7 Perbedaan Gerabah dan Keramik Untuk Kebutuhan Hunian
Pernahkah Kamu menganggap bahwa gerabah dan keramik adalah dua istilah yang merujuk pada material yang sama? Kenyataannya, terdapat sejumlah perbedaan gerabah dan keramik yang cukup signifikan. Perbedaan ini termasuk proses pembuatan, bahan baku, penggunaan, teknik pembuatan, penampilan dan tekstur, dan kekuatannya.
Namun, sekarang Kamu tak perlu bingung karena kali ini GNET Indonesia akan mengupas tuntas seputar tujuh perbedaan utama antara gerabah dan keramik. Melalui pemahaman ini, Kamu dapat mengeksplorasi kelebihannya masing-masing untuk membuat keputusan pembelian yang tepat pada masa mendatang. Simak terus artikel ini sampai tuntas!
Apa Itu Gerabah?
Gerabah merujuk pada sebuah produk yang terbuat dari tanah liat alami. Selanjutnya, material ini dibentuk dan dibakar pada suhu rendah. Proses pembuatan gerabah telah eksis sejak dahulu. Menarknya, proses ini masih digunakan hingga sekarang dengan teknik dasar yang tidak banyak berubah.
Proses pembuatan gerabah umumnya dilakukan dengan tangan menggunakan teknik tradisional, seperti pilin, putar, dan pembentukan dengan tangan secara langsung. Biasanya, gerabah memiliki tekstur kasar dan pori-pori besar.
Apa Itu Keramik?
Keramik adalah istilah umum yang mencakup berbagai produk yang dibuat dari bahan non-logam, termasuk tanah liat, kemudian dibakar pada suhu tinggi guna menghasilkan material yang kuat dan tahan lama. Selain tanah liat, keramik juga bisa terbuat dari berbagai pilihan bahan, seperti kaca dan silika.
Dibandingkan dengan gerabah, keramik sudah dibuat dengan teknologi yang lebih canggih, termasuk roda putar, cetakan, atau coiling dan slab construction. Keramik biasanya memiliki penampilan yang lebih halus dan dapat sangat mengkilap jika dilapisi glasir.
Baca Juga: 10 Cara Memasang Keramik yang Mudah, Bisa Kamu Lakukan Sendiri dan Pasti Presisi
Perbedaan Gerabah dan Keramik
Setelah Kamu memahami konsep gerabah dan keramik, mari pahami seputar perbedaan gerabah dan keramik secara lebih detail. Simak tujuh perbedaan gerabah dan keramik melalui penjelasan berikut.
1. Proses Pembuatan
Proses pembuatan gerabah dapat dikatakan masih bersifat tradisional, yakni dengan cara membentuk tanah liat dengan tangan atau roda putar, kemudian dikeringkan dan dibakar pada suhu rendah berkisar antara 600 hingga 1000 derajat Celcius. Proses ini menghasilkan produk yang lebih berpori sehingga memerlukan glasir untuk menambah ketahanannya terhadap air.
Di lain sisi, proses pembuatan keramik dapat menjadi lebih kompleks. Pembuatan keramik mencakup pembakaran pada suhu yang lebih tinggi, yaitu antara 1000 hingga 1400 derajat Celcius. Proses pembakaran ini mampu menghasilkan material yang sangat kuat dan tahan lama.
2. Bahan Baku
Bahan baku utama gerabah adalah tanah liat hitam dan tanah kuning yang dicampur dengan pasir dan air. Bahan baku utama ini cenderung lebih kasar dan memiliki pori besar sehingga memberikan kesan tekstur yang lebih natural dan tradisional.
Sementara itu, keramik dapat terbuat dari berbagai bahan, seperti tanah liat halus, kaca, hingga silika. Kombinasi ketiga bahan ini memungkinkan keramik memiliki tekstur dan warna beragam, serta daya tahan yang lebih tinggi dibandingkan gerabah.
3. Penggunaan
Biasanya, gerabah ditujukan untuk produk sehari-hari yang fungsional, seperti kendi, celengan, pot bunga, dan tempayan. Selain itu, gerabah juga berpori sehingga lebih banyak digunakan untuk keperluan yang tidak membutuhkan ketahanan air yang tinggi, kecuali jika dilapisi dengan glasir.
