Apakah kamu menganggap bahwa setiap jenis keran air bersifat universal dan dapat digunakan di manapun? Jawabannya tentu tidak. Pada umumnya, bentuk dan fungsi keran air yang satu dengan lainnya berbeda. Lalu, apa saja jenis keran air wastafel?
Melalui berbagai inovasi yang tersedia saat ini, terdapat berbagai model keran yang mampu memberikan kenyamanan, estetika, dan teknologi canggih. Dalam artikel ini, GNET Indonesia akan mengupas tuntas beberapa jenis keran air wastafel sesuai dengan bentuk dan tempat penggunaannya dengan lengkap!
Jenis Keran Air Wastafel
Beberapa model keran mungkin lebih cocok untuk kamar mandi, sedangkan yang lain dirancang khusus untuk dapur atau bahkan area luar ruangan. Berikut ini sepuluh jenis keran air wastafel yang bisa kamu pertimbangkan.

Sumber: Freepik
1. Keran Air Sensor (Keran Air Hidup dan Mati Otomatis)
Keran air sensor biasanya menggunakan teknologi inframerah atau sensor gerak untuk mengaktifkan dan menghentikan aliran air secara otomatis. Saat tangan didekatkan ke sensor, air akan mengalir dan akan berhenti saat tangan dijauhkan. Teknologi ini dapat mengefisiensi penggunaan air dari akibat keran yang lupa dimatikan atau bocor.
Jenis kran ini sensor paling sering digunakan di kamar mandi umum, hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan yang biasanya mengutamakan higienitas. Untuk hunian, keran sensor juga cocok dipasang di kamar mandi pribadi atau dapur sebagai solusi modern dan praktis.

Sumber: Freepik
2. Keran Gagang Tunggal (Keran Air Satu Pegangan)
keran gagang tunggal hanya memiliki satu pegangan yang dapat digerakkan ke berbagai arah untuk mengatur suhu dan tekanan air. Mekanisme ini bekerja menggunakan katup cakram keramik yang tahan lama dan lebih sedikit mengalami kebocoran dibandingkan model konvensional.
Umumnya, jenis keran gagang tunggal sering ditemukan di dapur dan kamar mandi modern karena kemudahannya dalam penggunaan. Memiliki satu pegangan, kamu bisa mengatur suhu air lebih cepat menggunakan jenis keran ini sehingga ideal untuk rumah dengan aktivitas tinggi.

Sumber: Freepik
3. Keran Air Gagang Ganda
Berbeda dengan model satu pegangan, keran air gagang ganda memiliki dua tuas terpisah. Pegangan kiri biasanya digunakan untuk air panas, sedangkan pegangan kanan untuk air dingin. Sistem ini memberikan kontrol suhu yang lebih presisi dibandingkan model satu pegangan.
Keran air gagang ganda umumnya cocok digunakan pada wastafel kamar mandi dengan sistem pemanas air, terutama pada wastafel dengan dua lubang pemasangan. Model ini juga sering ditemukan di dapur klasik dan restoran yang membutuhkan kendali suhu air yang lebih baik.
Baca Juga: 7 Ukuran Wastafel Cuci Tangan untuk Kamar Mandi dan Dapur

Sumber: Freepik
4. Keran Bola (Ball Faucet)
Keran bola atau yang dikenal juga dengan ball faucet merupakan keran air yang menggunakan mekanisme katup bola berlubang yang berputar untuk mengontrol aliran air. Melalui satu pegangan yang fleksibel, kamu bisa mengatur suhu dan tekanan air hanya dengan menggerakkan pegangan ke berbagai arah.
Jenis ini paling sering digunakan di dapur karena kemudahan penggunaannya. Namun, kran Pada umumnya, keran air bola lebih rentan terhadap kebocoran dibandingkan model lain. Untuk itu, kamu memerlukan perawatan rutin untuk memastikan katup tetap berfungsi dengan baik.

