Selain meningkatkan estetika ruangan, plafon juga dapat menciptakan ilusi ruang yang lebih luas dan elegan, contohnya plafon gypsum desain bertingkat. Lalu, bagaimana cara pasang plafon gypsum bertingkat?
Menurut para ahli desain interior, penggunaan plafon bertingkat mampu memberikan dimensi visual yang lebih dinamis serta mendukung pencahayaan yang lebih optimal. Agar kamu lebih memahaminya, dalam artikel ini GNET Indonesia akan menjelaskan secara detail langkah-langkah cara pasang plafon gypsum bertingkat.
Jenis-Jenis Pemasangan Plafon
Ada dua jenis pemasangan plafon utama yang bisa kamu pilih, yaitu plafon internal dan eksternal. Setiap jenis pemasangan plafon ini tentunya memiliki keunggulan dan aplikasi yang berbeda.
1. Plafon Internal
Plafon internal adalah jenis plafon yang dipasang di dalam ruangan. Jenis ini biasanya menggunakan papan gipsum yang mampu menghasilkan permukaan yang halus dan rapi. Papan gipsum ini direkomendasikan untuk digunakan dengan finishing sambungan tertutup atau flush joint.
Plafon internal sangat ideal untuk ruang tamu, kamar tidur, dan area lainnya di dalam rumah yang bersih dan elegan. Bukan hanya itu, plafon internal juga berfungsi sebagai isolasi suara dan termal, membantu menjaga kenyamanan di dalam ruangan.

Sumber: Freepik
2. Plafon Eksternal
Plafon eksternal digunakan di luar ruangan dan dirancang untuk menahan kondisi cuaca yang bervariasi. Biasanya, produk yang direkomendasikan untuk plafon eksternal adalah papan semen yang lebih tahan terhadap kelembaban dan perubahan suhu.
Pada plafon eksternal, kamu bisa menggunakan finishing sambungan (nat) terbuka atau tertutup. Hal ini tentunya tergantung pada preferensi estetika dan kebutuhan fungsional. Plafon eksternal sangat cocok untuk teras, balkon, area luar hunian.

Sumber: Freepik
Cara Pasang Plafon Gypsum Bertingkat
Pemasangan plafon gypsum bertingkat memerlukan sedikit teknik yang lebih detail dibandingkan dengan pemasangan plafon gypsum flat. Namun, kamu tidak perlu bingung karena cara pasang plafon gypsum bertingkat sangat mudah jika kamu mengikuti tahapan berikut.
1. Mempersiapkan Alat dan Bahan
Langkah pertama dalam pemasangan plafon gypsum adalah mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan. Berikut ini beberapa alat yang kamu butuhkan.
1. Meteran
2. Sipat datar
3. Chalkline
4. Gergaji
5. Cutter
6. Gergaji pelubang
7. Bor dan kepala bor
8. Pensil tukang
9. Gunting metal
10. Palu Kepala cembung
Selain alat-alat, kamu juga membutuhkan bahan utama yang diperlukan.
1. Papan gypsum
2. Kapi
3. Raskam
4. Penghalus dan kertas gosok
2. Menentukan Ketinggian Atap
Langkah selanjutnya adalah menentukan ketinggian plafon agar pemasangan lebih presisi. Dalam tahap ini, sebaiknya gunakan waterpass atau laser level untuk memastikan bahwa ketinggian yang diinginkan sejajar dan simetris di setiap sisi ruangan.
Biasanya, tinggi plafon berkisar antara 2,7 m hingga 3,5 m yang bergantung pada desain dan kebutuhan pencahayaan. Penentuan ketinggian juga harus mempertimbangkan elemen lain seperti pemasangan lampu atau AC. Jika ingin menggunakan pencahayaan tersembunyi (indirect lighting), sebaiknya beri jarak lebih dari 15 cm antara trap plafon bawah dan atas.
3. Memasang Rangka Atap Menggunakan Hollow
Rangka atap berfungsi sebagai struktur utama yang menopang seluruh papan gypsum. Untuk membuatnya, kamu bisa menggunakan hollow ukuran 4x4 cm pada dinding. Pastikan pemasangan sejajar agar tidak terjadi kemiringan saat pemasangan papan gypsum nantinya.
Sementara untuk menyambungkan hollow pada struktur atap, kamu bisa menggunakan sistem suspended ceiling. Selain itu, jarak antar hollow utama sebaiknya sekitar 120 cm, sedangkan hollow pendukung bisa dipasang setiap 40â60 cm agar rangka lebih kuat dan tidak mudah melendut.
4. Memotong Papan Gypsum Sesuai Area Pemasangan
Setelah rangka selesai, langkah berikutnya adalah memotong papan gypsum sesuai kebutuhan. Contohnya, area pemasangan adalah ruangan yang memanjang, kamu bisa membuat trap bagian bawah di sisi kanan dan kiri dengan ukuran sekitar 45 cm.
Selanjutnya, untuk bagian depan, gunakan satu lembar papan gypsum berukuran standar 120 cm agar tampilan lebih rapi dan minim sambungan. Sebaiknya, kamu memastikan setiap potongan memiliki tepi yang halus agar lebih mudah dipasang dan tidak menyebabkan celah saat penyambungan.

