Apakah kamu sedang mencari jenis toilet untuk hunian baru dan renovasi? Jika iya, kamu dapat mempertimbangkan wc duduk dan jongkok. Kedua jenis toilet ini memiliki karakteristik dan kelebihannya masing-masing. Lalu, apa saja perbedaan wc duduk dan jongkok?
Di Indonesia, toilet jongkok masih banyak digunakan di berbagai rumah tradisional, sedangkan toilet duduk makin populer di kawasan perkotaan karena dianggap lebih modern. Namun, apakah pilihan ini hanya soal gaya hidup atau ada dampak kesehatan yang lebih signifikan di baliknya? Mari simak artikel ini hingga tuntas!
Perbedaan WC Duduk dan Jongkok
Selain kenyamanan, kamu juga perlu memperhatikan terkait kebersihan, kesehatan, dan kebutuhan ruang saat memilih antara toilet duduk dan jongkok.
1. Faktor Kebersihan
Dari segi kebersihan, WC duduk lebih berisiko menyebarkan bakteri jika tidak dirawat dengan baik. Pasalnya, kamu harus duduk langsung pada permukaan toilet sehingga higienitas sangat bergantung pada seberapa sering toilet dibersihkan.
Sebaliknya, toilet jongkok jongkok lebih minim risiko kontak langsung dengan kulit. Desainnya yang memungkinkan kamu untuk tidak menyentuh permukaan toilet membuat toilet jongkok dianggap lebih higienis. Meski begitu, percikan air di sekitar area toilet jongkok juga bisa menjadi masalah jika kebersihan lantai tidak dijaga.
2. Bentuk Dasar dan Posisi Pengguna
Toilet duduk dirancang dengan bentuk yang ergonomis untuk membuat kamu nyaman saat menggunakan toilet. Melalui desainnya yang memiliki permukaan dudukan yang lebih ideal untuk kamu yang membutuhkan waktu lebih lama di kamar mandi atau penggunaan dengan kebutuhan khusus.
Di sisi lain, toilet jongkok memiliki desain yang lebih sederhana dan mengharuskan kamu untuk jongkok selama buang air. Posisi ini memerlukan kekuatan otot kaki yang baik sehingga banyak digunakan untuk pengguna dengan gaya hidup tradisional. Namun, bagi sebagian orang, posisi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan, terutama jika digunakan dalam waktu lama.
3. Faktor Kesehatan
Posisi jongkok memungkinkan saluran anorektal menjadi lebih lurus sehingga mempermudah proses buang air besar. Hal ini sejalan dengan penelitian Sohrabi dkk. (2012-2013) dalam Martosenjoyo (2016) yang menyebutkan bahwa posisi jongkok membuat pengguna terhindari dari penyakit pada area usus besar, wasir, dan prostat.
Meski begitu, posisi duduk pada WC juga memiliki keuntungan, terutama bagi pengguna yang kesulitan jongkok karena usia atau kondisi kesehatan tertentu. Toilet duduk memudahkan akses bagi pengguna dengan masalah mobilitas, seperti lansia atau penderita radang sendi.
Sumber: Freepik
4. Kemudahan Perawatan
Pada umumnya, perawatan toilet duduk memerlukan lebih banyak perhatian karena desainnya yang lebih kompleks. Contohnya, komponen tangki dan dudukan toilet yang membutuhkan perawatan rutin untuk memastikan kebersihan. Kamu juga perlu memastikan bahwa sistem pembilasan bekerja dengan baik untuk mencegah penumpukan kotoran dan kerak.
Sebaliknya, toilet jongkok lebih mudah dirawat karena desainnya yang sederhana. Bentuk dasar yang minimalis membuat toilet ini biasanya hanya dibersihkan pada area keramik dan saluran pembuangan. Ini membuat toilet jongkok menjadi pilihan praktis bagi mereka yang menginginkan solusi toilet dengan perawatan rendah.
Baca Juga: 7 Jenis Toilet dan Rekomendasi Penggunaannya, Wajib Paham!
5. Kebutuhan Ruang
Dalam hal kebutuhan ruang, toilet duduk membutuhkan area yang lebih luas. Hal ini disebabkan oleh desain dudukannya yang lebih besar dan kehadiran tangki pembilas yang biasanya menempel di dinding atau dudukan toilet.
Sebaliknya, toilet jongkok memiliki desain yang lebih kompak dan hemat ruang. Toilet jenis ini dapat dipasang di kamar mandi berukuran terbatas karena tidak memerlukan dudukan atau tangki pembilas besar.
6. Biaya Instalasi dan Operasional
Dari segi biaya, toilet duduk cenderung lebih tinggi, baik dalam instalasi maupun operasionalnya. Instalasi membutuhkan pipa saluran air yang terhubung dengan tangki pembilas, serta perawatan lebih intensif.
Sementara itu, toilet jongkok menawarkan solusi yang lebih terjangkau. Biaya instalasinya relatif murah karena sistemnya lebih sederhana, serta mampu mengefisiensi penggunaan air. Jika kamu mencari opsi yang ramah anggaran, toilet jongkok menjadi alternatif yang lebih efisien.
7. Sistem Pembilasan
Sistem pembilasan pada toilet duduk biasanya lebih modern dan dilengkapi dengan tombol flush ganda untuk mengatur volume air. Hal ini membantu mengefisiensi air, tetapi tetap memerlukan tangki pembilas yang harus dirawat secara berkala. Sistem ini juga lebih rentan terhadap kerusakan jika tidak digunakan dengan benar.
