Kerusakan pada lantai keramik tidak hanya mengganggu estetika ruangan, namun juga dapat mengundang masalah lebih serius seperti kelembaban dan bahkan potensi bahaya tersandung. Lalu, bagaimana cara memperbaiki lantai keramik yang pecah?
Pada umumnya, cara mengatasi lantai keramik yang pecah dapat dilakukan dengan mengganti keramik itu sendiri. Namun, sebelum itu, mari pahami terlebih dahulu penyebab lantai keramik bisa pecah dalam uraian berikut. Simak artikel ini hingga tuntas!
Sumber: Freepik
Penyebab Lantai Keramik Pecah
Keramik sering dipilih sebagai material lantai karena tampilannya yang elegan dan daya tahan yang baik. Namun, meskipun kuat, keramik tidak sepenuhnya bebas dari risiko kerusakan. Berikut ini adalah beberapa penyebab lantai keramik bisa pecah.
1. Keramik Tertimpa Benda Berat
Salah satu penyebab paling umum lantai keramik pecah adalah jatuhnya benda berat. Contohnya, peralatan dapur seperti panci besi atau benda berbobot besar lainnya yang terjatuh dari ketinggian dapat menimbulkan tekanan berlebih pada permukaan keramik. Hal ini menyebabkan retakan kecil yang lama-kelamaan bisa membesar.
Selain itu, beban berat dari furnitur besar yang tidak dilengkapi alas pelindung juga berpotensi merusak keramik, terutama jika sering digeser dengan kasar. Kondisi ini lebih sering terjadi di area rumah dengan aktivitas tinggi, seperti dapur, ruang tamu, atau area kerja.
2. Perubahan Suhu Ekstrem
Lantai keramik rentan terhadap perubahan suhu ekstrem yang terjadi secara mendadak. Material keramik akan memuai saat terkena panas dan menyusut saat terkena suhu dingin. Dengan adanya proses pemuaian dan penyusutan yang berulang, ini dapat menyebabkan retakan pada keramik, terutama jika perekatnya tidak cukup elastis.
Contoh perubahan suhu ekstrem adalah lantai keramik yang terkena paparan sinar matahari langsung di siang hari dan menjadi dingin di malam hari. Pemanas ruangan atau AC yang berlebihan juga bisa menjadi pemicu.
3. Kesalahan Instalasi
Penyebab lantai keramik pecah selanjutnya adalah kesalahan instalasi. Hal ini biasanya disebabkan oleh kurangnya perhatian pada detail teknis saat instalasi, seperti beton yang belum kering, serta komposisi semen dan batu split yang tidak sesuai.
Sebagai contoh, permukaan lantai beton yang masih basah akan menyusut saat mengering sehingga mengganggu kestabilan keramik di atasnya. Selain itu, nat memungkinkan material lantai untuk menyesuaikan diri dengan pergerakan alami bangunan akibat perubahan suhu atau beban struktural.
Baca Juga: Cara Membersihkan Lantai Keramik
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan sekitar bangunan juga memiliki dampak besar terhadap kondisi lantai keramik. Adapun dua faktor lingkungan yang paling utama adalah penurunan dan pergeseran tanah di bawah fondasi bangunan. Hal ini menyebabkan lantai kehilangan kestabilan dan membuat keramik retak hingga pecah.
Bukan hanya itu, faktor getaran akibat aktivitas di sekitar juga dapat menyebabkan keramik pecah. Contohnya, adanya aktivitas konstruksi berat, seperti proyek jalan raya atau pembangunan gedung di dekat rumah yang menghasilkan getaran yang cukup kuat. Getaran ini tentunya dapat melemahkan lapisan perekat keramik dan membuat keramik menjadi retak.
5. Dekat dengan Sumber Panas
Keramik yang dipasang di dekat sumber panas, seperti kompor, oven, atau pemanas ruangan, memiliki risiko lebih besar untuk retak. Panas berlebih dapat merusak lapisan perekat di bawah keramik, mengurangi daya tahannya terhadap tekanan.
Fenomena ini juga bisa diperparah jika area tersebut juga sering terkena cairan, seperti minyak atau air, yang dapat mengikis lapisan perekat lebih cepat. Oleh karena itu, penting untuk memilih keramik berkualitas dengan spesifikasi tahan panas untuk area tersebut.
Sumber: Freepik
Cara Memperbaiki Lantai Keramik yang Pecah
Setelah mengetahui penyebab lantai keramik yang pecah, selanjutnya adalah memahami cara memperbaikinya. Berikut adalah langkah-langkah detail untuk memperbaiki keramik yang pecah.
