Bayangkan tembok rumah yang halus dan rapi sehingga dapat membuat keluarga nyaman, serta estetika yang indah. Tembok yang sempurna tidak hanya bergantung pada material yang digunakan, tetapi juga pada teknik yang tepat dalam proses plesteran dan acian. Lalu, bagaimana cara aci tembok yang tepat?
Selain menambah estetika, acian juga akan melindungi dinding dari kerusakan akibat kelembapan. Sebagai seorang aplikator (tukang bangunan), mari simak langkah demi langkah mengaci dan memplester tembok untuk hasil yang presisi bersama Gnetion melalui artikel ini.
Apa Itu Acian Tembok?
Ketika kita berbicara tentang proses finishing dalam pembangunan atau renovasi rumah, acian tembok menjadi salah satu yang tidak boleh diabaikan. Acian tembok merujuk pada lapisan tipis yang diaplikasikan di atas plesteran untuk menutup pori-pori dan memberikan permukaan yang halus pada dinding.
Tujuan utama dari acian adalah untuk menciptakan permukaan yang siap untuk tahap finishing berikutnya, seperti pengecatan atau pemasangan wallpaper. Acian tembok biasanya terbuat dari campuran semen dan air, kemudian dioleskan secara merata di atas plesteran yang telah kering.
Namun, sebelum membahas lebih lanjut tentang cara mengaplikasikan acian, penting untuk memahami bahwa pekerjaan plesteran adalah fondasi dari acian tembok yang baik. Plesteran dilakukan dengan tujuan untuk menutupi pasangan bata atau dinding dan menyiapkan permukaan yang rata untuk acian.
Sumber: Freepik
5 Syarat Plesteran Tembok
Plesteran tembok merupakan langkah awal yang menentukan kualitas hasil akhir dinding. Plesteran yang tidak rata atau tidak sempurna akan sulit diperbaiki hanya dengan acian. Untuk itu penting untuk memastikan bahwa plesteran dilakukan dengan benar.
Berikut ini adalah sejumlah syarat plesteran tembok yang presisi dan tahan lama.
1. Permukaan harus rata, tegak, dan lurus.
2. Menghindari retak rambut dan retak struktur.
3. Memastikan benangan sudut dan tali air yang lurus dan padat.
4. Membersihkan tembok sebelum plesteran.
5. Memastikan adukan plester pada bagian sudut tembok harus lebih kuat dari bagian lainnya.
Baca Juga: Cara Melaksanakan Pemasangan Dinding Bata Ringan Bersama Gnetion
Cara Aci Tembok untuk Hasil yang Halus
Setelah memahami syarat-syarat plesteran tembok, kini saatnya untuk mulai mengaci tembok. Hasil acian yang halus tentunya dapat membuat tembok tampak rapi sekaligus berperan penting dalam memperkuat struktur dinding.
1. Mempersiapkan Alat dan Bahan
Sebelum mulai melakukan plesteran dan acian, pastikan semua alat dan bahan sudah tersedia. Berikut ini adalah sejumlah alat dan bahan untuk membuat plesteran beton.
Alat dan bahan untuk plesteran beton:
a. Meteran: Digunakan untuk mengukur dimensi tembok dan memastikan ketebalan plesteran sesuai.
b. Benang: Berfungsi sebagai panduan untuk memastikan permukaan plesteran lurus.
c. Chalk line: Alat untuk membuat garis lurus pada tembok sebagai panduan kerja.
d. Pengaduk semen: Bisa berupa pengaduk manual atau mesin yang digunakan untuk mencampur semen dengan pasir hingga merata.
e. Sendok adukan: Alat utama untuk mengambil dan menempelkan adukan pada tembok.
f. Palu Kepala Karet: Digunakan untuk memastikan bata atau plesteran tetap pada tempatnya tanpa merusak permukaannya.
g. Ember dan gayung air: Untuk membawa dan menuangkan air selama proses plesteran.
h. Sapu: Digunakan untuk membersihkan permukaan tembok sebelum dan setelah plesteran.
