Rangka atap kayu menjadi salah satu struktur yang banyak diaplikasikan pada bangunan komersial maupun hunian. Supaya awet dan dapat digunakan dalam jangka waktu lama, cara pemasangan rangka atap kayu secara tepat sangatlah diperlukan. Pasalnya jika tidak dilakukan dengan tepat dikhawatirkan rangka dapat mengalami pergeseran sehingga berpotensi membahayakan penghuni di dalamnya.
Guna meminimalisir dampak tersebut, GNET Indonesia akan mengulas artikel tentang cara memasang rangka atap kayu beserta alat dan bahan-bahan baku yang Kamu butuhkan. Ketahui lebih jauh cara-caranya melalui artikel yang ada di bawah ini.
Alat dan Bahan Baku untuk Memasang Rangka Atap Kayu
Untuk memudahkan proses pemasangan ada baiknya Kamu mempersiapkan dahulu alat-alat dan bahan baku. Apa sajakah peralatan dan bahan baku yang Kamu butuhkan?
Berikut peralatan dan bahan baku yang perlu Kamu siapkan untuk memasang rangka atap kayu:
- Palu : Alat untuk memasang paku dan menyesuaikan posisi penempatan kayu.
- Paku: Alat untuk mengikat atau menghubungkan kayu-kayu rangka atap.
- Gergaji: Alat untuk memotong kayu sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.
- Meteran: Alat untuk mengukur panjang dan lebar kayu.
- Level: Alat untuk memastikan bahwa kayu-kayu pada rangka atap telah terpasang sejajar dan selevel.
- Bor: Alat untuk membuat lubang pada saat sebelum memasang paku atau baut.
- Bracket atau Besi Pengikat: Alat untuk mengikat kayu-kayu rangka atap pada balok pembatas.
- Alat Pelindung Diri (APD): Helm, kacamata pelindung, pelindung telinga, sarung tangan, rompi pelindung, dan sepatu pelindung.
Untuk bahan baku Kamu ada beberapa jenis kayu yang bisa dipilih. Mulai dari kayu meranti, kayu jati, kayu kapur, kayu merbau, kayu bangkirai, dan kayu kamper. Disarankan untuk menggunakan kayu meranti lantaran mempunyai karakter lurus, besar, tidak bercabang dan awet untuk jangka panjang.
Cara Memasang Rangka Atap Kayu
Setelah mempersiapkan seluruh peralatan dan bahan baku, Kamu bisa memulai pemasangan rangka atap kayu dengan langkah langkah di bawah ini.
-
Perencanaan dan Desain
Langkah pertama Kamu bisa menentukan desain rangka atap yang Kamu inginkan. Perencanaan tersebut meliputi ukuran, bentuk, dan kemiringan atap. Hitung pula jumlah kebutuhan ukuran kayu yang dibutuhkan sesuai dengan desain dari rangka atap. Dengan perencanaan dan desain secara tepat, proses pengerjaan akan lebih efisien.
-
Pemasangan Balok Pembatas
Selanjutnya adalah proses pemasangan balok pembatas. Di sini Kamu bisa menggunakan meteran dan alat levelling guna menandai posisi balok pembatas pada dinding. Setelah posisi sudah siap, Kamu bisa mulai memasang balok pembatas dengan bracket atau paku. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah pastikan bahwa balok telah terpasang secara sejajar dan selevel.
-
Pemasangan Balok Utama
Apabila balok pembatas sudah terpasang langkah berikutnya ada menempatkan balok utama. Nah, balok utama ini dipasang di atas balok pembatas. Di sini Kamu bisa menggunakan paku dan baut untuk mengaitkannya antar satu sama lain. Pastikan untuk kedua balok tersebut sejajar dan selevel.
-
Pemasangan Kuda-Kuda (Rafters)
Tentukan jarak antara kuda-kuda dengan balok utama rangka berdasarkan desain atap bangunan. Jika sudah, tempatkanlah kuda-kuda tersebut dari balok utama ke tepi atap dan dikaitkan dengan paku atau baut. Gunakan pula palu sebagai alat bantu pemasangan rangka atap.
-
Pemasangan Pengunci Kuda-Kuda (Collar Ties)
Temukan dan tentukan posisi pengunci kuda-kuda pada bagian tengah rangka atap. Bila Kamu sudah menemukannya, barulah bisa dilakukan pemasangan pengunci dengan menggunakan paku atau baut guna menambah kekuatan struktur rangka atap bangunan komersial atau hunian.
-
Pemasangan Pasak (Bracing)
Pilih area atau posisi pemasangan pasak di setiap sisi-sisi rangka atap. Pasak atap merupakan bagian dari struktur atap yang berfungsi untuk menambah kekakuan dan kestabilan rangka atap. Kamu bisa memasang pasak dengan paku atau baut untuk mengaitkannya dengan struktur balok.
-
Periksa Kembali Kekuatan dan Keamanan
Supaya rangka atap tidak mudah bergeser dan menimbulkan potensi bahaya di kemudian hari, Kamu bisa memeriksa kembali kekuatan dan keamanannya. Kamu bisa memeriksa di setiap bagian sisi-sisinya. Bila masih ada yang kurang kuat silakan untuk perbaiki supaya rangka atap semakin kokoh.
-
Finishing
Ketika rangka atap sudah terpasang dengan baik, langkah terakhir adalah proses finishing. Pada proses ini Kamu bisa memasang penutup atap seperti genteng metal atau, genteng tanah liat, dan jenis atap lainnya. Supaya rangka atap kayu tetap awet, Kamu bisa mengaplikasikan cat atau lapisan pelindung guna melindungi dari cuaca dan serangga penyebab kelapukan.
Kelebihan Rangka Atap Kayu
Rangka atap kayu mempunyai beberapa kelebihan yang menjadikannya cukup populer digunakan pada bangunan, di antaranya:
-
Fleksibilitas Desain
Kayu mempunyai karakter yang mudah dipotong dan dibentuk. Hal ini memungkinkan Kamu untuk membuat beragam bentuk atap yang sesuai dengan konsep bangunan. Dengan begitu, Kamu dapat memberikan estetika maksimal pada bangunan melalui struktur atap yang didesain dengan sedemikian rupa.
-
Insulasi Termal
Bila dibandingkan dengan material lainnya, kayu mempunyai sifat insulasi termal yang baik. Pasalnya kayu tidak menyerap panas matahari sehingga suhu ruangan di dalam rumah dapat terjaga. Begitupun Kamu sebagai penghuni jadi merasa semakin nyaman untuk menghabiskan waktu di rumah.
-
Ramah Lingkungan
Kayu merupakan bahan baku yang bisa Kamu peroleh dari alam dan dapat didaur ulang. Jejak karbon pada material kayu juga terbilang rendah. Jadi ketika sudah tidak digunakan, kayu dapat lebih memuai di tanah dan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Dengan menggunakan kayu sebagai bahan struktur atap, artinya Kamu turut menjaga keberlanjutan lingkungan.
Penutup
Demikian ulasan tentang cara memasang rangka atap kayu pada bangunan. Bagaimana apakah Kamu tertarik untuk mencoba secara langsung proses pemasangan ini? Yuk, temukan lebih banyak ulasan menarik tentang konstruksi dan dekorasi bangunan lainnya bersama GNET Indonesia.