Apakah kamu sudah mengetahui perbedaan pintu WPC dan HDF? Hal ini tentunya menjadi faktor penting ketika kamu akan menentukan pilihan material pintu yang ideal untuk hunian. Pasalnya, seain estetika, pemilihan bahan pintu juga perlu mempertimbangkan kualitas dan daya tahannya.
Pada umumnya, pintu WPC populer karena sifatnya yang tahan air dan anti-rayap, sedangkan pintu HDF terkenal karena strukturnya yang halus. Agar kamu lebih memahami perbedaan di antara dua jenis pintu ini, GNET Indonesia akan mengupas tuntas perbedaan antara pintu WPC dan HDF dalam artikel ini!

Sumber: Freepik
Perbedaan Pintu WPC dan HDF
Agar kamu bisa menentukan pilihan yang paling sesuai, berikut adalah beberapa perbedaan utama antara pintu WPC dan HDF yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli.
1. Material dan Bahan Dasar
Pintu WPC (Wood Plastic Composite) terbuat dari campuran serbuk kayu, plastik, dan bahan aditif seperti kalsium karbonat yang diproses melalui metode ekstrusi. Kombinasi ini menghasilkan material yang tahan terhadap kelembaban dan serangan hama dan komposisi plastiknya memberikan fleksibilitas tinggi.
Sementara itu, pintu HDF (High Density Fiberboard) dibuat dari serat kayu yang dipadatkan dengan tekanan tinggi dan menghasilkan panel yang lebih padat dibandingkan MDF (Medium Density Fiberboard). Pintu HDP yang terbuat dari bahan kayu membuatnya lebih rentan terhadap kelembapan.
2. Kekuatan dan Daya Tahan
Jika Kamu mencari pintu yang tahan terhadap air dan kelembaban, maka WPC adalah pilihan yang lebih unggul. Berkat kandungan plastik dalam komposisinya, pintu WPC minim menyerap air sehingga tidak mengalami pemuaian atau penyusutan ketika terkena kelembaban tinggi.
Sebaliknya, pintu HDF lebih tahan terhadap benturan. Memiliki kepadatan yang cukup tinggi, pintu HDF lebih kokoh dan tidak mudah melengkung dibandingkan pintu berbasis kayu lainnya. Namun, karena serat kayunya cenderung menyerap air, pintu ini kurang cocok digunakan di area yang sering terkena air.
3. Proses Pengolahan
Pintu WPC diproduksi melalui metode ekstrusi, yaitu proses pencampuran material dalam suhu tinggi yang kemudian dicetak dalam berbagai bentuk sesuai desain. Proses ini memungkinkan pintu WPC memiliki berbagai motif dan tekstur yang menyerupai kayu asli.
Di lain sisi, pintu HDF diproses dengan teknik pemadatan serat kayu menggunakan tekanan dan suhu tinggi. Proses ini menghasilkan permukaan yang lebih halus dan seragam. Namun, pintu HDF tetap membutuhkan perlindungan tambahan agar lebih tahan terhadap kelembapan.
Baca Juga: Mengenal Pintu WPC, Sifat Kayu dan Plastik dalam Satu Produk
4. Tekstur Permukaan
Salah satu keunggulan utama pintu HDF adalah permukaannya yang halus dan rapat sehingga cocok untuk finishing dengan cat duco atau pelapis seperti HPL (High Pressure Laminate) dan veneer kayu. Tekstur rapat ini memberikan tampilan yang elegan dan premium.
Sebaliknya, pintu WPC memiliki tekstur yang lebih mirip dengan kayu alami, meskipun masih bisa dicat atau dilapisi dengan bahan finishing lainnya. Untuk tampilan alami dengan daya tahan lebih tinggi terhadap kelembaban, pintu WPC bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.
5. Bobot dan Pemasangan
Pintu WPC memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan HDF karena kandungan plastik dalam komposisinya membuatnya lebih mudah dipindahkan dan dipasang. Selain itu, materialnya tidak mudah retak saat dipotong sehingga lebih fleksibel dalam penyesuaian ukuran.
Di lain sisi, pintu HDF memiliki bobot yang lebih berat karena kepadatannya yang tinggi. Ini membuatnya lebih stabil saat dipasang, tetapi juga memerlukan engsel yang lebih kuat untuk menopang beratnya.