Sumber: Freepik
5. Membuat Rangka Drop Ceiling
Drop ceiling atau plafon gantung adalah bagian dari plafon bertingkat yang dibuat lebih rendah dari struktur utama. Untuk membuatnya, kamu bisa memasang kaki-kaki hollow yang berdiri vertikal ke atas dengan jarak sekitar 15 cm dari pinggir plafon utama. Pastikan semua kaki hollow dipasang dengan kuat menggunakan sekrup agar tidak goyah.
Setelah kaki hollow terpasang, lalu sambungkan dengan hollow horizontal yang akan menjadi dasar pemasangan papan gypsum. Pastikan posisi drop ceiling sejajar agar hasil akhir terlihat lebih rapi. Selain untuk estetika, drop ceiling juga berfungsi sebagai tempat pemasangan lampu LED strip atau indirect lighting.
6. Memasang Kaki Trap Rangka Atas
Untuk memperkuat struktur, kamu perlu memasang kaki trap pada bagian rangka atas dengan jarak sekitar 120 cm. Kaki trap ini berfungsi sebagai penyangga tambahan yang akan menjaga kestabilan plafon gypsum bertingkat. Gunakan hollow 2 x 4 cm dan pasang di setiap sudut drop ceiling agar lebih kokoh.
Adapun pemasangan kaki trap harus dilakukan secara presisi agar tidak ada bagian yang melengkung atau kendur. Selain itu, pastikan semua sambungan diperkuat dengan sekrup yang kuat agar plafon tidak mudah bergeser atau retak saat sudah selesai dipasang.
7. Memasang Hollow Untuk Rangka Utama Trap Atas
Setelah kaki trap terpasang, lanjutkan dengan pemasangan hollow utama untuk trap atas. Kamu bisa menggunakan hollow berukuran 4 x 4 cm dan pasang secara horizontal dengan jarak sekitar 120 cm. Rangka ini akan menjadi pondasi utama bagi papan gypsum di bagian atas plafon bertingkat.
Untuk meningkatkan kekuatan, tambahkan juga rangka hollow tambahan yang dipasang vertikal di bagian tengah. Dengan lebar sekitar 180 cm dan panjang 5 m, hollow ini berfungsi sebagai penopang tambahan yang akan membuat plafon lebih stabil. Pastikan semua sambungan terpasang kuat agar tidak terjadi pergeseran saat pemasangan papan gypsum.
8. Memasang Papan Gypsum Bagian Atas
Setelah rangka utama selesai, langkah selanjutnya adalah pemasangan papan gypsum untuk bagian trap atas. Pada tahap ini, kamu bisa menggunakan sekrup gypsum dengan jarak 20 cm antar titik untuk memastikan papan terpasang dengan kuat. Pastikan pemasangan rapi dan tidak ada celah antara satu lembar dengan lembar lainnya.
Jika ada sambungan antar papan, segera aplikasikan jointing compound untuk menutup celah dan menyamarkan garis sambungan. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan fiberglass tape agar hasilnya lebih rata dan tidak mudah retak saat compound mengering.

