Atap merupakan salah satu elemen yang tak boleh ditinggalkan dalam sebuah hunian. Dengan adanya atap, hunian akan terlindung dari teriknya panas matahari dan guyuran hujan. Salah satu atap yang banyak digunakan adalah atap pelana.
Dalam implementasinya, atap terbagi dalam beberapa jenis. Kali ini GNET Indonesia akan mengajak kamu untuk kenal lebih dekat dengan atap pelana. Yuk, langsung saja simak informasinya dalam artikel ini!
Apa itu Atap Pelana
Atap pelana merupakan jenis atap atau genting yang mempunyai dua sisi miring pada bubung. Dua sisi miring bubung tersebut tampak mirip seperti pelana kuda. Karena itulah atap jenis ini dikenal dengan sebutan atap pelana.
Pada umumnya, genting ini memiliki sisi kemiringan sudut sekitar 30 derajat hingga 40 derajat. Dari sudut kemiringan tersebut bakalan menghasilkan sebuah ruang pada plafon hunian. Bagi Kamu yang ingin menggunakan atap pelana dapat menyesuaikan sudut kemiringannya sesuai kebutuhan.
Kamu bisa membuat sudut kemiringan baik secara menjulang ataupun landai. Akan tetapi, sebaiknya Kamu tidak membuatnya dengan terlalu menjulang agar atap tak mudah lepas. Sebaliknya, jangan pula membuat atap terlalu landai karena akan menyebabkan genangan pada saat hujan terjadi.
Sumber: Freepik
Kelebihan Atap Pelana
Selanjutnya, mari kita ketahui kelebihan dari atap pelana sebagai berikut:
1. Mudah Instalasi
Kamu bisa dengan mudah dalam melakukan instalasi atap pelana karena hanya perlu memperhatikan sudut kemiringannya saja. Terlebih bila hunian Kamu berbentuk seperti box kubus atau balok.
Strukturnya yang sederhana membuat proses pemasangan lebih efisien, bahkan bagi tukang bangunan yang belum terbiasa dengan model atap yang kompleks. Ini tentu menjadi keuntungan tersendiri karena waktu pengerjaan pun bisa lebih cepat.
2. Hemat Biaya
Desainnya yang tidak kompleks menjadikan pemasangan atap pelana tidak rumit. Dengan begitu, Kamu tidak membutuhkan waktu yang lama pada saat pemasangan sehingga budget yang dikeluarkan bakal lebih hemat.
Selain hemat dari segi pemasangan, atap pelana juga tidak membutuhkan material yang rumit atau mahal. Kamu bisa menggunakan bahan penutup atap yang umum di pasaran seperti genteng tanah liat, beton, metal, dan shingles.
Baca Juga: 11 Model Atap Rumah Memanjang ke Belakang: Modern dan Unik!
3. Tak Mudah Bocor
Bentuk pelana pada genting memberikan kesan solid pada atap hunian. Alhasil risiko terjadinya kebocoran. Genangan air hujan juga dapat ditanggulangi karena bentuk genting yang memungkinkan aliran dapat langsung turun ke tanah tanpa harus menggenang pada atap hunian.
Kemiringan atap yang ideal pada desain pelana memungkinkan air mengalir dengan lancar ke talang dan saluran drainase. Hal ini membuat atap pelana sangat cocok digunakan di wilayah dengan curah hujan tinggi.
4. Menghasilkan Ruang Plafon
Atap pelana menghasilkan ruang plafon pada langit-langit hunian. Keberadaan ruang plafon bisa Kamu manfaatkan untuk berbagai hal, seperti membuat kamar tidur, gudang, dan lain sebagainya.
Ruang kosong pada plafon tersebut juga bisa dioptimalkan sebagai loteng atau mezzanine, terutama pada rumah bertingkat atau rumah dengan konsep hemat ruang. Tentunya hal ini bisa memberi nilai tambah dari sisi fungsi bangunan.
5. Estetika
Kesan estetik juga muncul pada bangunan yang menggunakan genting jenis ini. Hal tersebut karena atap pelana mempunyai tampilan desain sederhana dan klasik. Cocok untuk berbagai jenis konsep bangunan.
Tampilan segitiga simetris pada bagian fasad rumah memberikan kesan elegan dan bersih. Saat ini, banyak arsitek modern yang memadukan bentuk atap pelana dengan elemen kaca dan kayu untuk menciptakan gaya tropis minimalis.
Sumber: Freepik
Kekurangan Atap Pelana
Bila sebelumnya sudah dibahas tentang kelebihan, saat ini mari ketahui kekurangan dari atap pelana.
1.Genting Rentan Roboh
Bila Kamu tinggal di daerah dengan curah hujan tinggi dan angin kencang sebaiknya membuat kuda-kuda atap yang lebih kuat. Hal ini karena atap pelana rentan goyah dari tiupan angin. Bila kuda-kuda atap tidak cukup kuat, dikhawatirkan genting akan roboh.
Untuk mengurangi risiko tersebut, kamu bisa menggunakan rangka atap dari material baja ringan yang sudah teruji kekuatannya. Pastikan juga setiap sambungan rangka terpasang rapat dan menggunakan sekrup berkualitas agar struktur atap tetap kokoh saat diterpa angin kencang.
