Bingung memilih jenis dak beton yang tepat untuk lantai 2 rumah kamu? Dak beton lantai 2 memang memiliki banyak pilihan dan memiliki kelebihannya masing-masing. Bukan hanya itu saja, perbedaan harga dan kualitas juga menjadi pertimbangan penting.
Dak beton sendiri merupakan elemen penting dalam konstruksi bangunan bertingkat. Fungsi utamanya adalah sebagai penopang beban lantai di atasnya. Dalam artikel ini, GNET Indonesia akan mengupas tuntas seputar biaya dan cara membuat dak beton yang bagus. Simak artikel ini sampai tuntas!
Apa Itu Dak Beton?
Dak beton adalah struktur lantai yang terbuat dari campuran beton bertulang. Pada umumnya, dak beton digunakan pada bangunan bertingkat, baik rumah tinggal, gedung perkantoran, maupun fasilitas komersial lainnya.
Fungsi utama dak beton adalah sebagai penahan beban untuk lantai di atasnya sehingga mampu menopang berat perabotan, aktivitas penghuni, serta beban tambahan lainnya. Dak ini juga sering dimanfaatkan untuk atap atau lantai dua bangunan karena kekuatannya yang tinggi dan stabilitas yang baik.
Keunggulan Dak Beton
Selain dikenal karena kekuatannya, dak beton juga menawarkan daya tahan tinggi dan kemudahan perawatan. Berikut ini adalah sejumlah keunggulan dak beton yang perlu kamu pahami.
Sumber: Freepik
1. Kekuatan dan Daya Tahan
Salah satu keunggulan utama dak beton adalah kekuatannya yang luar biasa. Beton memiliki sifat yang sangat kuat dalam menahan beban tekan, sedangkan penambahan tulangan besi memperkuat kemampuan dak dalam menahan beban tarik.
Dalam konstruksi bertingkat, kekuatan dak beton sangat penting untuk menjaga stabilitas keseluruhan bangunan. Contohnya, dalam proyek komersial yang melibatkan banyak penghuni atau alat berat, dak beton bisa menahan beban tanpa risiko retak atau deformasi signifikan.
2. Perawatan Mudah
Perawatan dak beton cenderung mudah dan sederhana dibandingkan dengan material lain. Beton memiliki sifat yang tahan lama dan tidak memerlukan perawatan intensif. Secara umum, beton hanya membutuhkan perawatan minimal. Jika terjadi keretakan kecil pada permukaan, perbaikan bisa dilakukan dengan menggunakan campuran mortar beton.
Selain itu, dak beton tahan terhadap serangan hama seperti rayap, yang sering menjadi gangguan pada lantai berbahan kayu. Material ini juga tidak memerlukan lapisan pelindung tambahan seperti yang biasa diterapkan pada lantai kayu atau keramik.
Baca Juga: Apa itu Rabat Beton? Inilah Fungsi, Kekurangan & Kelebihan
3. Mampu Menyerap Panas Sinar Matahari
Selanjutnya, dak beton juga bisa menyerap panas sinar matahari. Beton memiliki kapasitas panas yang cukup besar, yang berarti material ini mampu menyimpan panas dalam jumlah banyak pada siang hari dan melepaskannya secara perlahan pada malam hari.
Dak beton yang mampu menyerap dan menahan panas juga dapat berfungsi sebagai pengatur suhu alami, serta mengurangi ketergantungan pada sistem pendingin udara. Adanya dak beton membuat suhu dalam ruangan lebih terjaga tanpa perlu menggunakan terlalu banyak energi untuk pendinginan.
Sumber: Istimewa
Biaya Dak Rumah Berdasarkan Bahan Cor
Biaya pembangunan dak rumah dapat bervariasi tergantung dari jenis dak yang digunakan, ukuran rumah, dan material yang dipilih. Berikut ini penjelasan lebih rinci tentang biaya dak rumah berdasarkan jenisnya.
1. Dak Beton dengan Floordeck
Dak beton dengan floordeck merupakan pilihan yang menggabungkan beton dengan material baja ringan berlapis galvanis. Material ini biasanya diletakkan di bagian bawah dak sebagai pengganti tulangan besi sehingga tidak perlu lagi membuat bekisting kayu secara manual.
