Bagaimana cara pemasangan ventilator atap? Ventilator atap adalah solusi yang efisien untuk menjaga sirkulasi udara di dalam bangunan. Alat ini dapat membantu mengurangi panas yang terperangkap di dalam ruangan, terutama di daerah dengan cuaca tropis.
Ventilator atap merupakan perangkat yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara dalam ruangan dengan memanfaatkan pergerakan udara dari luar. Pemasangan yang tepat akan memberikan manfaat optimal, baik untuk hunian pribadi maupun bangunan komersial. Agar kamu lebih memahaminya, masi simak cara memasang ventilator atap dalam artikel ini!
Cara Pemasangan Ventilator Atap
Berikut ini adalah langkah-langkah pemasangan ventilator atap yang dapat kamu ikuti.
1. Mempersiapkan Alat dan Bahan
Sebelum memulai pemasangan, pastikan kamu sudah mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan. Berikut ini adalah alat-alat yang kamu perlukan.
a. Paku Rivet 529: Digunakan untuk menyatukan komponen ventilator ke atap dengan kuat.
b. Bor tangan: Bor tangan berukuran 4 mm dengan mata bor besi akan memudahkan kamu membuat lubang pada atap, terutama jika materialnya terbuat dari beton atau logam.
c. Gunting atau pemotong logam: Berguna untuk memotong seng atau asbes saat membuat lubang ventilator.
d. Gerinda: Jika atap terbuat dari material asbes atau beton, gerinda tangan akan memudahkan proses pemotongan.
e. Waterpass: Untuk memastikan kemiringan dan kesejajaran ventilator dengan benar, gunakan waterpass guna menjaga posisi tegak lurus.
f. Sealant: Digunakan untuk menghindari kebocoran dengan menyegel area di sekitar ventilator setelah pemasangan.
2. Membuat Lubang di Atap
Langkah berikutnya adalah membuat lubang di atap sesuai dengan ukuran ventilator yang akan dipasang. Dalam tahap ini, penting untuk mengukur dan menandai area yang tepat di atap sebelum memotongnya.
Ukuran lubang biasanya bervariasi tergantung pada tipe ventilator, contohnya ventilator berukuran 60 cm biasanya memerlukan lubang dengan ukuran 55 cm x 55 cm. Gunakan meteran untuk mengukur dimensi ini dengan teliti, lalu buat potongan menggunakan gerinda tangan atau gunting logam, tergantung pada material atap.
3. Menempatkan dan Menyekrup Alas Ventilator Atap
Setelah lubang di atap selesai dibuat, langkah berikutnya adalah menempatkan alas ventilator pada lubang tersebut. Alas ventilator berfungsi sebagai fondasi bagi ventilator agar bisa terpasang dengan stabil di atap. Letakkan alas ventilator di atas lubang yang sudah dipotong, lalu gunakan paku rivet untuk menahan alas pada tempatnya.
Pastikan kamu menggunakan jumlah sekrup atau paku rivet yang cukup untuk mengamankan alas pada semua sisi agar tidak mudah bergeser, terutama ketika ada hembusan angin kencang. Penting juga untuk memastikan bahwa alas ventilator sejajar dengan kemiringan atap untuk mengoptimalkan fungsinya.
Baca Juga: Kenali Apa itu Turbin Ventilator Atap & Fungsinya untuk Bangunan
4. Menambahkan Sealant
Setelah alas ventilator terpasang, pastikan untuk menambahkan sealant atau lem silikon di sekitar tepi alas. Sealant ini berfungsi untuk mengisi celah atau retakan kecil yang mungkin muncul selama pemasangan sehingga mencegah air hujan masuk melalui lubang atap.
Kamu dapat mengaplikasikan sealant secara merata di sepanjang pinggiran alas ventilator. Pastikan kamu mengisi semua celah dengan baik untuk memastikan perlindungan penuh dari kebocoran. Proses ini juga akan membantu memperpanjang umur ventilator dan atap.
Sumber: Pexels
5. Memasang Ventilator
Langkah berikutnya adalah memasang ventilator pada alas yang sudah dipasang sebelumnya. Ventilator ini harus dipasang dengan benar agar berfungsi efektif dan efisien. Pertama-tama, tempatkan ventilator di bagian tengah alas, kemudian gunakan sekrup atau paku rivet untuk mengencangkan ventilator ke alas tersebut.
Selanjutnya, pastikan semua sekrup terpasang dengan rapat dan tidak ada bagian yang longgar. Bagian yang longgar dapat menyebabkan ventilator bergoyang saat terkena angin dan akhirnya merusak fungsi ventilator itu sendiri.
6. Memasang Sekrup Bagian Atas Ventilator
Setelah ventilator terpasang pada alas, bagian atas ventilator juga harus diperhatikan. Ventilator atap biasanya memiliki komponen berputar di bagian atas yang memungkinkan aliran udara masuk dan keluar dengan baik. Pastikan untuk menyekrup bagian atas ventilator dengan benar.