Sebaliknya, toilet jongkok biasanya menggunakan gayung atau sistem pembilasan manual tanpa tangki. Sistem ini lebih sederhana dan jarang memerlukan perbaikan, tetapi membutuhkan lebih banyak tenaga saat digunakan.
Sumber: Freepik
8. Sistem Pipa Pembuangan
Toilet duduk memiliki sistem pembuangan yang terintegrasi dengan pipa saluran pembuangan sehingga lebih praktis untuk instalasi di rumah modern. Sistem ini mempermudah perawatan dan memastikan aliran pembuangan tetap lancar.
Di lain sisi, toilet jongkok sering menggunakan sistem pembuangan langsung ke septic tank atau saluran air sederhana. Desain ini lebih fleksibel untuk daerah yang tidak memiliki jaringan pipa modern, tetapi memerlukan perawatan ekstra untuk mencegah penyumbatan.
9. Ketinggian dari Lantai
Toilet duduk dirancang dengan ketinggian yang lebih rendah dari lantai sehingga lebih mudah diakses oleh orang tua, anak-anak, dan pengguna dengan keterbatasan mobilitas. Desain ini juga sering dilengkapi dengan pegangan tambahan untuk memudahkan pengguna.
Sementara itu, toilet jongkok memiliki posisi yang lebih tinggi dari lantai sehingga pengguna perlu mengangkat kaki lebih tinggi untuk menggunakannya. Meski memerlukan usaha lebih, posisi ini memberikan manfaat kesehatan tertentu karena mendukung postur buang air yang lebih alami.
Baca Juga: Cara Memilih Pipa Air yang Tepat
Jenis Toilet Mana yang Lebih Bagus?
Saat ini, kamu sudah lebih mengetahui perbedaan toilet duduk dan jongkok, dari perbedaan bentuk dasar dan faktor kebersihan. Lalu, jenis toilet mana yang lebih baik? Saat mempertimbangkan jenis toilet yang lebih baik, kamu tentunya perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan pribadi, ruang yang tersedia, dan preferensi.
Pada umumnya, toilet duduk menjadi pilihan untuk hunian modern karena kenyamanan dan kemudahannya, terutama bagi lansia, anak-anak, dan orang dengan mobilitas terbatas. Meski begitu, toilet jongkok tetap populer dengan alasan kebersihan dan postur alami tubuh saat buang air besar.
Sementara itu, toilet jongkok dinilai lebih baik untuk melancarkan proses buang air besar karena posisi jongkok memungkinkan saluran usus lebih lurus. Di sisi lain, WC duduk memberikan kenyamanan ekstra karena posisi duduk yang rileks.
Sumber: Freepik
Tips Menggunakan Toilet Duduk dan Jongkok
Berikut ini adalah berbagai tip yang akan membantu kamu menjaga kenyamanan dan kesehatan saat menggunakan toilet.
1. Memeriksa Kebersihan Toilet Sebelum Digunakan
Pertama-tama, kamu perlu memastikan permukaan toilet bersih dan bebas dari kotoran. Untuk toilet duduk, kamu perlu mengelap area dudukannya dengan tisu basah atau cairan pembersih antibakteri guna mengurangi risiko paparan kuman. Sementara untuk toilet jongkok, periksa area sekitarnya untuk memastikan tidak ada genangan air.
Kamu juga dapat membawa pembersih pribadi, seperti cairan desinfektan dan tisu antibakteri untuk memastikan kebersihan ekstra. Kebiasaan sederhana ini penting untuk menjaga kesehatan, terutama jika kamu menggunakan toilet umum.
2. Duduk dengan Posisi yang Benar
Posisi saat menggunakan toilet duduk juga memengaruhi kenyamanan dan kesehatan. Untuk toilet duduk, sebaiknya kamu duduk dengan kaki menapak sepenuhnya di lantai dan punggung tegak agar otot perut lebih rileks.
Sementara untuk toilet jongkok, pastikan kamu menempatkan kaki dengan posisi stabil di sisi kloset agar tidak licin atau tergelincir. Hindari posisi terlalu miring atau berjongkok terlalu rendah karena dapat menyebabkan ketegangan pada otot kaki dan pinggul, terutama jika digunakan dalam waktu lama.
3. Hindari Membuang Benda Asing ke Lubang Toilet
Salah satu kebiasaan penting yang perlu kamu perhatikan adalah tidak membuang benda asing ke dalam lubang toilet. Baik toilet duduk maupun jongkok, hanya limbah organik seperti tinja dan tisu yang larut dalam air yang boleh dibuang. Sebaiknya, hindari membuang tisu basah, plastik, dan benda keras lainnya karena dapat menyumbat saluran pembuangan.
Jika saluran pembuangan tersumbat, ini dapat menyebabkan masalah teknis serius, seperti kebocoran pada sistem sanitasi atau kerusakan septic tank. Dengan menjaga kebiasaan ini, kamu dapat melindungi lingkungan sekaligus mengefisiensi biaya perbaikan.
Penutup
Demikianlah informasi seputar perbedaan wc duduk dan jongkok, mulai dari faktor kebersihan, bentuk dasar, faktor kesehatan, dan sistem pipa pembuangan. Melalui faktor tersebut, kamu dapat memilih jenis toilet yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Selain toilet, kamu juga bisa memilih berbagai material pelengkap untuk hunian. Pertimbangkan untuk mendapatkannya dari GNET Indonesia. Mulai dari GNET Kitchen Sink hingga Oter Lavatory by GNET, hunian impian kamu dengan material pelengkap berkualitas!
Jadi, jangan menunda lagi? Segera kunjungi situs web GNET Indonesia atau hubungi tim GNET Indonesia sekarang!
Artikel ditulis oleh: Fanny