Pintu berbahan Wood Plastic Composite (WPC) kini semakin banyak digunakan karena keunggulannya yang tahan air, anti-rayap, serta tidak mudah melengkung akibat perubahan suhu dan kelembapan. Lalu, bagaimana cara pasang pintu WPC yang tepat?
Pemasangan yang tepat dan presisi akan membuat pintu WPC kamu bekerja dengan baik dan awet. Tidak perlu bingung karena dalam artikel ini, GNET Indonesia akan mengupas tuntas seputar tahapan memasang pintu WPC.

Sumber: Freepik
Cara Memasang Pintu WPC
Dalam panduan ini, kamu akan mempelajari cara memasang pintu WPC dari awal hingga selesai, termasuk persiapan alat, pengukuran, hingga proses pemasangan kusen dan daun pintu.
1. Cek Kelengkapan Produk
Biasanya, satu set pintu WPC terdiri dari daun pintu, kusen, dan architrave atau lis profil yang berfungsi sebagai pelengkap estetika. Pastikan juga aksesori seperti engsel, kunci, dan handle sudah tersedia.
Selain memeriksa kelengkapan, pastikan setiap bagian pintu dalam kondisi baik dan tidak mengalami cacat produksi. Misalnya, periksa permukaan daun pintu apakah ada goresan atau retak, pastikan kusen tidak melengkung, dan cek apakah semua aksesori berfungsi dengan baik.
2. Menyiapkan Alat dan Bahan
Berikut ini beberapa alat yang kamu perlukan.
a. Laser level, atau kita bisa gunakan waterpass seperti ini
b. Penggaris siku
c. Meteran
d. Cutter
e. Pensil
f. Pahat Kayu
g. Bor Tuner
h. Bor Screw
i. Gergaji
j. Palu karet dan palu besi
Sebaiknya, jangan lupa sediakan sealant atau PU Foam. Bahan ini digunakan untuk mengisi celah antara kusen dan dinding agar lebih rapat dan tahan lama.
3. Mengukur Area Pemasangan Pintu
Langkah pertama sebelum pemasangan adalah mengukur area tempat pintu akan dipasang. Gunakan meteran untuk mengukur tinggi dan lebar rongga dinding agar sesuai dengan ukuran kusen dan daun pintu WPC.
Selain mengukur dimensi rongga dinding, periksa juga apakah dinding dalam kondisi rata dan tegak lurus. Kamu bisa menggunakan laser level atau waterpass untuk memastikan keselarasan vertikal dan horizontal dengan lebih presisi.
Baca Juga: Mengenal Pintu WPC, Sifat Kayu dan Plastik dalam Satu Produk
4. Ukuran Kusen Samping dan Atas
Setelah mengukur area pemasangan, langkah berikutnya adalah mengukur dimensi kusen yang akan dipasang. Pastikan ukuran kusen samping sesuai dengan tinggi rongga pintu, sementara kusen atas harus menyesuaikan dengan lebarnya.
Jika ukuran tidak tepat, pintu bisa menjadi sulit ditutup atau bahkan tidak pas dalam bingkai kusen. Kamu bisa menggunakan penggaris siku untuk memastikan sudut antara kusen atas dan kusen samping membentuk 90 derajat.
Jika sudutnya tidak tepat, pintu bisa menjadi miring atau mengalami celah yang mengurangi estetika dan fungsinya. Dengan demikian, pengukuran yang akurat akan mempermudah proses pemotongan dan pemasangan selanjutnya.

