Peredam suara adalah salah satu komponen yang penting untuk hunian. Terlebih pada hunian yang memiliki ruangan dengan intensitas aktivitas suara tinggi. Misalnya seperti, ruangan studio musik.
Selain untuk mencegah suara bising keluar dari sebuah ruangan, peredam suara juga dapat meminimalisir dari luar hunian. Sebagai contoh Kamu tinggal di tepi jalan raya yang mana kerap dilewati oleh kendaraan dengan suara gaduh. Nah, pemasangan peredam suara dapat mengurangi gelombang suara tersebut masuk ke dalam hunian.
GNET Indonesia akan mengajakmu untuk mengulas lebih dekat dengan apa itu peredam suara, serta beragam fungsinya. Langsung saja simak selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Peredam Suara Ruangan?
Peredam suara ruangan adalah struktur komponen material yang dirancang untuk mengurangi atau mengendalikan penyebaran suara sehingga dapat meminimalisir tingkat kebisingan.
Pengaplikasiann peredam suara ruangan dapat menciptakan lingkungan hunian yang lebih tenang dan nyaman. Selain itu, hal demikian juga dapat membantu untuk tidak mengganggu lingkungan sekitar dengan suara bising dari aktivitas Kamu di dalam hunian.
Peredam suara ruangan dapat terbuat dari berbagai jenis material, seperti wol, mineral, panel kayu, kain khusus, logam berlubang dan lain sebagainya. Material-material ini dapat dipasang di dinding, langit-langit, lantai, atau di sekitar peralatan atau mesin yang menghasilkan suara.
Tujuan utama peredam suara adalah untuk menyerap suara dan mengurangi pantulan suara. Alhasil suara tidak menciptakan gema atau terdengar sangat keras di dalam ruang tertentu.
Fungsi Peredam Suara Ruangan untuk Hunian
Berikut beberapa manfaat dan fungsi peredam suara untuk hunian:
-
Menjaga Privasi Ruangan
Peredam suara ruangan dapat membantumu untuk menjaga privasi dalam rumah. Kamu tidak perlu khawatir, percakapan dan beragam aktivitas yang dilakukan dapat diketahui oleh penghuni di ruangan lainnya.
Peredam suara juga bisa meminimalisir suara-suara bising dari luar rumah. Artinya, Kamu dapat lebih nyaman dan tenang untuk beristirahat tanpa harus terganggu hiruk-pikuk pada lingkungan sekitar.
-
Mencegah Masalah Pendengaran
Tahukah Kamu? Menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa setidaknya ada 1,3 miliar orang menderita masalah pendengaran. Dari jumlah populasi dunia ada 10% yang terpapar gelombang suara dengan potensi untuk menyebabkan penyakit serupa.
Namun, hal ini bisa dicegah ketika Kamu menggunakan peredam suara ruangan. Gelombang suara dengan intensitas tinggi dapat diminimalisir sehingga tidak merusak organ pendengaran.
-
Memperbaiki Kualitas Hidup
Jika Kamu tinggal di lingkungan dengan aktivitas hiruk-pikuk yang tinggi tentu akan mengganggu waktu istirahatmu. Apabila waktu istirahat terganggu, produktivitas Kamu dapat menurun.
Tingkat kebisingan suara yang tinggi berpotensi mempengaruhi fungsi kognitif manusia. Contohnya, seperti kemampuan dalam mengingat, memecahkan masalah dan penurunan kemampuan dalam memahami sesuatu.
-
Mengurangi Miskomunikasi Antar Penghuni
Tingkat kebisingan suara yang mencapai 50 - 60 desibel mempunyai potensi untuk mengganggu komunikasi yang baik antara dua orang atau lebih. Tingginya gelombang suara tersebut akan mempersulit Kamu dalam memahami ucapan dan komunikasi orang lain.
Ketika Kamu kesulitan dalam menginterpretasi atau menangkap inti pembicaraan, tentunya akan menimbulkan masalah di masa mendatang. Namun masalah tersebut bisa Kamu atasi dengan mengaplikasikan peredam suara ruangan.
Jenis-Jenis Peredam Suara
Setelah mengetahui fungsinya, kini GNET Indonesia akan memaparkan jenis-jenis peredam suara.
-
Glasswool
Jenis pertama adalah glasswool. Material ini terbuat dari bahan baku fiberglass. Tekstur dari peredam suara jenis glasswool tampak seperti bulu domba. Untuk ketebalannya, glasswool mempunyai densitas 2,5 cm - 5 cm atau sekitar 25 g/cmó hingga 75 g/cmó. Di pasaran Kamu dapat menemukan glasswool berbentuk gulungan dengan panjang sekitar 30 meter.
Glasswool mempunyai daya konduksi rendah yang mana hal ini memungkinkannya untuk bertahan pada temperatur sampai 100 derajat celsius. Dari sinilah mengapa glasswool sangat optimal dalam menahan rambatan api sehingga hunian menjadi lebih aman dan nyaman guna meredam gelombang suara.
-
Rockwool
Selanjutnya adalah rockwool. Material insulasi jenis rockwool terbuat dari serat mineral batuan vulkanik. Serupa seperti glasswool, rockwool juga mempunyai durabilitas yang kuat terhadap suhu panas dan gelombang suara.
Perbedaan antara rockwool dan glasswool terletak pada densitasnya. Rockwool mempunyai densitas yang cenderung lebih tinggi, yakni berkisar 30 g/cmó ââ¬â 100 g/cmó. Karena hal demikian, rockwool cenderung dijadikan pelapis kedua dari peredam suara glasswool.
-
Busa Telur
Jenis peredam suara berikutnya, yaitu busa telur. Dinamakan busa telur, karena material tersebut memiliki bentuk layaknya cangkang telur. Struktur jenis insulasi ini memiliki lubang yang teratur dan presisi. Terbuat dari busa membuat jenis peredam suara tersebut memiliki bobot yang ringan sehingga dapat dengan mudah diaplikasikan di berbagai ruangan.
-
Soft Board
Jenis peredam suara yang dapat menjadi alternatif lainnya adalah soft board. Jenis insulasi ini terbuat dari serat polyester dan mempunyai ketebalan sekitar 1,2 cm. Umumnya, soft board berwarna cokelat, seperti warna pada kayu.
Soft board terbuat dari serat kayu yang diolah melalui teknik pemadatan serat. Lalu, serat tersebut diikat menggunakan bahan perekat atau resin. Selain itu, material ini juga memiliki tingkat kekakuan yang rendah. Alhasil soft board mempunyai karakter yang lentur dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan.
Penutup
Demikian pembahasan tentang apa itu peredam suara ruangan, fungsi dan jenis-jenisnya. Setelah melihat artikel di atas, apakah Kamu tertarik untuk menggunakan peredam suara pada hunian?
Jika tertarik, GNET Indonesia hadirkan produk GNET Rockwool untuk membuat setiap ruangan pada rumah Kamu jadi lebih nyaman. Tahan api, tahan air dan kedap suara menjadikan GNET Rockwool cocok digunakan di segala jenis bangunan.
Checkout GNET Rockwool sekarang juga, di Official Store Tokopedia GNET Indonesia!