Sumber: Freepik
9. Memasang Papan Gypsum untuk Trap Bagian Bawah
Setelah pemasangan papan gypsum pada trap bagian atas selesai, langkah berikutnya adalah memasang papan gypsum untuk bagian bawah. Trap bagian bawah ini berfungsi sebagai bagian estetik yang memberikan kesan bertingkat pada plafon serta sebagai tempat pemasangan pencahayaan tambahan seperti indirect lighting atau downlight.
Dalam pemasangan papan gypsum trap bagian bawah untuk menyambungkannya ke rangka hollow, kamu bisa menggunakan gypsum screw dengan jarak 20 cm antar sekrup. Jika ada bagian yang tidak sejajar, bisa dilakukan sedikit penyesuaian dengan menambahkan dudukan tambahan pada rangka.
10. Memasang Papan Gypsum di Sisi Kanan dan Kiri
Setelah pemasangan papan gypsum pada bagian bawah selesai, langkah selanjutnya adalah memasang papan gypsum pada sisi kanan dan kiri dari plafon bertingkat. Sisi kanan dan kiri ini biasanya memiliki ukuran sekitar 45 cm, tetapi bisa disesuaikan dengan desain yang diinginkan.
Selain faktor estetika, pemasangan sisi kanan dan kiri juga bertujuan untuk menyembunyikan rangka hollow yang digunakan sebagai penopang. Dengan begitu, seluruh bagian plafon terlihat lebih rapi dan menyatu secara keseluruhan.
11. Menutup Lubang Antara Trap Atas dan Bawah
Setelah semua papan gypsum terpasang dengan baik, langkah berikutnya adalah menutup lubang atau celah yang masih terlihat. Jarak lubang di antara trap atas dan bawah ini berjarak 15 cm yang menyesuaikan jarak antara trap plafon bawah dan atas. Untuk itu, kamu bisa menggunakan papan gypsum kembali.
Selain lebar papan gypsum yang berjarak 15 cm, selanjutnya kamu juga menentukan panjang papan gypsum penutup lubang yang disesuaikan dengan celah yang ada. Selanjutnya, kencangkan papan gypsum dengan gypsum screw dan beri jarak sekitar 20 cm antar sekrup.
12. Melakukan Finishing
Langkah terakhir adalah melakukan tahapan finishing. Tahap ini bertujuan untuk menyempurnakan tampilan dan memperpanjang daya tahan plafon. Dalam langkah ini, kamu bisa menambahkan compound untuk menutup celah yang ada.
Setelah itu, kamu juga bisa melakukan pengecatan plafon sesuai dengan desain ruangan, bisa menggunakan cat berbasis air dengan finishing matte atau satin. Selain itu, lakukan pemasangan lampu pada area drop ceiling.

Sumber: Freepik
Tips Melakukan Pemasangan Plafon
Berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat kamu pertimbangkan sebelum memulai pemasangan.
1. Rekomendasi Aplikasi
Untuk area dengan tingkat kelembapan tinggi, seperti kamar mandi, dapur, atau teras yang tertutup, sebaiknya kamu menggunakan papan semen. Material ini lebih tahan terhadap air dan tidak mudah berjamur sehingga dapat mencegah kerusakan akibat kelembapan berlebih.
Sebaliknya, untuk ruangan dengan ventilasi udara yang baik dan tingkat kelembapan yang lebih rendah, lebih disarankan menggunakan papan gypsum, contohnya seperti ruang tamu dan kamar tidur. Papan gypsum lebih ringan, mudah dipasang, dan mampu memberikan hasil akhir yang lebih halus dibandingkan papan semen.
2. Metode Pemasangan pada Rangka Furing atau Hollow
Dikutip dari Mentor Gnetion Academy, Vivi Satria Wibawa, metode pemasangan plafon menggunakan rangka furing atau hollow memberikan hasil terbaik dibandingkan dengan pemasangan langsung pada struktur atap. Dengan demikian, metode ini sangat direkomendasikan.
Pemasangan plafon pada rangka furing atau hollow bisa menciptakan struktur plafon yang lebih stabil, rata, dan mampu menahan beban dengan lebih baik. Selain itu, furing atau hollow juga membantu menciptakan permukaan plafon yang lebih rapi dan mengurangi risiko retak pada sambungan gypsum.
3. Material Metal Furing dan Hollow
Pemilihan rangka yang tepat sangat penting untuk memastikan kekuatan dan kestabilan plafon dalam jangka panjang. Rangka furing atau hollow yang digunakan sebaiknya memiliki ketebalan minimal 0,3 mm hingga 0,5 mm untuk menopang beban papan gypsum dengan baik.
Adapun rentang standar pemasangan furing atau hollow biasanya sekitar 400 mm hingga 600 mm, tergantung pada ketebalan papan gypsum yang digunakan. Sementara itu, jarak antar rangka utama biasanya dibuat sekitar 1200 mm untuk memberikan dukungan struktural yang optimal.

Bergabung dengan Komunitas Gnetion
Sekarang, kamu sudah lebih memahami cara pasang plafon gypsum bertingkat, mulai dari pemasangan rangka atap, membuat rangka bagian atas dan bawah hingga menutup lubang antara rangka plafon bagian atas dan bawah. Pastikan semua proses dilakukan dengan teliti dan melakukan beberapa tip yang ada dalam artikel ini agar hasilnya optimal.
Apabila kamu ingin mempelajari mempelajari lebih banyak tentang praktik pemasangan material bahan bangunan secara langsung, bergabung dengan komunitas Gnetion bisa menjadi pilihan yang tepat. Dibimbing langsung dengan mentor berpengalaman, kamu bisa mendapatkan ilmu dari para ahli dan memperluas jaringan.
Jadi, tunggu apalagi? Segera gabung komunitas Gnetion sekarang!
Untuk informasi menarik lainnya seputar aplikasi material bahan bangunan, pantau terus GNET Indonesia!