Hampir sama dengan gerabah, keramik juga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi fungsional. Keramik juga sering digunakan sebagai produk dekoratif. Ini termasuk peralatan makan, lantai ubin, patung, hingga alat teknik. Pada umumnya, keramik lebih tahan lama sehingga cocok untuk aplikasi yang mengutamakan daya tahan yang tinggi dan estetika.
Baca Juga: 15 Jenis-Jenis Keramik Rumah, Nomor 8 Bikin Hunian Kamu Tampak Mewah
4. Teknik Pembuatan
Teknik pembuatan gerabah relatif sederhana dan masih sering dilakukan secara tradisional. Adapun beberapa teknik yang biasa digunakan oleh para perajin gerabah, seperti teknik putar (throwing) dan teknik cetak tekan (press). Proses ini telah digunakan sejak dahulu dan tetap menjadi metode utama dalam pembuatan gerabah.
Sebaliknya, pembuatan keramik lebih bervariasi dan modern. Adapun beberapa contoh teknik pembuatan keramik, seperti pembuatan dengan tangan langsung, pinching, slab construction, coil construction, dan hand throwing. Setelah itu, keramik dikeringkan, kemudian dibakar menggunakan teknologi oven.
5. Penampilan dan Tekstur
Gerabah memiliki tekstur yang lebih kasar dan natural, serta memiliki pori-pori yang lebih besar. Warna gerabah cenderung cokelat atau merah tergantung jenis tanah liat yang digunakan. Produk yang terbuat dari gerabah umumnya memiliki tampilan yang lebih tradisional dan terkesan rustic.
Di lain sisi, keramik memiliki tekstur lebih halus dari gerabah dan dapat dibuat menjadi mengkilap jika dilapisi glasir. Warna dan penampilannya pun bervariasi, tergantung pada bahan dan teknik yang digunakan. Keramik memiliki penampilan yang lebih modern dan elegan, sepertI lantai keramik dengan motif marmer dan soft marble.
6. Kekuatan
Perbedaan gerabah dan keramik selanjutnya adalah kekuatannya. Dibakar pada suhu rendah, gerabah dapat lebih rapuh dan mudah pecah sehingga masuk dalam kategori barang pecah belah. Ini membuatnya kurang cocok untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan tinggi dan penggunaan intensif.
Sementara itu, keramik yang dibakar pada suhu tinggi memiliki karakteristik jauh lebih kuat dan tahan lama. Tak heran jika keramik ideal untuk aplikasi yang memerlukan ketahanan terhadap benturan dan kondisi ekstrem.
7. Contoh Gerabah dan Keramik
Pada umumnya, gerabah dibuat untuk keperluan sehari-hari dan bisa juga berupa produk dekoratif. Adapun beberapa contoh produk gerabah, seperti kendi, pot bunga, asbak, dan patung tradisional.
Di sisi lain, keramik memiliki aplikasi yang lebih luas dan dibuat untuk keperluan yang lebih spesifik dan teknis. Berikut beberapa contoh keramik, di antaranya adalah piring dan mangkuk, cangkir dan gelas, vas bunga, wastafel, ubin lantai, dekorasi dinding, dan patung modern.
Lebih Baik Gerabah atau Keramik?
Demikianlah informasi mengenai perbedaan gerabah dan keramik. Baik gerabah maupun keramik, keduanya sama-sama memiliki keunikan dan keunggulannya masing-masing. Pemilihan yang tepat tergantung pada beberapa faktor, seperti preferensi gaya dan estetika, tujuan penggunaan, anggaran dan proses perawatan.
Jika Kamu mencari produk yang sederhana, menonjolkan kesan tradisional, dan lebih murah, gerabah bisa menjadi pilihan yang tepat. Gerabah cocok untuk dekorasi rumah yang ingin menampilkan kesan alami dan memberikan sentuhan estetika yang hangat dan autentik.
Namun, jika Kamu membutuhkan produk yang lebih tahan lama, serbaguna, dan estetis, keramik menjadi pilihan cerdas. Keramik lebih tahan terhadap air, panas, dan bahan kimia sehingga cocok untuk penggunaan yang intensif. Selain itu, keramik juga memiliki berbagai pilihan desain dan warna yang dapat disesuaikan dengan gaya interior yang diinginkan.
Temukan berbagai tip, panduan, dan inspirasi lainnya seputar material bangunan hanya di GNET Indonesia!