Cara membuat lisplang cor yang kokoh dan tahan lama adalah langkah penting untuk memastikan bangunan kamu terlindungi dari kerusakan akibat cuaca ekstrem sekaligus memiliki tampilan yang estetis. Lisplang cor berfungsi sebagai pelindung ujung atap sekaligus menjadi elemen dekoratif yang dapat mempercantik fasad bangunan.
Apabila tidak dibuat dengan presisi, lisplang berisiko retak, bocor, atau bahkan gagal menjalankan fungsinya. Oleh karena itu, memahami cara membuatnya dengan tepat menjadi solusi untuk menghasilkan struktur yang kuat, awet, dan menarik. Dalam artikel kali ini, GNET Indonesia akan mengupas tuntas seputar cara membuat lisplang dari cor beton!
Apa Itu Lisplang Cor?
Lisplang cor merujuk pada elemen bangunan yang terbuat dari beton dan biasanya dipasang di bagian ujung atap atau sisi luar bangunan. Lisplang cor biasanya dibuat menggunakan campuran beton yang dicetak dalam bekisting sesuai desain yang diinginkan.
Lisplang cor memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi struktural dan estetika. Secara struktural, lisplang cor bertugas menopang bagian atap dan melindungi tepi atap dari kerusakan akibat cuaca atau beban lainnya. Secara estetika, lisplang cor memberikan sentuhan akhir pada fasad bangunan.
Sumber: Freepik
Keunggulan Lisplang Cor
Lisplang cor menawarkan berbagai keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan utama untuk keperluan konstruksi bangunan. Berikut adalah keunggulan yang dapat kamu pertimbangkan.
1. Tahan terhadap Cuaca Ekstrem
Salah satu keunggulan utama lisplang cor adalah kemampuannya bertahan di berbagai kondisi cuaca. Beton yang digunakan untuk lisplang memiliki sifat tahan terhadap panas matahari, hujan deras, angin kencang, hingga perubahan suhu ekstrem.
Sifat kedap air dari beton juga membantu mencegah kerusakan akibat air, seperti erosi atau pembusukan, yang sering terjadi pada bahan kayu atau logam tanpa pelapis khusus. Hal ini membuat lisplang cor cocok digunakan pada bangunan di wilayah tropis atau daerah dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.
Baca Juga: Ketahui List Plank Adalah, Fungsi, Jenis dan Kisaran Harga
2. Memiliki Beban yang Lebih Berat
Lisplang cor memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan bahan alternatif seperti kayu atau baja ringan. Meskipun berat, hal ini menjadi keunggulan karena memberikan stabilitas lebih pada struktur bangunan.
Kekuatan tekan tinggi dari beton menjadikannya pilihan ideal untuk menopang bagian atap atau sisi bangunan yang membutuhkan daya dukung tambahan. Bobot lisplang cor juga membantu mengurangi risiko kerusakan akibat angin kencang atau getaran kecil, misalnya di wilayah rawan gempa ringan.
3. Estetika dan Fleksibilitas Desain
Selain fungsional, lisplang cor memberikan nilai estetika yang tinggi pada bangunan. Beton memiliki fleksibilitas yang memungkinkan pembentukan sesuai desain yang diinginkan. Pasalnya, lisplang cor bisa dicetak dengan berbagai pola, mulai dari desain minimalis, modern, hingga ornamen klasik.
Bukan hanya itu, permukaan lisplang mudah diberi finishing, seperti cat berbahan akrilik atau plamir, untuk memberikan tampilan yang lebih halus dan menarik. Dengan demikian, lisplang cor bisa berfungsi sebagai elemen struktural sekaligus meningkatkan fasad bangunan.
Sumber: Freepik
Tips Agar Lisplang Cor Lebih Tahan Lama
Untuk membuat lisplang cor lebih tahan lama dan tetap berfungsi optimal, kamu perlu menerapkan beberapa langkah penting. Dengan mengikuti tips ini, kamu dapat meningkatkan daya tahan lisplang sekaligus mengurangi risiko kerusakan pada masa depan.
