Memilih jenis atap yang tepat untuk hunian kamu merupakan keputusan penting yang akan memengaruhi tampilan, daya tahan, dan kenyamanan. Beberapa jenis atap yang sering dipertimbangkan untuk hunian adalah spandek dan trimdek. Lalu, apa saja perbedaan atap spandek dan trimdek?
Baik atap spandek maupun trimdek, dua jenis atap ini tentunya memiliki kelebihannya masing-masing. Namun, apakah kamu tahu mana yang lebih cocok untuk hunian kamu? Tidak perlu bingung karena dalam artikel ini GNET Indonesia akan mengupas tuntas beberapa perbedaan atap spandek dan trimdek.
![](/uploads/cms/image_1738286142.jpg)
Sumber: iStock Photo
Perbedaan Atap Spandek dan Trimdek
Berikut ini beberapa perbedaan atap spandek dan trimdek yang bisa kamu pertimbangkan.
1. Desain dan Struktur Gelombang
Desain dan struktur gelombang merupakan salah satu faktor pembeda utama antara spandek dan trimdek. Spandek memiliki gelombang yang beragam sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Sebaliknya, trimdek biasanya memiliki satu jenis gelombang, umumnya lebih lebar.
Struktur gelombang tersebut tentunya berpengaruh pada kekuatan material sekaligus efisiensi pemasangan. Contohnya, spandek dengan gelombang besar memungkinkan pemasangan yang lebih cepat karena area cakupannya lebih luas per lembar. Sementara spandek dengan gelombang kecil cocok untuk desain atap yang membutuhkan fleksibilitas bentuk.
2. Material Bahan Dasar
Spandek merupakan atap yang terbuat dari baja ringan, umumnya galvalum. Meski terbuat dari baja ringan, atap spandek umumnya memiliki bobot yang ringan dan tidak membebani konstruksi seperti atap jenis lain.
Di lain sisi, atap trimdek terbuat dari bahan logam berkualitas tinggi, seperti baja galvanis atau aluminium. Namun, terdapat juga atap trimdek yang terbuat dari bahan polycarbonate yang transparan. Dengan demikian, pilihan trimdek bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan.
3. Kekuatan dan Daya Tahan
Kekuatan dan daya tahan adalah aspek penting yang harus dipertimbangkan saat memilih atap. Trimdek dikenal memiliki daya tahan yang lebih unggul berkat desain gelombangnya yang lebih dalam dan bahan dasarnya yang lebih tebal. Hal ini membuat trimdek mampu menahan beban angin kencang dan curah hujan yang tinggi
Tidak kalah sari trimdek, spandek juga memiliki daya tahan yang baik jika digunakan pada bangunan dengan kebutuhan beban yang lebih ringan. Memilih material yang tepat sesuai kebutuhan memungkinkan kamu memastikan atap bangunan kamu tetap kokoh dalam jangka waktu lama.
Baca Juga: 5 Cara Menghitung Kebutuhan Atap Spandek untuk Rumah
4. Daya Serap Panas
Daya serap panas menjadi salah satu pertimbangan utama, terutama di daerah tropis. Spandek cenderung memiliki daya serap panas yang lebih tinggi karena sifat logamnya. Hal ini membuat suhu di bawah atap spandek terasa lebih panas sehingga kamu memerlukan tambahan insulasi seperti glasswool untuk meningkatkan kenyamanan.
Di sisi lain, trimdek dengan material yang lebih tebal mampu menyerap panas dengan lebih lambat. Ini menjadi solusi cerdas jika kamu ingin mengefisiensi termal. Kamu juga bisa memadukan trimdek dengan lapisan anti-UV untuk hasil yang lebih optimal.
![](/uploads/cms/image_1738286356.jpg)
Sumber: Freepik
5. Kemiringan Atap
Kemiringan atap bisa memengaruhi efektivitas aliran air hujan dan tampilan visual bangunan. Spandek biasanya digunakan untuk atap dengan kemiringan rendah karena gelombangnya yang pendek membantu mengarahkan aliran air tanpa banyak hambatan. Namun, perlu diperhatikan bahwa kemiringan terlalu rendah dapat menyebabkan genangan air.
Di lain sisi, trimdek sangat cocok untuk atap dengan kemiringan curam. Rongga gelombangnya yang dalam membantu mengalirkan air hujan dengan cepat sehingga risiko kebocoran berkurang.