Sumber: Freepik
5. Keran Cakram (Disc Faucet)
Keran cakram merujuk pada kerain air dengann dua cakram keramik yang bergerak sejajar untuk membuka dan menutup aliran air. Teknologi ini memungkinkan aliran air yang lebih stabil dan mencegah kebocoran dalam jangka panjang.
Kamu dapat mempertimbangkan keran air cakram untuk kamar mandi dan dapur modern yang membutuhkan sistem aliran air bertekanan tinggi. Melalui desain yang lebih tahan lama dibandingkan kran bola atau kran kompresi, model ini menjadi pilihan premium bagi kamu yang menginginkan peralatan sanitasi berkualitas tinggi.

Sumber: Freepik
6. Keran Dinding
Seperti namanya, keran ini dipasang langsung pada dinding di atas wastafel, bukan di permukaan meja atau wastafel itu sendiri. Instalasi ini memerlukan sistem perpipaan yang disembunyikan dalam dinding.
Keran dinding sering digunakan dalam kamar mandi minimalis, dapur berkonsep industrial, dan di area luar ruangan seperti garasi. Selain menghemat ruang, desain ini juga lebih mudah dibersihkan karena tidak ada celah di antara keran dan permukaan wastafel.

Sumber: Freepik
7. Keran Kompresi (Compression Faucet)
Keran kompresi adalah model tradisional yang menggunakan katup ulir untuk mengontrol aliran air. Untuk menggunakannya, pegangan atau tuas harus diputar searah atau berlawanan dengan jarum jam untuk membuka dan menutup aliran air.
Model keran kompresi masih banyak ditemukan di rumah-rumah tua, tetapi masih bisa kamu temukan di hunian modern dengan versi yang sudah dimodifikasi. Namun, keran kompresi memiliki daya tahan yang kurang untuk penggunaan jangka panjang, serta lebih berisiko bocor jika tidak dirawat dengan baik.
Baca Juga: Berapa Tinggi Wastafel dari Lantai? Panduan untuk Hunian

