Bagaimana cara pasang bubble foil? Material isolasi ini mampu menjaga suhu ruangan tetap stabil dan meredam suara bising dengan efektif. Dengan pemasangan yang tepat, bubble foil dapat memberikan kenyamanan ekstra bagi penghuni rumah.
Pada umumnya, bubble foil dapat diaplikasikan pada berbagai jenis atap. Namun, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari material ini, penting untuk memasangnya dengan benar, dari struktur atap baja ringan, atap spandek, purlin, dak beton, hingga cladding trimdeck. Agar Kamu lebih memahaminya, mari simak informasinya melalui artikel ini!
Apa Itu Bubble Foil?
Bubble foil adalah material insulasi termal yang terdiri dari dua lapisan utama, yaitu aluminium foil dan gelembung udara (bubble wrap) yang berada di antara kedua lapisan tersebut. Bubble foil memiliki keunggulan tersendiri, yakni mampu meredam hingga 95% panas matahari, seperti GNET Bubble Foil.
Lapisan aluminium berfungsi sebagai reflektor panas yang mampu memantulkan radiasi termal. Sementara itu, gelembung udara di dalamnya berfungsi sebagai penahan panas untuk menjaga suhu di dalam ruangan tetap stabil. Bagi Kamu yang menginginkan kenyamanan suhu di dalam ruangan, bubble foil bisa menjadi pilihan cerdas.
Baca Juga: Alumunium Foil untuk Atap Bocor
Sumber: Freepik
Cara Pasang Bubble Foil Berdasarkan Jenis Atap
Untuk hasil yang optimal, pemasangan bubble foil memerlukan keterampilan khusus dan kecermatan. Oleh karena itu, Kamu mungkin memerlukan aplikator andal (tukang bangunan) untuk proses pengaplikasiannya. Berikut ini beberapa cara pasang bubble foil untuk berbagai atap.
1. Pemasangan pada Baja Ringan untuk Hunian
Pertama-tama, bubble foil dipasang di antara reng, dengan sisi aluminium menghadap ke atas. Ini penting karena sisi aluminium berfungsi untuk memantulkan panas dari sinar matahari sehingga sehingga mencegah panas berlebihan masuk ke dalam ruangan. Bubble foil kemudian ditempelkan pada reng menggunakan roofing screw.
Perlu diperhatikan juga, pada sambungan bubble foil, berikan tumpang tinding bubble foil sekitar 10 cm hingga 15 cm dan rekatkan menggunakan selotip aluminium. Tujuan dari penumpangan ini adalah untuk memastikan sambungan kedap air dan udara. Dengan begitu, tidak ada celah bagi kelembapan atau udara panas untuk masuk.
Setelah pemasangan selesai, pastikan Kamu menekan permukaan bubble foil dengan rata untuk menghilangkan gelembung udara yang mungkin terperangkap. Gelembung udara yang terperangkap bisa mengurangi efektivitas insulasi karena menciptakan celah tempat panas bisa masuk.
2. Pemasangan pada Atap Spandek dengan Plat Strip
Langkah pertama dalam pemasangan bubble foil pada atap spandek dengan plat strip adalah membentangkan lembaran bubble foil di atas rangka baja ringan. Setelah bubble foil dibentangkan dengan rapi dan menutupi seluruh area yang diinginkan, barulah plat strip dipasang di bagian bawah sisi ujung sambungan bubble foil.
Adapun plat strip berfungsi sebagai penopang yang kokoh untuk bubble foil guna memastikan material insulasi tetap pada posisinya dan tidak bergeser. Agar plat strip tidak mudah lepas dan bisa menopang beban atap dengan baik, Kamu harus menggunakan sekrup untuk mengikat plat strip dengan kuat pada rangka atap.
Setelah itu, pasang kembali lembaran bubble foil selanjutnya dan tumpang tindihkan pada bubble foil yang telah dipasang sebelumnya. Lakukan cara yang sama hingga bubble foil menutup seluruh area atap. Untuk menyempurnakan pemasangan, sambungan antar lembaran bubble foil yang bertumpang tindih harus direkatkan menggunakan aluminium tape.
Baca Juga: Mengenal Bubble Foil Adalah, Fungsi dan Daftar Harganya
3. Pemasangan dari Bawah Purlin untuk Hunian
Pemasangan bubble foil dari bawah purlin memberikan beberapa keunggulan, salah satunya adalah akses yang lebih mudah dan efisiensi dalam pemasangan. Purlin merujuk pada balok horizontal yang dipasang di atas rangka utama untuk memberikan dukungan tambahan dan membantu mendistribusikan beban atap secara merata.
