Apa itu gording? Bayangkan atap rumah seperti payung raksasa yang melindungi kamu dari terik matahari dan hujan. Agar payung tersebut tetap terbentang dengan kokoh, dibutuhkan rangka yang kuat.
Dalam konstruksi bangunan, rangka atap diibaratkan sebagai kuda-kuda, sedangkan gording adalah balok horizontal yang menyangga kuda-kuda tersebut. Gording inilah yang menjadi penopang utama beban atap sehingga bangunan tetap aman dan kokoh. Agar kamu lebih memahaminya, mari simak pengertian gording, fungsi, serta jenisnya dalam artikel ini!
Apa yang Dimaksud dengan Gording dalam Konstruksi?
Gording atau yang sering disebut purlin merupakan salah satu komponen struktural yang memiliki peran penting dalam konstruksi atap. Dalam dunia konstruksi, gording merujuk pada balok horizontal yang dipasang di antara kuda-kuda dan usuk untuk menopang rangka atap.
Gording terletak di bagian atas kuda-kuda dan berfungsi sebagai dudukan bagi material atap seperti genteng, baja ringan, dan bahan penutup atap lainnya. Komponen ini terbuat dari berbagai material, termasuk kayu, baja ringan, atau beton, tergantung pada jenis bangunan dan beban yang harus ditopang.
Gording juga berperan penting dalam mendistribusikan beban secara merata ke seluruh rangka atap. Beban yang didistribusikan oleh gording meliputi beban mati (berat atap itu sendiri), beban hidup (seperti angin dan hujan), serta beban tambahan lain yang mungkin terjadi seiring waktu.
Sumber: Freepik
Fungsi Utama Gording
Dalam konstruksi atap, gording memiliki beberapa fungsi krusial yang membuatnya menjadi elemen yang sangat penting. Berikut adalah sejumlah fungsi utama gording dalam dunia konstruksi.
1. Penopang Beban Atap
Fungsi utama gording adalah sebagai penopang beban atap. Beban yang ditopang oleh gording meliputi beban mati, yaitu berat dari material atap itu sendiri, serta beban hidup yang berasal dari pengaruh luar seperti angin dan hujan. Melalui adanya gording, beban-beban tersebut didistribusikan secara merata ke seluruh struktur rangka atap dan diteruskan ke kuda-kuda.
Kekuatan gording yang terbuat dari material seperti baja ringan atau kayu sangat bergantung pada ketebalan dan kualitas material yang digunakan. Pada bangunan yang menggunakan atap berat seperti atap baja ringan, gording dari baja ringan menjadi pilihan untuk menopang beban yang lebih besar.
2. Menjaga Kestabilan Atap
Selain menjadi penopang beban, gording juga berperan dalam menjaga kestabilan struktur atap. Pada bangunan yang memiliki atap besar atau luas, gaya-gaya eksternal seperti angin kencang atau getaran dari aktivitas di dalam bangunan bisa menyebabkan atap bergeser atau melengkung.
Sebagai contoh, pada area dengan angin kencang, atap akan terus-menerus terpapar gaya dorong dari berbagai arah. Gording membantu struktur atap menjadi lebih seimbang sehingga risiko kerusakan seperti melengkung atau runtuh bisa diminimalkan.
Baca Juga: 5 Model Atap Rumah Minimalis, Jadikan Hunian Lebih Estetik
3. Meningkatkan Kekuatan Struktur Atap
Gording juga berfungsi untuk menambah kekuatan keseluruhan struktur atap. Melalui distribusi beban yang merata, rangka atap menjadi lebih kuat dan tahan terhadap berbagai tekanan eksternal. Nantinya, gording bekerja sama dengan elemen struktural lainnya, seperti kuda-kuda dan usuk, guna menciptakan sistem rangka atap yang solid.
Dalam bangunan yang memiliki bentang atap panjang, gording sering kali diperkuat dengan tambahan komponen seperti bracing (pengaku) untuk menambah kekuatannya. Teknik ini memastikan bahwa rangka atap memiliki kemampuan untuk menopang beban yang besar tanpa kehilangan integritas struktural.
