KEMBALI KE ARTIKEL
02 October 2021

GNET

 

Penerapan K3 pada proyek konstruksi

Seperti yang kita ketahui, konstruksi merupakan pekerjaan berat dan kompleks karena melibatkan banyak manusia dan unsur lain di dalamnya. Mulai dari penggunaan alat-alat berat, hingga terlibatnya material dalam jumlah besar. Hal ini menyebabkan pekerjaan di bidang konstruksi memiliki resiko kecelakaan kerja yang lebih besar dibanding pekerjaan lainnya. Oleh karena itu, penerapan K3 sangatlah penting pada proyek konstruksi. Untuk kamu yang bergelut di bidang konstruksi, wajib baca nih. Yuk simak lebih lanjut di bawah ini!

 

Apa itu penerapan K3?

penerapan k3 proyek konstruksi gnet

Sumber: Freepik

K3 adalah singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sebenarnya, penerapan K3 ini tidak hanya ada pada lokasi proyek pembangunan dan konstruksi saja, tapi juga diterapkan pada bidang pekerjaan lain, seperti rumah sakit, laboratorium, dan masih banyak lagi. Pada pekerjaan konstruksi, penerapan K3 ini meliputi banyak aspek, mulai dari aspek pencegahan, pemberian sanksi bagi yang lalai, kompensasi jika terjadi kecelakaan, hingga perawatan kesehatan dan cuti sakit bagi pekerjanya. Sesuai namanya, tujuan dari penerapan K3 ini adalah mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja, terutama manusia atau tenaga kerja yang terlibat pada pekerjaan tersebut. 

 

Bahaya dan resiko jika tidak menerapkan K3 pada proyek konstruksi

penerapan k3 proyek konstruksi

Sumber: industrytoday.com

Pada dasarnya, terdapat beberapa jenis bahaya yang berbeda, sehingga penerapan K3 juga berbeda tergantung dari jenis pekerjaannya. Dalam pekerjaan konstruksi, penerapan K3 perlu diterapkan karena resiko terjadinya kecelakaan, baik fisik maupun mental cukup besar. Misalnya:

 

1. Resiko jatuh dari ketinggian saat bekerja pada proyek konstruksi

Beberapa pekerja konstruksi mengharuskan pekerjanya untuk bekerja pada ketinggian tertentu. Sehingga resiko jatuh hingga meninggal pun bisa saja terjadi.

2. Resiko penggunaan alat berat 

Mulai dari memindahkan alat-alat besar dan berat, memotong komponen tertentu dengan alat atau mesin, dan lain sebagainya tentu menimbulkan resiko pekerja mengalami tertimpa alat, luka bakar, tertusuk, dan masih banyak lagi. 

3. Lingkungan kerja yang tidak kondusif

Kadang beberapa pekerja atau aplikator tidakmemiliki lingkungan kerja yang nyaman selama proyek berlangsung. Mulai dari tempat yang sempit, kebisingan dari penggunaan alat-alat berat, hingga lingkungan yang rawan bencana, akan menimbulkan resiko yang tidak bisa disepelekan, seperti sesak napas, stress, pusing dan kelelahan karena cuaca panas yang ekstrim, dan lain sebagainya.

4. Meminimalisir resiko jika menerapkan K3 pada proyek konstruksi

Pentingnya penerapan K3 adalah meminimalisir resiko-resiko tersebut. Untuk mewujudkan penerapan K3 pada proyek konstruksi, setiap perusahaan wajib memiliki Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang akan mengatur penerapan dan pelaksanaan K3 tersebut dengan baik. Penerapan K3 tersebut bukan hanya untuk melindungi pekerja, namun juga untuk melindungi perusahaan. Jika hal buruk terjadi, maka perusahaan pun akan mengalami kerugian. 

Beberapa perusahaan masih banyak yang masih kurang memperhatikan peneran K3 ini dengan baik. Hal ini biasanya karena mereka ingin meminimalisir budget yang dikeluarkan untuk membeli peralatan K3, sehingga mereka memakai alat-alat K3 seadanya yang mereka miliki tanpa tau apakah alat-alat tersebut masih memadai atau tidak untuk dipakai. 

Hal yang dapat dilakukan yaitu dengan memperhatikan alat-alat penunjang keselamatan apakah berfungsi dengan baik, memberikan informasi yang jelas mengenai bahaya yang akan terjadi di setiap sudut-sudut yang rawan akan terjadinya kecelakaan. Hal itu dilakukan agar perusahaan, terutama di bidang proyek konstruksi dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang aman dan nyaman.

 

Pentingnya evaluasi penerapan K3 pada proyek konstruksi

evaluasi penerapan k3 proyek konstruksi

Sumber: Freepik

Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan hal penting yang perlu diperhatikan setiap perusahaan. Oleh karena itu, evaluasi pengecekan terhadap alat-alat dan juga pekerja yang ada di lapangan sangat perlu dilakukan secara rutin.  Hasil evaluasi itulah yang akan dijadikan bahan untuk meminimalisir resiko. Apa yang perlu lebih diperhatikan, alat apa yang masih diperlukan, hal apa yang masih kurang diterapkan, dan lain sebagainya. Sehingga jika terjadi kecelakaan kerja, masalah tersebut bisa terselesaikan dengan cepat dan tepat, serta dapat meminimalisir kejadian yang sama untuk ke depannya.

Yuk, jangan sepelekan penerapan K3, terutama bagi kamu yang bergelut di bidang proyek konstruksi. Semua harus sesuai prosedur agar semua pengerjaan pada proyekmu berjalan dengan baik. Nah, jangan lupa gunakan bahan bangunan berkualitas dari GNET ya yang sudah jelas aman dan berkualitas karena sudah berstandar SNI. Hunian nyaman, GNET solusinya!