Cara menanam hidroponik secara tepat akan membantu tanaman tumbuh dengan baik. Meski sudah populer, masih belum banyak yang mengimplementasikan cara menanam tanaman di hidroponik dengan benar.
Hidroponik dapat menjadi solusi terbaik sebagai media tanam pada ruang yang sempit. Contohnya seperti pada apartemen atau hunian minimalis. Dalam artikel ini, GNET Indonesia akan mengupas tuntas cara menanam hidroponik.
Apa itu Hidroponik?
Pertama-tama mari ketahui terlebih dahulu apa itu hidroponik. Hidroponik sendiri merupakan cara untuk bercocok tanam tanpa harus menggunakan media tanah. Umumnya cara ini memanfaatkan medium air yang mengandung unsur hara.
Menanam menggunakan hidroponik merupakan teknik yang ramah lingkungan. Pasalnya, teknik tersebut memakai bahan alami dan minim penggunaan zat pestisida secara berlebihan. Hasil tanamannya pun jadi lebih sehat.
Tata Cara Menanam Hidroponik
Berikut ini beberapa cara menanam tanaman hidroponik yang perlu kamu pahami.
1. Mempersiapkan Seluruh Bahan dan Perlengkapan
Langkah pertama, kamu dapat mempersiapkan terlebih dahulu seluruh bahan dan perlengkapan untuk menanam hidroponik. Melalui persiapan yang tepat, proses penanaman akan lebih efisien dan tidak memakan waktu.
Berikut ini beberapa bahan dan perlengkapan yang bisa kau siapkan, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Wadah Tumbuh: Dapat berupa paralon, pot, dan lainnya.
b. Media tanah: Dapat berupa rockwool, arang, serat kelapa, dan kerikil.
c. Nutrisi hidroponik
d. Benih tanaman
e. Cahaya atau lampu tumbuh
f. Alat untuk mengukur pH dan EC
g. Pipa air
h. Instalasi pompa air
2. Melubangi dan Memotong Paralon atau Wadah Tumbuh
Setelah seluruh bahan dan perlengkapan siap, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan wadah tanam. Sebagai contoh, kamu bisa mengambil wadah tumbuh paralon. Pastikan paralon telah dilubangi dengan menggunakan ukuran diameter gelas plastik.
Setelah itu, buat lubang dengan memberi jarak berkisar 10 hingga 15 cm antar lubang. Langkah ini dapat membuat tanaman yang tumbuh tidak terlalu berdesakan. Dengan demikian, tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Bila lubang telah dibuat, selanjutnya kamu bisa menutup kedua ujung paralon menggunakan tutup paralon. Bila kamu tidak mempunyai tutup paralon, dapat menggunakan mataerial plastik. Namun, pastikan lubang pada kedua sisi peralon tertutup rapat agar air tidak mengalami kebocoran.
3. Mengisi Paralon dengan Media Tanam
Setelah membuat paralon yang sesuai, langkah berikutnya adalah isi paralon yang sudah dipersiapkan tadi dengan media tanam. Di sini, kamu bisa menggunakan berbagai media tanam sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran penanaman.
Adapun beberapa media tanam yang bisa kamu pilih, seperti arang, rockwool, serat kelapa, kerikil. Selanjutnya, masukkan media tanam yang telah dipilih ke dalam paralon hidroponik.
Baca Juga: 10 Cara Membuat Rooftop Garden: Konsep Rumah Menteri di IKN
4. Memilih Benih Tanaman
Terdapat beberapa tanaman yang dapat tumbuh dan dibudidayakan menggunakan teknik hidroponik, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Tomat
b. Bawang merah
c. Selada
d. Paprika
e. Bayam
f. Kangkung
g. Buncis
h. Mentimun
i. Pokcoy
j. Anggur
k. Semangka
l. Stroberi
5. Penyemaian Benih
Setelah memilih benih tanaman yang hendak ditanam, kamu dapat mulai melakukan penyemaian terlebih dahulu. Untuk menyemai benih kamu bisa memotong terlebih dahulu ukuran media tanam menjadi 2,5 cm x 2,5 cm.
