Kamu mungkin sering mendengar istilah rockwool vs fiberglass. Dua material ini memiliki karakteristik unik yang menjadikannya pilihan utama untuk berbagai kebutuhan insulasi suara maupun termal. Pemilihan material berkualitas tentunya mampu menjaga suhu tetap nyaman dan mengurangi kebisingan guna menciptakan lingkungan rumah yang lebih tenang.
Baik rockwool maupun fiberglass, keduanya sering dikira sama, padahal terdapat perbedaan yang cukup siginifikan, dari material penyusunnya hingga pengaplikasiannya. Namun, kamu tidak perlu bingung karena dalam artikel ini GNET Indonesia akan mengupas tuntas seputar perbedaan rockwool dan fiberglass.
Apa Itu Rockwool dan Fiberglass?
Rockwool dan fiberglass dirancang untuk meningkatkan efisiensi energi sekaligus menjaga kenyamanan ruangan. Meskipun sering digunakan untuk tujuan serupa, kedua material ini memiliki karakteristik yang berbeda.
1. Pengertian Rockwool
Rockwool adalah salah satu jenis material insulasi yang terbuat dari batuan vulkanik seperti basalt dan dolomit. Bahan-bahan ini dilelehkan pada suhu sangat tinggi, sekitar 1.600 derajat celcius, kemudian dipintal menjadi serat halus yang menyerupai wol.
Material ini tidak hanya tahan api hingga suhu ekstrem, tetapi juga memiliki sifat non-higroskopis, yang berarti tidak menyerap air. Sebagai contoh, rockwool dapat kamu temukan pada partisi dinding eksterior, plafon gedung perkantoran, dan studio musik.
2. Pengertian Fiberglass
Fiberglass atau yang juga dikenal sebagai glasswool, adalah material insulasi yang terbuat dari kaca daur ulang. Proses pembuatannya dilakukan dengan melelehkan kaca pada suhu tinggi, kemudian kaca dilelehkan dan dipintal menjadi serat-serat halus.
Fiberglass ini biasanya dibentuk menjadi lembaran atau gulungan yang fleksibel sehingga memudahkan pemasangan di berbagai jenis struktur bangunan. Kamu akan sering menemukan fiberglass pada rumah tinggal, terutama di bagian atap, dinding interior, atau ruang loteng.
Sumber: Freepik
Rockwool vs Fiberglass
Rockwool dan fiberglass memiliki keunggulan tersendiri, tetapi material yang kamu pilih akan sangat tergantung pada kebutuhan spesifik, seperti efisiensi termal dan aplikasi. Simak perbedaan utama antara rockwool dan fiberglass dalam penjelasan berikut.
1. Bahan Dasar dan Material Penyusun
Rockwool terbuat dari batu basalt yang dilelehkan pada suhu lebih dari 2000 Fahrenheit, lalu diproses menjadi serat wol. Material alami ini sangat unggul dalam ketahanan terhadap suhu ekstrem dan sifat kedap air. Karena strukturnya yang padat, rockwool juga mampu menyerap suara lebih baik dibandingkan insulasi lain.
Di sisi lain, fiberglass terbuat dari kaca daur ulang yang dilelehkan dan dibentuk menjadi serat halus. Sifat ringan dari fiberglass menjadikannya sebagai pilihan populer, tetapi kurang tahan terhadap kelembapan dibandingkan rockwool.
2. R-Value dan Efisiensi Termal
R-Value merupakan ukuran kemampuan material insulasi dalam menahan aliran panas. Dengan demikian, makin rendah R-value maka makin sedikit panas yang dapat ditahan oleh material insulasi itu sendiri.
Rockwool memiliki R-value yang lebih tinggi, yaitu sekitar 3 hingga 3,3 per inci. Sementara fiberglass memiliki R-value 2,5 hingga 2,7 per inci. Untuk itu, rockwool lebih efektif dalam mengisolasi da menjaga suhu ruangan hunian kamu.
3. Ketahanan Terhadap Api
Perbedaan rockwool dan fiberglass selanjutnya adalah daya tahannya terhadap api. Rockwool tahan api hingga suhu 982°C dan bersifat tidak mudah terbakar dan dapat memperlambat penyebaran api, memberikan waktu tambahan untuk evakuasi.
Sementara itu, fiberglass juga memiliki tingkat ketahanan api, tetapi mulai meleleh pada suhu sekitar 538°C. Hal ini membuatnya kurang andal dibandingkan rockwool dalam kondisi darurat. Dengan demikian, rockwool lebih aman untuk digunakan di area seperti dapur, ruang boiler hingga gedung bertingkat tinggi.
Sumber: Freepik
4. Kemampuan Meredam Suara
Kemampuan insulasi suara rasanya tidak lengkap jika tidak memiliki kemampuan dalam mengisolasi suara yang masuk dan keluar ruangan. Pada umumnya, rockwool memiliki density yang lebih tinggi sehingga mampu menyerap gelombang suara secara efektif. Beberapa density rockwool yang tersedia di pasaran dari density 60, 80, dan 100.
Sementara itu, meskipun mampu menyerap suara, fiberglass memiliki performa yang lebih rendah dibandingkan rockwool. Hal ini disebabkan karena struktur rockwool yang lebih padat sehingga kemampuan fiberglass dalam meredam suara tidak seefektif rockwool.
