datar dan seragam memberikan kesan modern dan bersih pada ruangan. Selain itu drop ceiling juga menghadirkan nuansa sederhana. Namun, tetap memberi kesan berkelas. Sangat cocok untuk digunakan pada hunian berkonsep modern.
3. Mendukung Sistem Utilitas
Ruang yang terdapat pada bagian bawah panel plafon drop ceiling juga mampu mendukung sistem utilitas ruangan. Misalnya, seperti sistem kabel, pipa dan lampu. Dengan begitu Kamu menjadi lebih mudah untuk melakukan instalasi sekaligus perawatan (maintenance) jika sewaktu-waktu terdapat masalah dengan sistem utilitas.
4. Peredam Suara
Beberapa ruangan memiliki tingkat intensitas gelombang suara yang tinggi, seperti studio musik dan ruang hiburan. Supaya suara bising tidak mengganggu ruang lain, Kamu dapat memasang material insulasi di bawah panel plafon drop ceiling. Cara ini efektif untuk meredam kebisingan ruangan sehingga hunian menjadi lebih nyaman.
5. Dapat Memperbaiki Suhu Ruangan
Selain untuk meredam suara beberapa material insulasi juga dapat menjaga suhu ruangan tetap stabil. Tidak panas di kala musim kemarau dan tak lembab saat musim hujan. Dengan memakai material insulasi pada plafon, Kamu juga akan memperoleh manfaat lain. Misalnya, efisiensi penggunaan energi listrik untuk pendingin ruangan (AC).
Perbedaan Plafon Drop Ceiling dan Flat Ceiling
Inilah beberapa perbedaan antara plafon drop ceiling dan flat ceiling sebagai pertimbangan Kamu untuk memilihnya.
1. Segi Desain
Plafon drop ceiling terdiri dari panel yang dipasang pada bawah struktur atap langit-langit utama. Bentuknya yang menurun dari langit-langit utama mendatangkan nuansa estetik. Terlebih jika Kamu bisa memilih desain yang cocok dengan konsep dan warna cat pada ruangan.
Plafon flat ceiling berbentuk datar dan sederhana. Jika drop ceiling mempunyai ruang di bawah untuk meletakkan utilitas, flat ceiling tidak mempunyai. Oleh sebab itu, bila Kamu tidak bisa menyimpan utilitas secara baik
2. Segi Aksesibilitas
Drop ceiling dapat dengan mudah Kamu akses karena panel plafon nya bisa dilepas secara mudah. Hal ini menjadikan akses ke area plafon semakin fleksibel untuk melakukan perbaikan, pemeliharaan dan melaksanakan instalasi utilitas. Contohnya, seperti pemasangan kabel atau lampu ruangan.
3. Segi Akustik
Beberapa jenis plafon drop ceiling telah didukung dengan bahan akustik yang berfungsi untuk meredam dan meminimalisir pantulan suara. Privasi ruangan juga dapat lebih terjaga. Ini sebabnya beberapa ruangan kantor sudah menggunakan jenis drop ceiling untuk bagian langit-langit plafon.
Cara Pemasangan Drop Ceiling
Buat Kamu yang tertarik dengan drop ceiling, berikut GNET Indonesia bagikan cara pemasangannya.
1. Hitung Lebar dan Panjang Masing-Masing Sisi Dinding di Ruangan
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan sebelum mulai memasang drop ceiling adalah menghitung secara teliti lebar dan panjang setiap sisi dinding di ruangan. Ukuran ini sangat penting sebagai dasar dalam menentukan seberapa banyak material yang dibutuhkan, termasuk wall angle, wire plafon, dan panel plafon. Pastikan hasil pengukuran dicatat dengan benar agar mempermudah tahapan berikutnya.
2. Tandai Area yang Hendak Dipasang Drop Ceiling
Setelah selesai melakukan pengukuran, tandai area di mana drop ceiling akan dipasang. Gunakan alat tulis seperti spidol atau pensil konstruksi yang mudah terlihat di permukaan dinding dan langit-langit. Penandaan ini akan menjadi panduan visual agar pemasangan rangka dan panel lebih presisi serta sesuai rencana.
