Metode kerja pemasangan ACP adalah proses yang melibatkan serangkaian tahapan untuk mengaplikasikan aluminium composit panel pada permukaan. Aluminium Composite Panel (ACP) dengan tampilannya yang modern dan beragam pilihan warna kini telah menjadi primadona dalam dunia konstruksi.
Pada dasarnya, ACP adalah bahan panel datar yang terdiri dari dua lembaran aluminium yang diapit oleh inti komposit berbahan polyethylene. Keberhasilan pemasangan ACP sangat bergantung pada teknik yang digunakan. Agar Kamu makin paham, mari simak beberapa langkah metode kerja pemasangan ACP melalui artikel ini.
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan dalam Memasang ACP
Pemasangan ACP memerlukan keahlian khusus serta peralatan yang tepat untuk menjaga akurasi dan kerapian hasil akhir. Berikut ini adalah sejumlah alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pemasangan ACP.
1. Alat-alat yang Dibutuhkan dalam Pemasangan ACP
a. Alat Ukur dan Marking
- Meteran: Digunakan untuk mengukur dimensi panel ACP dan menentukan posisi pemasangan dengan presisi.
- Pensil: Alat untuk memberi tanda pada permukaan ACP sebelum dipotong atau dipasang.
- Jidar/Penggaris Potong: Berguna untuk memastikan garis potong lurus dan akurat, terutama pada bagian yang membutuhkan pemotongan besar.
- Siku Metal: Digunakan untuk memastikan sudut pemasangan tepat, terutama pada titik-titik pertemuan panel.
- Chalkline atau Sipatan: Membantu memberi tanda lurus yang panjang di permukaan panel atau dinding.
- Waterpass: Alat yang digunakan untuk memastikan bahwa panel ACP dipasang pada posisi yang benar dan sejajar secara horizontal atau vertikal.
Baca Juga: Apa itu ACP (Aluminium Composite Panel), Jenis dan Fungsinya
b. Alat Potong dan Bor
- Gergaji atau Circle Cutter: Digunakan untuk memotong panel ACP dengan akurat, terutama jika ingin membentuk bentuk melingkar.
- Gunting Metal: Ideal untuk memotong lembaran ACP pada sudut-sudut kecil atau detail yang lebih rumit.
- Router: Ini adalah alat wajib untuk pekerjaan fabrikasi ACP, terutama saat melakukan grooving atau alur V pada panel.
- Bor: Untuk membuat lubang pada ACP maupun pada struktur rangka bangunan saat pemasangan.
c. Peralatan Penutup Nat
- Sealant: Berfungsi untuk menutup celah atau sambungan antar panel sehingga panel terlindungi dari kelembapan dan debu.
- Sealant Gun: Alat untuk mengaplikasikan sealant secara merata dan rapi.
- Isolasi Kertas: Digunakan untuk melindungi area sekitar saat mengaplikasikan sealant agar tidak berantakan.
- Kapi: Membantu meratakan sealant pada sambungan untuk hasil yang rapi.
- Backer Rod: Digunakan pada sela-sela nat untuk memberikan fleksibilitas pada sambungan sekaligus meminimalkan penggunaan sealant.
d. Peralatan Pengikat
- Tang: Untuk membantu memegang atau menekuk material pengikat, seperti sekrup atau paku rivet.
- Pop Rivet: Alat ini digunakan untuk mengikat ACP pada rangka bangunan, terutama pada area yang memerlukan daya tahan lebih tinggi.
- Sekrup Self-Drilling: Sekrup ini memiliki kemampuan untuk membuat lubang pilot dan mengencangkan sekrup dalam satu langkah.
- Sekrup Wafer Head: Sekrup jenis ini digunakan untuk pemasangan yang lebih kuat dan rapi, terutama pada area yang harus tahan beban.
- Double Tape 3M: Double tape dengan ketebalan 2,3 mm dan tipe VHB ini digunakan untuk memperkuat ikatan panel pada permukaan.