Adapun untuk mengamankan bagian atas ventilator, kamu bisa menggunakan, paku rivet atau sekrup. Sebaiknya, segera memeriksa kekencangan sekrup di semua sisi ventilator agar alat ini dapat berputar dengan lancar tanpa terganggu oleh gesekan atau hambatan.
7. Menyeimbangkan Sudut Ventilator
Ventilator atap harus dipasang dengan sudut yang benar agar dapat berfungsi secara optimal. Jika ventilator tidak dipasang dalam posisi yang sejajar atau terlalu miring, ini bisa mengganggu fungsi ventilasi.
Kamu dapat menggunakan waterpass untuk memastikan ventilator dipasang dengan sudut yang benar dan sesuai dengan kemiringan atap. Pasalnya, sudut yang tidak tepat membuat ventilator tidak bisa berputar dengan baik. Oleh karena itu, pastikan bahwa ventilator berada dalam posisi tegak lurus setelah dipasang di atas atap.
Baca Juga: Rumah Jadi Lebih Sejuk, Begini Cara Kerja Ventilator Atap
8. Memastikan Ventilator Berfungsi dengan Baik
Setelah ventilator dipasang sepenuhnya, langkah terakhir adalah memastikan bahwa ventilator berfungsi dengan baik. Lakukan pengecekan dengan memutar ventilator secara manual atau mengamati pergerakannya ketika ada angin.
Adapun ventilator yang berfungsi dengan baik akan berputar dengan lancar tanpa suara berderit atau hambatan. Jika ventilator tidak berputar dengan baik, periksa kembali pemasangannya dan pastikan tidak ada bagian yang longgar atau salah posisi.
Sumber: Freepik
Tips Memilih Ventilator Atap yang Tepat
Memilih ventilator atap bukan hanya soal mendapatkan alat yang tepat untuk meningkatkan sirkulasi udara di dalam ruangan, tetapi juga tentang menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan bangunan dan lingkungan di sekitarnya.Berikut ini adalah sejumlah tip memilih ventilator atap.
1. Sesuaikan dengan Ukuran dan Tipe Atap
Salah satu hal paling mendasar yang harus kamu perhatikan ketika memilih ventilator atap adalah ukuran dan tipe atap bangunan. Atap sendiri memiliki berbagai tipe, seperti atap datar, atap miring, atau atap dengan sudut yang tajam sehingga memerlukan jenis ventilator yang berbeda agar alat tersebut dapat bekerja secara optimal.
Selain itu, ukuran ventilator juga harus disesuaikan dengan ukuran atap. Biasanya, produsen akan mencantumkan informasi mengenai CFM (Cubic Feet per Minute) atau kapasitas aliran udara yang bisa dipindahkan oleh ventilator, dan kamu bisa menyesuaikannya dengan ukuran ruang yang ingin diatur ventilasinya.
2. Pilih Material yang Tahan Lama
Ketahanan material merupakan faktor krusial dalam pemilihan ventilator atap, terutama karena alat ini akan terus-menerus terpapar berbagai cuaca. Jika kamu tinggal di daerah dengan kelembapan tinggi atau curah hujan yang sering, ventilator yang terbuat dari bahan tahan karat seperti aluminium atau stainless steel adalah pilihan terbaik.
Untuk ventilator yang terpasang di atap dengan kondisi angin kencang atau panas ekstrem, kamu juga bisa mempertimbangkan ventilator berbahan galvanis. Galvanis adalah baja yang telah dilapisi seng untuk memberikan perlindungan ekstra dari korosi.
3. Pertimbangkan Keperluan Ventilasi dan Efisiensi Energi
Setiap bangunan memiliki kebutuhan ventilasi yang berbeda-beda, tergantung pada ukuran ruangan, jumlah penghuni, serta bagaimana bangunan tersebut digunakan. Selain itu, ventilator atap hadir dalam berbagai tipe, mulai dari ventilator pasif yang digerakkan oleh angin hingga ventilator aktif yang menggunakan tenaga listrik.
Ventilator pasif, seperti turbin ventilator, bekerja dengan memanfaatkan aliran angin untuk menggerakkan bilah-bilah ventilator sehingga tidak membutuhkan daya listrik untuk beroperasi. Ini sangat cocok untuk bangunan di daerah dengan angin yang cukup kuat.
Penutup
Dengan demikian, ventilator atap menjadi solusi yang efektif untuk menjaga sirkulasi udara di dalam bangunan. Dalam cara pemasangan ventilator atap, penting untuk mempersiapkan alat dan bahan yang tepat, memastikan posisi ventilator sejajar dengan atap, dan melindungi dari potensi kebocoran dengan menambahkan sealant.
Apabila kamu sedang mencari ventilator atap bermutu tinggi, percayakan saja pada GNET Ventilator Atap. Selain terbuat dari bahan stainless 430 berkualitas, GNET Ventilator Atap juga tidak menimbulkan suara saat bergerak dan dapat bergerak tanpa membutuhkan energi listrik.
Jadi, tunggu apalagi? Segera kunjungi situs web GNET Indonesia untuk mendapatkan informasi lengkap seputar GNET Ventilator Atap dan material penutup atap lainnya!