Adapun untuk alat untuk membuat acian halus, yaitu sebagai berikut.
a. Spon Busa: Digunakan untuk merapikan permukaan acian agar lebih halus.
b. Raskam Besi: Alat untuk mengaplikasikan adukan acian pada tembok.
c. Raskam Kayu: Digunakan untuk meratakan plesteran sebelum pengaplikasian acian.
Selain alat-alat tersebut, Kamu juga perlu mempersiapkan bahan seperti semen, pasir dengan ayakan, dan air. Pastikan juga semua bahan dalam kondisi baik dan sesuai standar agar hasilnya maksimal.
2. Melakukan Persiapan Sebelum Inti Plesteran
Langkah pertama dalam proses plesteran adalah melakukan marking dan leveling. Ini adalah proses saat Kamu mengukur dan menandai posisi horisontal, vertikal, dan diagonal pada tembok menggunakan benang dan chalk line. Tujuannya untuk memastikan semua bagian tembok yang akan diplester memiliki ketebalan yang sama dan permukaannya rata.
Sementara itu, marking penting karena akan menjadi panduan selama proses plesteran. Jika marking tidak dilakukan dengan benar, hasil akhir plesteran bisa tidak rata atau tidak tegak, yang akan memengaruhi kualitas acian.
3. Membuat Tanggul
Setelah marking dan leveling selesai, langkah selanjutnya adalah membuat tanggul. Tanggul digunakan sebagai acuan dan penopang untuk jidar saat Kamu meratakan plesteran. Sebagai informasi tambahan, jidar dapat ditemukan dalam bahan baja ringan, seperti dari hollow.
Pada umumnya, tanggul dibuat dari campuran adukan dengan lebar maksimal 10 cm dan ketebalannya sama dengan plesteran yang dibuat, biasanya sekitar 1 cm. Sementara itu, jarak antara tanggul biasanya dibuat sekitar 1,5 meter. Perlu dicatat juga bahwa sebaiknya tanggul dibuat sehari sebelum memulai pekerjaan plester.
4. Mempersiapkan Tembok yang Akan Diplester
Sebelum mulai melakukan plesteran, penting untuk memastikan tembok dalam kondisi siap. Ini berarti tembok harus dibersihkan dari debu, kotoran, dan sisa-sisa material lainnya yang bisa mengganggu penempelan plester.
Bukan hanya itu, sebelum melakukan plester tembok, biasanya tembok juga harus dibasahi agar adukan lebih cepat mengeras dan menempel kuat pada permukaan tembok. Selain itu, langkah ini juga penting dilakukan agar plester tidak mengering terlalu cepat.
Baca Juga: Belajar Cara Plester Tembok secara Rapi dari Mentor Gnetion
Sumber: Freepik
5. Membuat Campuran Adukan
Langkah selanjutnya adalah membuat campuran adukan plester atau yang disebut spesi. Campuran ini terdiri dari semen dan pasir dengan perbandingan 1 sak semen dan 5 sampai 7 bagian pasir. Pastikan pasir yang digunakan telah diayak dengan ayakan lubang 4 mm untuk mendapatkan butiran pasir yang halus.
Campuran adukan yang dibuat tentunya harus memiliki konsistensi yang tidak terlalu encer, tidak terlalu kental, dan cukup lembek sehingga mudah diratakan. Pasalnya, adukan yang terlalu encer akan sulit diaplikasikan dan mudah runtuh, sedangkan adukan yang terlalu kental akan sulit diratakan.
6. Mengaplikasikan Adukan untuk Plesteran
Setelah persiapan alat dan bahan, serta persiapan adukan semen, langkah berikutnya adalah mengaplikasikan adukan plesteran ke tembok. Proses ini memerlukan ketelitian dan teknik yang tepat agar plesteran menempel dengan baik dan permukaannya rata.
Biasanya, pembuatan plesteran yang baik dilakukan dengan teknik kamprot. yaitu menempelkan adukan plesteran ke permukaan tembok menggunakan raskam (alat seperti sendok semen besar). Ketebalannya ada dua, yaitu lapisan pertama setebal 5 mm dan lapisan kedua setebal 1 cm.