4. Penyokong Material Atap
Gording juga berperan sebagai dudukan untuk material penutup atap, seperti genteng, seng, atau panel baja ringan. Material penutup atap perlu disokong dengan kuat untuk mencegah pergeseran atau kerusakan selama masa pakai bangunan.
Pada konstruksi atap dengan material berat seperti genteng tanah liat, gording harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan tekanan vertikal dari material atap sekaligus mencegah penurunan performa dari rangka atap itu sendiri. Dengan demikian, ketebalan gording dan jaraknya harus diperhitungkan dengan tepat untuk mendukung material atap yang digunakan.
5. Mencegah Kuda-Kuda Melengkung
Kuda-kuda merupakan bagian dari rangka atap yang berfungsi untuk menopang beban dari gording. Jika gording dipasang dengan jarak yang tidak sesuai atau material yang digunakan tidak cukup kuat, hal ini bisa menyebabkan kuda-kuda melengkung atau mengalami deformasi akibat beban yang tidak merata.
Gording membantu mendistribusikan beban secara merata sehingga kuda-kuda tetap dalam kondisi yang baik dan tidak melengkung. Gording yang kuat juga akan menjaga agar rangka atap tetap berada dalam posisi yang benar tanpa mengalami pergeseran atau perubahan bentuk.
Sumber: Freepik
Jenis-Jenis Gording Berdasarkan Material
Pemilihan material gording harus dilakukan dengan cermat agar atap memiliki daya tahan yang baik. Berikut ini adalah tiga jenis gording berdasarkan materialnya.
1. Gording Beton
Gording beton biasanya digunakan pada konstruksi bangunan bertingkat atau struktur besar yang membutuhkan daya dukung lebih kuat. Beton terkenal sangat tahan lama dan memiliki daya tahan tinggi terhadap beban berat serta cuaca ekstrem. Gording beton sangat efektif digunakan dalam proyek besar, seperti gedung perkantoran dan bangunan industri.
Gording beton terbuat dari beton bertulang, yaitu beton yang diperkuat dengan baja tulangan. Kombinasi antara kekuatan tekan beton dan kekuatan tarik baja tulangan membuat gording beton sangat kuat dalam menahan beban horizontal maupun vertikal.
Baca Juga: Atap Pelana: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan dan Contoh Inspirasinya
2. Gording Kayu
Gording kayu adalah jenis gording yang banyak digunakan pada bangunan tradisional atau rumah tinggal yang mengutamakan estetika dan nuansa alami. Kelebihan utama kayu sebagai material gording adalah kemampuannya untuk memberikan isolasi termal yang baik.
Atap dengan gording kayu cenderung lebih dingin karena kayu tidak menghantarkan panas sebaik logam. Namun, kayu memiliki beberapa kelemahan yang perlu kamu pertimbangkan, seperti kerentanannya terhadap serangan rayap, dan risiko lapuk akibat kelembapan tinggi.
3. Gording Baja Ringan
Untuk daya tahan yang lebih kuat, baja ringan juga menjadi salah satu material yang paling banyak digunakan dalam konstruksi modern. Salah satu kelebihan utama baja ringan adalah kemampuannya untuk menahan beban atap tanpa menambah tekanan berlebih pada struktur bangunan.
Baja ringan memiliki berbagai keunggulan, seperti anti karat karena dilapisi dengan lapisan galvalume yang melindunginya dari korosi. Selain itu, pemasangannya relatif lebih cepat dibandingkan material lain karena materialnya ringan dan mudah dibentuk. Dalam proyek konstruksi komersial dan perumahan, baja ringan banyak dipilih karena terjangkau.
Sumber: Freepik
Jarak Gording Baja Ringan
Menentukan jarak gording baja ringan yang tepat merupakan langkah penting dalam proses instalasi rangka atap. Tujuan utama dari pengaturan jarak gording ini adalah untuk memastikan distribusi beban yang merata dan menjaga kestabilan struktur atap secara keseluruhan.