2. Mudah Retak
Negara tropis seperti Indonesia tentu memperoleh paparan sinar matahari dan air hujan. Jika Kamu tidak memberikan perawatan maksimal pada genting jenis ini dikhawatirkan atap akan mengalami keretakan.
Kondisi ini bisa semakin parah jika genting yang digunakan berbahan dasar tanah liat atau semen biasa tanpa lapisan pelindung. Oleh karena itu, sebaiknya pilih genting yang telah melalui proses finishing seperti coating atau pelapisan anti-air agar lebih tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem.
3. Menahan Beban Air Hujan
Atap pelana cuma mempunyai dua sisi. Akibatnya beban akan guyuran air hujan bakal bertumpu pada dua sisi tersebut. Bilamana struktur kuda-kuda tidak kuat maka bisa-bisa atap pelana mengalami kerobohan ketika hujan lebat menerpa.
Sebagai langkah antisipasi, kamu bisa menambahkan talang air yang memadai di kedua sisi atap untuk mengalirkan air dengan lebih lancar. Selain itu, periksa dan bersihkan saluran air secara berkala agar tidak tersumbat oleh dedaunan atau kotoran lainnya yang bisa menyebabkan genangan.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Insulasi Atap Peredam Panas Terbaik
Sumber: Freepik
Jenis-Jenis Atap Pelana
Berikut ini adalah beberapa jenis atap pelana yang bisa kamu jadikan sebagai inspirasi saat membangun rumah.
1. Atap Pelana Depan
Atap pelana depan adalah jenis atap pelana yang bagian gentengnya menghadap ke arah depan hunian. Umumnya terdiri dari dua sisi atap dengan ukuran berbeda, yakni bagian utama lebih besar dan bagian depannya lebih kecil.
Dalam pembuatan atap pelana depan, kamu perlu memperhitungkan aliran air hujan agar tetap optimal, terutama pada sisi atap yang lebih kecil. Desain ini sangat cocok bagi Kamu yang ingin menampilkan karakter klasik dalam hunian modern.
2. Atap Pelana Menyilang
Atap pelana menyilang atau silang pelana merupakan jenis atap yang terbentuk dari dua atau lebih garis atap berbentuk pelana yang saling berpotongan. Atap ini biasanya dipasang pada struktur bangunan yang memiliki sudut tegak lurus, seperti rumah berbentuk huruf L atau T.
Jika tidak dirancang dengan benar, sambungan pertemuan antar bidang atap bisa menjadi titik rawan kebocoran. Oleh karena itu, sebaiknya kamu juga memasang flashing atau pelapis sambungan.
3. Atap Pelana Kotak
Jenis atap pelana selanjutnya adalah atap pelana kotak, yakni desain atap yang digunakan pada rumah dengan bentuk kotak memanjang. Pada umumnya, bangunan yang menggunakan atap pelana kotak akan memiliki lebar yang pendek di bagian depan, sedangkan bagian belakangnya memanjang ke arah belakang.
Atap pelana kotak sangat cocok untuk rumah-rumah yang berdempetan atau dalam kompleks perumahan dengan unit-unit yang saling tersambung. Frame atapnya dibuat agar efisien, tetapi tetap kuat sehingga memungkinkan pemasangan talang air serta ventilasi yang baik.
Contoh Inspirasi Atap Pelana untuk Hunian
Setelah tahu kelebihan dan kekurangan atap pelana, apakah Kamu tertarik untuk menerapkannya pada hunian? Jika tertarik berikut ada beberapa inspirasi yang bisa jadi referensi:
1. Atap Pelana Kotak
Rumah atap pelana kotak merupakan inspirasi desain menarik yang bisa Kamu gunakan. Terlebih jika hunian Kamu berkonsep minimalis. Penggunaan genting jenis ini akan semakin menambah kesan estetik.
2. Atap Pelana Asimetris
Buat Kamu yang suka konsep hunian dengan desain yang sedikit berbeda bisa gunakan atap pelana asimetris. Bentuknya yang tidak memiliki kesamaan ukuran pada sisi satu dan lainnya memberikan tampilan unik dan menarik.
3. Atap Pelana dengan Balkon
Penggunaan atap pelana akan memberikan ruang plafon pada hunian. Nah, apabila memungkinkan Kamu dapat membuat balkon pada bagian sisi atap yang tidak menutupi bangunan seperti pada gambar di atas.
Demikian ulasan tentang pengertian atap pelana, kelebihan, kekurangan, jenis-jenisnya hingga contoh inspirasinya. Bagaimana, tertarik untuk mengaplikasikannya pada hunian Kamu?
Apabila kamu sedang mencari genteng untuk atap pelana, pertimbangkan untuk menggunakan GNET Atap Shingles. Dapat diaplikasikan pada berbagai bentuk jenis atap, GNET Atap Shingles dari GNET Indonesia memiliki daya tahan yang baik terhadap iklim tropis Indonesia.
Jadi, jangan menunda lagi. Hubungi tim GNET Indonesia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar GNET Atap Shingles sekarang!