Sumber: Freepik
6. Daya Tahan Terhadap Rayap
Pintu WPC memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap rayap dan serangga karena kandungan plastik dalam materialnya. Tidak adanya serat kayu alami yang bisa dikonsumsi oleh rayap menjadikan WPC sebagai pilihan yang aman untuk area dengan risiko investasi hama tinggi.
Sebaliknya, pintu HDF berisiko terserang rayap, meskipun memiliki kepadatan tinggi. Untuk meningkatkan daya tahannya terhadap hama, pintu HDF biasanya diberi lapisan anti-rayap atau bahan pelindung seperti HPL atau cat khusus.
7. Finishing dan Tampilan
Finishing pada pintu HDF biasanya lebih fleksibel karena permukaannya yang halus. Hal ini membuat pintu HDF bisa meningkatkan nilai estetika, terutama untuk desain interior dengan tampilan premium.
Sebaliknya, pintu WPC lebih terbatas dalam pilihan finishing, meskipun tetap dapat dicat atau diberi tekstur kayu. Namun, karena sifatnya yang tahan air dan tidak menyerap cat dengan baik seperti kayu asli, opsi finishing pada pintu WPC biasanya lebih terbatas dibandingkan HDF.
Baca Juga: 10 Cara Membuat Pintu Kedap Suara agar Rumah Tidak Bising
8. Karakteristik Kinerja
Pintu WPC sangat unggul dalam daya tahan terhadap cuaca, air, dan serangan jamur. Dengan demikian, pintu WPC lebih cocok untuk area dengan kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Tidak mudah mengalami pemuaian atau penyusutan yang signifikan menjadikannya pilihan yang stabil untuk jangka panjang.
Sementara itu, pintu HDF lebih unggul dalam hal kekuatan mekanis dan stabilitas bentuk, terutama di lingkungan dengan kelembaban yang terkendali. Namun, tanpa perlindungan finishing yang tepat, pintu ini bisa mengalami pemuaian jika mengalami kelembapan berlebih.
9. Penggunaan yang Direkomendasikan
Pintu HDF banyak digunakan untuk pintu ruang tamu, kamar tidur, atau perkantoran. Dilengkapi dengan finishing yang tepat, pintu ini memberikan tampilan mewah yang meningkatkan nilai estetika interior ruangan.
Jika kamu membutuhkan pintu untuk area lembap, seperti dapur, dan area semi-outdoor, pintu WPC adalah pilihan yang lebih baik. Namun, pintu WPC juga tidak kalah estetik dan elegan untuk digunakan pada ruang kamar dan ruang tamu.

Sumber: Freepik
Lebih Bagus Pintu WPC atau Pintu HDF?
Dalam memilih antara pintu WPC dan pintu HDF, ada beberapa faktor utama yang harus dipertimbangkan, seperti ketahanan terhadap kelembaban, kekuatan struktural, daya tahan terhadap hama, serta kemudahan perawatan. Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan yang berbeda, tergantung pada lingkungan tempat pintu akan dipasang.
Pintu WPC lebih unggul dari segi ketahanan terhadap air dan kelembapan, serta tampilan yang elegan. Sementara itu, tekstur pintu HDF lebih padat dan halus. Namun, selain faktor lingkungan, aspek lain seperti durabilitas, perawatan, dan biaya jangka panjang juga perlu diperhitungkan sebelum memutuskan mana yang lebih baik.
Penutup
Demikianlah informasi seputar perbedaan pintu WPC dan HDF, dari material bahan dasar, kekuatan dan daya tahan, proses pengolahan, bobot dan cara pemasangan hingga finishing. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang sedang menentukan pilihan jenis pintu yang sesuai.
Untuk informasi dan tip menarik lainnya seputar material bahan bangunan, pantau terus situs web GNET Indonesia!
Artikel ditulis oleh: Fanny