7. Menunggu Hingga Plesteran Kering
Setelah plesteran selesai diaplikasikan, kamu perlu menunggu hingga plesteran mengering sebelum melanjutkan ke tahap acian. Proses pengeringan ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 hari, tergantung pada kondisi cuaca.
Selama masa pengeringan, pastikan plesteran terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan untuk menghindari kerusakan. Pengeringan yang sempurna sangat penting karena akan mempengaruhi kekuatan acian yang akan diaplikasikan di atasnya.
8. Membuat Campuran Adukan Acian
Langkah selanjutnya adalah membuat campuran adukan semen untuk membuat acian halus. Pengerjaan acian halus dilakukan setelah plesteran benar-benar mengering. Acian bertujuan untuk menutupi adanya kerusakan yang bersifat alami berkat penguapan.
Untuk membuat acian halus, kamu perlu menyiapkan campuran adukan yang sedikit lebih encer dari campuran plesteran. Campuran ini biasanya terdiri dari satu bagian semen dan air yang cukup untuk menghasilkan adukan yang lembut dan mudah diaplikasikan.
Baca Juga: Trasram Dinding: Pengertian, Material, Fungsi dan Kelebihannya
Sumber: Freepik
9. Mengaplikasikan Acian Halus
Setelah campuran adukan dan plester benar-benar kering, Kamu bisa mulai mengaplikasikan acian. Namun, sebelum itu Kamu harus memastikan bahwa permukaan tembok yang akan diberi acian harus bersih dari debu dan kotoran dengan cara menyiramnya dengan air bersih.
Kamu dapat menggunakan raskam baja untuk mengoleskan adukan acian ke permukaan tembok secara merata dengan ketebalan sekitar 1 hingga 2 mm. Sebaiknya, kerjakan acian tembok dengan luas yang bisa Kamu jangkau terlebih dahulu agar tidak cepat mengering.
10. Menghaluskan Permukaan Acian
Setelah acian diaplikasikan, langkah berikutnya adalah menghaluskan permukaannya. Di tahap ini, Kamu masih bisa menggunakan raskam baja untuk menggosok permukaan acian hingga halus dan rata. Jika acian mulai kering sebelum selesai diratakan, tambahkan sedikit air menggunakan kuas basah.
Proses penghalusan acian tentunya sangat dibutuhkan dan harus dilakukan dengan cepat dan presisi agar tidak ada bagian yang tertinggal atau tidak rata. Pastikan juga seluruh permukaan tembok halus sebelum acian benar-benar kering.
11. Memastikan Pekerjaan Plesteran dan Acian Presisi
Langkah terakhir adalah memastikan bahwa seluruh pekerjaan plesteran dan acian telah dilakukan dengan presisi. Sebaiknya, periksa kembali semua bagian tembok, terutama pada sudut-sudut dan tepian kusen untuk memastikan tidak ada bagian yang tidak rata.
Setelah yakin semua sudah sesuai, biarkan acian mengering secara alami. Dalam tahap ini juga Kamu mungkin akan menemukan retak-retak rambut (retak kecil). Ini adalah hal yang wajar dan bisa diatasi dengan mengisi retakan menggunakan campuran acian encer.
Sumber: Gention
Gabung Komunitas Gnetion Sekarang!
Proses cara aci tembok tentunya memerlukan ketelitian dan pemahaman yang baik tentang teknik plesteran dan acian. Jika Kamu seorang tukang bangunan (aplikator), tak perlu khawatir karena sudah ada komunitas Gnetion. Sebagai seorang apliaktor, nantinya Kamu akan belajar lebih banyak tentang keterampilan teknik dalam dunia konstruksi.
Melalui komunitas Gnetion juga, Kamu berkesempatan mengikuti sertifikasi di bidang Tukang Pasang Rangka Atap Baja Ringan dari BNSP dan Kementerian PUPR. Dengan gabung komunitas Gnetion, kesempatan untuk memiliki proyek di pemerintahan dan menambah jaringan profesional menjadi terbuka lebar.
Untuk informasi menarik lainnya seputar material bangunan dan proses aplikasinya, simak situs web GNET Indonesia.