1. Gunakan Beton dengan Mutu Terbaik
Kualitas beton sangat menentukan kekuatan dan daya tahan lisplang cor. Biasanya, lisplang cor membutuhkan beton dengan mutu K 225 hingga K250. Mutu ini mencerminkan kekuatan tekan beton sebesar 225â250 kg/cm2 yang cukup kuat untuk menahan beban serta menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
Selain itu, kamu perlu mencampur beton dengan komposisi yang tepat, yaitu 1 bagian semen, 2 bagian pasir, dan 3 bagian kerikil, ditambah air secukupnya. Campuran ini akan menghasilkan beton yang kokoh dan tahan lama.
2. Pastikan Bekisting Rapi dan Kuat
Bekisting atau cetakan sementara, berfungsi untuk membentuk lisplang cor sesuai ukuran yang diinginkan. Agar hasilnya presisi, pastikan bekisting dibuat dengan rapi dan menggunakan material yang kuat.
Kamu dapat memilih papan kayu sebagai material bekisting, tetapi pastikan papan tersebut tidak melengkung atau bocor. Selain itu, gunakan juga pengikat (clamp) yang kokoh untuk menjaga bekisting tetap stabil saat beton dituangkan. Melalui bekisting yang baik, kamu akan mendapatkan lisplang yang halus, simetris, dan presisi.
Baca Juga: 10 Contoh Kantilever yang Bagus untuk Interior dan Eksterior
3. Tambahkan Pelapis Anti-Air
Lisplang cor yang terkena paparan air hujan terus-menerus rentan mengalami keretakan atau kerusakan jika tidak dilindungi dengan pelapis. Oleh karena itu, tambahkan lapisan waterproofing untuk meningkatkan daya tahan terhadap air.
Untuk melapisi pori-pori beton agar air tidak meresap ke dalam, kamu bisa memanfaatkan pelapis berbahan epoxy yang dirancang khusus untuk beton. Aplikasikan pelapis secara merata setelah beton benar-benar kering, setidaknya 28 hari setelah pengecoran.
Sumber: Freepik
Langkah-Langkah Membuat Lisplang Cor
Berikut adalah panduan langkah-langkah yang bisa kamu ikuti dalam membuat lisplang cor.
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
Langkah pertama adalah memastikan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan tersedia. Alat utama yang diperlukan termasuk:
a. Bekisting: Bekisting biasanya digunakan sebagai cetakan untuk membentuk lisplang dan terbuat dari papan kayu.
b. Besi tulangan: besi tulangan berfungsi untuk meningkatkan kekuatan struktur beton.
c. Mixer beton (opsional): Membantu proses pencampuran material beton untuk proyek berskala besar.
d. Alat pengukur: Alat seperti meteran atau waterpass yang digunakan untuk mengukur dimensi lisplang yang dibutuhkan.Alat pemotong, paku, dan palu digunakan untuk perakitan dan pemasangan bekisting.
Sementara itu, berikut ini adalah beberapa bahan yang kamu butuhkan.
a. Semen: Pilih semen berkualitas tinggi, seperti semen portland yang terbuat dari tanah liat dan batu kapur yang dipanaskan pada suhu tinggi.
b. Pasir halus: Pastikan pasir yang digunakan bersih dari lumpur.
c. Agregat: Material ini merupakan material granular, seperti pasir, kerikil, batu pecah, atau bahan sejenis, yang digunakan dalam campuran beton.
d. Air bersih: Air dengan pH netral membantu menghasilkan campuran beton yang solid.
2. Melakukan Pengukuran Tempat yang Akan Dipasang
Langkah penting berikutnya dalam pembuatan lisplang cor adalah melakukan pengukuran yang presisi pada lokasi pemasangan. Pengukuran ini bertujuan untuk memastikan bahwa lisplang cor yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dimensi bangunan, baik dari segi panjang, lebar, maupun ketebalan.