Sumber: Freepik
5. Memotong Bagian Kusen Sesuai dengan Tanda yang Telah Dibuat
Setelah pengukuran selesai, langkah berikutnya adalah memotong bagian kusen sesuai tanda yang telah dibuat. Kamu bisa menggunakan gergaji besi untuk mendapatkan hasil potongan yang lebih halus dan presisi.
Pemotongan ini juga berlaku untuk architrave atau lis profil. Bagian ini berfungsi sebagai elemen dekoratif untuk mempercantik tampilan pintu. Pastikan tinggi architrave disesuaikan dengan tinggi pintu agar hasil akhir terlihat lebih rapi.
6. Sesuaikan Posisi Pertemuan Antar Kusen
Setelah kusen dipotong, langkah selanjutnya adalah menyambungkan bagian atas dan samping kusen. Pastikan pertemuan antar kusen sejajar dan pas agar tidak ada celah yang bisa mempengaruhi stabilitas saat proses pemasangan.
Beri tanda pada kedua sisi bagian atas kusen sebagai acuan untuk membuat lubang sambungan dengan kusen samping dan atas. Dalam tahap ini, kamu bisa menggunakan cutter atau pahat kayu untuk memotong bagian yang telah ditandai.
Setelah itu, lanjutkan pemotongan hingga bagian atas kusen dapat tersambung dengan bagian samping. Jika perlu, gunakan bor untuk membuat lubang kecil sebagai titik awal pemotongan agar hasilnya lebih presisi.
7. Memasang Lis Profil Pintu
Setelah kusen terpasang dengan sempurna, langkah berikutnya adalah pemasangan lis profil atau architrave pada sisi luar kusen. Lis profil ini berfungsi sebagai elemen estetik, menyembunyikan celah antara kusen dan dinding, serta meningkatkan daya tahan kusen terhadap benturan ringan.
Untuk memasang architrave, ukur lebar pintu dengan akurat, lalu siapkan garis potong dengan sudut 45 derajat. Pemotongan dengan sudut ini bertujuan agar sambungan antar sisi architrave lebih presisi dan menyatu dengan baik.
Kamu bisa menggunakan gergaji besi atau gergaji kayu untuk melakukan pemotongan dengan hasil yang halus dan rapi. Selain itu, pastikan ukuran setiap sisi architrave seragam agar tidak terjadi celah yang mengurangi tampilan estetik pintu.
8. Memasang Backboard pada Bagian Partisi
Backboard adalah panel tambahan yang berfungsi memperkuat struktur pemasangan pintu, terutama pada bagian partisi. Dengan adanya backboard, kusen akan lebih stabil dan tidak mudah mengalami pergeseran akibat penggunaan sehari-hari.
Sebelum memasang backboard, pastikan area pemasangan telah presisi menggunakan waterpass. Alat ini membantu memastikan bahwa backboard terpasang lurus dan sejajar dengan kusen.
Baca Juga: 9 Perbedaan Pintu WPC dan HDF, Lebih Bagus Mana?
9. Memasang Kusen
Setelah backboard terpasang, langkah selanjutnya adalah pemasangan kusen secara permanen. Sebaiknya, kamu menggunakan screw berukuran 1,5 â 2 inci untuk memasang backboard ke kusen. Sementara itu, jumlah sekrup yang digunakan juga harus cukup, terutama pada titik-titik beban utama.
Untuk memastikan sambungan antara kusen dan dinding lebih rapat, disarankan gunakan PU Foam sebagai bahan pengisi celah. Adapun PU Foam berfungsi untuk meredam getaran, mengurangi celah udara, dan meningkatkan daya tahan pemasangan terhadap kelembaban.
10. Memasang Architrave ke Kusen
Langkah selanjutnya adalah memasang architrave atau lis profil ke seluruh area kusen. Dalam tahap ini, sebaiknya kamu menggunakan palu karet untuk menyesuaikan posisi architrave tanpa merusak permukaannya.
Untuk memperkuat daya rekatnya, gunakan lem sealant pada sisi architrave. Tentunya sealant ini tidak hanya berfungsi sebagai perekat tambahan, melainkan juga mencegah celah kecil yang bisa menjadi tempat masuknya debu dan kotoran.

Sumber: Freepik
11. Memasang Daun Pintu
Setelah kusen terpasang dengan sempurna, saatnya memasang daun pintu WPC. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur dan menandai posisi engsel pada daun pintu.
Adapun standar pemasangan engsel umumnya adalah 25 cm dari bagian atas dan 25 cm dari bagian bawah kusen. Penempatan engsel pada titik ini bertujuan untuk menyeimbangkan distribusi beban pintu sehingga lebih stabil saat digunakan.
Setelah tanda dibuat, gunakan bor listrik untuk melubangi titik pemasangan engsel. Pastikan lubang memiliki kedalaman yang cukup agar engsel bisa terpasang dengan sempurna. Setelah itu, pasang engsel ke daun pintu menggunakan sekrup dan bor screw.
12. Memasang Kunci dan Handle
Setelah daun pintu terpasang, langkah berikutnya adalah pemasangan kunci dan handle. Pertama-tama, tentukan posisi pemasangan handle dengan mengukur ketinggiannya dari lantai.
Adapun standar ketinggian pemasangan berkisar antara 1 meter hingga 1,1 meter agar mudah dijangkau oleh pengguna dengan berbagai tinggi badan. Kamu bisa menggunakan meteran dan pensil untuk menandai titik pemasangan kunci dan handle.
Setelah itu, gunakan bor listrik untuk melubangi area yang sudah ditandai. Pastikan lubang memiliki ukuran yang pas agar kunci dapat dipasang dengan sempurna. Setelah kunci dan handle terpasang, lakukan pengujian dengan membuka dan mengunci pintu beberapa kali untuk memastikan tidak ada hambatan.
13. Melakukan Pemeriksaan Akhir
Langkah terakhir adalah melakukan pemeriksaan akhir untuk memastikan bahwa seluruh pemasangan telah dilakukan dengan baik. Periksa apakah pintu dapat dibuka dan ditutup dengan lancar, kunci berfungsi dengan baik, serta ada celah antara kusen dan daun pintu yang bisa mengganggu tampilan atau fungsionalitasnya.
Selain itu, pastikan semua sekrup dan engsel sudah terpasang dengan kuat. Jika ada bagian yang longgar, segera perbaiki dengan mengencangkan kembali sekrup atau menambahkan sealant pada area yang diperlukan.
Penutup
Demikianlah informasi seputar cara pasang pintu WPC, dari memeriksa kelengkapan daun pintu dan aksesoris, perakitan kusen dan daun pintu hingga pemasangan pintu WPC. Pastikan kamu menggunakan alat dan bahan yang tepat agar hasil pemasangan rapi dan kokoh.
Apabila kamu sedang mencari pintu WPC, percayakan saja pada GNET Indonesia. Kami memiliki GNET WPC Door Set yang tersedia dalam berbagai varian warna, serta memilik tingkat penyerapan air yang rendah (0,58%).
Jadi, tunggu apalagi? Segera hubungi tim GNET Indonesia untuk mendapatkan informasi detail seputar GNET WPC Door Set!