Apabila kamu menggunakan baja ringan sebagai gording, umumnya jarak standar antara gording baja ringan adalah 150 cm. Namun, jika menggunakan genteng metal, sebaiknya kamu membuat jarak antar gording menjadi lebih lebar agar lebih efisien. Dalam beberapa kondisi, jarak ini dapat disesuaikan tergantung pada ukuran dan jenis atap yang kamu pasang.
Ukuran Gording Baja Ringan
Sebagai material yang memiliki daya tahan yang kuat dan kokoh untuk gording, penggunaan baja ringan harus memperhatikan dimensi yang tepat agar rangka atap dapat menahan beban dengan baik. Berikut beberapa ukuran gording baja ringan.
1. Baja Ringan Reng
Reng berfungsi untuk menahan beban material atap secara langsung. Reng baja ringan biasanya memiliki ukuran dengan tinggi 4,8 cm dan lebar 3 cm, serta ketebalan sekitar 0,45 mm. Panjang standar untuk baja ringan reng umumnya adalah 6 m.
Ukuran tersebut ideal untuk mendukung berbagai jenis material atap, terutama material yang lebih ringan, seperti genteng metal. Ketebalan 0,45 mm memberikan keseimbangan antara kekuatan dan bobot. Ini memungkinkan reng untuk menopang beban tanpa menambah tekanan berlebih pada struktur rangka.
Baca Juga: Mengenal Apa itu Reng, Fungsi, Jenis dan Daftar Harganya
2. Baja Ringan Hollow
Baja ringan hollow merupakan salah satu jenis baja ringan yang sering digunakan sebagai elemen tambahan dalam rangka atap. Bentuknya yang berongga membuatnya ringan dan tetap memiliki kekuatan yang cukup untuk mendukung struktur atap.
Ukuran standar untuk baja ringan hollow biasanya adalah tinggi 1,5 cm dan lebar 3 cm, atau pilihan lainnya adalah tinggi dan lebar yang sama, yakni 3 cm x 3 cm. Ketebalannya berkisar sekitar 0,3 mm, dengan panjang standar sekitar 4 m. Dimensi ini cukup efisien tanpa menambah berat berlebih pada struktur utama.
3. Baja Ringan Kanal C
Baja ringan kanal âCâ merujuk pada salah satu jenis baja ringan dengan kekuatan tertinggi yang sering digunakan dalam konstruksi rangka atap. Fungsi utamanya adalah sebagai penopang utama rangka atap.
Ukuran yang umum untuk baja ringan kanal âCâ adalah tinggi 7,5 cm dengan lebar 3,5 cm. Ketebalannya bervariasi antara 0,6 mm hingga 1 mm, tergantung pada kebutuhan proyek konstruksi. Selain itu, panjang standar kanal âCâ adalah 6 meter sehingga memudahkan dalam pemasangan pada bentang atap yang cukup luas.
Penutup
Sekarang, kamu sudah lebih memahami tentang apa itu gording. Menjadi komponen penting dalam konstruksi atap, gording berfungsi sebagai penopang beban dan memberikan stabilitas pada struktur atap. Pemilihan material gording yang tepat, dari baja ringan hingga kayu, serta penentuan jarak dan ukuran yang sesuai akan memastikan atap tetap kokoh dan tahan lama.
Apabila kamu sedang menjadi baja ringan berkualitas untuk membuat gording, percayakan saja pada GNET Indonesia. Melalui GNET Baja Ringan, GNET Reng, dan GNET Hollow, kamu akan mendapatkan material atap dari material galvalume yang kuat, tahan lama, dan mudah dipasang.
Segera konsultasikan kebutuhan kamu bersama tim GNET Indonesia.
Terus pantau informasi menarik lainnya seputar material bahan bangunan di situs web GNET Indonesia!