Tahukah Kamu bahwa salah satu penyebab atap bocor adalah tidak adanya flashing? Flashing menjadi komponen yang berperan untuk melindungi sekaligus mencegah air meresap ke struktur bangunan. Lalu, sudahkah Kamu memahami cara pasang flashing atap?
Memasang flashing atap mungkin terdengar seperti pekerjaan yang rumit. Namun, dengan material flashing dan panduan yang tepat, Kamu dapat dengan mudah mencegah risiko rembesan air menggunakan flashing.
Dalam artikel kali ini, GNET Indonesia akan menjelaskan berbagai langkah dalam memasang flashing atap untuk sisi pinggir atap dan teknik-teknik yang umum digunakan. Simak terus artikel ini hingga tuntas!
Teknik Memasang Flashing yang Umum Digunakan
Sebelum mulai memasang flashing, Kamu harus memahami beberapa teknik yang dapat digunakan dalam pemasangan flashing. Memahami berbagai teknik-teknik ini dapat membantu memilih metode yang paling sesuai kebutuhan.
1. Step Flashing
Step flashing merujuk pada teknik memasang potongan-potongan kecil material flashing yang dipasang secara berlapis antara lapisan atap dan dinding vertikal. Teknik step flashing sangat efektif untuk aplikasi area dengan penetrasi air yang tinggi, seperti di sudut-sudut dan pertemuan antara dinding dan atap.
Nantinya, potongan flashing dipasang secara tumpang tindih dan disusun dengan ketinggian yang berbeda. Ini bertujuan agar air hujan yang mengalir di sepanjang pertemuan atap dan dinding akan tertahan dan dialirkan ke talang air.
2. Counter Flashing
Counter flashing dipasang di atas step flashing dan biasanya digunakan di dinding vertikal. Adapun fungsinya adalah untuk memberikan lapisan perlindungan tambahan guna memastikan air tidak dapat di antara dinding dan step flashing.
Proses pemasangan counter flashing melibatkan penempatan potongan flashing di atas area yang sudah dilapisi dengan step flashing. Teknik ini sering digunakan pada dinding batu bata atau beton yang memerlukan stabilitas ekstra.
Baca Juga: Kenali Apa itu Flashing Pada Rumah, Jenis dan Materialnya
3. Plumbing Vent Boot Flashing
Plumbing vent boot flashing dirancang khusus untuk menutupi dan melindungi area di sekitar pipa ventilasi udara pada atap. Fungsinya untuk mencegah air hujan masuk ke dalam sistem ventilasi dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada struktur atap.
Pemasangan plumbing vent boot flashing dimulai dengan menempatkan boot di sekitar pipa ventilasi dan pastikan boot menutupi celah antara pipa dan atap. Langkah ini mampu membuat segel yang efektif untuk mencegah air meresap ke dinding.
Sumber: Freepik
Dimana Flashing Dipasang?
Flashing harus ditempatkan di berbagai lokasi strategis pada atap untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap kebocoran. Pada prinsipnya, bentuk flashing juga akan berbeda untuk setiap penempatan ini.
1. Drip Edges
Drip edges merujuk pada bagian tepi atap yang membantu mengarahkan air hujan menjauh dari tepi atap sehingga masuk ke dalam talang air. Flashing yang dipasang di sepanjang tepi ini bertujuan untuk memastikan air tidak merembes ke dalam struktur atap.
Pemasangan drip edges sangat penting untuk menjaga ketahanan tepi atap dan mencegah risiko kerusakan akibat air. Pastikan flashing dipasang dengan kemiringan yang tepat untuk mengarahkan air secara efektif.
2. Sudut antara Dinding dan Atap
Sudut antara dinding dan atap adalah area yang sangat rentan terhadap kebocoran. Flashing harus dipasang di sepanjang sudut ini untuk mencegah air masuk ke dalam rumah. Biasanya, flashing yang dipasang di pertemuan antara atap dan dinding ini menggunakan teknik counter flashing dan step flashing.
Teknik step flashing dan counter flashing sangat efektif digunakan di area ini untuk memberikan perlindungan ganda. Selain itu, Kamu juga harus memastikan setiap potongan flashing tumpang tindih dengan benar untuk mencegah air masuk secara efektif.
Baca Juga: 5 Model Atap Rumah Minimalis, Jadikan Hunian Lebih Estetik
3. Window Flashing
Window flashing merujuk pada sejenis perlindungan yang dipasang di sekitar jendela untuk mencegah air hujan masuk melalui celah antara jendela dan dinding. Perlindungan ini sangat penting untuk menjaga dinding tetap kering dan mencegah kerusakan akibat air.
Terdapat beberapa jenis material yang dapat digunakan untuk window flashing, seperti logam, vinyl, dan tape. Selain itu, terdapat juga beberapa jenis window flashing yang biasa digunakan, seperti head flashing, side flashing, dan sill flashing.
4. Kickout
Kickout flashing adalah flashing yang terdapat di bawah atap dan bersinggungan dengan dinding vertikal. Struktur ini menonjol keluar dari dinding di atas jendela atau pintu. Hal ini bertujuan untuk mengalihkan air dari dinding menuju talang air.
Pemasangan kickout flashing tentunya sangat penting untuk mencegah kerusakan pada dinding dan fondasi rumah Kamu. Pastikan flashing dipasang dengan sudut yang tepat agar dapat mengarahkan air dengan efektif.