Dalam tahap ini, kamu memerlukan berbagai alat, seperti meteran, waterpass, atau bahkan laser level untuk mendapatkan hasil yang akurat. Pastikan pula setiap sudut sudah sesuai dengan rencana desain sehingga hasil lisplang rapi dan estetik.
3. Membuat Bekisting dari Papan Kayu
Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton basah agar membentuk sesuai dengan desain lisplang yang diinginkan. Biasanya, papan kayu menjadi pilihan banyak orang karena karena mudah dibentuk dan tersedia secara luas sebagai bekisting.
Pembuatan bekisting harus dilakukan dengan sangat hati-hati guna memastikan setiap sambungan kayu rapat dan tidak ada celah yang memungkinkan beton merembes keluar. Kamu juga perlu memperkuat bekisting menggunakan penopang tambahan agar tidak bergeser selama proses pengecoran.
4. Memasang Besi Tulangan
Setelah bekisting selesai dibuat, langkah berikutnya adalah memasang besi tulangan di dalam bekisting. Besi tulangan berfungsi sebagai penguat beton untuk menahan beban tarik dan meningkatkan daya tahan terhadap retak.
Untuk pembuatan lisplang cor, biasanya besi tulangan yang digunakan besi berdiameter 8 hingga 12 mm. Pastikan juga besi tulangan tidak menyentuh dinding bekisting dengan memberikan jarak minimal menggunakan spacer. Dengan demikian, seluruh permukaan besi tertutup oleh beton untuk mencegah korosi pada masa mendatang.
5. Mencampur dan Menuangkan Cor
Proses pencampuran beton menjadi salah satu langkah inti dalam pembuatan lisplang cor. Campuran beton harus menggunakan proporsi yang tepat antara semen, pasir, kerikil, dan air agar menghasilkan beton yang kuat dan tahan lama.
Setelah beton tercampur merata, tuangkan ke dalam bekisting secara perlahan sambil memadatkan campuran menggunakan alat seperti vibrator beton. Pemadatan ini penting untuk menghilangkan gelembung udara yang masih ada dalam beton. Ini memastikan hasil akhir yang padat dan tidak mudah retak.
6. Proses Pengeringan Beton
Beton memerlukan waktu untuk mengeras dan mencapai kekuatan optimal. Proses ini biasa disebut curing. Pada tahap ini, sangat penting untuk menjaga kelembapan beton selama pengeringan, biasanya dengan menyiram permukaan beton secara berkala atau menutupnya menggunakan terpal plastik.
Proses curing ini biasanya memakan waktu sekitar 7 hingga 28 hari, tergantung pada jenis beton dan kondisi lingkungan. Hindari membongkar bekisting sebelum waktu yang ditentukan untuk mencegah kerusakan pada struktur lisplang.
7. Tahap Finishing Lisplang Cor
Langkah terakhir adalah melakukan finishing pada lisplang cor. Setelah beton benar-benar kering dan bekisting dilepas, permukaan lisplang perlu dirapikan untuk memastikan tampilan yang rapi dan estetik.
Jika ditemukan celah atau retakan kecil,sebaiknya tutup menggunakan campuran mortar untuk hasil yang lebih sempurna. Setelah itu, lisplang bisa diberi lapisan pelindung seperti cat eksterior atau pelapis anti-air agar lebih tahan terhadap cuaca dan korosi.
Penutup
Dengan demikian, cara membuat lisplang cor dimulai dari membuat bekisting papan kayu, memasang besi tulangan hingga proses pengeringan dengan metode curing. Sebagai lisplang untuk eksterior, lisplang cor menjadi pilihan tepat yang tahan terhadap cuaca, estetik, fleksibel, dan dapat menahan beban yang lebih berat.
Selain lisplang cor, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan GNET List Plank dari GNET Indonesia yang siap pakai. Diformulasikan khusus untuk menghasilkan motif kayu alami, GNET List Plank cocok untuk berbagai aplikasi hunian maupun komersial.
Jadi, tunggu apalagi? Dapatkan informasi lengkap seputar GNET List Plank dengan menghubungi WhatsApp GNET Indonesia sekarang!