5. Daya Tahan Kelembapan
Kelembapan sering menjadi masalah utama pada material insulasi karena dapat mengurangi efektivitas dan memperpendek umur pakai. Rockwool sendiri memiliki sifat hidrofobik. Ini berarti tidak menyerap air sehingga tahan terhadap jamur dan lumut.
Sebaliknya, fiberglass umumnya menerap air sehingga menjadi lembek. Fiberglass yang menyerap air ini juga akan berdampak pada perubahan R-value sehingga. Untuk itu, penggunaan fiberglass biasanya dibarengi juga dengan lapisan foil yang berfungsi sebagai penghalang uap.
Sumber: Freepik
6. Kemudahan Instalasi dan Bobot Material
Faktor selanjutnya yang membedakan rockwool dan fiberglass adalah kemudahan instalasi dan bobot setiap material. Rockwool memiliki bobot yang lebih berat dan tekstur kaku sehingga memerlukan tenaga ahli untuk pemasangan yang tepat. Namun, hasilnya akan lebih tahan lama dan stabil.
Sementara fiberglass, bobotnya jauh lebih ringan dan fleksibel. Dengan demikian, fiberglass lebih mudah dipotong dan dipasang, bahkan di area dengan bentuk yang tidak beraturan. Meski begitu, rockwool menjadi pilihan yang lebih baik untuk ketahanan jangka panjang.
7. Pergeseran Termal
Pergeseran merujuk pada penurunan efektivitas insulasi seiring waktu akibat faktor lingkungan. Adapun rockwool lebih tahan terhadap pergeseran termal karena strukturnya yang padat dan sifat tahan air. Material ini mampu mempertahankan R-value meskipun terpapar fluktuasi suhu atau kelembapan tinggi.
Di lain sisi, fiberglass lebih rentan terhadap pergeseran termal. Penyusutan, penyerapan air, dan penurunan density yang terjadi dapat menyebabkan berkurangnya performa insulasi secara berkala.
Sumber: Freepik
8. Aplikasi yang Ideal
Rockwool menjadi pilihan utama untuk bagunan yang membutuhkan insulasi suara yang tinggi. Sebagai contoh, density 60 cocok untuk hunian, density 80 ideal untuk ruang musik dan studio rekaman, serta density 100 cocok untuk ruang karaoke, pabrik, dan gedung komersial.
Sementara fiberglass, memiliki fleksibilitas yang membuatnya lebih sesuai untuk aplikasi ringan dan area dengan bentuk tidak beraturan. Fiberglass biasanya digunakan pada dinding interior sebagai insulasi tambahan. FIberglass cocok untuk diaplikasikan pada ruangan studio musik.
9. Biaya
Perbedaan rockwool dan fiberglass yang terakhir adalah dari segi biayanya. Fiberglass dikenal sebagai pilihan yang lebih terjangkau dibandingkan rockwool. Ini membuat fiberglass sangat populer untuk proyek yang ingin menekan biaya konstruksi.
Namun, kamu juga perlu mempertimbangkan bahwa biaya awal bukan satu-satunya faktor penting. Meskipun rockwool memiliki harga yang lebih tinggi material ini menawarkan nilai investasi jangka panjang. Rockwool memiliki daya tahan lebih lama, ketahanan terhadap kelembapan, dan masa pakai yang lama.
Lebih Efektif Rockwool atau Fiberglass?
Jika terdapat pertanyaan rockwool vs fiberglass, mana yang lebih efektif? Maka jawabannya adalah rockwool lebih unggul dalam berbagai aspek, terutama jika kamu mencari insulasi dengan performa tinggi dan daya tahan jangka panjang.
Rockwool memiliki nilai R-value yang lebih tinggi dibandingkan fiberglass. Dengan nilai R-value rata-rata 3 hingga 3,3 per inci, rockwool mampu mempertahankan suhu ruangan lebih baik. Bukan hanya itu saja, rockwool juga lebih efektif adalah kemampuannya untuk menahan api.
Dibandingkan fiberglass, rockwool memiliki kemampuan yang jauh lebih baik dalam menyerap suara. Kepadatannya yang tinggi memungkinkan material ini meredam suara dengan efektif, menjadikannya pilihan utama untuk ruang kedap suara, seperti studio musik, ruang rapat, atau apartemen di perkotaan yang padat.
Hunian Menjadi Nyaman dan Sejuk dengan GNET Rock Wool
Apabila kamu sedang mencari rockwool berkualitas, pertimbangkan untuk mendapatkannya di GNET Indonesia. Memiliki density beragam, dari density 60, 80 hingga 100, GNET Rock Wool siap menciptakan ruang sejuk dan senyap di setiap bangunan.
Untuk kamu yang ingin membuat hunian yang nyaman untuk keluarga, kamu bisa menggunakan GNET Rock Wool density 60. Material ini mampu meredam suara dengan efektif sekaligus menjadi insulasi panas yang tahan lama, antiseptis, dan optimal menciptakan suasana tenang dan nyaman dalam rumah.
Jadi, tunggu apalagi? Nantikan penawaran spesial dari GNET Rock Wool dan produk insulasi berkualitas lainnya di Tokopedia GNET Indonesia!