Sumber: Freepik
2. Bahan-Bahan yang Dibutuhkan untuk Pemasangan ACP
Selain alat-alat, Kamu juga perlu menyiapkan bahan-bahan sebagai berikut.
- ACP (Aluminium Composite Panel): Material utama yang akan dipasang pada bangunan. Ukuran dan ketebalannya harus sesuai dengan kebutuhan proyek Kamu.
- Rangka Hollow: Ini adalah rangka utama yang akan menahan ACP agar tetap kokoh pada posisinya.
- Sealant: Bahan ini digunakan untuk menutup nat atau celah antar panel, sekaligus melindungi sambungan dari air dan debu.
Metode Kerja Pemasangan ACP
Dalam proses pemasangan ACP (Aluminium Composite Panel), ada beberapa metode yang digunakan untuk memastikan panel terpasang dengan baik dan rapi. Pada bagian berikut, GNET Indonesia akan membahas lebih detail setiap tahap pekerjaan pemasangan ACP, mulai dari fabrikasi hingga tahap pemeliharaan.
1. Sistem Pemasangan Prefabricated
Pada sistem pemasangan prefabricated, panel Aluminium Composite Panel (ACP) diproses terlebih dahulu di bengkel atau pabrik sebelum dibawa ke lokasi proyek untuk dipasang. Adapun teknik fabrikasi yang biasa digunakan adalah teknik V-Grooving dan tekuk radius.
Sebagai contoh, Kamu menggunakan ACP dengan ketebalan 4 mm yang difabrikasi terlebih dahulu sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diperlukan. Proses ini melibatkan pemotongan panel sesuai spesifikasi desain, termasuk pembuatan potongan, lubang, dan penekukan radius jika diperlukan.
Selanjutnya, konstruksi rangka hollow dipasang sesuai spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Setelah itu, profil angle siku aluminium galvanis dipasang pada titik-titik pertemuan ACP dan hollow untuk memperkuat sambungan antara panel ACP dan rangka.
Komponen tambahan seperti foam backer dapat dipasang pada sambungan antara panel dan rangka. Foam ini berfungsi sebagai peredam suara dan getaran, serta memberikan isolasi yang baik pada sambungan.
Setelah rangka dan komponen pendukung terpasang, panel ACP yang telah difabrikasi dipasang pada rangka menggunakan sekrup self-drilling. Sekrup ini dilengkapi dengan kepala lebar dan ujung bor sehingga tidak perlu membuat lubang terlebih dahulu.
Tahap terakhir adalah penyegelan sambungan antara panel dan rangka menggunakan architectural silicone sealant. Sealant ini berfungsi untuk mencegah masuknya air, debu, dan udara. Penyegelan ini juga membantu menjaga keindahan estetika fasad dengan menutup celah-celah yang mungkin terlihat.
2. Sistem Pemasangan Flat (Rata Datar)
Alternatif sistem pemasangan ACP selanjutnya adalah sistem pemasangan flat. Dalam metode ini, panel ACP dipasang langsung pada permukaan tanpa memerlukan fabrikasi bentuk khusus. Sistem ini biasanya digunakan pada bangunan dengan permukaan datar dan luas, seperti dinding eksterior gedung bertingkat, papan reklame, atau dan bangunan komersial.
Tahap pertama dalam pemasangan flat adalah pemasangan rangka pendukung dari hollow galvanis. Setelah rangka hollow terpasang, langkah berikutnya adalah pemasangan plat strip aluminium menggunakan sekrup self-drilling. Plat strip ini berfungsi sebagai dasar pemasangan panel ACP guna memberikan permukaan yang stabil untuk melekatkan panel dengan kuat.
Setelah plat strip aluminium terpasang, VHB double tape (Very High Bond) ditempelkan pada plat strip. VHB tape adalah perekat kuat yang dirancang untuk menahan panel ACP dengan aman. VHB tape ditempelkan mengikuti garis yang sudah ditentukan pada permukaan plat strip.
Setelah VHB tape terpasang, panel ACP siap dipasang. Panel diletakkan secara hati-hati di atas VHB tape, mengikuti posisi yang sudah ditentukan. Setelah itu, tekan panel dengan kuat untuk memastikan bahwa panel menempel sempurna pada tape.