Sebagai contoh, untuk rumah dengan ukuran 6x12 meter, pengecoran manual, dan ketebalan cor dak 12 cm, perkiraan biayanya adalah sebagai berikut:
a. Floordeck 12 lembar, per lembar Rp550.000 = Rp6.600.000
b. Wiremesh 5 lembar, per lembar Rp525.000 = Rp2.625.000
c. Semen 45 sak, per sak Rp60.000 = Rp2.700.000
d. Pasir beton 5 colt, per colt Rp230.000 = Rp1.150.000
e. Batu split 6 colt, per colt Rp275.000 = Rp1.650.000
Total estimasi biaya untuk pengecoran dak beton rumah ukuran 6x12 meter adalah sekitar Rp14.725.000. Biaya ini hanya untuk material dan belum termasuk upah tukang atau biaya tambahan lainnya yang mungkin diperlukan sesuai dengan kondisi lapangan.
2. Dak Beton Keraton
Dak keraton (keramik beton) adalah salah satu inovasi dalam pembuatan dak yang lebih efisien dan ringan. Jenis dak ini menggunakan bata keramik berongga yang disusun pada kerangka beton sebagai elemen utama dalam konstruksi lantai.
Apabila kamu ingin membuat dak beton keraton, berikut adalah simulasi biaya yang perlu kamu pahami.
a. Dak keraton 1 m2: 18 buahx Rp8.500 = Rp153.000
b. Besi ukuran 8 mm: 1 lonjor x Rp50.000 = Rp50.000
c. Besi ukuran 10 mm: 1 lonjor x Rp75.000 = Rp75.000
d. Kawat bendrat: 1/2 kg x Rp8.000 = Rp4.000
e. Semen: 1/2 sak x Rp30.000 = Rp30.000
f. Pasir: 1 sak x Rp20.000 = Rp20.000
g. Upah tukang per m2 = Rp150.000
Jumlah total: Rp482.000 per meter persegi.
Adapun perhitungan ini dapat bervariasi tergantung lokasi dan harga material yang berbeda di setiap daerah. Selain itu, Biaya ini juga belum termasuk biaya tambahan seperti transportasi material atau perubahan desain di lapangan.
3. Dak Beton Ready Mix
Jenis dak beton selanjutnya adalah dak beton ready mix. Beton pada jenis dak beton ready mix merupakan campuran beton yang telah dipersiapkan dan dikirim dalam kondisi siap pakai. Beton ready mix terkenal karena kualitasnya yang terjamin dan waktu pengerjaan yang lebih cepat dibandingkan metode tradisional.
Dirangkum berbagai sumber, berikut adalah biaya dak beton ready mix yang terdapat di pasaran.
a. Beton K225: Rp 815.000 - Rp 835.000
b. Beton K250: Rp 825.000 - Rp 875.000
c. Beton K300: Rp 850.000 - Rp 907.000
d. Beton K350: Rp 890.000 - Rp 915.000
e. Beton K400: Rp 930.000 - Rp 935.000
f. Beton K450: Rp 960.000 - Rp 1.013.000
g. Beton K500: Rp 1.050.000 - Rp 1.055.000
h. Beton K600: Rp 1.070.000 - Rp 1.120.000
Sumber: Freepik
Cara Membuat Dak Beton yang Tepat
Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu kamu lakukan untuk membuat dak beton yang baik dan sesuai standar.
1. Mempersiapkan Material dan Bahan
Langkah pertama dalam membuat dak beton adalah mempersiapkan semua material dan bahan yang diperlukan. Beberapa bahan utama yang perlu kamu persiapkan antara lain:
a. Semen: Pilih semen berkualitas tinggi untuk menghasilkan beton yang kuat.
b. Pasir: Pastikan pasir yang digunakan bersih dari lumpur atau kotoran lainnya karena bisa mempengaruhi kekuatan beton.
c. Batu split: Material ini digunakan sebagai agregat kasar yang memberikan kekuatan pada beton.
d. Air: Gunakan air bersih untuk mencampur beton, pastikan tidak tercemar zat-zat kimia yang bisa mempengaruhi kualitas campuran.
e. Besi tulangan: Biasanya digunakan besi ukuran 10 mm hingga 12 mm untuk tulangan dak beton.
Selain bahan utama, kamu juga perlu mempersiapkan alat-alat seperti molen beton (mesin pengaduk) untuk penggunaan proyek besar, alat pemotong besi, dan peralatan keselamatan kerja.
Baca Juga: Dak Beton Adalah, Karakteristik, Cara Pembuatan, dan Harga
2. Membuat Bekisting dan Menambah Besi
Setelah bahan dan alat siap, langkah berikutnya adalah membuat bekisting dan melakukan pemasangan besi. Bekisting adalah cetakan yang digunakan untuk membentuk beton sesuai ukuran yang diinginkan.