Setelah itu, basahi media tanam dengan cara mencipratkan air ke atas permukaan media tanam ini. Selanjutnya, buatlah lubang di tengah media tanam dengan kedalaman sekitar 2 mm. Masukkan benih tanaman ke dalam lubang dan tutup menggunakan plastik hitam. Lalu, simpan di ruangan gelap. Setelah 1 hingga 2 hari, kamu dapat melihat hasil penyemaian.
Langkah berikutnya adalah menjemur benih tanaman yang telah disemai di bawah sinar matahari langsung. Pastikan untuk dijemur setiap hari dan menyiram media tanam ketika sudah kering. Ketika sudah muncul daun, benih bisa mulai dipindahkan ke media tanaman hidroponik.
6. Menyiapkan Nutrisi untuk Hidroponik
Guna memaksimalkan pertumbuhan tanaman di hidroponik, kamu dapat memberikan nutrisi. Nutrisi ini lebih dikenal dengan sebutan AB Mix. Kamu dapat mendapatkan AB Mix di toko tanaman terdekat.
AB Mix sendiri berfungsi untuk menyusun pigmen klorofil tanaman yang berperan untuk mengubah energi cahaya menjadi kandungan Mg++. Zat ini berfungsi dalam membantu proses fotosintesis.
7. Menginstalasi Pompa Air
Air merupakan unsur utama dalam menanam tumbuhan di hidroponik. Untuk itu, kamu perlu melakukan instalasi pompa air. Melalui pompa air, kamu dapat memastikan media hidroponik teraliri air sepanjang waktu.
Caranya pun mudah. Pertama-tama, isi ember dengan air. Lalu, pasang pompa guna menyedot air pada ember dan selang. Alirkan air tersebut menuju ujung pipa bagian paling atas. Perhatikan dan pastikan bahwa debit air tetap cukup.
Baca Juga: Memahami Perbedaan Glasswool dan Rockwool Bersama Gnetion
8. Mengatur Pencahayaan
Langkah dalam menanam hidroponik berikutnya adalah mengatur atau mengelola sistem pencahayaan. Jika kamu tinggal di apartemen, kamu bisa menempatkan tanaman hidroponik pada area balkon agar dapat memperoleh cahaya matahari secara langsung.
Lain halnya jika hidroponik ditanam pada area tertutup yang minim cahaya alami. Di sini, kamu dapat mengaplikasikan lampu cahaya tanaman untuk menyinari area media hidroponik. Dengan demikian, tanaman dapat tumbuh secara optimal.
9. Memeriksa Tingkat pH dan EC
Memeriksa kadar keasaman (pH) dan EC (tingkat kondusivitas listrik) bisa menjadi cara opsional yang Kamu lakukan untuk memaksimalkan teknik hidroponik. Untuk melakukannya, kamu harus menggunakan alat khusus, yakni pH meter dan EC meter.
Pertama-tama, celupkan alat pH meter ke dalam larutan, kemudian baca hasilnya. Umumnya, pH yang ideal untuk tanaman hidroponik adalah sekitar 5,5 hingga 6,5. Sementara untu EC biasanya setiap tanaman memiliki tingkat idealnya.
10. Menuai Hasil Panen
Terakhir, ketika penanaman tumbuhan di hidroponik telah berlangsung secara baik, kini saatnya untuk menuai hasil panen. Biasanya, tanaman hidroponik memiliki umur yang pendek berkisar 30 hingga 45 hari.
Saat panen tiba, kamu dapat langsung memotong bagian atas sesuai dengan karakteristik dari jenis tanamannya, dapat dipotong atau langsung dicabut hingga akarnya. Kamu tentunya dapat menikmati sendiri hasil dari panen hidroponik ini. Apabila jumlahnya banyak, kamu dapat menjualnya kembali.
Rekomendasi Media Penanaman Hidroponik
Demikianlah informasi seputar cara menanam tanaman hidroponik, mulai dari melubangi dan memotong paralon sebagai wadah tumbuh, menyiapkan nutrisi hidroponik hingga menuai hasil panen. Melalui lengkah yang tepat akan membantu kamu untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.
Untuk kamu yang sedang bingung dalam memilih media tanam, kamu dapat menggunakan GNET Rock Wool. Selain digunakan sebagai material partisi, GNET Rock Wool juga dapat diaplikasikan sebagai media penanaman hidroponik.
Jadi, tunggu apalagi? Hubungi tim GNET Indonesia untuk mendapatkan informasi lengkap seputar GNET Rock Wool!