3. Persiapkan Wall Angle dan Sesuaikan Ukurannya
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan wall angle atau siku plafon yang akan dipasang di sepanjang dinding. Wall angle ini berfungsi sebagai penopang pinggir dari sistem plafon gantung. Potong material ini menggunakan gunting metal agar hasil potongannya rapi dan sesuai dengan panjang yang telah kamu ukur sebelumnya.
4. Pasang Wire Plafon untuk Gantungan Penyangga Utama
Setelah wall angle siap, kamu bisa mulai memasang wire plafon. Wire ini akan digunakan untuk menggantungkan tiang penyangga utama pada rangka plafon. Pastikan wire terpasang dengan kuat dan sejajar di beberapa titik agar rangka plafon bisa tergantung rata dan stabil ketika tiang penyangga utama dipasang.
5. Pasang Tiang Penyangga Utama
Jika wire sudah terpasang pada langit-langit, langkah berikutnya adalah memasang tiang penyangga utama. Tiang ini akan menjadi bagian utama dari rangka plafon yang menahan seluruh struktur. Pastikan posisi dan ketinggian tiang penyangga utama sesuai dengan tanda yang telah kamu buat agar plafon nantinya rata dan kuat.
6. Tambahkan Tiang Penyangga Pendukung di Sisi Kanan dan Kiri
Setelah penyangga utama terpasang, kamu perlu menambahkan tiang penyangga pendukung di sisi kanan dan kiri. Penambahan tiang pendukung ini penting untuk menjaga kestabilan rangka plafon serta memastikan beban tersebar merata. Pemasangan tiang pendukung juga membantu agar panel plafon dapat terpasang dengan lebih mudah dan kokoh.
7. Persiapkan Panel Plafon
Jika struktur rangka plafon sudah selesai, tahap selanjutnya adalah mempersiapkan panel plafon yang akan digunakan untuk menutup rangka tersebut. Ukur ulang setiap celah rangka untuk memastikan ukuran panel yang akan dipotong benar-benar pas dan tidak menyisakan celah.
8. Sesuaikan Ukuran Panel Plafon dengan Rangka
Sebelum dipasang, pastikan panel plafon telah dipotong sesuai dengan panjang dan lebar ruang antar-rangka. Ketepatan ukuran sangat penting agar panel dapat terpasang dengan rapi dan tidak goyang. Panel yang terlalu besar atau kecil akan menyulitkan saat pemasangan dan bisa mengurangi tampilan akhir.
9. Pasang Panel Plafon Menggunakan Sekrup Metal
Setelah panel plafon siap, kamu bisa mulai memasangnya satu per satu ke rangka plafon menggunakan sekrup metal. Untuk hasil yang lebih presisi dan kuat di setiap sisi, kamu disarankan menggunakan GNET Truss Screw, yang dirancang khusus untuk instalasi rangka dan panel plafon. Pastikan setiap panel terpasang rapat dan rata agar hasil akhir terlihat profesional.
Rahasia Plafon Rapi dan Tahan Lama? Ini Solusinya!
Setelah memahami apa itu drop ceiling, fungsi, serta langkah-langkah pemasangannya, kini saatnya kamu memilih material yang tepat agar hasil akhir lebih maksimal. Jangan asal pilih bahan plafon—karena kualitas material sangat menentukan kekuatan, kerapian, dan keawetan instalasi plafonmu.
Untuk itu, Jayaboard Gypsum dari GNET Indonesia adalah pilihan terbaik bagi kamu yang ingin hasil plafon yang presisi, kokoh, dan estetis. Terbuat dari bahan berkualitas tinggi, sudah terbukti tahan lama, mudah dipasang, dan ideal digunakan untuk berbagai jenis proyek interior, baik residensial maupun komersial.