Sumber: Freepik
Cara Pasang Flashing Atap yang Praktis dan Mudah
Memasang flashing atap membutuhkan keahlian khusus sehingga Kamu mungkin memerlukan bantuan tenaga profesional. Agar lebih memahaminya, mari simak beberapa langkah berikut ini untuk memasang flashing di sepanjang sisi pinggir atap.
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
Sebelum memulai pemasangan flashing, Kamu harus menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan. Beberapa alat yang perlu disiapkan, seperti meteran, bor, gunting baja ringan, palu dan paku, roofing screw, linggis, dan sealant.
Selain alat dan flashing itu sendiri, pastikan Kamu juga memiliki material tambahan, seperti underlayment dan shingles. Underlayment sendiri berfungsi sebagai lapisan tambahan untuk memberikan perlindungan dari kelembapan. Sementara itu, shingles merujuk pada material penutup atap yang akan Kamu gunakan.
2. Memastikan Atap Terpasang Presisi
Cara pasang flashing atap selanjutnya adalah memastikan atap terpasang dengan presisi. Langkah ini sangat penting untuk memastikan flashing dipasang dengan benar di bagian atas atap guna mencegah kebocoran di area sudut dinding.
Bukan hanya itu, Kamu juga perlu memeriksa kemungkinan adanya celah atau kerusakan pada atap yang akan memengaruhi pemasangan flashing. Jika ada atap yang rusak, pertimbangkan untuk menggantinya terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
3. Membersihkan Atap
Setelah memastikan atap dipasang presisi, berikutnya adalah memastikan atap dalam kondisi bersih. Pasalnya, debu, kotoran, dan puing-puing yang menumpuk dapat mengganggu pemasangan flashing dan mengurangi efektivitas sealant.
Kamu dapat menggunakan sapu dan sikat lembut untuk membersihkan atap dari debu dan kotoran. Selain itu, pastikan juga memeriksa area di sekitar drip edges untuk memastikan tidak ada kotoran yang masih tersisa.
Baca Juga: Atap Pelana, Begini Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya
4. Memasang Flashing di Sepanjang Pinggir Atap
Langkah selanjutnya adalah mulai memasang flashing di seluruh sisi pinggir atap Kamu. Letakkan flashing secara hati-hati, serta pastikan bagian atas menempel pada dinding dan bagian bawahnya menutupi tepi atap.
Sebelum memaku flashing pada dinding, Kamu harus memastikan flashing sudah rapat dengan dinding. Selanjutnya, tekan flashing dengan kuat untuk memastikan tidak ada celah yang memungkinkan air bisa masuk sehingga Kamu dapat melanjutkan ke proses berikutnya.
5. Melekatkan Flashing pada Tepian Dinding
Setelah memastikan flashing berada di tempat yang sesuai, langkah berikutnya adalah memaku flashing pada tepian dinding. Hal ini penting untuk mencegah air merembes di antara dinding dan atap dan memastikan flashing presisi dan tidak mudah bergeser.
Kamu dapat menggunakan roofing screw untuk memaku bagian atas flashing ke dinding. Selain itu, pastikan juga untuk memasang paku flashing di beberapa titik. Pastikan paku menembus flashing dan menempel kuat pada dinding.
6. Membuat Bagian Mal
Untuk bagian mal, Kamu perlu membuat flashing secara khusus. Membuat flashing khusus ini dilakukan dengan memotong ujung flashing mengikuti bentuk atap. Ini akan membantu flashing menyesuaikan setiap sisi mal atap untuk melindungi dari kemungkinan rembesan air.
Langkah berikutnya adalah mengeratkan roofing screw di sepanjang sisi atap. Berikan jarak roofing screw hingga 2 cm dari posisi mal. Selain itu, Kamu juga perlu memastikan untuk menggunakan sekrup yang tahan karat untuk memastikan keawetan dan kekuatan pemasangan.
7. Memastikan Flashing Terpasang dengan Tepat
Setelah semua flashing terpasang, langkah terakhir yang tak boleh sampai terlewat adalah memastikan flashing terpasang secara presisi. Kamu perlu memeriksa kembali semua sambungan sekrup dan pastikan tidak ada celah atau area yang tidak terlindungi.
Jika dibutuhkan, Kamu juga dapat menambahkan sealant tambahan untuk menutup celah-celah kecil. Pemeriksaan akhir ini sangat penting guna memastikan flashing terpasang rapi dan mampu memberikan perlindungan optimal untuk rumah Kamu.
Penutup
Sekarang, Kamu sudah lebih memahami cara pasang flashing atap yang presisi, mulai dari memastikan atap terpasang kuat dan bersih, memasang dan memaku flashing, membuat bagian mal, hingga memastikan flashing terpasang sempurna. Melalui langkah yang tepat, Kamu dapat memastikan flashing memberikan perlindungan maksimal untuk atap.
Apabila Kamu berencana memasang flashing untuk hunian, pertimbangkan untuk mendapatkan GNET Flashing di GNET Indonesia. Dibuat dengan daya tahan tinggi dan mudah dalam pemasangan, GNET Flashing juga memiliki warna beragam dan tidak mudah pudar di berbagai cuaca.
Apakah Kamu tertarik? Langsung kunjungi GNET Indonesia sekarang!