1. Mempersiapkan Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
Sebelum memulai proses perbaikan, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Kamu akan membutuhkan alat pengikis untuk membersihkan sisa perekat atau nat di sekitar keramik yang pecah. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan kuas kecil untuk membersihkan pecahan secara mendetail.
Selain alat pembersih, pastikan kamu memiliki epoxy atau mortar untuk merekatkan keramik. Untuk hasil lebih estetik, kamu dapat menggunakan cat keramik yang sesuai dengan warna lantai. Bukan hanya itu, kamu juga bisa mempersiapkan alat pengering membantu dalam proses pembersihan sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
2. Membersihkan Retakan Keramik
Setelah semua alat dan bahan tersedia, langkah selanjutnya adalah membersihkan retakan pada keramik. Mulailah dengan menyedot debu menggunakan penyedot debu untuk menghilangkan partikel kecil yang masih ada dalam retakan.
Untuk noda yang lebih membandel, kamu bisa menggunakan sabun pembersih, seperti sabun cuci piring. Caranya, campurkan cairan sabun dengan air, lalu gosok area retakan menggunakan sikat lembut. Setelah itu, keringkan area dengan menggunakan kain bersih.
Baca Juga: 8 Jenis Lantai Kamar Mandi Anti Licin dan Aman Digunakan
Sumber: Freepik
3. Mengaplikasikan Epoxy atau Mortar
Langkah berikutnya adalah mengisi retakan dengan epoxy atau mortar. Epoxy adalah perekat khusus yang dirancang untuk merekatkan material keras seperti keramik. Kamu perlu mencampurkan epoxy sesuai dengan petunjuk di kemasannya agar hasilnya maksimal. Setelah tercampur, oleskan epoxy pada retakan menggunakan kape.
Jika retakan cukup besar, mortar bisa menjadi alternatif. Mortar biasanya digunakan untuk mengisi celah besar dan memberikan kekuatan tambahan pada keramik. Setelah mengaplikasikan mortar sebagai pengisi retakan, langkah berikutnya adalah dengan membiarkan mortar mengering sepenuhnya.
4. Merapikan dan Menyamarkan Retakan
Setelah perekat mengering, penting untuk merapikan permukaan agar hasilnya terlihat halus dan profesional. Jika menggunakan epoxy, kamu bisa mengikis sisa epoxy yang berlebih dengan hati-hati menggunakan alat pengikis.
Selain merapikan, kamu juga perlu menyamarkan retakan yang sudah diperbaiki. Kamu bisa menggunakan ampelas halus untuk meratakan area yang masih terasa kasar. Setelah itu, bersihkan debu sisa pengampelasan dengan kain lembap.
5. Mengganti Lantai Keramik
Sebagai langkah terakhir jika keramik yang pecah terlalu parah atau retakannya tidak memungkinkan untuk diperbaiki, langkah terbaik adalah mengganti keramik tersebut dengan yang baru. Mengganti keramik membutuhkan kehati-hatian agar tidak merusak keramik di sekitarnya dan memastikan keramik baru terpasang dengan rapi.
Pertama-tama, angkat keramik yang rusak menggunakan palu dan pahat kecil. Setelah keramik terlepas, bersihkan sisa perekat atau serpihan yang masih menempel di dasar lantai. Setelah area dasar siap, aplikasikan mortar secara merata pada bagian bawah keramik pengganti. Pastikan kamu memilih keramik dengan ukuran, pola, dan warna yang sama agar hasilnya menyatu dengan lantai yang ada.
Kesimpulan
Jadi, cara memperbaiki lantai keramik yang pecah sangat mudah, mulai dari mengisi celah retakan dengan epoxy dan mortar hingga mengganti keramik sepenuhnya. Untuk menghindari kerusakan lantai keramik di masa depan, sebaiknya menghindari faktor-faktor yang dapat merusak keramik dan melakukan perawatan berkala.
Untuk menghindari kerusakan lantai keramik, kamu membutuhkan keramik berkualitas, seperti material penutup lantai dari GNET Indonesia. Kami memiliki berbagai pilihan keramik dengan warna dan fitur beragam. Dari keramik anti slip untuk mengurangi potensi kelicinan hingga keramik glossy yang elegan, GNET Ceramic Tiles membuat hunian lebih estetik.
Jadi, tunggu apalagi? Dapatkan informasi detail seputar GNET Ceramic Tiles dan penutup lantai lainnya dengan menghubungi WhatsApp GNET Indonesia sekarang!