6. Daya Serap dan Aliran Air
Dalam hal daya serap dan aliran air, spandek dan trimdek memiliki perbedaan signifikan. Spandek dengan desain gelombang yang lebih rapat dapat menampung air lebih lama yang mungkin meningkatkan risiko karat jika tidak dirawat dengan baik. Oleh karena itu, spandek memerlukan lapisan pelindung tambahan seperti cat anti-karat.
Trimdek dengan rongga yang lebih dalam umumnya dirancang untuk mengalirkan air lebih cepat dan efisien. Desain ini membuat trimdek lebih tahan terhadap genangan air sehingga lebih andal untuk lingkungan yang sering dilanda hujan lebat.
Baca Juga: Mengenal Atap Trimdek dan Keunggulannya untuk Hunian
7. Harga
Harga merupakan faktor penting dalam menentukan pilihan material atap. Spandek cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan trimdek. Ini menjadikan spandek sebagai pilihan ideal untuk proyek dengan anggaran terbatas.
Di lain sisi, trimdek berbahan baja ringan memiliki harga yang lebih tinggi. Meski begitu, trimdek berbahan baja ringan mampu menawarkan nilai lebih dalam hal kekuatan, daya tahan, dan estetika. Jika Kamu mencari investasi jangka panjang untuk rumah kamu, trimdek bisa menjadi solusi yang lebih efisien dalam jangka waktu lama.
![](/uploads/cms/image_1738286348.jpg)
Sumber: iStock Photo
8. Umur Pakai dan Perawatan
Umur pakai spandek biasanya lebih pendek dibandingkan dengan trimdek karena ketebalannya yang lebih tipis dan daya tahan yang lebih rendah terhadap kondisi cuaca ekstrem. Namun, dengan perawatan rutin seperti pengecatan ulang dan pembersihan, spandek dapat bertahan cukup lama untuk memenuhi kebutuhan bangunan.
Sementara itu, spandek memiliki umur pakai yang lebih panjang karena bahan dasarnya yang lebih kuat dan desainnya yang kokoh. Perawatan trimdek relatif mudah, meskipun kamu perlu memastikan kebersihan rongga gelombangnya untuk mencegah penumpukan kotoran yang dapat merusak lapisan pelindung.
9. Aplikasi dan Penggunaan
Aplikasi spandek dan trimdek bergantung pada jenis bangunan dan kebutuhan spesifiknya. Spandek sering digunakan untuk bangunan perumahan, gudang, dan kanopi karena fleksibilitas desain dan harganya yang terjangkau. Desainnya yang ringan juga memudahkan pemasangan pada struktur sederhana.
Hampir sama dengan spandek, trimdek juga bisa digunakan untuk hunian maupun bangunan komersial atau industri. Selain itu, trimdek juga sering digunakan untuk atap bangunan dengan desain modern dan kontemporer yang memerlukan kekuatan tambahan.
Lebih Baik Atap Spandek atau Trimdek?
Menentukan apakah atap spandek atau trimdek lebih baik sebenarnya sangat bergantung pada kebutuhan spesifik bangunan kamu. Jika kamu mengutamakan efisiensi biaya dengan daya tahan yang baik, atap spandek menjadi pilihan yang tepat. Material ini dikenal lebih terjangkau dan cocok untuk berbagai jenis bangunan, baik perumahan maupun industri.
Namun, jika bangunan kamu membutuhkan atap yang lebih kokoh dengan kemampuan menahan beban lebih besar, trimdek baja ringan dapat menjadi opsi yang lebih unggul. Berkat struktur gelombang yang lebih dalam dan lebar, trimdek memberikan kekuatan tambahan, terutama pada bangunan dengan kemiringan atap curam dan lokasi rawan angin kencang.
Penutup
Dengan demikian, kamu sudah memahami perbedaan atap spandek dan trimdek, dari segi bahan dasar, desain dan bentuk gelombang, kekuatan, daya tahan, kemiringan atap, umur pakai hingga harga. Memahami perbandingan tersebut akan membantu kamu dalam memilih jenis atap yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi.
Apabila kamu sedang mencari atap untuk hunian, pertimbangkan mendapatkannya di GNET Indonesia. Kami menyediakan GNET Atap Spandek dari baja ringan dan GNET Trimdeck dari material polycarbonate. Kedua jenis atap ini tentunya cocok untuk aplikasi di berbagai jenis bangunan, termasuk hunian, bangunan komersial hingga industri.
Jadi, tunggu apalagi? Segera hubungi tim GNET Indonesia untuk mendapatkan informasi lengkap seputar GNET Atap Spandek dan GNET Trimdeck!
Artikel ditulis oleh: Fanny