Langkah-langkah pemasangannya dimulai dengan memotong bubble foil sesuai dengan ukuran jarak antara dua purlin. Pastikan untuk memberikan sedikit tumpang tindih pada sambungan antarlembaran bubble foil agar tidak ada celah yang memungkinkan udara panas masuk.
Selanjutnya, bubble foil tersebut ditempelkan pada purlin menggunakan sekrup. Dengan cara ini, bubble foil akan tetap terpasang dengan rapi dan mampu memberikan isolasi termal yang optimal untuk hunian Kamu.
4. Pemasangan pada Dak Beton
Pemasangan bubble foil pada dak beton memerlukan persiapan yang teliti untuk memastikan hasil yang maksimal. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan permukaan dak beton benar-benar kering dan bersih dari debu atau kotoran yang bisa mengurangi daya rekat dan efektivitas insulasi.
Langkah selanjutnya adalah memasang beberapa hollow berukuran 2 cm x 4 cm secara sejajar di bagian bawah dak beton dengan jarak 60 cm sampai 120 cm antar-hollow. Rangka ini akan menjadi kerangka yang menahan bubble foil sehingga material insulasi ini tidak langsung bersentuhan dengan permukaan dak beton.
Setelah rangka terpasang, letakkan lembaran bubble foil di atas rangka hollow yang telah disiapkan, kemudian potong sesuai dengan ukuran jarak antara dua rangka hollow tersebut. Agar menempel pada besi hollow, bubble foil harus ditempelkan menggunakan sekrup.
Selain itu, Kamu juga memerlukan tali sling yang disambungkan ke besi hollow 2 cm x 4 cm. Hollow ini berfungsi sebagai rangka papan gypsum yang akan dipsang. Selain memberikan permukaan yang lebih rata dan halus, pemasangan lapisan gypsum ini juga berfungsi sebagai penambah estetika dan menambah kenyamanan suhu dalam ruangan.
5. Pemasangan pada Cladding Trimdeck
Cara pasang bubble foil selanjutnya adalah pada cladding trimdeck. Adapun cladding trimdeck adalah bahan pelapis eksterior bangunan yang merupakan kombinasi dari pelapis logam (biasanya aluminium atau baja) dengan profil khusus.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memasang baja ringan kanal âCâ secara vertikal pada rangka cladding. Baja ringan kanal âCâ ini berfungsi sebagai penopang utama bagi bubble foil yang memastikan bahwa material insulasi tetap pada posisinya.
Setelah baja ringan kanal âCâ terpasang, kemudian lembaran bubble foil diletakkan di atasnya dengan sisi aluminium menghadap ke arah trimdeck. Saat meletakkan bubble foil, pastikan ada tumpang tindih minimal 3 cm pada setiap sambungan. Tumpang tindih ini bertujuan untuk menghindari celah yang bisa menjadi jalur masuknya panas atau kelembapan.
Langkah selanjutnya adalah merekatkan setiap sambungan bubble foil menggunakan selotip aluminium sepanjang sambungan. Setelah semua sambungan direkatkan dengan baik, cladding trimdeck dapat dipasang di atas bubble foil.
Kamu bisa menggunakan sekrup waferhead untuk menempelkan cladding pada baja ringan kanal âCâ. Saat sekrup ini dikencangkan, sekrup-sekrup ini juga akan menekan bubble foil, membuat sambungan menjadi lebih rapat dan memastikan insulasi bekerja dengan maksimal.
Penutup
Bagaimana, apakah sekarang Kamu sudah memahami cara pasang bubble foil di berbagai jenis atap? Dari pemasangan bubble foil pada atap baja ringan, atap spandek, di bawah purlin, pada dak beton, dan pada cladding trimdeck, teknik pemasangan yang tepat akan memastikan kenyamanan dalam ruangan dan memperpanjang umur bangunan.
Apabila Kamu tertarik untuk memasangan bubble foil, percayakan saja pada GNET Indonesia. GNET Bubble Foil dirancang khusus untuk membantu suhu ruangan terjaga. Selain memiliki kemampuan dalam meredam suhu panas matahari sebesar 95%, GNET Bubble Foil juga mudah dipasang karena tidak memerlukan keterampilan dan alat khusus, serta kuat dan tahan lama.
Segera konsultasikan kebutuhan Kamu bersama tim GNET Indonesia di sini.
Untuk informasi menarik lainnya seputar tip material bahan bangunan, terus pantai situs web GNET indonesia!