Sumber: Freepik
8. Keran Selongsong (Cartridge Faucet)
Keran selongsong atau yang disebut cartridge faucet menggunakan sistem katup selongsong yang bergerak naik dan turun atau berputar untuk mengontrol aliran air. Model ini tersedia dalam dua varian, yaitu keran satu pegangan (single-handle) dan keran dua pegangan (double-handle).
Pada umumnya, penggunaan keran selongsong lebih halus dibandingkan dengan keran kompresi karena tidak memerlukan tekanan tambahan untuk menutup aliran air. Selain itu, keran selongsong juga lebih mudah diperbaiki karena hanya perlu mengganti catridge tanpa mengganti keseluruhan keran.
9. Keran Deck-Mount Tradisional
Keran deck-mount tradisional biasanya dipasang langsung pada permukaan wastafel dan meja dengan desain klasik. Adapun beberapa model keran ini memiliki pegangan berbentuk kenop bulat dengan motif dekoratif, seperti pola crisscross.
Jenis keran deck-mount tradisional ini sering digunakan di kamar mandi dengan desain rangan klasik. Memiliki finishing yang elegan dan pegangan berbahan keramik dan logam, model ini memberikan tampilan mewah pada wastafel kamu.
10. Keran Deck-Mount Modern
Keran deck-mount modern merupakan versi modern dari model deck-mount dengan desain minimalis dan inovatif. Beberapa model keran deck-mount modern bahkan ada yang dibuat dengan teknologi cetak 3D untuk menghasilkan bentuk unik dengan jalur air tersembunyi.
Rangkanya biasanya menggunakan bahan kuningan solid dengan lapisan powder coating untuk tampilan yang lebih mewah dan tahan lama. Keran deck-mount modern sangat cocok untuk kamar mandi berkonsep futuristik atau dapur mewah. Model ini juga sering digunakan di hotel dan restoran.
Baca Juga: 8 Jenis Wastafel dan Harganya untuk Kamar Mandi Lebih Elegan
Cara Memilih Kran Air Wastafel
Saat memiliki keran air wastafel, sebaiknya kamu menyesuaikannya dengan kebutuhan, baik untuk dapur, kamar mandi, maupun area outdoor. Berikut beberapa faktor penting yang perlu kamu perhatikan sebelum membeli keran wastafel.
1. Menyesuaikan Keran Wastafel dengan Gaya Ruangan
Pemilihan keran harus selaras dengan desain ruangan, baik dari segi warna, bahan, maupun bentuknya. Untuk konsep minimalis modern, keran dengan desain ramping dan sentuhan krom mengkilap bisa menjadi pilihan yang tepat.
Sementara untuk ruangan bergaya industrial, kamu bisa menggunakan keran berbahan stainless steel dengan tampilan kasar (brushed finish). Selain itu, jika wastafel kamu bergaya klasik, keran dengan desain pegangan silang (cross handle) atau model deck-mount tradisional bisa menambah kesan elegan.
2. Memilih Pegangan Keran yang Nyaman
Pegangan keran mempengaruhi kenyamanan saat digunakan, terutama jika wastafel sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Adapun keran satu tuas (single-handle) lebih praktis untuk menyesuaikan suhu dan aliran air dengan satu gerakan.
Di sisi lain, keran dua tuas (double-handle) menawarkan kontrol suhu yang lebih presisi. Model ini memudahkan kamu mengatur aliran air panas dan dingin secara terpisah. Keran dua tuas lebih sering digunakan di kamar mandi atau wastafel dengan desain klasik.
3. Menentukan Jenis Pemasangan yang Sesuai
Sebelum membeli keran wastafel, pastikan kamu memilih jenis pemasangan yang sesuai dengan struktur wastafel dan kebutuhan penggunaan. Terdapat beberapa pilihan pemasangan yang umum digunakan, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Keran dinding (wall-mounted faucet): Dipasang di dinding, memberikan tampilan lebih bersih dan memudahkan pembersihan wastafel. Cocok untuk kamar mandi modern atau dapur dengan ruang kerja luas.
b. Keran wastafel deck-mounted: Dipasang langsung di atas permukaan meja wastafel atau countertop. Model ini umum digunakan untuk kamar mandi dan dapur.
c. Keran wastafel satu lubang (single-hole faucet): Hanya memerlukan satu lubang pemasangan, lebih minimalis dan mudah dipasang.
d. Keran tiga lubang (three-hole faucet): Digunakan untuk model keran dengan pegangan ganda dan spout terpisah, biasanya ditemukan pada wastafel bergaya klasik atau mewah.
4. Memilih Keran Air yang Kuat
Daya tahan keran sangat bergantung pada bahan dan mekanisme katupnya. Bahan kuningan dan stainless steel umumnya lebih tahan terhadap korosi dan memiliki umur pakai lebih panjang dibandingkan plastik atau besi biasa.
Sebaiknya, kamu memilih keran dengan katup cakram keramik (Ceramic Disc Valving) yang lebih awet dan tidak mudah bocor dibandingkan katup berbahan karet atau plastik. Katup keramik juga lebih tahan terhadap tekanan air tinggi dan lebih minim perawatan.
5. Mempertimbangkan Fitur Tambahan yang Tersedia
Jika Kamu menginginkan keran dengan fungsionalitas lebih, beberapa fitur tambahan bisa menjadi pertimbangan, seperti keran dengan fitur tarik keluar (pull-out) atau tarik ke bawah (pull-down). Fitur ini memiliki kepala keran fleksibel yang bisa ditarik dan cocok untuk wastafel area dapur.
Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan keran air dengan teknologi click move yang membantu mengontrol volume air dengan lebih baik. Untuk wastafel yang lebih higienis, kamu juga bisa mempertimbangkan keran air dengan sensor otomatis.
Penutup
Demikianlah informasi seputar berbagai jenis keran air wastafel, dari keran air sensor otomatis, keran gagang tunggal danganda, keran bola hingga keran selongsong. Saat memilih keran air wastafel, pastikan kamu mempertimbangkan faktor gaya desain, jenis pemasangan, daya tahan, fitur keunggulannya.
Selain memilih keran air yang tahan lama, tentunya kamu juga harus memilih wastafel yang berkualitas, seperti Oter Lavatory by GNET. Dibuat menggunakan teknologi glasir, membuat Oter Lavatory by GNET dari GNET Indonesia lebih mudah dibersihkan sehingga lebih awet.
Jadi, tunggu apalagi? Segera hubungi GNET Indonesia melalui WhatsApp kami untuk mendapatkan informasi detail seputar Oter Lavatory by GNET!
Artikel ditulis oleh: Fanny