Langkah terakhir dalam pemasangan flat adalah penyegelan sambungan antara panel ACP dan rangka menggunakan sealant. Kamu dapat menggunakan architectural silicone sealant yang memiliki ketahanan terhadap cuaca dan UV.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Plumbing dan Cara Pasangnya Bersama Gnetion
Sumber: Freepik
3. Pekerjaan Pembersihan ACP
Setelah pemasangan ACP selesai, selanjutnya adalah pekerjaan pembersihan untuk menjaga estetika panel. Pembersihan ACP tidak hanya dilakukan satu kali setelah pemasangan, tetapi perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan panel tetap bersih dan tahan lama.
Langkah pertama dalam membersihkan ACP adalah dengan membilas ACP menggunakan air dan spons lembut. Cara ini efektif untuk menghilangkan debu dan kotoran yang menempel di permukaan panel. Sebaiknya, gunakan dan tekanan air sedang agar panel tidak tergores.
Jika setelah kering masih masih terdapat noda membandel, Kamu bisa menggunakan laurat deterjen dengan air. Campuran ini cukup efektif untuk membersihkan noda tanpa merusak permukaan panel.
Berikut ini adalah frekuensi pembersihan juga tergantung pada lokasi bangunan.
a. Kota besar atau area metropolitan: 2-3 kali per tahun karena polusi dan debu yang lebih tinggi.
b. Kota kecil, area pinggiran, atau pedesaan: 1-2 kali per tahun.
c. Area industri berat: 3-4 kali per tahun karena lingkungan industri yang penuh dengan partikel kimia dan debu berat.
4. Pemeliharaan ACP
Selain pembersihan, pemeliharaan ACP secara berkala juga penting untuk menjaga kekuatan dan daya tahan material. Berikut ini sejumlah tahapan dalam pemeliharaan ACP.
a. Pengecekan Rutin pada Struktur Penopang
Rangka hollow galvanis, sekrup, dan sealant yang digunakan dalam pemasangan ACP harus diperiksa secara berkala. Pastikan tidak ada bagian yang kendor atau rusak karena angin, hujan, atau getaran bangunan. Jika ditemukan bagian yang rusak atau aus, segera lakukan penggantian agar panel tetap kokoh.
b. Perawatan Sealant
Sealant yang digunakan untuk menutup nat antara panel ACP bisa rusak seiring waktu akibat panas, hujan, atau sinar UV. Sealant yang rusak dapat menyebabkan air atau debu masuk ke dalam celah panel, yang bisa mempercepat korosi pada struktur rangka. Untuk itu, pastikan sealant dalam kondisi baik dan lakukan penggantian jika perlu.
c. Perlindungan dari Sambaran Petir
Terbuat dari logam, membuat ACP berisiko terhadap sambaran petir, terutama jika bangunan tidak memiliki sistem pembumian yang baik. Oleh karena itu, pastikan bangunan dilengkapi dengan sistem penangkal petir yang sesuai untuk menghindari kerusakan akibat sambaran petir.
Sumber: Gnetion
Gabung Komunitas Gnetion Sekarang!
Metode kerja pemasangan ACP tentunya membutuhkan ketelitian dan pemahaman yang baik, serta keterampilan khusus. Jika Kamu seorang tukang bangunan (aplikator), tak perlu khawatir karena sudah ada komunitas Gnetion. Sebagai seorang aplikator, nantinya Kamu akan belajar lebih banyak tentang keterampilan teknik dalam dunia konstruksi bersama mentor Gnetion.
Melalui komunitas Gnetion, Kamu memiliki berkesempatan mengikuti sertifikasi terakreditasi BNSP dan Kementerian PUPR. Dengan gabung komunitas Gnetion, kesempatan untuk memiliki proyek di pemerintahan dan menambah jaringan profesional menjadi terbuka lebar.
Untuk informasi menarik lainnya seputar material bangunan dan proses aplikasinya, simak situs web GNET Indonesia!