Bekisting harus dibuat dari material yang kuat, seperti kayu atau besi, agar tidak mudah bergeser atau bocor saat pengecoran dilakukan. Selanjutnya, lakukan pemasangan besi atau pemasangan besi tulangan. Besi tulangan ini berfungsi sebagai penguat beton agar dak mampu menahan beban lebih besar.
3. Memasang Tulangan
Setelah bekisting siap, kamu bisa mulai memasang tulangan. Tulangan dipasang dengan teknik yang benar, yaitu menyusun besi-besi dalam pola anyaman yang kuat. Biasanya, tulangan dipasang dalam dua lapisan, yaitu tulangan atas dan tulangan bawah.
Pemasangan tulangan harus dilakukan dengan hati-hati agar distribusi kekuatan beton merata. Selain itu, perhatikan juga penggunaan spacer, yaitu alat yang digunakan untuk menjaga jarak antara besi tulangan dengan bekisting sehingga beton bisa mengisi dengan sempurna di antara tulangan.
4. Mencampurkan Cairan Beton
Langkah selanjutnya adalah mencampurkan cairan beton dengan proporsi yang tepat. Proses pencampuran ini melibatkan perbandingan yang tepat antara semen, pasir, batu split, dan air. Komposisi yang umum digunakan adalah 1:2:3 (semen: pasir: batu split) dengan penambahan air secukupnya hingga campuran mencapai kekentalan yang diinginkan.
Selain itu, kamu bisa menambahkan cairan tambahan sebagai pengeras beton. Dengan demikian, dak beton kamu akan lebih mudah mengeras, serta menghasilkan beton yang berkulitas tinggi.
5. Melakukan Pengecoran
Setelah campuran beton siap, tahap berikutnya adalah pengecoran. Proses pengecoran harus dilakukan secara bertahap dan merata agar beton terdistribusi dengan baik di dalam bekisting. Kamu bisa menggunakan vibrator beton untuk menghilangkan gelembung udara yang membuat beton berlubang atau kurang padat.
Penting dicatat untuk memastikan pengecoran dilakukan dalam satu waktu tanpa jeda yang terlalu lama agar beton tidak mengalami retak dingin di kemudian hari. Untuk area yang luas, pengecoran bisa dilakukan menggunakan pompa beton agar proses lebih cepat dan efisien.
6. Menunggu Coran Hingga Kering
Setelah pengecoran selesai, beton membutuhkan waktu untuk mengering dan mencapai kekuatan optimalnya. Proses pengeringan atau curing ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 28 hari agar beton benar-benar kering dan mengeras.
Selama proses pengeringan, pastikan beton tetap dalam kondisi lembap untuk mencegah terjadinya retak susut. Kamu bisa menyiram permukaan beton secara berkala atau menutupnya dengan plastik agar tidak terlalu cepat kering karena panas.
Selama proses pengeringan, pastikan beton tetap dalam kondisi lembap untuk mencegah terjadinya retak susut. Kamu bisa menyiram permukaan beton secara berkala atau menutupnya dengan plastik agar tidak terlalu cepat kering karena panas.
7. Melakukan Perawatan Beton
Setelah beton kering, perawatan lanjutan perlu dilakukan agar dak beton lebih tahan lama. Perawatan ini mencakup curing yang berkelanjutan hingga beton mencapai kekuatan puncaknya.
Sebaiknya, hindari memberikan beban berat pada beton sebelum waktu curing selesai untuk mencegah keretakan atau deformasi. Selain itu, pastikan lapisan luar dak terlindungi dari perubahan cuaca yang ekstrem dengan menambahkan waterproofing agar dak tidak mudah rusak karena kelembapan dan air hujan.
Penutup
Sekarang, kamu sudah lebih memahami seputar dak beton lantai 2, dari fungsi, biaya, jenis bahan pengecoran hingga cara membuat dak beton. Dak beton lantai 2 menjadi pilihan konstruksi yang kokoh dan tahan lama, terutama untuk bangunan bertingkat.
Untuk membuat dak lantai 2 yang kuat, pertimbangkan untuk menggunakan GNET Floordeck. Terbuat dari bahan galvanis berkualitas, GNET Floordeck mampu tahan korosi terhadap cairan adukan semen sehingga lebih kokoh dan tahan lama.
Jadi, tunggu apalagi? Kunjungi situs web GNET Indonesia untuk mendapatkan informasi seputar floordeck dan material atap lainnya!